You are on page 1of 23

Lampiran : 1 Purwakarta , ..

Perihal : Permohonan Ijin Responden

Kepada Yth. Bapak/Ibu.......... Di TEMPAT

Dalam rangka untuk menyelesaikan tugas akhir program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Nama : Yuyun Faatun NIM : 001132100 Bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul Hubungan Perilaku Perawat dengan Pencegahan Infeksi Nosokomial Untuk kelancaran pelaksanaan penelitian ini saya mengharap partisipasi Bapak/Ibu dengan menjawab pertanyaan yang diberikan, sesuai dengan pendapat, kenyataan dan pengalaman yang Bapak/Ibu rasakan. Saya sebagai peneliti menjamin kerahasiaan jawaban dan identitas Bapak/Ibu sebagai responden, sehingga tidak perlu mencantumkan nama terang. Atas kesediaan Bapak/Ibu menjadi responden, peneliti mengucapkan banyak terima kasih.

Hormat Saya Peneliti

Yuyun Faatun NIM. 001132100

Lampiran 2 LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti tentang maksud, tujuan dan manfaat dari pelaksanaan penelitian yang dilakukan Saudara : NAMA : Yuyun Faatun NIM : 001132100 JUDUL : Hubungan Perilaku Perawat dengan Pencegahan Infeksi Nosokomial. Dengan ini saya menyatakan bersedia/tidak bersedia *) untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Demikian persetujuan ini saya buat dengan sebenarnya-benarnya dan tanpa paksaan dari pihak manapun, dengan catatan apabila sewaktu-waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan persetujuan ini.

Purwakarta ,.. Responden

2012

() tanpa nama terang

*) Coret yang tidak perlu

Lampiran 3
KISI-KISI KUESIONER PENELITIAN

Variabel Kepemimpinan

Indikator Persepsi perawat pelaksana tentang : - Dorongan kepala ruangan untuk melakukan pemasangan infus sesuai prosedur/SPO - Tindakan kepala ruangan jika perawat pelaksana mengalami masalah dalam memasang infus sesuai SPO - Keterlibatan kepala ruangan dalam pemasangan infus sesuai SPO Persepsi perawat pelaksana tentang SPO pemasangan infus, meliputi : - Ketersediaan SPO - Kejelasan SPO - Manfaat SPO - Ada tidaknya revisi SPO pemasangan infus - Pengawasan, arahan, dan bimbingan yang dilakukan oleh kepala ruangan dan pengawas terhadap pemasangan infus yang dilaksanakan oleh perawat pelaksana. - Sesuatu yang mendorong perawat pelaksana untuk dapat melaksanakan pemasangan infus sesuai SPO.

No. Soal B. 1 10

Desain pekerjaan

C. 1 10

Supervisi

D. 1 10

Motivasi

E. 1 10

Kunci jawab : B 1. + 2. + 3. + 4. 5. + 6. + 7. 8. + 9. + 10. C 1. Ya 2. Ya 3. Ya 4. Tidak 5. Tidak 6. Tidak 7. Ya 8. Ya 9. Ya 10. Ya D 1. + 2. + 3. 4. + 5. + 6. 7. + 8. 9. + 10. E 1. + 2. + 3. + 4. + 5. + 6. + 7. + 8. + 9. + 10. + 11. + 12. +

CARA PENILAIAN : INSTRUMEN B, D DAN E Pertanyaan Positif / Skor


Selalu / SS Sering / S Kadang / R Jarang / TS Tidak pernah / STS : : : : : 5 4 3 2 1

Pertanyaan Negatif / Skor


Selalu / SS Sering / S Kadang / R Jarang / TS Tidak pernah / STS : : : : : 1 2 3 4 5

INSTRUMEN C Benar/Sesuai : Skor 1

Salah/Tidak sesuai : Skor 0

Lampiran 4

INSTRUMEN PENELITIAN

Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda () pada kolom (kotak ) yang tersedia sesuai dengan pilihan saudara. Teliti sekali lagi agar tidak ada pertanyaan yang terlewat / jawaban yang salah.

A.

DATA KARAKTERISTIK PERAWAT 5. Status Kepegawaian Honorer PNS Lainnya ........................

1. Umur: ................... thn

2. Lama Bekerja Sebagai Perawat : ................ thn .................bulan

3. Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

6. Status Perkawinan: Kawin Tidak kawin Janda / Duda

4. Pendidikan Terakhir SPK D-III / AKPER D-IV Keperawatan S-1 Keperawatan S-1 Kesehatan

B.

KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN

1. Kepala ruang menekankan penggunaan prosedur tetap pemasangan insfus yang telah menjadi kebijakan rumah sakit Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah

2. Kepala ruang menyediakan waktu untuk berdiskusi jika ada masalah dengan prosedur / SOP pemasangan infus Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah

3. Kepala ruang berbicara dengan anda/staf perawat yang lain dalam menyusun atau mengusulkan perbaikan SOP pemasangan infus Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah

4. Kepala ruang tidak ikut campur tangan terhadap masalah pemasangan infus yang dialami staf maupun yang berkaitan dengan SOP pemasangan infus Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah

5. Kepala ruang menampung aspirasi staf yang berkaitan dengan masalah prosedur pemasangan infus dan diteruskan kepada pihak berwenang untuk dilakukan perbaikan-perbaikan. Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah

6. Kepala ruang melibatkan diri dalam interaksi atau membantu pemasangan infus jika melihat staf tampak sibuk dengan kegiatan perawatan atau pemasangan infus Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah

7. Kepala ruang membiarkan staf menyelesaikan tugas-tugasnya saat staf sibuk dengan aktifitas perawatan yang padat. Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah

8. Kepala ruang berusaha membantu staf melakukan apa saja yang dapat dikerjakan saat staf sedang sibuk / banyak kegiatan. Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah

9. Kepala ruang bertindak tegas untuk mengoreksi dan mengarahkan kembali jika ada staf yang melakukan pemasangan infus tidak sesuai SOP. Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah

10. Kepala ruang membiarkan staf melakukan pemasangan infus sesuai persepsi dan pengetahuannya walaupun tidak sesuai dengan SOP yang ditetapkan. Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah

C. DESAIN PEKERJAAN 1. Apakah Ruangan / Rumah Sakit mempunyai prosedur tetap / SOP yang mengatur tata cara pemasangan infus? Ya Tidak 2. Apakah prosedur tetap / SOP tentang pemasangan infus tersedia di ruangan tempat anda bekerja? Ya Tidak 3. Apakah prosedur tetap / SOP pemasangan infus ditulis menggunakan bahasa yang mudah dipahami? Ya Tidak 4. Apakah kalimat yang ditulis dalam prosedur tetap / SOP pemasangan infus ini sulit dimengerti? Ya Tidak 5. Apakah tata cara pemasangan infus yang tertulis dalam SOP sulit untuk dikerjakan (tidak praktis)? Ya Tidak 6. Apakah dalam prosedur tetap / SOP pemasangan infus banyak kalimat / kata yang salah tulis sehingga dapat menimbulkan kesalahan persepsi? Ya Tidak 7. Jika ada kalimat dalam SOP yang sulit dipahami atau prosedur yang sulit dikerjakan, apakah sudah pernah diusulkan untuk perubahan SOP? Ya Tidak

8. Apakah SOP tentang pemasangan infus ini pernah direvisi sesuai usulan yang diajukan? Ya Tidak 9. Apakah prosedur tetap / SOP pemasangan infus sangat berguna untuk membantu anda mengerjakan pemasangan infus? Ya Tidak 10. Apakah adanya prosedur tetap / SOP pemasangan infus bermanfaat bagi kenyamanan dan keselamatan pasien yang mendapat terapi infus? Ya Tidak

D. SUPERVISI KEPALA RUANG / PENGAWAS 1. Apakah Kepala Ruang / Pengawas mengarahkan dan membimbing anda dalam melakukan pemasangan infus sesuai prosedur tetap / SOP? Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah

2. Apakah Kepala Ruang / Pengawas mendiskusikan penampilan di masa lalu dan memberi arahan perlunya penerapan prosedur secara lebih praktis? Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah

3. Apakah Kepala Ruang / Pengawas membiarkan anda bekerja sendiri tanpa pengawasan? Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah

4. Apakah Kepala Ruang / Pengawas mengambil memberi tahu langkah-langkah untuk mengarahkan staf melaksanakan tugas dengan perencanaan yang baik. Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah

5. Apakah Kepala Ruang / Pengawas bersikap sportif dalam mendiskusikan situasi dengan staf tanpa bersikap memaksa? Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah

6. Apakah Kepala Ruang / Pengawas membiarkan keterlibatan staf dalam menerapkan prosedur pemasangan infus, tapi tidak melakukan kontrol. Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah

