You are on page 1of 7

Laporan Praktikum Mikrobiologi

Hari,tanggal : Rabu, 23 November 2011 Waktu Asisten : 10.00-11.40 WIB : 1.M. Bagja. 2.Genny Anjelia Z. PJP : Emil Wahdi, S.Si.

UJI KARAKTERISTIK BIOKIMIA DAN FISIOLOGI BAKTERI


Kelompok 8 Puspita Sari Kustianti ( J3L110122 )

PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

Pendahuluan Bakteri adalah salah satu mikroorganisme atau jasad renik yang berukuran kecil. Bakteri merupakan mikroorganisme memiliki beberapa bentuk yaitu basil (batang), kokus (bulat), dan sprilium. Bentuk bulat atau kokus dapat dibedakan kembali yaitu mikrokokus, diplokokus, streptokokus, tetrakokus, sarnia, dan stafilikokus. Bakteri bentuk batang dapat dibedakan lagi menjadi bentuk batang panjang dan batang pendek dengan ujung datar atau lengkung (Hidayat 2006). Karakterisasi dan klasifikasi sebagian besar mikroba seperti bakteri berdasarkan pada reaksi enzimatik ataupun biokimia. Mikroba dapat tumbuh pada beberapa tipe media, memproduksi tipe metabolit tertentu (Pelzcar 1986). Karakterisasi morfologi bertujuan untuk mengamati baik morfologi koloni maupun morfologi sel bakteri pada isolat bakteri yang telah lolos seleksi. Ketika ditumbuhkan dalam media yang bervariasi, mikroorganisme akan menunjukkan penampakan makroskopis yang berbeda-beda pada pertumbuhannya. Perbedaan ini disebut dengan karakteristik kultur, yang digunakan sebagai dasar untuk memisahkan

mikroorganisme dalam kelompok taksonomik (Capuccino dan Sherman 1992). Uji karakteristik biokimia dan fisiologi bakteri dengan uji oksidatif atau uji fermantatif, uji motilitas, uji gelatin, uji oksidase, dan uji katalase. Tujuan Praktikum bertujuan menentukan karakteristik biokimia dan fisiologi bakteri dengan uji oksidatif atau fermentatif, uji motilitas, uji gelatin, uji oksidase, dan uji katalase. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ialah tabung reaksi bertutup, rak tabung, pembakar spirtus, korek api, tisu, kawat ose, glass object, dan pipet tetes, Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ialah alkohol 70%, kertas saring, bacto trypton, K2HPO4, NaCl, bacto agar, bromtimol blue, parafin, dan larutan H2O2, bakteri.

Prosedur kerja Uji oksidatif atau fermentatif (OF), tabung disediakan sebanyak dua buah yang telah berisi media. Bakteri dimasukkan kedalam masing-masung tabung kemudian ditambahkan parafin sebanyak 1ml kedalam tabung pertama dan pada tabung kedua tidak ditambahkan parafin. Hasil positif ditunjukkan bila media yang terdapat parafin berubah warna menjadi kuning maka bersifat fermentatif (anaerob) dan bila media yang tidak terdapat parafin berubah warna menjadi warna kuning maka bersifat oksidatif (aerob). Percobaan diamati selama 24 jam. Uji motilitas, tabung yang berisi agar cair dibuka secara aseptik dekat dengan api kemudian bakteri dimasukkan kedalam tabung dengan kawat ose. Kawat ose ditusukkan lurus dengan media agar. Bila terdapat bakteri ditempat yang ditusuk maka bersifat non motil dan bila memenuhi permukaan media maka bersifat motil. Percobaan diamati selama 24 jam. Uji gelatin, larutan gelatin dimasukkan kedalam tabung kemudian bakteri dimasukkan kedalam tabung secara aseptik. Tabung disimpan pada suhu ruang terlebih dahulu setalah itu tabung dimasukkan kedalam freezer selama 2 sampai 4 hari. Hasil positif ditunjukkan perubahan gelatin menjadi cair sedangkan hasil negatif ditunjukkan dengan gelatin yang tetap membeku. Uji oksidase, kertas saring yang bersih dan kering disediakan terlebih dahulu. Kertas saring dibagi menjadi dua bagian , bagian pertama bakteri dimasukkan kedalam kertas saring dan tidak ditambahkan pereaksi lain dan pada bagian kedua dari kertas saring dimasukkan bakteri dalam kertas kemudian ditambahkan dengan pereaksi amino dimethyl oksalat 1%. Hasil positif ditunjukkan dengan adanya perubaha warna menjadi merah muda dan hasil negatif ditunjukkan warna yang dihasilkan tetap berwarna coklat tua. Percobaan diamati selama 24 jam. Uji katalase, kertas saring diletakkan diatas glass object kemudian ditambahkan bakteri sebanyak 1 tetes kedalam kertas. Larutan H2O2 ditambahkan sebanyak 2 tetes kedalam kertas saring yang telah berisi bakteri. Hasil positif ditunjukkan adanya gelembung yang terbentuk dan hasil negatif ditunjukkan tidak terdapatnya gelembung. Percobaan diamati selama 24 jam.

