You are on page 1of 7

MATERI PENUNJANG Data spasial adalah data yang memiliki referensi ruang kebumian (georeference) dimana berbagai data

atribut terletak dalam berbagai unit spasial. Sekarang ini data spasial menjadi media penting untuk perencanaan pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan pada cakupan wilayah continental, nasional, regional maupun lokal. Pemanfaatan data spasial semakin meningkat setelah adanya teknologi pemetaan digital dan pemanfaatannya pada Sistem Informasi Geografis (SIG). Format data spasial dapat berupa vector (polygon, line, points) maupun raster. Pengertian Kartografi Kartografi didefinisikan sebagai gabungan dari ilmu, seni dan teknik dalampembuatan (penggambaran) peta. Pengertian ilmu, seni dan teknik dapat diuraikan lebihterperinci lagi sebagai berikut : 1. Ilmu : penentuan ukuran kertas (A0, A1, A3 dan sebagainya), simbol yangdigunakan, ukuran pena / pensil / rapido yang digunakan dan jenis kertas yangdigunakan (kertas,kalkir, drafting film) dll. 2. seni : penghalusan gambar, pewarnaan gambar, penggunaan symbol, penggunaan huruf dll 3. teknik : pengeplotan objek (titik, pohon, bangunan dll.), interpolasi kontur (bilamenggunakan cara manual), pembuatan grid, sistem koordinat, legenda dllSedangkan tujuan Kartografi adalah mengumpulkan dan menganalisis data dari hasilukuran dari berbagai pola / unsur permukaan bumi dan menyatakan secara grafis dengan skala yang sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut dapat terlihat dengan jelas,mudah dimengerti dan dipahami. Kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan peta, sekaligus mencakup studinya sebagai dokumen ilmiah dan hasil karya seni (ICA, 1973). Dalam konteks ini peta dianggap termasuk semua tipe peta, plan (peta skala besar), charts, bentuk tiga dimensional dan globe yang menyajikan model bumi atau sebuah benda angkasa pada skala tertentu. Peta menurut ICA (1973) adalah suatu interpretasi atau gambaran unsurunsur atau kenampakan-kenampakan abstrak, atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, dan umumnya digambarkan. Kaena teknik pembuatan peta termasuk ke dalam kajian kartografi maka seorang kartografer haruslah bisa membuat peta, merancang peta (map layout), isi peta ( map content), dan generalisasi (generalization). Dalam hal ini pembuat peta harus jelas supaya bisa dibaca oleh orang lain atau pembaca peta. Suatu peta yang menggambarkan fenomena geografikal ( tidak hanya sekedar pengecilan suatu fenomena saja. Jika peta di buat dan di desain dengan baik,maka akan merupakan alat yang baik untuk kepentingan:

Melaporkan ( recordying) Memperagakan ( displaying) Menganalisis (analysing) Semua peta mempunyai satu hal yang sifatnya umum yaitu menambah pengetahuan dan pemahaman geografikal bagi si pengguna peta tersebut, karena peta adalah media komunikasi grafis yang berarti informasi yang diberikan dalam peta berupa suatu gambar atau simbol. Dalam pembuatan suatu peta, ada beberapa prinsip pokok yang harus diperhatikan. Langkahlangkah prinsip pokok dalam pembuatan peta tersebut adalah : 1. Menentukan daerah yang akan dipetakan. 2. Membuat peta dasar (Base map) yaitu peta yang belum diberi simbol. 3. Mencari dan Mengklarifikasikan data sesuai dengan kebutuhan. 4. Membuat simbol-simbol yang mewakili data. 5. Menempatkan simbol pada peta dasar. 6. Membuat legenda (keterangan). 7. Melengkapi peta dengan tulisan (lattering) secara baik dan benar. Agar peta mudah dibaca, ditafsirkan dan tidak membingungkan ada komponen-komponen yang harus dipenuhi, yaitu : 1. Judul Peta Judul peta merupakan merupakan komponen yang sangat penting, karena sebelum memperhatikan isi peta pasti judul yang terlebih dahulu dibacanya. Judul peta hendaknya memuat informasi yang sesuai dengan isi peta. Selain itu, judul peta jangan sampai menimbulkan penafsiran ganda pada peta. 2. Skala Peta Skala adalah perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi, dengan satuan ukuran yangsama. Contoh : 1 : 100.000 artinya 1cm di peta sama dengan 100.000 cm jarak yang sebenarnya. 3. Legenda Legenda pada peta menerangkan arti simbol-simbol yang terdapat pada peta. Legenda harus dapat dipahami oleh pembaca peta, agar tujuan pembuatan peta itu tercapai sasaran. Legenda biasanya diletakkan dipojok kiri bawah peta, selain itu legenda dapat juga diletakkan pad bagian lain pada peta, selama tidak mengganggu kenampakan peta secara keseluruhan.