7. Apakah Kepala Ruang / Pengawas menegaskan pentingnya standar operasional prosedur dan mengawasi dengan seksama. Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah

8. Apakah Kepala Ruang / Pengawas membiarkan staf melakukan prosedur tidak sesuai SOP karena pengawas juga tidak menguasai tugas tersebut? Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah

9. Apakah Kepala Ruang / Pengawas bersedia menerima masukan-masukan dari staf untuk perbaikan atau penyempurnaan standar prosedur operasional dan berusaha melakukan perbaikan-perbaikan? Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah

10. Apakah Kepala Ruang / Pengawas bersedia menerima masukan-masukan dari staf untuk perbaikan atau penyempurnaan SOP tetapi tidak ada tindak lanjutnya? Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah

E. MOTIVASI PERAWAT Pilihlah salah berikut : - SS - S - R - TS - STS satu diantaranya dan beri tanda ( ) dalam kotak sesuai pedoman : jika anda Sangat Setuju : jika anda Setuju : jika anda Ragu-ragu : jika anda Tidak Setuju : jika anda Sangat Tidak Setuju

1. Saya selalu berusaha melakukan pemasangan infus sesuai prosedur tetap / SOP karena dalam SOP terdapat tolok ukur keberhasilan pemasangan infus SS S R TS STS

2. Saya selalu berusaha melakukan pemasangan infus sesuai prosedur tetap / SOP karena akan meningkatkan keterapilan pribadi saya SS S R TS STS

3. Saya selalu berusaha melakukan pemasangan infus sesuai prosedur tetap / SOP karena pemasangan infus merupakan tanggung-jawab saya sebagai perawat SS S R TS STS

4. Saya selalu berusaha melakukan pemasangan infus sesuai prosedur tetap / SOP karena pemasangan infus merupakan pekerjaan yang harus saya kuasai dengan baik SS S R TS STS

5. Saya selalu berusaha melakukan pemasangan infus sesuai prosedur tetap / SOP agar beban penderitaan pasien segera berkurang/teratasi SS S R TS STS

6. Saya selalu berusaha melakukan pemasangan infus dengan baik dan tepat karena keberhasilan dalam memasang infus menjadi salah satu indikator bahwa saya telah bekerja dengan baik dan benar. SS S R TS STS

7. Saya selalu berusaha melakukan pemasangan infus sesuai prosedur tetap / SOP karena orang lain akan mengakui kemampuanku seiring dengan peningkatan keterampilan dan keahliannya SS S R TS STS

8. Saya selalu berusaha melakukan pemasangan infus dengan baik dan benar karena saya merasa senang dan puas jika dapat membantu pasien yang membutuhkan pertolongan SS S R TS STS

9. Saya selalu berusaha melakukan pemasangan infus dengan baik dan benar karena disenangi teman-teman dan dapat membantu teman-teman lain yang akan memasang infus. SS S R TS STS

10. Saya selalu berusaha melakukan pemasangan infus sesuai prosedur tetap / SOP karena bekerja sesuai prosedur akan memberikan perlindungan dan keamanan bagi perawat maupun pasien. SS S R TS STS

11. Saya selalu berusaha melakukan pemasangan infus dengan baik dan benar agar tercipta lingkungan kerja yang menyenangkan SS S R TS STS

12. Saya selalu berusaha melakukan pemasangan infus sebaik mungkin karena memasang infus merupakan pekerjaan yang penuh tantangan dan teknik yang bervariasi. SS S R TS STS

INSTRUMEN OBSERVASI PEMASANGAN INFUS Petunjuk : Beri tanda ( ) pada kolom Ya bila kegiatan dilakukan, dan pada kolom Tidak jika tidak dilakukan

NO I

ASPEK YANG DINILAI Kriteria Persiapan Alat 1. Standar infus 2. Set infus 3. IV kateter sesuai dengan kebutuhan 4. Cairan sesuai hasil kolaborasi 5. Pengalas 6. Tourniquet/karet pembendung 7. Kapas alkohol dalam wadah tertutup 8. Plester 9. Betadin 10.Gunting 11.Kasa steril 12.Sarung tangan bersih 13.Bengkok Persiapan klien 1. Beri tahu klien 2. Atur posisi klien Cara kerja 1. Perawat mencuci tangan. 2. Buka infus set, letakkan klem 2-4 cm dibawah bilik pengatur, pastikan klem dalam keadaan tertutup 3. Ujung klem ditutup dengan jarum yang tersedia 4. Buka tutup botol cairan maksimal, tusukkan infus set ke dalam cairan 5. Isi gelas infus set dengan cairan infus, dengan cara menekan ruang tetesan hingga terisi sampai batas 6. Buka klem selang hingga cairan memenuhi selang dan udara mengalir keluar 7. Tutup ujung selang infus dengan jarum penutup, letakkan selang pada standar

Dilakukan Ya Tidak

Ket.

