You are on page 1of 12

KONTRIBUSI PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM MELESTARIKAN KEBUDAYAAN

Di susun oleh :

Zakaria 17111721

Sistem Informasi 1KA41

UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

PERNYATAAN
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah Kontribusi Pemerintah dan Masyarakat Dalam Melestarikan Kebudayaan Kelas : 1-KA41 Tanggal Penyerahan Makalah : 16 Maret 2012 Tanggal Upload Makalah : 17 Maret 2012

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini. Penyusun NPM Nama Lengkap Tanda Tangan

17111721

Zakaria

Program Sarjana Sistem Informasi UNIVERSITAS GUNADARMA


I

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kekhadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karuniaNya saya masih diberi kesempatan utuk menyelesaikan makalah mengenai Kontribusi Pemerintah dan Masyarakat Dalam Melestarikan Kebudayaan , tidak lupa saya ucapkan kepada dosen Ilmu Budaya Dasar ,Bapak Muhammad Burhan Amin serta teman teman yang telah memberikan support dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi materi yang ada. Materi materi bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa. Serta mahasiswa juga dapat memahami nilainilai dasar yang direfleksikan dalam berpikir dan bertindak. Mudah-mudahan dengan mempelajari makalah ini, mahasiswa akan mampu menghadapi masalah-masalah atau kesulitan-kesulitan yang timbul . Dan dengan harapan semoga mahasiswa mampu berinovasi dan berkreasi dengan potensi yang dimiliki,

Jakarta, 16 Maret 2011

Penyusun

II

DAFTAR ISI

Pernyataan .............................................................................................................. Kata pengantar .................. Daftar isi ................

I II III

Bab I Pendahuluan 1.1.Latar belakang .................... 1.2.Tujuan ................. 1.3.Sasaran ................ 1 2 2

Bab II Permasalahan 2.1. Kekuatan (Strength) ............... 2.2. Kelemahan (Weakness) .............. 2.3. Peluangan (Opportunity) ............... 2.4. Tantangan/Hambatan (Threats) .. 3 3 4 4

Bab III Kesimpulan dan Rekomendasi 3.1. Kesimpulan .............. 3.2. Rekomendasi ................ 6 6

Referensi .........................

III

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Sedangkan pengertian mengenai kebudayaan sendiri yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan seharihari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Keragaman budaya atau cultural diversity adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok suku bangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau - pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok - kelompok suku bangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan - pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama - agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok sukubangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke modern, dan kewilayahan.
1

Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok suku bangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Labuhnya kapal - kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar pedagang gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singgungansinggungan peradaban ini pada dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan budaya lokal ditengah-tengah singgungan antar peradaban itu.

1.2. Tujuan Tujuan utama makalah kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan ini adalah : Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, Diharapkan pembaca dapat menambah wawasan mengenai keanekaragaman kehidupan berbudaya yang ada di Indonesia, Mengetahui berbagai macam masalah tentang keanekaragaman kebudayaan, Mengetahui cara mengatasi permasalahan mengenai keanekaragaman kebudayaan, Meningkatkan rasa persatuan saling menghargai keanekaragaman kebudayaan, Mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari hari.

1.3. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai mencakup masyarakat luas khususnya para pembaca sehingga d a p a t m e m a h a m i d a n t u r u t s e r t a d a l a m m e l e s t a r i k a n k e b u d a ya a n s e h i n g g a d a p a t mengaplikasikan tindakan-tindakan tersebut dalam kehidupan sehari-hari

BAB II PERMASALAHAN
Masalah yang dihadapi negara dalam proses Akulturasi dan Inkulturasi Budaya Arus globalisasi telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Derasnya arus informasi dan telekomunikasi menimbulkan kecenderungan yang mengarah pada memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri. Budaya Indonesia yang dulunya ramah tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas. Indonesia merupakan salah satu bangsa yang mempunyai nilai nilai budaya dasar yang sangat kental dan tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu dampak dari proses Akultutasi dan Inkulturasi budaya yang paling dirasakan adalah bergesernya nilai nilai budaya lokal ke arah budaya barat. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. 2.1.Kekuatan (Strength) a. Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan keanekaragaman budaya, b. Mengembangkan sikap saling menghargai terhadap nilai nilai dan norma sosial yang berbeda beda dari anggota masyarakat, tidak mementingkan kelompok, ras, etnik atau kelompok agamanya,

