ISSN : 0854 - 8986
PENGUJIAN ALAT PROTEKSI MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
TERHADAP KETIDAKSEIMBANGAN TEGANGAN SUMBER
Efendi
Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang
ABSTRAK
Aiat proteksi motor induksi tiga phasa adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pengaman motor
dari gangguan over voltage ataupun under voltage, sehingga motor dapat aman dati fluktuasi tegangan
yang mengakibatkan efisiensi motor berkurang. Apabila terjadi gangguan tersebut maka alat proteksi
akan memutuskan suplai tegangan dari PLN sebagai sumber pertama.
Toleransi yang diberikan sebesar 5 % untuk over voltage dan under voltage, yang mana untuk
over voltage didapatkan kenaikan tegangan saat alat bekerja sebesar 231 Volt dan under voltage
didapatkan penurunan tegangan saat alat bekerja sebesar 209 Volt.
Kata kunci : Proteksi, Motor Induksi tiga fase, over voltage, under voltage
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Motor fistrik merupakan —tenaga
penggerak yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik dan sering kali
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Motor fistrik yang sering digunakan
diantaranya adalah motor induksi tiga fase.
Motor jini merupakan jenis motor yang
banyak digunakan baik sebagai tenaga
penggerak dari peralatan mekanis maupun
dalam pemindahan material dari suatu
tempat ke tempat lain.
Dalam pemakaiannya, motor harus
mendapatkan tegangan yang konstan atau
stabil. bila tegangan listrik tidak konstan
atau stabil maka akan terjadi gangguan
diantaranya adalah fluktuasi tegangan kerja
yang cukup besar ataupun kecil, Sebuah
motor induksi tiga fase yang disuptai oleh
tegangan sumber yang tidak seimbang
secara umum tetap dapat berputar dan
beroperasi, namun kemampuan dan
keandalan dari motor itu akan turun,
Adanya tegangan sumber yang tidak
seimbang akan menyebabkan arus yang
melewati masing-masing Kumparan motor
tidak seimbang juga, sehingga motor akan
menjadi panas. Selain itu gangguan
tersebut juga dapat menyebabkan
kecepatan putar motor berubah.
Apabila hal ini berlangsung dalam
waktu yang selatif fama, maka motor tidak
dapat lagi dioperasikan pada kapasitas
normalnya, apalagi untuk pengoperasian
motor-motor yang terus menerus (kontinue)
sehingga pada akhimya efisiensi motor
akan berkurang, Dalam menghitung kerja
mesin-mesin Jistik harus dipertimbangkan,
daiwa disamping timbulnya
ketidakseimbangan tegangan dalam mesin
(tahanan fase yang berbeda dan celah
udara yang tidak = sama_besat),
ketidakseimbangan ini juga timbul akibat
tegangan sumber.
Ketidakseimbangan tegangan sumber
yang disuplai ke motor dapat saia terjadi
pada saat motor dalam keadaan start,
afaupun dalam keadaan telah bekerja
normal. Oleh karena itu, perlu dilakukan
suatu pengujian terhadap motor induksi
untuk — mengetahui seberapa _besar
pengaruh ketidakseimbangan _tegangan
sumber. Rangkaian proteksi _terhadap
fluktuasi tegangan (Gambar 1.) secara garis
besar terditi dari beberapa blok rangkaian
yaitu : rangkaian catu daya; penyearah
jembatan; sistem kontrol; rangkaian
switching; rangkaian alarm; _rangkaian
pemutus; dan beban. Alat ini berfungsi
memutuskan tegangan dari jaringan suplai
ke motor secara otomatis apabila terjadi
gangguan fluktuasi tegangan.