II

III

infus 8. Cari lokasi vena yang akan ditusuk letakkan pengalas didaerah yang akan ditusuk 9. Lakukan pembendungan dengan tourniquet 10-12 cm di atas tempat penusukan 10. Anjurkan klien untuk menggenggam, bila klien sadar 11. Perawat mengenakan sarung tangan 12. Desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alkohol secara melingkar, dengan diameter 5 cm dari daerah yang akan di tusuk menggunakan satu kapas alkohol. Satu kapas satu kali usap. Buang kapas ke dalam bengkok 13. Buka intraket lalu pegang dengan posisi 3 jari dibawah intraket dan ibu jari dibagian atasnya 14. Tahan vena dengan ibu jari tangan yang tidak dominan 15. Lakukan penusukan pada vena dengan posisi jarum mengarah ke atas, dengan sudut 20-30 derajat 16. Pastikan keluarnya darah melalui jarum/surflo, tarik keluar sebagian jarum (Mandrin) sambil meneruskan kateter ke dalam vena 17. Setelah kateter masuk semua, lepaskan mandrin. Tekan bagian atas vena dengan jari tangan agar darah tidak keluar 18. Sambungkan selang infus dengan lumen IV kateter, alirkan cairan infus sesuai dengan program terapi 19. Observasi bila ada oedema pada ujung jarum yang sudah masuk ke pembuluh darah 20. Oles betadin pada tempat masuknya jarum 21. Fiksasi pangkal jarum dengan plester dengan cara menyilang tanpa mengenai tempat penusukan, tutup tempat penusukan dengan kasa steril, plester melintang 22. Untuk klien anak dan pasien gelisah, fiksasi disesuaikan

23. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan 24. Tulis tanggal dan waktu pemasangan 25. Dokumentasikan jenis cairan dan tetesan cairan yang diberikan serta petugas yang mengerjakan TOTAL Hasil Akhir =

INSTRUMEN PENELITIAN

Petunjuk Pengisian Bapak/Ibu diharapkan :

No Responden

1. Menjawab pertanyaan yang tersedia dengan memberikan tanda checklist ( ) pada tempat yang telah disediakan 2. Semua pertanyaan harus dijawab 3. Setiap pertanyaan diisi dengan satu jawaban 4. Bila ada yang kurang dimengerti silahkan bertanya kepada peneliti A. DATA DEMOGRAFI Kode ( diisi oleh peneliti ) : Inisial Responden : Usia : Jenis Kelamin : 1. Laki laki ( ) 2. Perempuan ( ) Tingkat Pendidikan : 1. SPK ( ) 2. Akper ( ) 3. S-1 ( ) Lama Bekerja : 1. < 1 th ( ) 2. > 1 th ( ) 3. > 5 th ( ) Apakah anda pernah mengikuti pelatihan tentang infeksi nosokomial ? 1. Pernah ( ) 2. Tidak Pernah ( ) B. Pernyataan/ Kuisioner Pengetahuan Perawat tentang Pencegahan Infeksi Nosokomial Berilah tanda checklist ( ) pada kolom dibawah ini sesuai menurut pilihan anda. NO 1. PERNYATAAN Kontrol atau eliminasi agen infeksius Infeksi nosokomial adalah infeksi akibat transmisi organisme patogen ke pasien yang sebelumnya tidak terinfeksi yang didapatkan dari lingkungan rumah sakit Peralatan yang sudah dipakai harus dicuci dengan sabun, kemudian dikeringkan dan disterilkan Darah yang mengenai tubuh harus dibersihkan dengan menggunakan kapas steril sekali pakai Kontrol eliminasi reservoir Draine, cateter, NGT, slang infus yang sudah dilepas langsung dibuang ke tempat sampah medis Sampah medis di buang ke tempat yang berwarna kuning Sampah non medis dibuang ketempat sampah berwarna hitam Kontrol terhadap portal keluar Perawat harus mengikuti praktik pencegahan dan kontrol untuk meminimalkan infeksi nosokomial atau mencegah mikroorganisme yang keluar dari saluran pernafasan Perawat harus selalu menghindari berbicara secara langsung dengan pasien gangguan saluran pernafasan Perawat harus selalu menggunakan sarung tangan sekali pakai bila menangani eksudat / cairan YA TIDAK

2. 3. 4.

