You are on page 1of 2

Nama Nim

: Khifdiya N R : 071024216

1. Sebutkan dan jelaskan apa perbedaan teori dari Thordike, Skinner, dan Pavlov ? Perbedaan jenis pengkondisiannya. thorndike dan skinner menggunakan Instrumental Conditioning (disebut sebagai operant conditioning) yaitu adalah metode pengkondisian yang terdiri melalui imbalan dan hukuman untuk perilaku. Melalui pengkondisian ini, asosiasi dibuat antara perilaku dan konsekuensi bagi perilaku. Sedang classical conditioning yang digunakan pavlov adalah jenis pengkondisian yang menggabungkan antara stimulus netral dengan stimulus yang membangkitkan refleks; stimulus yang membangkitkan refleks diberikan atau tidaknya respon terkondisi terjadi sampai akhirnya stimulus netral datang untuk membangkitkan refleks Catatan : Ada sejumlah perbedaan antara Skinner dengan Thorndike - Thorndike mengukur belajar melalui berapa lama belajar terjadi (time of solution). - Skinner mengukur belajar melalui kecepatan membuat respon (rate of responding). Dimana focus dari teori Skinner adalah how reinforcement mempengaruhi terulangnya perilaku. 2. Teori Thorndike bermula dari eksperimen yang dilakukan dengan kucing yang dimasukkan pada sangkar tertutup yang apabila pintunya dapat dibuka secara otomatis bila knop di dalam sangkar disentuh. Percobaan tersebut menghasilkan teori Trial dan Error. Ciri-ciri belajar dengan Trial dan Error Yaitu : adanya aktivitas, ada berbagai respon terhadap berbagai situasi, ada eliminasi terhadap berbagai respon yang salah, ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan.Teori belajar menurut Thorndike merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi anatara peristiwa yang disebut stimulus dan respon. Teori belajar ini disebut teori connectionism skinner Asas pengkondisian operan B.F Skinner dimulai awal tahun 1930-an, pada waktu keluarnya teori S-R. Pada waktu keluarnya teori-teori S-R. pada waktu itu model kondisian klasik dari Pavlov telah memberikan pengaruh yang kuat pada pelaksanaan penelitian Skinner tidak sependapat dengan pandangan S-R dan penjelasan reflex bersyarat dimana stimulus terus memiliki sifat-sifat kekuatan yang tidak mengendur. Menurut Skinner penjelasan S-R tentang terjadinya perubahan tingkah laku tidak lengkap untuk menjelaskan bagaimana organisme berinteraksi dengan lingkungannya. Bukan begitu, banyak tingkah laku menghasilkan perubahan atau konsekuensi pada lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap organisme dan dengan begitu mengubah kemungkinan organisme itu merespon nanti. Asas-asas kondisioning operan adalah kelanjutan dari tradisi yang didirikan oleh John Watson. Artinya, agar psikologi bisa menjadi suatu ilmu, maka studi tingkah laku harus dijadikan fokus penelitian psikologi. Tidak seperti halnya teoritikus-teoritikus S-R lainnya, Skinner menghindari kontradiksi yang ditampilkan oleh model kondisioning klasik dari Pavlov dan kondisioning instrumental dari Thorndike. Ia mengajukan suatu paradigma yang mencakup kedua jenis respon itu dan berlanjut dengan mengupas kondisi-kondisi yang bertanggung jawab atas munculnya respons atau tingkah laku operan. 3. .

Karya yang membuat Pavlov memiliki reputasi sebenarnya bermula sebagai studi dalam pencernaan. Ia sedang mencari proses pencernaan pada anjing, khususnya hubungan timbal balik antara air ludah dan kerja perut. Ia sadar kedua hal itu berkaitan erat dengan refleks dalam sistem saraf otonom. Tanpa air liur, perut tidak membawa pesan untuk memulai pencernaan. Pavlov ingin melihat bahwa rangsangan luar dapat memengaruhi proses ini, maka ia membunyikan metronom dan di saat yang sama ia mengadakan percobaan makanan anjing. Setelah beberapa saat, anjing itu -- yang hanya sebelum mengeluarkan liur saat mereka melihat dan memakan makanannya -- akan mulai mengeluarkan air liur saat metronom itu bersuara, malahan jika tiada makanan ada. Pada 1903 Pavlov menerbitkan hasil eksperimennya dan menyebutnya "refleks terkondisi," berbeda dari refleks halus, seperti. Pavlov menyebut proses pembelajaran ini (sebagai contoh, saat sistem saraf anjing menghubungkan suara metronom dengan makanan) "pengkondisian". Ia juga menemukan bahwa refleks terkondisi akan tertekan bila rangsangan ternyata terlalu sering "salah". Jika metronom bersuara berulang-ulang dan tidak ada makanan, anjing akan berhenti mengeluarkan ludah. http://dc217.4shared.com/img/NGruLxuZ/preview.html Jawaban no 3. Seorang guru sekolah ingin mengganti balok bermain siswa dari yang berwarna menjadi balok kayu yang tidak berwarna (tujuan : agar cat yang melekat pada kayu tidak membahayakan kesehatan anak). Yang guru itu lakukan adalah : Balok kayu (CS) ---> bermain (UCR) 1 bulan Setelah asosiasi antara balok berwarna dan balok kayu selama satu bulan, akhirnya anak mau bermain dengan balok kayu.

