You are on page 1of 11

Pertemuan 3

BUDIDAYA RUMPUT LAUT


Ekologi (Habitat & Sebaran) Rumput Laut

FAKTOR LINGKUNGAN:

Intensitas cahaya Salinitas Suhu Gerakan Air Nutrien Faktor-Faktor lainnya

Intensitas Cahaya

cahaya sebagai sumber energi guna pembentukan bahan organik yang diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangannya yang normal Air keruh mengandung lumpur dapat menghalangi cahaya matahari ke dalam air serta dapat menutupi permukaan thallus yang dapat menyebabkan thallus membusuk sehingga mudah patah Lokasi yang baik bagi budidaya rumput laut memiliki kecerahan lebih dari 1,5 m pada pengukuran dengan alat secchi disk.

Salinitas

Salinitas yang baik berkisar antara 28 - 34 ppt dengan nilai optimum adalah 33 ppt K. alvarezii merupakan rumput laut yang relatif tidak tahan terhadap kisaran kadar garam yang luas. Kadar garam yang sesuai untuk pertumbuhannya adalah berkisar 28-35 ppt Untuk memperoleh perairan dengan salinitas optimum perlu dihindari lokasi yang berdekatan dengan muara sungai.

Suhu

suhu optimum berkisar 20-28oC

Gerakan Air

Rumput laut merupakan organisma yang memperoleh makanan melalui aliran air yang melewatinya atau melalui sintesa bahan makanan di sekitarnya dengan bantuan sinar matahari Gerakan air yang cukup akan menghindari terkumpulnya kotoran pada thallus, membantu pengudaraan, dan mencegah adanya fluktuasi yang besar terhadap salinitas maupun suhu air Gerakan air akan membawa unsur hara, menghilangkan kotoran yang menempel pada thallus, membantu pengudaraan, dan mencegah adanya fluktuasi suhu air yang besar Kecepatan arus yang baik adalah 20-40 cm/detik

Nutrien

Nutrien paling penting adl N dan P


Kandungan Orthofosfat (mg/lt) Tingkat Kesuburan

0,101 0,200 0,050 - 0,100 0,021 - 0,049 < 0,021

Sangat baik Baik Cukup Jelek

Faktor-faktor lainnya

Ketersediaan bibit Dasar perairan (pecahan karang dan pasir kasar) pH berkisar 7,3-8,2 Organisme pengganggu Pencemaran

Sebaran Rumput Laut


Eucheuma edule Kep. Riau, Kep. Seribu, Madura, Kep. Kei, Kep. Tanimbar Tersebar dan banyak dibudidayakan

Eucheuma spinosum (E.denticulatum)

Eucheuma cottonii (kapaphycus alvarezii)

Tersebar dan banyak dibudidayakan

Gelidium rigidum Gelidium latifolium

Tersebar Bengkulu, Lampung, Selatan Jawa, Kep. NTT Sumbawa Barat, P. Sewu, sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara

Gracilaria verucosa

Hypnea cervicomis

Kep. Riau, Bali, Tawi -Tawi

Porphyra atropurpurae

Halmahera, Kei

Caulerpa serrulata

Kalimantan Timur, Sulawesi, Timor, Maluku, Selatan Irian Menyebar Kep. Seribu, Lampung Selatan Selatan Jawa, Kep. Seribu, Ambon, Seram

Caulerpa sertularoides Caulerpa crasa Caulerpa javanica

Enteromorpha intestinalis Enteromorpha prolifera Ulva lactuca

Utara Jawa, Lampung, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara Kep. Seribu, Lampung Selatan, Bali, Lombok, Flores Sulawesi, Lombok, Sulu, Kei, Sumba, Banda, Solor, Jawa Barat, Lampung Selatan Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara Kalimantan, Jawa, Timor, Sumbawa Kep. Riau, Lampung Selatan, Selatan Jawa, Sumbawa, Sumba, Ambon, Tanimbar, Kai, Aru, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Lombok, Flores

Dictyota apiculata Hydroclathrus clathratus Padina australis

Sargassum aquifolium

Tersebar

Sargassum polycystum

Tersebar

Sargassum silqousum

Selatan Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kep. Aru, Kei, Tanimbar Tersebar Tersebar

Turbinaria ornata Turbinaria conoides

You might also like