5. 6. 7.

8. 9.

10.

11.

12. 13.

14. 15. 16. 17.

18.

19. 20. 21. 22. 23.

24. 25.

26. 27. 28.

Perawat yang mengalami sakit/ demam ringan pada saat bekerja harus menggunakan masker dan sarung tangan pada saat berhadapan dengan pasien infeksius gangguan saluran pernafasan Saat melakukan ganti balutan, perawat harus menggunakan prinsip steril dan menggunakan sarung tangan Cairan yang terkontaminasi dapat dengan mudah terpercik saat dibuang ke toilet atau bak sampah Pengendalian penularan Perawat yang mengalami sakit/ demam ringan pada saat bekerja tidak perlu memakai masker dan sarung tangan pada saat berhubungan dengan pasien infeksius dan gangguan saluran pernafasan Pada saat melakukan ganti balutan, perawat tidak usah menggunakan prinsip steril dan sarung tangan Luka dibersihkan mulai dari luar kedalam Mencuci tangan yang benar adalah 7 langkah dengan menggunakan teknik aseptic Tindakan yang salah yang sering dilakukan adalah mengangkat linen yang kotor langsung dengan tangan dan mengenai seragam perawat Kontrol terhadap portal masuk Saat melakukan penyuntikan,pemasangan infus peralatan harus diletakkan dalam bak injeksi Perawat harus menjaga kesterilan alat saat melakukan tindakan invasive Jarum suntik sebaiknya digunakan sekali pakai / disposable Jarum suntik dan abocath yang sudah digunakan langsung bibuang ke tempat khusus Luka dibersihkan mulai dari dalam keluar Perlindungan terhadap penjamu yang rentan Cuci tangan dilakukan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada semua pasien Pada saat memasuki ruangan isolasi sebaiknya menggunakan gown, sarung tangan dan masker Perlindungan bagi pekerja Tidak perlu mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada pasien Sarung tangan digunakan satu kali pakai setelah melakukan tindakan pada pasien Jarum suntik boleh di buang ke tempat sampah non medis Pada saat melakukan tindakan pemasangan infus, mengambil darah, injeksi perawat harus memakai sarung tangan

C. Pernyataan/ Kuisioer Sikap Berilah tanda checklist () pada kolom dibawah ini yang sesuai dengan pilihan anda. Setuju :S Tidak Setuju : TS NO 1. 2. 3. 4. Pernyataan Kontrol atau eliminasi agen infeksius Mencuci alat sebaiknya menggunakan sabun Peralatan yang sudah di cuci kemudian dikeringkan dan disterilkan dengan sterilisator Darah yang terdapat pada tubuh dibersihkan dengan kapas sekali pakai Kontrol eliminasi reservoir Draine, cateter, NGT, slang infus yang sudah dilepas dibuang ke tempat sampah medis Draine, cateter, NGT, slang infus yang sudah dilepas dibuang ke tempat sampah non medis Saya membuang sampah medis ketempat yang berwarna kuning Saya membuang sampah non medis ke tempat yang berwarna hitam Kontrol Terhadap portal keluar Saya selalu mengikuti praktik pencegahan dari kontrol untuk meminimalkan infeksi nosokomial atau mencegah mikroorganisme yang keluar melalui saluran pernafasan Saya selalu menghindari berbicara langsung terhadap pasien dengan gangguan saluran pernafasan Saya selalu menggunakan sarung tangan sekali pakai bila menangani eksudat / cairan Saya selalu menutup kembali pintu pasien saat meninggalkan ruangan isolasi Saat melakukan ganti balutan, saya menggunakan prinsip steril dan menggunakan sarung tangan Cairan yang terkontaminasi dapat dengan mudah terpercik saat dibuang ke toilet atau bak sampah Saya tidak perlu menggunakan sarung tangan sekali pakai bila menangani eksudat / cairan Pengendalian penularan Bila saya mengalami sakit/ demam ringan pada saat bekerja, saya menggunakan masker dan sarung tangan pada saat berhadapan dengan pasien infeksius gangguan saluran pernafasan Pada saat melakukan ganti balutan, saya tidak usah menggunakan prinsip steril dan sarung tangan Saya mencuci tangan dengan 7 langkah dan teknik aseptic Tindakan yang salah yang sering dilakukan adalah mengangkat linen yang kotor langsung dengan tangan dan mengenai seragam Pada saat mengangkat linen yang kotor saya selalu menghindari agar tidak mengenai seragam Kontrol terhadap portal masuk Saat melakukan penyuntikan,pemasangan infus, peralatan S TS

5. 6. 7. 8.