Gambar 1. Blok Diagram Rangkaian Proteksi
Motor Induksi 3 Fase Terhadap
Fluktuasi Tegangan
[7]Percikan : Vol. 91 Edisi Agustus 2008
Berdasarkan latar belakang diatas
dicoba untuk melakukanpenelitian yang
berjudul pengujian alat proteksi motor
induksi tiga. =—sphasa_—terhadap
ketidakseimbangan tegangan sumber
PEMBAHASAN
PRINSIP KERJA MOTOR INDUKSI
Motor induksi terdiri dari dua bagian
utama yaitu, bagian yang _ bergerak
(berputar} dan bagian yang diam. Bagian
yang berputar pada motor disebut rotor
sedangkan bagian yang diam pada motor
disebut stator. Rotor terdiri dari dua jenis
yaitu :
1. Rotor lilit
2. Rotor sangkar.
Di bawah jini terdapat gambar
kumparan stator dan kedua jenis kumparan
rotor.
Motor induksi tiga fase mempunyai tiga
buah kumparan yang terletak pada stator,
masing-masing kumparan itu terpisah
sejauh 120° listrik, Rotor akan berputar
bilamana kumparan tiga fase tersebut diberi
sumber tegangan tiga fase maka pada
kumparan akan mengalir arus sehingga
menimbulkan medan putar (garis-garis gaya
fluks) yang berputar pada kecepatan
sinkron sesuai dengan persamaan :
- 1)
n, = kecepatan medan putar stator
(rpm)
f = frekuensi (Hz)
Pp = jumiah kutup stator
Garis-garis gaya fluks dari stator
tersebut akan —memotong —_batang
penghantar rotor sehingga pada penghantar
tersebut timbul GGL atau tegangan induksi.
Karena kumparan rotor merupakan
rangkaian yang tertutup, maka GGL akan
mengahasikan arus di'mana gaya pada
totor ditimbulkan akibat adanya arus di
dalam medan magnet tersebut. Bila kopel
mula yang dihasitkan oleh gaya pada rotor
cukup besar untuk memikul kopel beban
maka rotor akan berputar searah dengan
‘medan putar stator.
Agar tegangan terinduksi, diperlukan
adanya perbedaan kecepatan puter relatif
antara kecepatan medan putar stator (n,)
dengan kecepatan rotor (n,) yang disebut
slip. Bila n, =n, maka tegangan tidak
akan terinduksi dan arus tidak mengalir
pada kumparan jangkar rotor sehingga
kopel tidak akan dihasilkan karena kopel
motor akan ditimbulkan apabila n,tebih
keeil dari n,
SLIP PADA MOTOR INDUKSI
Sesuai dengan prinsip kerja tegangan
induksi rotor E, terjadi akibat adanya
perotongan medan magnet putar stator oleh
batang pengahantar rotor. Perpotongan
medan magnet stator oleh _batang
penghantar rotor hanya akan terjadijika ada
perbedaan relatif antara n, dan n,. jika
medan magnet putar stator berputar
dengan kecepatan n= (4) tpm setiap
P
defiknya, maka rotor harus berputar dengan
kecepatan yang lebih rendah dari n
| 1pm. Karena pada kecepatan putar
yang sama, tidak akan terjadi perpotongan
fluksi magnet stator oleh batang penghantar
rotor. Akibatnya adalah tidak akan terjadi
induksi tegangan pada sisi rotor. Torsi
jangkar rotor pada waktu ini akan sama
dengan nol, karena tidak ada arus yang
mengafir pada kumparan rotor. Jadi pada
suatu motor induksi haus ada beda
kecepatan antara n,dan n,yang disebut
slip. Besamya harga slip (s) dinyatakan
dalam suatu satuan per unit / persentase
(%) seperti terlihat pada persamaan di
bawah ini:
n,n,
oS
per unit
@
x 100 % @)
BB]Efendi : Pengujian Alat Proteksi Motor Induksi Tiga
Dimana : :
s = Besamya slip (per unit atau %)
n, = Kecepatan medan putar stator
(rpm)
n = Kecepatan putar rotor (rpm)
Dari persamaan dia atas menunjukkan
bahwa jika harga n, sama dengan nol pm
(pada waktu motor mulai dijalankan), maka
harga slip (s) akan sama dengan satu.