4. Orientasi (Tanda arah) Orientasi atau tanda arah penting adanya pada suatu peta. Tanda ini gunanya untuk menunjukkan arah utara, selatan, timur, dan barat. Orientasi atau tanda arah peta ini perlu dicantumkan untuk menghindari kekeliruan menentukan arah pada peta. Orientasi atau tanda arah pada peta biasanya berbentuk tanda panah yang menunjukkan arah utara. Petunjuk ini dapat diletakkan dibagian mana saja dari peta, asalkan tidak mengganggu kenampakan peta. 5. Simbol dan warna Agar pembuatan dapat dilakukan dengan baik, ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu simbol dan warna. Simbol peta harus memenuhi syarat-syarat seperti : - Sederhana - Mudah dimengerti - Bersifat umum. Macam-macam simbol pada peta : - Simbol berdasarkan bentuknya sebagai berikut : 1. Titik 2. Garis 3. Luasan (area) 4. Batang 5. Lingkaran 6. Bola - Simbol berdasarkan sifatnya, sebagai berikut : 1. Kuantitatif 2. Kualitatif - Simbol berdasarkan fungsinya, sebagai berikut : 1. Simbol daratan 2. Simbol perairan 3. Simbol budaya Berdasarkan sifatnya warna pada peta dibagi menjadi dua: 1. Warna kuantitatif 2. Warna kualitatif Secara sederhana simbol dapat diartikan sebagai gambar atau tanda yang mempunyai arti atau makna tertentu. Simbol mempunyai peranan penting, bahkan dalam peta-peta khusus atau peta tematik simbol merupakan informasi utama untuk menunjukkan tema suatu peta. Menurut bentuknya simbol dikelompokkan menjadi simbol titik, garis, area atau bidang, aliran, batang, lingkaran, dan bola. Sedangkan wujud simbol dalam kaitannya dengan unsur

yang digambarkan dapat dibedakan menjadi abstrak, setengah abstrak, dan nyata atau piktoral. Simbol piktoral adalah simbol dalam kenampakan wujudnya ada kemiripan dengan wujud unsur yang digambarkan, sedang simbol geometrik adalah abstrak simbol yang wujudnya tidak ada kemiripan dengan unsur yang digambarkan. Untuk warna, tidak ada peraturan yang baku mengenai penggunaan warna dalam peta, jadi penggunaan warna dalam peta adalah bebas, sesuai dengan maksud atau tujuan pembuat peta dan kebiasaan umum. 6. Sumber dan tahun pembuatan peta Sumber memberi kepastian kepada pembaca peta, bahwa data dan informasi yang disajikan dalam peta tersebut benar-benar absah (dipercaya/akurat). Selain sumber, bisa juga memperhatikan tahun pembuatannya. Pembaca peta dapat mengetahui bahwa peta itu masih cocok atau tidak untuk digunakan pada masa sekarang atau sudah kadaluarsa karena sudah terlalu lama. 7. Lattering Para ahli (kartografer) membuat kesepakatan, untuk membuat tulisan (lattering) pada peta sebagai berikut : a) Nama geografis ditulis dengan bahasa dan istilah yang digunakan penduduk setempat. b) Nama jalan yang ditulis harus sesuai dengan arah jalan tersebut. c) Nama kota ditulis dengan 4 cara, yaitu : - Di bawah simbol kota. - Di atas simbol kota. - Di sebelah kanan simbol kota. - Di sebelah kiri kota. Fungsi peta : penyajian atau abstraksi kenyataan geografik, suatu alat untuk menyajikan informasi geografi dengan cara visual, digital atau nyata (board 1990) batasan peta, peta topografi dan peta tematik y batasan peta: suatu gambaran unsur-unsur atau kenampakan abstrak, yang dipilih dari permukaan bumi, atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar, diperkecil dan diskalakan y Peta topografi: peta yang menyajikan kenampakan fisik dan artifisial (kultural dan hasil budaya manusia) y Peta tematik: peta yang menyajikan hal-hal yang berhubungan dengan tema/tujuan tertentu (khusus) E.s bos (1977) : suatu peta yang menggambarkan informasi kualitatif dan/atau kuantiatif tentang kenampakan-kenampakan atau konsep-konsep yang spesifik, yang ada hubungan-nya dengan detil topografi tertentu.