9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

16. 17. 18.

19. 20.

21. 22. 23. 24. 25.

26. 27.

28.

saya letakkan dalam bak injeksi Saya harus menjaga kesterilan alat saat melakukan tindakan invasive Jarum suntik sebaiknya digunakan sekali pakai / disposable Jarum suntik dan abocath yang sudah digunakan langsung saya buang ke tempat khusus Saya membersihkan Luka mulai dari dalam keluar Perlindungan terhadap penjamu yang rentan Saya mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada semua pasien Pada saat memasuki ruangan isolasi, saya menggunakan gown, sarung tangan dan masker Perlindungan bagi pekerja Sarung tangan digunakan satu kali pakai setelah melakukan tindakan pada pasien Pada saat melakukan tindakan pemasangan infus, mengambil darah, injeksi saya harus memakai sarung tangan

D. Pernyataan/ Kuisioner Ketrampilan Berilah tanda checklist () pada kolom dibawah ini yang sesuai dengan pilihan anda. Selalu : SL Kadang-kadang : KD Sering : SR Tidak Pernah : TP NO 1. 2. 3. 4. Pernyataan Kontrol atau eliminasi agen infeksius Saya mencuci alat menggunakan sabun Darah yang terdapat pada tubuh dibersihkan dengan kapas sekali pakai Peralatan yang sudah di cuci kemudian dikeringkan dan disterilkan dengan sterilisator Kontrol eliminasi reservoir Draine, cateter, NGT, slang infus yang sudah dilepas dibuang ke tempat sampah medis Saya membuang sampah medis ketempat yang berwarna kuning Saya membuang sampah non medis ke tempat yang berwarna hitam Draine, cateter, NGT, slang infus yang sudah dilepas dibuang ke tempat sampah non medis Kontrol Terhadap portal keluar Saya selalu mengikuti praktik pencegahan dari control untuk meminimalkan infeksi nosokomial atau mencegah mikroorganisme yang keluar melalui saluran pernafasan Saya selalu menghindari berbicara langsung terhadap pasien dengan gangguan saluran pernafasan Saat melakukan ganti balutan, saya menggunakan prinsip steril dan menggunakan sarung tangan Saya selalu menggunakan sarung tangan sekali pakai bila menangani eksudat / cairan Saya tidak usah menggunakan sarung tangan sekali pakai bila menangani eksudat / cairan Saya selalu menutup pintu kamar pasien saat keluar ruang isolasi Saya selalu berhati hati saat membuang cairan yang terkontaminasi karena dapat dengan mudah terpercik saat dibuang ke toilet atau bak sampah Pengendalian penularan Bila saya mengalami sakit/ demam ringan pada saat bekerja, saya menggunakan masker dan sarung tangan pada saat berhadapan dengan pasien infeksius gangguan saluran pernafasan Pada saat melakukan ganti balutan, saya menggunakan prinsip steril dan sarung tangan Saya mencuci tangan dengan 7 langkah dan teknik aseptic SL SR KD TP

5. 6. 7. 8.

9.

10.

11. 12. 13. 14.

15.

16. 17.

18

19.

20. 21. 22. 23

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

Pada saat mengangkat linen yang kotor saya selalu menghindari agar tidak mengenai seragam Kontrol terhadap portal masuk Saat melakukan penyuntikan,pemasangan infus, peralatan saya letakkan dalam bak injeksi Saya harus menjaga kesterilan alat saat melakukan tindakan invasif Saya membersihkan Luka mulai dari dalam keluar Jarum suntik sebaiknya digunakan sekali pakai / disposable Setelah melakukan penyuntikan, saya menyimpan kembali alatnya untuk dipakai kembali sampai pasien pulang Jarum suntik dan abocath yang sudah digunakan langsung saya buang ke tempat khusus Perlindungan terhadap penjamu yang rentan Saya mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada semua pasien Pada saat memasuki ruangan isolasi, saya tidak perlu menggunakan gown, sarung tangan dan masker Pada saat memasuki ruangan isolasi, saya menggunakan gown, sarung tangan dan masker Perlindungan bagi pekerja Sarung tangan digunakan satu kali pakai setelah melakukan tindakan pada pasien Pada saat melakukan tindakan pemasangan infus, mengambil darah, injeksi saya harus memakai sarung tangan Saya memakai sarung tangan bila ada luka atau goresan pada kulit

