Professional Documents
Culture Documents
Bagian Ketatalaksanaan Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Pendidikan Nasional 2011
27/02/2012 1
Perancangan dan Pembangunan e-Layanan Penempatan SDM Rumusan Budaya Kerja Perancangan Manajemen Kinerja Perancangan Manajemen SDM berbasis Kinerja Perancangan Sistem Perencanaan dan Penganggaran
Analisa Jabatan, Beban Kerja, dan Pemeringkatan Jabatan
Implementasi Budaya Kerja dan manajemen Perubahan Database Pengawasan Implementasi Manajemen Kinerja Implementasi Manajemen SDM Berbasis Kinerja Implementasi Sistem Perencanaan dan Penganggaran
2010
2011
2012
2013
2014
4. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK a. Layanan Satuan Pendidikan b. Layanan Peserta Didik c. Layanan PTK d. Layanan Substansi Pendidikan 5. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR 6. TRANSFORMASI BUDAYA/ PERUBAHAN 7. PENGUATAN PENGAWASAN 8. PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA
Terbangunnya kualitas SDM aparatur berintegritas, profesional, modern dan sejahtera Adanya perubahan mind set dan culture set. Serta terbangunnya birokrasi dengan integritas dan kinerja tinggi Meningkatnya penyelenggaraan fungsi pendidikan yang bersih & bebas KKN Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
Tersedianya dokumen standar kompetensi jabatan Tersedianya peta profil kompetensi individu
7. Pembangunan/ pengembangan database pegawai 8. Pengembangan pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi
Tersedianya data pegawai yang mutakhir dan akurat Terbangunnya sistem dan proses pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi dalam pengelolaan kebijakan dan pelayanan publik
TUNJANGAN KINERJA
Peraturan Menteri PAN&RB No. 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010- 2014 2010 -
1. Tunjangan kinerja berbeda dengan Remunerasi. 2. Tunjangan kinerja merupakan fungsi keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi atas dasar kinerja yang telah dicapai oleh seseorang individu pegawai. Kinerja individu pegawai harus sejalan dengan kinerja instansi. 3. Tunjangan kinerja individu pegawai dapat meningkat atau menurun sejalan dengan peningkatan atau penurunan kinerja yang diukur berdasarkan Indikator Kinerja Utama. 4. Remunerasi adalah semua bentuk imbalan yang diterima pegawai atas kontribusi yang diberikannya kepada organisasi. Pemberian remunerasi bersifat fleksibel, yaitu dapat bersifat langsung atau tidak langsung, dapat berbentuk tunai atau nontunai, dan dapat diberikan secara reguler atau pada waktu-waktu tertentu.
5.
Remunerasi diberikan dalam bentuk: 1) gaji pokok; 2) tunjangan: a. meliputi tunjangan jabatan, b. tunjangan prestasi (insentif), c. tunjangan biaya hidup (rumah, pangan, dan transportasi sesuai dengan tingkat kemahalan di masing-masing daerah), d. tunjangan hari raya, dan e. tunjangan kompensasi pegawai yang ditempatkan di daerah terpencil, daerah konflik, atau mempunyai lingkungan kerja yang tidak nyaman atau berisiko tinggi; 3) imbalan lainnya, seperti jaminan pemeliharaan kesehatan dan jaminan pensiun.
6.
Tunjangan kinerja dalam pelaksanaan reformasi birokrasi menggunakan prinsip-prinsip: a. Efisiensi/optimalisasi pagu anggaran belanja K/L dan Pemda. b. Equal pay for equal work, yaitu pemberian besaran tunjangan kinerja sesuai dengan harga jabatan dan pencapaian kinerja. Tunjangan kinerja dipertimbangkan untuk diberikan setelah dilakukan penilaian terhadap dokumen usulan dan verifikasi lapangan oleh UPRBN, hasil penilaian dan verifikasi disampaikan kepada TRBN untuk selanjutnya mendapatkan persetujuan KPRBN.
7.
8.
Penetapan pemberian tunjangan kinerja terutama didasarkan pada: a. kesiapan K/L dan Pemda dalam melaksanakan reformasi birokrasi secara berkesinambungan, dan
b. dampak potensial strategis dari pelaksanaan reformasi birokrasi K/L dan Pemda. 9. Tambahan/pengurangan tunjangan kinerja (reward and punishment) dipertimbangkan untuk diberikan setelah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi K/L dan Pemda oleh Tim Independen. 10. UPRBN memproses hasil monitoring dan evaluasi, serta masukan Tim Quality Assurance kemudian disampaikan kepada TRBN untuk selanjutnya mendapatkan persetujuan KPRBN.
11. Penetapan pemberian tambahan/pengurangan anggaran tunjangan kinerja terutama didasarkan hasil evaluasi dengan fokus pertimbangan pada: a. kemajuan K/L dan Pemda dalam melaksanakan reformasi birokrasi secara berkesinambungan; dan b. dampak strategis dari pelaksanaan reformasi birokrasi K/L dan Pemda. 12. Tunjangan Kinerja memperhitungkan Tunjangan Khusus sebagai faktor pengurang
10
13. Tunjangan kinerja tidak diberikan kepada : a. Pegawai yang nyata-nyata tidak mempunyai tugas/jabatan/pekerjaan tertentu; b. Pegawai yang diberhentikan untuk sementara atau dinonaktifkan; c. Pegawai yang diberhentikan dengan hormat atau tidak dengan hormat; d. Pegawai yang diperbantukan/dipekerjakan pada Badan/Instansi lain; e. Pegawai yang diberikan cuti di luar tanggungan negara atau dalam bebas tugas untuk menjalani masa persiapan pensiun; f. Pegawai yang tidak mencapai target kinerja yang ditetapkan oleh Pimpinan Instansi.