Sebaliknya sewaktu motor berputar dengan
kecepatan yang sama dengan kecepatan
putar medan megnet stator, maka kita akan
mendapati harga slip akan sama dengan
nol. Jadi dalam hal ini dapat dimengerti
bahwa harga slip berkisar antara nol
sampai dengan satu.
DESKRIPS] KERJA ALAT PROTEKS!
MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
TERHADAP KETIDAKSEIMBANGAN
TERHADAP TEGANGAN SUMBER
Alat proteksi motor induksi tiga phasa
terhadap fluktuasi tegangan ini terdiri dari
beberapa komponen utama, antara lain Op-
amp, relai,_kontaktor, timer dan
loadspeaker. Alat ini akan beroperasi,
apabila tegangan suplai yang diberikan
berkurang atau berlebih dari tegangan
nominal yang ditetapkan yaitu 220 Volt,
maka Op-amp sebagai rangkaian kontrol
akan memberikan isyarat kepada relai agar
diteruskan kepada kontaktor 1 untuk
Memutuskan tegangan sumber ke motor.
Setelah itu kontaktor 1 akan memutuskan
suplai tegangan ke motor. Pada saat
kontaktor 1 memutuskan suplai tegangani
maka kontaktor 2 akan bekerja memberikan
suplai tegangan ke motor melalui sumber
lain yang mana terlebih dahulu melewati
motor dan generator pembangkit. Adapun
hubungan antara kontaktor 1 dan kontaktor
2 adalah paralel, yang mana diparalel
adalah _kumparan atau coi! antara kedua
kontaktor tersebut, Peralatan ini juga
dilengkapi dengan alarm dati sebuah
loadspeaker. Jadi apabila terjadi perubahan
tegangan mendadak baik tegangan kurang
atau lebih maka operator dapat
mengetahuinya dengan adanya suara
tersebut.
Alat proteksi motor induksi tiga fase
yang digunakan merupakan sebuah alat
yang berfungsi sebagai pengaman motor
dari gangguan over ataupur under voltage.
Apabila terjadi gangguan tersebut maka alat
proteksi akan memutuskan suplai tegangan
dari PLN sebagai sumber pertama. Supaya
motor induksi tiga fase tersebut bisa bekerja
secara kontinue maka diberikanlah suplai
tegangan cadangan. Suplai tegangan dari
pembangkit cadangan merupakan suplai
tegangan yang ke dua untuk motor induksi
3 fase sebagai beban. Adapun suplai
tegangan cadangan ini berasal dari
generator AC yang diputar oleh motor
induksi tiga fase. Suplai tegangan dari
pembangkit cadangan ini bekerja pada saat
suplai tegangan pertama terputus, yang
mana apabila terjadi gangguan over
ataupun under voltage alat proteksi akan
memutuskan anak kontak dari kontaktor 4,
sedang anak kontak kontaktor 2 akan
terhubung. Sehingga tegangan akan masuk
ke motor induksi 3 fase yang telah di kopel
dengan generator AC. Arus excifer yang
diberikan pada generator AC ini sebesar
0,13 A. Tegangan yang dihasilkan dari
generator pembangkit ini diset_ mencapai
fegangan nominal yaitu sebesar 220 Volt ( L
=N).
Sebelum suplai_tegangan dari
pembangkit cadangan masuk sebagai
sumber ke dua harus terlebih dahulu
tegangannya mencapai nominal 220 Volt ( L
—N_) dan beban motor induksi 3 fase mati
sesaat. Setelah set waktu pada ON delay
diset atau ditetapkan sebesar 11 dt maka
barulah suplai tegangan dari pembangkit
cadangan ini masuk ke beban motor induksi
3 fase. Adapun gambar diagram blok dari
operasi kerja suplai_ tegangan dari
pembangkit cadangan dapat dilihat pada
Gambar 3.
PENGUJIAN
Pengujian yang ditakukan pada alat
proteksi ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
pengujian sistem satu fase, pengujian
sistem. tiga fase dan pengujian suplai
tegangan dari pembangkit cadangan.
Gambar 3. Blok diagram rangkaian suplai
tegangan cadangan
Het]
Ll sett ede oy fey tte
39