You are on page 1of 14

HUKUM OHM

a. Hukum Ohm

Hambatan atau disebut juga tahanan atau resistansi. Dalam hukum ohm dinyatakan bahwa kuat arus yang mengalir melalui suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar, asalkan suhu penghantar tersebut tidak berubah. Pernyataan tersebut dapat dituliskan dengan :

I = Kuat arus (A : ampere ) V = Beda Potensial (V : Volt) R = Ohm ( : Ohm) Dapat didefinisikan bahwa 1 ohm dinyatakan sebagai hambatan yang digunakan dalam suatu rangkaian yang dilewati kuat arus sebesar 1 ampere dengan beda potensial 1 volt. Hubungan antara kuat arus, hambatan dan beda potensial dapat dinyatakan dalam grafik berikut :
V ( Volt) R (Ohm)

I ( Ampere)

Arus listrik dapat terjadi apabila terdapat beda potensial pada sebuah rangkaian. Satu ampere arus listrik dapat didefinisikan satu coulomb muatan yang bergerak melalui sebuah titik dalam satu sekon. Dapat disimpulkan makin besar beda potensial makin besar kuat arusnya. Contoh dan pembahasan soal: 1. Jika dalam suatu rangkaian diketahui, beda potensial sebesar 7,5 Volt dan hambatannya sebesar 30 Ohm, maka berapakah kuat arus rangkaian tersebut...........

Pembahasan :

Diketahui : Beda potensial (V) = 7,5 volt Hambatan ( ) = 30 ohm Ditanya Jawab : : Kuat arus (I) ?

 
  

b.

Rangkain Listrik

Rangkaian listrik ada dua macam yaitu rangkaian listrik terbuka dan rangkaian listrik tertutup. Rangkaian listrik terbuka adalah rangkaian listrik yang memiliki ujung-ujung rangkaian. Sedangkan rangkaian listrik tertutup adalah rangkaian listrik yang tidak memiliki ujung-ujung rangkaian. Di dalam rangkaian listrik tertutup arus listrik dapat mengalir mengikuti jenis suatu rangkaian. Terdapat beberapa jenis rangkaian, yakni rangkaian seri, rangkaian pararel, rangkaian seri pararel. c. Rangkaian Seri

Ketika peranti-peranti ( resistor ) dihubungkan membentuk suatu rantai sedemikian rupa sehingga muatan yang sama harus mengalir melalui keduanya. Dikatakan bahwa resistor tersebut terhubungkan secara seri.

R1

R2

R3

Jadi, kita dapat menyerdehanakan rangkain resistor yang tersusun secara seri dengan menggantikan resistor tersebut dengan resistor tunggal ekivalen Req. Dapat dinyatakan dengan : Req = R1 + R2 + R3 + ....

Pada rangkaian seri besarnya arus listrik yang mengalir di setiap titik besarnya sama. Apabila kuat arus yang lewat hambatan R1 adalah I1, kuat arus yang lewat hambatan R2 adalah I2, dan kuat arus yang lewat hambatan R3 adalah I3. Dapat dinyatakan dengan : I1 = I2 = I3 = I Apabila beda potensial di titik A dan B adalah V1, beda potensial di titik B dan C adalah V2 dan beda potensial di titik C dan D adalah V3, maka berlaku : V1 V2 V3 V Contoh dan pembahasan soal :

100

220

470

7,9 V

Diket : V tot : 7,9 V R1 : 100 R2 : 220 R3 : 470 Ditanya : a. V di R1..........? b. V di R2 ........? c. V di R3 .........? Dijawab : Req = R1 + R2 + R3 = 100 + 220 + 470 = 790

 

= 0,01A

a. = I. R = 0,01 . 100 =1V b. V = I. R = 0,01 . 220 = 2,2 V c. V = I. R = 0,01 . 470 = 4,7 V d. Rangkaian Pararel Ketika peranti-peranti ( resistor ) dihubungkan membentuk suatu Cabang sedemikian rupa sehingga muatan yang harus mengalir melalui keduanya berbeda, namun beda tegangan antara ujung sama. Dikatakan bahwa resistor tersebut terhubungkan secara pararel.

R1 R1 R2

Maka, kita dapat menyerdehanakan rangkain resistor yang tersusun secara seri dengan menggantikan resistor tersebut dengan resistor tunggal ekivalen Req. Dapat dinyatakan dengan :

+ ....

Pada rangkaian Pararel besarnya tegangan yang mengalir di setiap titik besarnya sama. Apabila tegangan yang melewati hambatan R1 adalah V1, tegangan yang lewat hambatan R2 adalah V2, dan kuat arus yang lewat hambatan R3 adalah V3. Dapat dinyatakan dengan :

V1 = V2 = V3 = V
Apabila kuat Arus di titik A dan B adalah I1, kuat arus di titik B dan C adalah I2 dan kuat arus di titik C dan D adalah I3, maka berlaku :

I1 I2 I3 I

Soal dan pembahasan :


2 5 8

40 V

Diket : V tot : 7,9 V R1 : 2 R2 : 5 R3 : 8 Ditanya : a. I di R1..........? b. I di R2 ........? c. I di R3 .........? d. I tot...............? Jawab :

a. 

