You are on page 1of 4

PROPOSAL PERANCANGAN BASIS DATA RELASIONAL

AnggotaKelompok :
Muhammad Ulil Albab Fauziah Rizqi Muhammad Amiruddin H (113090150) (113090157) (113090252)

IF 34-G3 Dosen : Ely Rosely (ELR)

Kampus IT Telkom Jl.Telekomunikasi, DayeuhKolot, Bandung, Indonesia 40257 Tel.62-22-756 4108, Fax.62-22 756 5200

Abstrak Dalam tugas besar yang berjudul Sistem Basis data Kependudukan membahas tentang masalah kependudukan pada masyarakat yang ingin mengajukan pembuatan ktp,

sertabagaimana cara pemecahannya. Tujuan pembuatan tugas besar ini adalah untuk memenuhi tugas besar perancangan basis data relasional atau bisa dipergunakan untuk memperbaiki kependudukan yaitu identitas diri dari masing-masing penduduk untuk disimpan didalam database. Sehingga memudahkan penduduk untuk mengajukan pembuatan ktp secara langsung di tempat karena database dari warga atau penduduk itu sudah tersimpan dalam databasenya.

I. Latar belakang KTP(Kartu Tanda Penduduk) adalah kartu yang digunakan sebagai identitas suatu warga negara di Indonesia. Secara prosedural pembuatan KTP dapat dibagi menjadi 4 tahap. Tahap pertama, pengaju KTP meminta surat pengantar dari RT dan RW. Tahap kedua, pengaju KTP meminta surat pengantar dari Kelurahan dengan membawa surat pengantar dari RT dan RW serta syarat lain yang diperlukan. Tahap ketiga, Pengaju KTP membawa berkas-berkas yang dikumpulkan di kelurahan ke kecamatan utuk diproses. Tahap terakhir adalah foto sekaligus penyerahan KTP. Dalam proses yang prosedural ini ternyata menimbulkan banyak masalah antra lain terlalu banyak birokrasi, kevalidasian data serta keamanan sistem. Permasalahan pertama yang dapat timbul adalah masalah birokrasi, dengan menggunakan sistem yang biasa pengaju KTP perlu membawa surat pengantar RT, surat pengantar RW, Akta kelahiran, Surat Keterangan Berkelakuan Baik, Kartu Keluarga. Syaratsyarat tersebut sebenarnya berfungsi untuk mengecek apakah pengaju benar warga dari Keluarga x RT x, RW x dan Kelurahan x. Dengan menggunakan database pengaju tidak perlu membawa syarat-syarat itu hanya menyerahkan nomer ID nya, petugas bisa langsung membuka database kependudukan milik orang itu. Dengan demikian Proses birokrasi bisa disederhanakan. Permasalahan kedua yang dapat timbul adalah kevalidasian data, dengan proses biasa tentu data akan sangat berantakan tersebar dimana-mana. Untuk mengatasi hal tersebutkami membuatperancangan system database. Dengan sistem ini diharapkan pembuatan KTP akan lebih mudah, dandata yang ada lebih valid.

II. Perumusan Masalah Berikut ini adalah rumusan masalah yang membuat kami menyusun perancangan system basis data : a. Apa yang disebut perancangan system basis data? b. Mengapa dibutuhkan system basis data dalam pengolahan data ktp? c. Bagaimana perancangan basis data yang tepat untuk data kependudukan khususnya ktp? d. Apa perbedaan system basis data dengan system yang masih konvensional pada pengolahan kependudukan khususnya ktp online?

e. Apa manfaat penggunaan system basis data?

III. Tujuan Tujuan dari tugas besar yang kami buat adalah sebagai berikut : a. Mengetahui Apa yang dimaksud perancangan system basis data b. Membantu pemerintah dalam pembuatan ktp. c. Mengetahui perancangan system basis data yang tepat untuk aplikasi system perancangan system basis data ktp online. d. Mengetahuiperbedaan system basis data dengan system yang masihkonvensional.

IV. JadwalKegiatan Jadwal pelaksanaan mengacu pada jadwal perkuliahan yang dilaksanakan selama 1 semester. Kegiatan Tanggalpelaksanaan Pengerjaan Proposal 19-22 Februari 2012 Pengumpulan proposal 23 Februari 2012 Desain ER tahap 1 25 Feb 14 Maret 2012 Pengumpulan desain ER tahap 1 15 Maret 2012 Desain tahap 2 17 Maret-18 April 2012 Pengumpulan desain tahap 2 19 April 2012 Presentasi tugas besar 7-8 Mei 2012

You might also like