Data dan Hasil Pengamatan Tabel 1 Hasil Pengamatan Uji Karakteristik Biokimia dan Fisiologi Bakteri Uji Hasil pengamatan(+/-) Gambar

Oksidatif

Fermentatif

Motilitas

Gelatin

Oksidase

Katalase

Pembahasan Uji oksidatif- fermantatif digunakan untuk menguji metabolisme bakteri oksidatif atau fermentatif. Proses oksidasi terjadi didalam tabung oleh organisme aerob dan proses fermentasi oleh organisme anaerob. Proses fermentasi glikosa akan diubah menjadi glukosa G-Phospat yang kemudian dirombak menjadi asam piruvat dan oksidase akan merubah glukosa menjadi asam piruvat. Berdasarkan data dan hasil pengamatan, tabung disediakan sebanyak dua buah yang telah berisi media. Bakteri dimasukkan kedalam masing-masung tabung kemudian ditambahkan parafin sebanyak 1ml kedalam tabung pertama dan pada tabung kedua tidak ditambahkan parafin. Hasil positif ditunjukkan bila media yang terdapat parafin berubah warna menjadi kuning maka bersifat fermentatif (anaerob) dan bila media yang tidak terdapat parafin berubah warna menjadi warna kuning maka bersifat oksidatif (aerob). Berdasarkan data dan hasil pengamatan bakteri yang digunakan bersifat oksidatif (aerob) karena tabung yang tidak ditambahkan parafin berubah warna menjadi kuning yang mengidentifikasi bahwa bakteri bersifat oksidatif bukan fermentatif (anaerob). Uji motilitas dilakukan untuk mengetahui sifat bakteri motil atau non motil. Berdasarkan data dan hasil pengamatan tabung yang berisi agar cair dibuka secara aseptik dekat dengan api kemudian bakteri dimasukkan kedalam tabung dengan kawat ose. Kawat ose ditusukkan lurus dengan media agar. Bila terdapat bakteri ditempat yang ditusuk maka bersifat non motil dan bila memenuhi permukaan media maka bersifat motil. Data dan hasil pengamatan pada percobaan menunjukkan bakteri yang diidentifikasi bersifat non motil karena bakteri di indikasi terdapat di tempat yang ditusukkan oleh kawat ose. Kesalahan dalam percobaan uji motilitas dapat terjadi diantaranya bakteri tidak tumbuh di tempat yang ditusukkan maupun dipermukaan media. Kawat ose yang digunakan saat mengambil bakteri dari Erlenmeyer ke dalam tabung yang berisi agar cair terlalu panas sehingga bakteri sudah mati, dan pengerjaannya tidak aseptik. Seperti gambar dibawah ini:

Gambar a). uji motilitas yang tidak terdapat bakteri , b). uji motilitas yang terdapat bakteri. Uji gelatin digunakan untuk mengetahui karakteristik bikimia bakteri. Gelatin adalah protein yang diperoleh dari hidrolisis kolagen yaitu zat pada jaringan penghubung dan tendon pada hewan. Gelatin akan terurai oleh mikriba yang mensintesis enzim proteolisis. Larutan gelatin akan bersifat cair bila diletakan pada suhu ruang atau suhu kamar dan bersifat padatan bila berada dalam refrigerator atau freezer. Berdasarkan data dan hasil pengamatan menunjukkan hasil yang positif yang ditandai dengan larutan gelatin mencair saat diletakkan didalam pendingin atau freezer. Hal tersebut merupakan bakteri dapat merusak struktur gelatin yang bila diletakkan didalam freezer gelatin mencair. Gelatin sering digunakan untuk pembuatan es krim dan yang lainnya. Uji oksidase, kertas saring yang bersih dan kering disediakan terlebih dahulu. Kertas saring dibagi menjadi dua bagian , bagian pertama bakteri dimasukkan kedalam kertas saring dan tidak ditambahkan pereaksi lain dan pada bagian kedua dari kertas saring dimasukkan bakteri dalam kertas kemudian ditambahkan dengan pereaksi amino dimethyl oksalat 1%. Hasil positif ditunjukkan dengan adanya perubaha warna menjadi merah muda dan hasil negatif ditunjukkan warna yang dihasilkan tetap berwarna coklat tua. Berdasarkan data dan hasil pengamatan menunjukkan hasil yang negatif pada uji oksidase karena pada kertas saring tidak terjadi perubahan warna menjadi merah muda. Perubahan warna yang terjadi hanya warna coklat tua. Uji katalase, mekanisme enzim katalase memecah H2O2 yaitu saat melakukan respirasi, bakteri menghasilkan berbagai macam komponen salah satunya H2O2.

Bakteri yang memiliki kemampuan memecah H2O2 dengan enzim katalase maka segera membentuk suatu sistem pertahanan dari toksik H2O2 yang dihasilkannya sendiri. Bakteri katalase positif akan memecah H2O2 menjadi H2O dan O2 dimana parameter yang menunjukkan adanya aktivitas katalase tersebut adalah adanya gelembung-gelembung oksigen. Dengan enzim katalase, H2O2 diurai dengan reaksi sebagai berikut: 2H2O2 --> 2H2O + O2 Berdasarkan data dan hasil pengamatan uji katalase menunjukkan hasil positif karena terdapat gelembung. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri bersifat katalase. Berdasarkan pada tabel pada tahap awal pengelompokan bakteri gram negatif menurut Cowan tahun 1974 kemungkinan bakteri yang teridentifikasi adalah Acinetobacter karena memiliki jumlah 8 pada spesifikasinya. Simpulan Berdasarkan data dan hasil pengamatan dapat disimpulkan bakteri dengan uji oksidatif menunjukkan hasil positif, uji fermentatif menunjukkan hasil negatif, uji motilitas menunjukkan hasil negatif bersifat non motil, uji gelatin menunjukkan hasil positif, uji oksidase menunjukkan hasil negatif, dan saat uji katalase menunjukkan hasil positif. Bakteri diduga adalah Acinetobacter. Daftar Pustaka Adam S. 1992. Dasar-dasar Mikrobiologi dan Parasitologi Untuk Perawat. Jakarta: EGC. Capuccino J.G & Sherman N. 1992. Microbiology a Laboratory Mannual. The Benjamin/Cummings Publish. Hadioetomo R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta: Gramedia. Hidayat N. 2006. Mikrobiologi Industri. Yogyakarta: Andi. Sumarsih S. 2003. Diktat Kuliah Mikrobiologi Dasar. Yogyakarta: UPN Press. Pelczar M.J. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Siri R, penerjemah. Jakarta: UI Press.

You might also like