Peta tematik terdiri dari dua komponen pokok: Peta dasar (base map) Overlay theme/tema yang ditumpangsusun

Sebelum kartografer mulai dengan proses penyusunan peta, terlebih dahulu perlu memahami sebagai berikut : Pengumpulan data Disain peta

Disain tataletak peta (layout peta) Disain isi peta (simbolisasi) Teknik/cara presentasi/reproduksi Kemampuan untuk mengenali data/bentuk data penting dalam disain simbol yang logis. Pengetahuan census atau pengumpulan data Sumber data Bagaimana kartografi : mentrasformasi kandata asli menjadi suatu bentuk yang dapat dipetakan yaitu berupa pengetahuan statistik yang terdiri dari: Nominal, ordinal, interval/ ratio data Proposional, persentasi, ratio, Mode, median, mean Ukuran matematik : distribusi keruangan : regresi, korelasi

Pengertian peta analisa dan peta sintesa Peta dasar/base map Basic map Peta rupabumi topographic map

pada umumnya peta tematik merupakan hasil penyajian suatu data yang didasarkan pada data langsung secara obyektif. Informasi yang dapat diukur langsung dilapangan : produksi pertanian, peta jumlah penduduk. Penggunaan lahan hujan peta tematik tunggal informasi tunggal tentang fenomena tunggal dan dapat digunakan untuk analisas bagi tujuan tertentu peta tematik analitik. Misal peta lereng, peta tanah, peta hujan, peta tutupan vegetasi peta tematik yang menunjukkan lebih dari satu tema (dalam satu peta): peta tematik komplek atau peta tematik multi tema peta tematik sintetik yaitu apabila datanya merupakan

hasil suatu sintesa dari sejumlah elemen-elemen/ penggabungan dari elemen-elemen menjadi suatu tema baru sehingga orisinilitas dari individu data pembentuknya sudah tidak tampak lagi, misal (peta iklim, peta unit geomorfologi, kemampuan lahan) Pengertian peta dasar 1. Peta dasar Dalam penyusunan peta diperlukan terlebih dahulu adalah peta dasar, yang merupakan kerangka untuk penempatan unsur-unsur ataupun obyek yang akan dipetakan . 2. Peta topografi sebagai peta dasar Peta dasar untuk peta tematik (= base map) : - Berisi informasi topografi dimana informasi tematik dapat diisikan Basic map : peta topografi yang didasarkan pada survai original Peta topografi digunakan sebagai peta dasar lainnya : Peta topografi yang sudah digeneralisasi Peta-peta geografi umum (skala kecil) Ortopotografi/peta foto Peta-peta lainnya yang digunakan sebagai peta dasar Peta topografi (kers, 1977): peta yang menyajikan gambar-an permukaan bumi dengan seteliti mungkin, sejauh skalanya memungkinkan, dan menunjukkan elemen-elemen baik yang alami maupun kultural.posisi elemen-elemen tersebut ditunjukkan dengan posisi yg sesungguhnya baik lokasi, situasi, maupun elevasinya. chart (ica, 1973): grup peta-peta yang dibuat dan disusun khusus utk kepentingan navigasi baik darat, laut maupun udara. Peta dasar diturunkan dari peta topografi melalui : pengurangan, generalisasi dan penggambaran kembali peta dasar yang lain dapat digunakan peta-peta dari badan-badan perpetaan yang resmi dengan mencantumkan sumber petanya. Peta topografiPeta topografi dimaksudkan sebagai gambaran yang merupakan sebagian atauseluruh permukaan bumi yang digambar pada bidang datar dengan cara tertentu danskala tertentu yang mencakup unsur-unsur alam saja, unsur buatan manusia sajaatau keduanya. Contoh unsur-unsur alam adalah gunung, sungai, danau, laut,vegetasi dan sebagainya. Sedangkan contoh unsur-unsur buatan manusia adalahrumah, jembatan, gardu listrik, gudang, pelabuhan dan sebagainya. Peta tematik Peta tematik dimaksudkan sebagai peta yang memuat atau menonjolkan tema(unsur) tertentu. Walaupun temanya tertentu, tetapi sering peta tersebut

membutuhkan "tempat" untuk wadah peta ini yaitu peta topografi. Oleh karena ituterkadang dalam peta tematik masih ada beberapa unsur pada peta topografi yangikut pada lembar peta tersebut. Contoh peta tematik: peta jaringan (jaringan pipa air minum, peta jaringan jalan, jaringantelekomunikasi, jaringan listrik, jaringan irigasi dll) peta ketinggian (kontur, Digital Terrain Model / Digital Elevation Model) peta tata guna lahan (land use) seperti sawah, hutan, kebun, ladang peta penyebaran penduduk peta batas administrasi, dl

You might also like