  

I = 20 A b.    I = 8A c.  

  I = 5A d. I tot = 20 + 8 + 5 = 33 A

e. Rangkaian Seri Pararel


Ketika peranti-peranti ( resistor ) dihubungkan membentuk suatu rantai dan bercabang. Yakni, pemasangan rangkaian yang dipasang seri dan juga pararel secara bersamaan dalam satu rangkaian resistor.
R1

R2 R3 R4

Soal dan pembahasan


2

4 6 6

24 V

Diket : R1 : 2 R2 : 4
R3 : 6 R4 : 6

Ditanya : I pada rangkaian ???? Jawab : R pengganti pararel,

= =

Rtot = Req + R3 + R4 = = I= =

+6+6


= A

f. Hukum Kirchhoff Bunyi Hk Kirchhoff I adalah Jumlah Aljabar semua arus dalam titik percabangan itu sama dengan nol. Dalam matematik ditulis :

I=0
II adalah Penjumlahan tegangan pada masing-masing komponen penyusun yang membentuk satu lintasan tertutup akan bernilai Nol.

Bunyi Hk Kirchhoff

V = 0
Sumber tegangan adalah alat yang dapat menimbulkan beda potensial listrik. Sebuah sumber tegangan memiliki energi yang dapat digunakan untuk mengalirkan arus listrik yang disebut GGL, Sumber tegangan pada umumnya memiliki hambatan yang disebut hambatan dalam ( r ). Dapat digambarkan dalam sebuah contoh :

R1

Apabila terdapat hambatan lebih dari satu, maka r ini merupakan hambatan pengganti dari E,r beberapa hambatan tersebut. Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian adalah sebagai berikut:

I=
Jika ES = nS dan rS = nS, digunakan dalam rangkaian seri. maka dapat dirumuskan :

I=
Jika EP = E dan rP =

I=

Soal dan Pembahasan :


4

1.
4 6 1 6

30 V

Diket : R1 : 4 R2 : 4 R3 : 6

R4 : 6

r :1 E : 30 Ditanya : I ..... ?

Jawab : R pengganti pararel :

+ =

R Pengganti seri / R tot = Req + R3 + R4 =2+6+6 = 14

I pada rangkaian adalah I =

=2A

Latihan Soal

1.

C C C C C

Berapa E tot......? 2. Sebuah bangunan rumah tangga memakai mesin cuci dengan tegangan pada instalansi mesin cuci rumah tangga tersebut adalah 220 Volt, dan arus yang mengalir pada mesin cuci tersebut adalah 20 ampere, berapakah hambatan pada mesin cuci tersebut, hitunglah?

3.

R1

R2

R4

R3

Berdasar diagram diatas, jika E = 12 V, R1 = 120 , R2 = 60 , R3 = 40 , R4 = 40 ,maka kuat arusnya adalah sebesar???

4. V (Volt)
7 6 5 4 3 2 1

1 2 3 4 5 6 7 8 9

I (Ampere)

Perhatikan gambar pada halaman sebelumnya, bila tegangan V = 60 volt, maka berapakah kuat arusnya ? 5. Multimeter mengukur sebuah rangkaian listrik, dan menunjukkan V = 9 Volt dan I = 6 Ampere, maka dapat kita simpulkan rangkaian tersebut memilliki hambatan sebesar ?

Pembahasan :
1. Diket : E paralel :

= + +

Etot =
Ditanya: Etot......? Jawab : Etot : C + C +

= 2C +

2.

Diketahui: V=220Volt I=20Ampere Ditanya : hambatan.? Dijawab: R= R= = 11

Jadi hambatan yang mengalir adalah 11 ohm 3. Diket : R1 : 120 R2 : 60


R3 : 40 R4 : 40 E = 12 Volt

Ditanya : I pada rangkaian ????

Jawab : R pengganti pararel,

=
Req = Rtot = Req + R4 = 20 + 40 = I= =  = 20

A

4. Diketahui : V = 6 Volt I = 6 Ampere Ditanya : I bila V = 60 Volt ? Jawab : R =

=1

Bila tegangan 60 volt, maka kuat arusnya : I= = = 60

5. Diketahui : V = 9 Volt I = 6 Ampere Ditanya : R (Hambatan ) rangkaian ? Jawab : R = = = 1,5

Referensi / Daftar Pustaka


1. 2. 3. 4. 5. 6. Drs. Dariyanto, 2003 Fisika Teknik , PT Bina Adiaksara, Jakarta. Paul A. Tipler, 2001, Fisika, Erlangga, Jakarta SuwarnoWiryosimin, 1993, Dasar Teori Listrik, ITB, Bandung A. Schommer, 1992, Elektronika Untuk Pemula, Elex Media Komputindo, Jakarta Strategi Khusus Menghadapi Ujian Nasional, 2010, Viva Pakarindo, Klaten www.wikipedia.org

TUGAS DASAR LISTRIK

Disusun Oleh : 1. ABDAL GHOFAR 2. AGUS HENDROYONO 3. AIRLANGGA GUNTUR BUWONO ( 01 ) ( 02 ) ( 03 )

You might also like