You are on page 1of 4

1. Koper 2. Pengesahan : - Judul - Identitas peneliti - Persetujuan BAB I. PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Suatu usaha dirintis salah tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, Dalam usaha Peternakan burung puyuh salah satu komponen yang sangat berpengaruh dan perlu mendapat perhatian adalah ransum atau makanan, untuk itu harus ada cara yang dapat dilakukan untuk menekan penggunaan ransum. Burung puyuh jantan sesungguhnya, dalam usaha petelur tidak dibutuhkan kecuali untuk pembibitan, apalagi konsumsi pakan burung puyuh jantan relative lebih besar dari burung puyuh betina , yang menjadi persoalan adalah belum ada penyedia bibit khusus untuk burung puyuh betina sebagaimana ayam petelur sekarang , sehingga peternak harus menyiapkan sendiri bibit. Disinilah dibutuhkan informasi yang akurat oleh peternak sampai batas ratio terkecil antara jantan dan betina dan masih menghasilkan daya fertilitas yang masih tinggi guna menekan konsumsi pakan bagi puyuh jantan.

B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ini bertujuan untuk Menentukan ratio terkecil antara betina dan jantan dengan fertillitas telur yang masih tinggi, guna menekan jumlah jantan burung puyuh yang digunakan untuk membuahi telur burung buyuh yang akan ditetaskan.

BAB II. Tinjauan Pustaka A. B. C. D. Burung Puyuh Kebutuhan Ransum dan Air Minum Cara Penetasan Ratio Betina dan Jantan

BAB III. Metode Penelitian A. Waktu dan Tempat Penelitian ini direncanakan selama kurang lebih tiga bulan yaitu mulai bulan Mei sampai Julli 2010 , bertempat di Maccoppa Kabupaten Maros Sulawesi Selatan B. Bahan dan Peralatan Penelitian 1. Hewan uji Hewan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah burung puyuh jantan dan betina dengan perincian : Burung puyuh betina berjumlah 75 Ekor dan burung puyuh jantan berjumlah 14 ekor . 2. Pakan Pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakan jadi 3. Wadah dan Media Wadah yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kandang sebanyak 5 buah dengan ukuran disesuaikan dengan kebutuhan. C. Tahapan Penelitian 1. Persiapan wadah dan Peralatan 2. Pemeliharaan 3. Pengambilan telur 4. Perlakuan dan Rancangan penelitian Perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini adalah: Menyatukan antara burung puyuh jantan dengan burung puyuh betina dalam satu kandang , yang dibagi dalam lima kandang dengan ratio sebagai berikut : a. Kandang I Ratio antara jantan dan betina adalah 1:5, b. Kandang II ratio antara jantan dan betina adalah 1 :3, c. Kandang III ratio antara jantan dan betina adalah 1:7, d. Kandan IV ratio antara jantan dan betina adalah 1:9 dan e. Kandang V ratio antara jantan dan betina adalah 1:11. - Setiap Ratio akan dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali dengan kelipatan sesuai dengan perbandingan rationya. 5. Pengukuran dan Pengamatan Pengamatan akan dilakukan setiap hari sesuai dengan banyaknya pengulangan

untuk setiap ratio dan Untuk menentukan Prosentase fertilitas pada setiap ratio dengan cara memecahkan telur puyuh, kemudian dianalisa dengan menggunakan mikroskop untuk melihat telur yang terbuahi (fertil), kemudian diprosentasekan dengan menggunakan rumus : % Pertilitas =
    

DAFTAR PUSTAKA Lembar Pengamatan Tabel 1. Ratio 1:3 Ul. 1 2 3 4 5 Total 1 2 3 4 5 Jantan 3 6 9 12 15 betina Telur Fertil % Pertilitas

infertil Jumlah

Tabel 2. Ratio 1 :5 Ul. Jantan 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 Total Tabel 3. Ratio 1 : 7 Ul. Jantan 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 Total Tabel 4. Ratio 1 : 9 Ul. Jantan 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 Total Tabel 5. Ratio 1:11 Ul. 1 2 3 4 5 Jantan 1 2 3 4 5 betina 5 10 15 20 25 Jumlah Telur % Pertilitas

betina 7 14 21 28 35

Jumlah Telur

% Pertilitas

betina 9 18 27 36 45

Jumlah Telur

% Pertilitas

betina 11 22 33 44 55

Jumlah Telur

% Pertilitas

Total

You might also like