Seorang anak yang mendapat nilai kurang baik dalam ujian, disuruh belajar oleh ibunya. Ibu mengatakan jika anak belajar (mengerjakan PR) selama 1 jam maka akan diberikan privilege menonton TV. Anak mulai tahu bahwa konsekuensi dari tindakan mengerjakan PR adalah dapat nonton TV sehingga anak meningkatkan perilaku belajar (mengerjakan PR) agar dapat reward tertentu. Kursi hukuman yang diberikan orang tua kepada anak yang nakal merupakan salah satu terapan teori Skinner dimana anak nakal duduk selama beberapa saat ketika melanggar peraturan. Anak belajar bahwa jika dia melanggar peraturan akan mendapatkan hukuman (sesuatu yang tidak menyenangkan untuk dia) sehingga ia tidak berani lagi melanggar peraturan. S R, jika Pavlov mengatakan stimulus yang penting lain halnya dengan Skinner yang menyatakan dalam proses belajar bagaimana cara orang merespon penting. Kita belajar dari konsekuensi. Skinner mengenalkan istilah reinforcer positif , reinforcer negatif, hukuman dan reward. Reinforcer positif merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi anak sedangkan reinforcer negative sebaliknya. Teori belajar Thorndike meliputi : Law of effect kekuatan koneksi S-R akan bertambah jika respon diikuti oleh satisfier dan berkurang jika respon diikuti oleh annoyer Law of readiness ketika kita siap, kita akan mudah dalam mempelajari sesuatu Law of practice semakin sering latihan, maka koneksi S-R akan semakin baik (proses belajar akan membaik) Transfer training proses dimana apa yang kita pelajari diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Thorndike, belajar dilakukan secara bertahap yang ditunjukkan oleh proses trial dan error. 4. Sebutkan dan jelaskan percobaan teori Thordike, Skinner, dan Pavlov ! Apakah percobaan itu sesuai dengan proses pembelajaran di kelas ? Teori belajar behavioristik menjelaskan belajar itu adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan terjadi melalui rangsangan (stimulans) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon) berdasarkan hukum-hukum mekanistik. Menurut Thorndike, belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon (R ). Stimulus adalah suatu perubahan dari lingkungan eksternal yang menjadi tanda untuk mengaktifkan organisme untuk beraksi atau berbuat sedangkan respon dari adalah sembarang tingkah laku yang dimunculkan karena adanya perangsang Konsep-konsep yang dikemukanan Skinner tentang belajar lebih mengungguli konsep para tokoh sebelumnya. Ia mampu menjelaskan konsep belajar secara sederhana, namun lebih komprehensif. Menurut Skinner hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungannya, yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana yang dikemukakan oleh tokoh tokoh sebelumnya. Menurutnya respon yang diterima seseorang tidak sesederhana itu, karena stimulus-stimulus yang diberikan akan saling berinteraksi dan interaksi antar stimulus itu akan memengaruhi respon yang dihasilkan. Respon yang diberikan ini memiliki konsekuensi-konsekuensi. Konsekuensi-konsekuensi inilah yang nantinya memengaruhi munculnya perilaku (Slavin, 2000). Oleh karena itu dalam memahami tingkah laku seseorang secara benar harus memahami hubungan antara stimulus yang satu dengan lainnya, serta memahami konsep yang mungkin dimunculkan dan berbagai konsekuensi yang mungkin timbul akibat respon tersebut. Skinner juga mengemukakan bahwa dengan menggunakan perubahan-perubahan mental sebagai alat untuk menjelaskan tingkah laku hanya akan menambah rumitnya masalah. Sebab setiap alat yang digunakan perlu penjelasan lagi, demikian seterusnya. Hergenhahn, B.R & Olson, M.H. 2008. Theories of Learning (Teori Belajar). edisi ke-7. Jakarta : Kencana Prenada Mulia Bigge, Morris. 1982. Learning Theories for Teachers. New York : Harper & Row

http://wayanardhana.staff.ugm.ac.id/sistem_belajar.pdf Dewi,Damajanti Kusuma .http://dantilearningtheory.blogspot.com/.DIUNDUH TGL:21-04-2011

You might also like