INSTRUMEN PENELITIAN

Petunjuk Pengisian Bapak/Ibu diharapkan :

No Responden

1. Menjawab pertanyaan yang tersedia dengan memberikan tanda checklist ( ) pada tempat yang telah disediakan 2. Semua pertanyaan harus dijawab 3. Setiap pertanyaan diisi dengan satu jawaban 4. Bila ada yang kurang dimengerti silahkan bertanya kepada peneliti A. DATA DEMOGRAFI Kode ( diisi oleh peneliti ) : Inisial Responden : Usia : Jenis Kelamin : 1. Laki laki ( ) 2. Perempuan ( ) Tingkat Pendidikan : 1. SPK ( ) 2. Akper/D-III ( ) 3. S-1 ( ) Lama Bekerja : 1. < 1 th ( ) 2. > 1 th ( ) 3. > 5 th ( ) Apakah anda pernah mengikuti pelatihan tentang infeksi nosokomial ? 1. Pernah ( ) 2. Tidak Pernah ( ) B. Pernyataan/ Kuisioner Pengetahuan Perawat tentang Pencegahan Infeksi Nosokomial Berilah tanda checklist ( ) pada kolom dibawah ini sesuai menurut pilihan anda. NO 1. PERNYATAAN Kontrol atau eliminasi agen infeksius Infeksi nosokomial adalah infeksi akibat transmisi organisme patogen ke pasien yang sebelumnya tidak terinfeksi yang didapatkan dari lingkungan rumah sakit Kontrol eliminasi reservoir Draine, cateter, NGT, slang infus yang sudah dilepas langsung dibuang ke tempat sampah medis Sampah medis di buang ke tempat yang berwarna kuning Sampah non medis dibuang ketempat sampah berwarna hitam Kontrol terhadap portal keluar Perawat harus selalu menghindari berbicara secara langsung dengan pasien gangguan saluran pernafasan Saat melakukan ganti balutan, perawat harus menggunakan prinsip steril dan menggunakan sarung tangan Cairan yang terkontaminasi dapat dengan mudah terpercik saat dibuang ke toilet atau bak sampah Pengendalian penularan Perawat yang mengalami sakit/ demam ringan pada saat bekerja tidak perlu memakai masker dan sarung tangan pada saat berhubungan dengan pasien infeksius dan gangguan saluran pernafasan YA TIDAK

2.

3. 4. 5.

6.

7. 8.

9. 10.

11. 12. 13. 14.

15. 16.

Luka dibersihkan mulai dari luar kedalam Kontrol terhadap portal masuk Saat melakukan penyuntikan,pemasangan infus peralatan harus diletakkan dalam bak injeksi Perawat harus menjaga kesterilan alat saat melakukan tindakan invasive Jarum suntik sebaiknya digunakan sekali pakai / disposable Luka dibersihkan mulai dari dalam keluar Perlindungan bagi pekerja Tidak perlu mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada pasien Sarung tangan digunakan satu kali pakai setelah melakukan tindakan pada pasien Jarum suntik boleh di buang ke tempat sampah non medis