c. Mengembangkan rasa nasionalisme terutama melalui penghayatan wawasan berbangsa dan bernegara namun menghindari sikap chauvimisme yang akan mengarah pada sikap ekstrim dan menutup diri akan perbedaan yang ada dalam masyarakat d. Mempunyai supremasi hukum yang kuat artinya sutau peraturan formal harus berlaku pada semua warga negara tanpamemandang kedudukan sosial, ras, etnik dan agama yang mereka anut

2.2.Kelemahan (Weakness) a. Konflik Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara dua kelompok, yang memiliki tujuan dan pandangan berbeda, dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga mereka berada dalam posisi oposisi, bukan kerjasama. Konflik dapat berupa perselisihan (disagreement), adanya ketegangan (the presence of tension), atau munculnya kesulitankesulitan lain di antara dua pihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antara kedua belah pihak, sampai kepada tahap di mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai penghalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing masing.Penyelesaian efektif dari suatu konflik seringkali menuntut agar faktor-faktor penyebabnya diubah. b. Intergrasi Integrasi adalah saling ketergantungan yang lebih rapat dan erat antarbagian dalam organisme hidup atau antar anggota di daam masyarakat sehingga terjadi penyatuan hubungan yang dianggap harmonis. c. Disintegrasi Disintegrasi atau disorganisasi merupakan suatu keadaan yang tidak serasi pada setiap bagian dari suatu kesatuan. Agar masyarakat dapat berfungsi sebagai organisasi harus ada keserasian antar bagian bagiannya. d. Reintegrasi Reintgrasi atau reorganisasi dapat dilaksanakan apabila norma norma dan nilai nilai baru telah melembaga dalam diri warga masyarakat.

2.3.Peluang (Opportunity) a. Dapat memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan dalam mempertahankan budaya daerah sehingga adanya rasa saling menghormati antara budaya daerah yang dapat bersatu menjadi budaya bangsa yang kokoh. b. Dapat menyatukan perbedaan antar budaya seperti contoh pernikahan dengan budaya asing, pernikahan antar suku dll. c. Mengajarkan arti penting dari perbedaan budaya dimana perbedaan tersebut akan menjadi satu kesatuan yang dapat menyatukan antar kalangan masyarakat baik di Indonesia maupun diluar Indonesia. d. Meningkatkan kepariwisataan berarti mewujudkan bangsa yang berkualitas dan berdayasaing; memperkuat perekonomian domestik berbasis keunggulan di setiap potensi pariwisata lokal. 2.4. a. b. c. d. e. f. g. Tantangan/Hambatan (Threats) Hambatan kebudayaan yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar Sikap traditionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru Sikap etnosentrisme. Perkembangan IPTEK. Luas wilayah negara republik Indonesia Kemiskinan

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


3.1. Kesimpulan a. b. c. Dengan keanekaragaman budaya, sebagai generasi muda ditanamkan cinta tanah air Kebudayaan seharusnya dapat menjadi pemersatu bangsa kita. Kemajuan teknologi belum bisa dimaksimalkan oleh pemerintah dan masyarakat untuk mengembangkan kebudayaan d. Kesadaran masyarakat dan pemerintah dalam melestarikan kebudayaan masih sangat minim

3.2. Rekomendasi a. b. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila sejak dini. Menyelesaikan semua konflik dengan cara yang akomodatif melalui mediasi, kompromi dan ajudikasi. c. d. Perlu melibatkan generasi muda untuk melestarikan kebudayaan. penguatan nilai nilai budaya dalam memantapkan ketahanan budaya bangsa.

Referensi

http://prasetijo.wordpress.com/2009/07/24/keragaman-budaya-indonesia/ http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/keanekaragaman-budaya-indonesia/ http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya http://www.scribd.com/doc/73551023/Makalah-Tentang-Kontribusi-Pemerintah-DanMasyarakat-Dalam-Melestarikan-Kebudayaan / http://saranghaeyosomuch.blogspot.com/2008/09/peran-pemerintah-dan-masyarakatdalam.html

You might also like