You are on page 1of 3

Kappaphycus cottonii

Klasifikasi Kingdom: Plantae Subkingdom: Biliphyta Filum: Rhodophyta Subfilum: Eurhodophyta Kelas: Florideophyceae Subkelas: Rhodymeniophycidae Orde: Gigartinales Famili: Solieriaceae Genus: Kappaphycus

Ciri Morfologi Ciri-ciri umum. Alge tumbuh tegak, rimbun, melekat pada substrat dengan cakram perekat, warna kemerahan, kecoklatan, kadang kehijauan, tinggi mencapai 20-25 cm. Thalli silindris, sumbu utama bisa mencapai diameter 10-15 mm, thalli kaku dan kuat

Gambar Kappaphycus cottonii Habitat Kappaphycus spp. dapat ditemukan di karang-karang yang tajam atau yang rata di kedalaman 1 sampai 17meter di zona pasang surut yang selalu terendam hingga di zona subtidal. Sering ditemukan sebagai koloni bahkan kadang mirip

suatu padang alge. Lebih menyukai perairan yang terlindung daripada perairan yang terbuka dan berombak besar. Persebaran spesies ini sangat luas,dapat ditemukan di afrika dan sebagian besar negara asia tenggara. Seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Vietnam. Hal-hal unik Kappaphycus cottonii bukanlah nama asli dari spesies alga merah ini, pemakaian cottonii lebih kepada nama perdagangan. Nama asli dari Kappaphycus cottoni adalah Kappaphycus alvarezii. Spesies ini sangat cepat berkembang dan ber-regenerasi sehingga spesies ini merupakan spesies peng-invasi. Kemampuan Kappaphycus spp. tumbuh yang dapat melebihi batas bisa membahayakan koralkoral yang di tumpanginya.

Siklus Hidup Sebagai salah satu jenis spesies alga merah, jenis kelamin mereka terpisah antara alga satu dengan yang lain. Alga ini menghasilkan sel gamet (seperti sperma dan sel telur) yang mengandung setengah kode genetik (1n). Ketika gamet

Gambar siklus alga merah. ini terbuahi, mereka berkembang menjadi carposporophyte (2n) yang sering di temui di dalam cystocarp. Spora ini kemudian hanyut terbawa air dan menempel dan kemudian berkembang menjadi tetrasporophyte (2n). Terkadang, tetrasporophyte ini terlihat identik dengan induknya, kejadian ini sering disebut

alternasi isomorpik. Namun, ada pula yang berbeda sama sekali. Tetrasporophyte ini kemudian menghasilkan spora 1n melalui pembelahan meiosis. Spora ini disebut tetrasporangia. Spora ini kemudian di lepaskan kembali dan hanyut terbawa air dan menempel lagi. Dengan ini siklus perkembangan terulang lagi. Manfaat di lingkungan sekitar Karena algae merupakan salah satu jenis spesies tumbuhan sederhana yang memiliki klorofil, maka Kappaphycus cottonii merupakan penyedia oksigen bagi lingkungan sekitarnya. Selain itu, peranannya dalam lingkungan sebagai penyedia makanan bagi makhluk hidup. Pemanfaatan bagi Manusia Sekarang ini, alga merupakan salah satu bahan pengganti BBM yang terbaik yang dapat diubah menjadi bioethanol. Kappaphycus cottonii adalah salah satu jenis alga yang sangat efektif untuk pengganti bahan bakar fossil, karena pertumbuhan dan perkembang biakannya yang tergolong cepat. Selain itu, Alga ini mempunyai nilai jual yang lumayan (USD 2.00 USD 2.50 per kilo). Pemanfaatan lain alga ini seperti makanan hewa, pengikat ion logam cadmium dengan timbal, pupuk, dan beberapa sebagai obat-obatan.

Daftar Pustaka Anonim.2011.Lifes cycle & reproduction. http://www.rbgsyd.nsw.gov.au . Tanggal akses 11-11-2011 Pagad, Shyama.2005.Kappaphycus spp. http://www.issg.org. Tanggal akses 1111-2011 Anonim.2005.Rumput Laut/Alga. http://www.iptek.net.id. Tanggal akses 11-112011 Anonim.2011.Kappaphycus cottonii. http://hstock-enterprise.tradenote.net. Tanggal akses 11-11-2011 M.D. Guiry in Guiry, M.D. & Guiry, G.M. 2011. AlgaeBase.http://www.algaebase.org; Tanggal akses 11-11-2011

You might also like