11
1. 2. 3. 4.
Alokasi anggaran reformasi birokrasi dan tunjangan kinerja bagi K/L harus disetujui oleh KPRBN dan DPR (komisi terkait). Bila K/L tidak memerlukan tambahan pagu, namun memerlukan realokasi anggaran, perlu mendapat persetujuan Komisi DPR. Bila K/L memerlukan tambahan pagu, pagu tersebut perlu mendapat persetujuan DPR (Badan Anggaran). Hasil penilaian pelaksanaan program dan kegiatan reformasi birokrasi K/L yang dilakukan TRBN digunakan oleh Menteri Keuangan sebagai bahan pertimbangan dalam perhitungan besaran tunjangan kinerja dan digunakan dalam proses penetapan persetujuan besaran tunjangan kinerja dalam Rapat KPRBN. Setelah mendapat mendapatkan persetujuan DPR besaran tunjangan kinerja ditetapkan dengan Peraturan Presiden.
12
3 TIM INSTANSI MELAKUKAN PEMBAHASAN DENGAN WAKIL KEDEPUTIAN SDM APARATUR DAN BKN UNTUK MEMVERIFIKASI HASIL EVALUASI JABATAN (NILAI JABATAN DAN KELAS JABATAN)
4 INSTANSI MENGADAKAN RAPAT FINALISASI HASIL EVALUASI JABATAN (NILAI JABATAN DAN KELAS JABATAN) DENGAN DEPUTI MEN.PAN DAN RB BIDANG SDM APARATUR KEMENTERIAN PAN DAN RB, DAN KEPALA BKN ATAU PEJABAT YANG DITUGASKAN HASIL RAPAT FINALISASI NILAI JABATAN DAN KELAS JABATAN DIBUAT DALAM BERITA ACARA HASIL VALIDASI NILAI JABATAN DAN KELAS JABATAN 13
Evaluasi jabatan adalah suatu proses untuk menilai suatu jabatan secara sistematis dengan menggunakan kriteria-kriteria yang disebut sebagai faktor jabatan terhadap informasi faktor jabatan untuk menentukan nilai jabatan dan kelas jabatan. Peta Jabatan adalah susunan jabatan yang digambarkan secara vertikal maupun horizontal menurut struktur kewenangan, tugas, dan tanggung jawab jabatan serta persyaratan jabatan. Peta jabatan menggambarkan seluruh jabatan yang ada dan kedudukannya dalam unit kerja.
o o o
2.
3. 4.
Menginventarisasi setiap jabatan baik struktural maupun fungsional (umum dan tertentu) yang terdapat dalam setiap unit kerja (paling tinggi eselon II) Menyusun seluruh jabatan tersebut secara vertikal dan horizontal berdasarkan kedudukan setiap jabatan dalam unit kerja (paling tinggi eselon II) mengacu struktur organisasi yang ada Menyusun jumlah pegawai untuk setiap jabatan yang termasuk dalam unit kerja (paling, tinggi eselon II) Peta jabatan yang tersusun akan menjelaskan susunan dan hubungan kerja setiap jabatan dalam unit kerja (paling, tinggi eselon II)
27/02/2012
18
Faktor Evaluasi Jabatan Struktural 1. 2. 3. 4. Ruang Lingkup Dampak dan Program (5 Tingkat); Pengaturan Organisasi (3 Tingkat); Wewenang Penyeliaan dan Manajerial (3 Tingkat); Hubungan Personal:
a. Sifat Hubungan (4 Tingkat); b. Tujuan Hubungan (4 Tingkat).
5. Kesulitan Dalam Pengarahan Pekerjaan (8 Tingkat); 6. Kondisi Lain (6 Tingkat). ++ Situasi Khusus
21
Faktor Evaluasi Jabatan Fungsional 1. Pengetahuan Yang Dibutuhkan Jabatan (9 tingkat); 2. Pengawasan Penyelia (5 tingkat); 3. Pedoman (5 tingkat); 4. Kompleksitas (6 tingkat); 5. Ruang Lingkup dan Dampak (6 tingkat); 6. Hubungan Personal (4 tingkat); 7. Tujuan Hubungan (4 tingkat); 8. Persyaratan Fisik (3 tingkat); 9. Lingkungan Pekerjaan (3 tingkat).
22
Tingkat Ahli :
Ahli Pertama Ahli Muda Ahli Madya Ahli Utama : Kelas 8 : Kelas 9 : Kelas 11 : Kelas 13 : Kelas 5 : Kelas 6 : Kelas 7 : Kelas 8
24
Tingkat Terampil
Terampil Pelaksana Pemula Terampil Pelaksana Terampil Pelaksana Lanjutan Terampil Penyelia
27/02/2012
Pejabat Perbendaharaan:
Bendahara Pengeluaran Bendahara Penerimaan BPP Pemegang Buku Pengadministrasi Keuangan Pejabat Pengadaan : Kelas 8 : Kelas 8 : Kelas 6 : Kelas 5 : Kelas 5 : Kelas 7
Lain lain
Pramu Kantor Caraka Supir/Pengemudi Satpam Teknisi Peralatan Gedung Teknisi Listrik
27/02/2012
3 3 3 4 6 6
25
27/02/2012
26