C. Pernyataan/ Kuisioer Sikap Berilah tanda checklist () pada kolom dibawah ini yang sesuai dengan pilihan anda. Setuju :S Tidak Setuju : TS NO 1. 2. Pernyataan Kontrol atau eliminasi agen infeksius Mencuci alat sebaiknya menggunakan sabun Kontrol eliminasi reservoir Draine, cateter, NGT, slang infus yang sudah dilepas dibuang ke tempat sampah medis Draine, cateter, NGT, slang infus yang sudah dilepas dibuang ke tempat sampah non medis Saya membuang sampah medis ketempat yang berwarna kuning Kontrol Terhadap portal keluar Saya selalu mengikuti praktik pencegahan dari kontrol untuk meminimalkan infeksi nosokomial atau mencegah mikroorganisme yang keluar melalui saluran pernafasan Saya selalu menutup kembali pintu pasien saat meninggalkan ruangan isolasi Saat melakukan ganti balutan, saya menggunakan prinsip steril dan menggunakan sarung tangan Cairan yang terkontaminasi dapat dengan mudah terpercik saat dibuang ke toilet atau bak sampah Pengendalian penularan Bila saya mengalami sakit/ demam ringan pada saat bekerja, saya menggunakan masker dan sarung tangan pada saat berhadapan dengan pasien infeksius gangguan saluran pernafasan Tindakan yang salah yang sering dilakukan adalah mengangkat linen yang kotor langsung dengan tangan dan mengenai seragam Pada saat mengangkat linen yang kotor saya selalu S TS

3. 4. 5.

6. 7. 8. 9.

10.

11.

12.

13. 14.

15. 16.

menghindari agar tidak mengenai seragam Kontrol terhadap portal masuk Saat melakukan penyuntikan,pemasangan infus, peralatan saya letakkan dalam bak injeksi Jarum suntik sebaiknya digunakan sekali pakai / disposable Perlindungan terhadap penjamu yang rentan Saya mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada semua pasien Pada saat memasuki ruangan isolasi, saya menggunakan gown, sarung tangan dan masker Perlindungan bagi pekerja Sarung tangan digunakan satu kali pakai setelah melakukan tindakan pada pasien

D. Pernyataan/ Kuisioner Ketrampilan Berilah tanda checklist () pada kolom dibawah ini yang sesuai dengan pilihan anda. Selalu : SL Kadang-kadang : KD Sering : SR Tidak Pernah : TP NO 1. 2. 3. Pernyataan Kontrol atau eliminasi agen infeksius Saya mencuci alat menggunakan sabun Darah yang terdapat pada tubuh dibersihkan dengan kapas sekali pakai Kontrol eliminasi reservoir Draine, cateter, NGT, slang infus yang sudah dilepas dibuang ke tempat sampah medis Saya membuang sampah medis ketempat yang berwarna kuning Saya membuang sampah non medis ke tempat yang berwarna hitam Draine, cateter, NGT, slang infus yang sudah dilepas dibuang ke tempat sampah non medis Kontrol Terhadap portal keluar Saya selalu mengikuti praktik pencegahan dari control untuk meminimalkan infeksi nosokomial atau mencegah mikroorganisme yang keluar melalui saluran pernafasan Saya selalu menghindari berbicara langsung terhadap pasien dengan gangguan saluran pernafasan Saya selalu menggunakan sarung tangan sekali pakai bila menangani eksudat / cairan Saya tidak usah menggunakan sarung tangan sekali pakai bila menangani eksudat / cairan Saya selalu berhati hati saat membuang cairan yang terkontaminasi karena dapat dengan mudah terpercik saat dibuang ke toilet atau bak sampah Pengendalian penularan Bila saya mengalami sakit/ demam ringan SL SR KD TP

4. 5. 6. 7.

8.

9. 10. 11.

12.

13. 14. 15.

16.

17. 18. 19.

2.0

21.

22.

23.

24.

pada saat bekerja, saya menggunakan masker dan sarung tangan pada saat berhadapan dengan pasien infeksius gangguan saluran pernafasan Pada saat melakukan ganti balutan, saya menggunakan prinsip steril dan sarung tangan Saya mencuci tangan dengan 7 langkah dan teknik aseptic Pada saat mengangkat linen yang kotor saya selalu menghindari agar tidak mengenai seragam Kontrol terhadap portal masuk Saat melakukan penyuntikan,pemasangan infus, peralatan saya letakkan dalam bak injeksi Saya membersihkan Luka mulai dari dalam keluar Jarum suntik sebaiknya digunakan sekali pakai / disposable Jarum suntik dan abocath yang sudah digunakan langsung saya buang ke tempat khusus Perlindungan terhadap penjamu yang rentan Saya mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada semua pasien Pada saat memasuki ruangan isolasi, saya tidak perlu menggunakan gown, sarung tangan dan masker Pada saat memasuki ruangan isolasi, saya menggunakan gown, sarung tangan dan masker Perlindungan bagi pekerja Sarung tangan digunakan satu kali pakai setelah melakukan tindakan pada pasien Pada saat melakukan tindakan pemasangan infus, mengambil darah, injeksi saya harus memakai sarung tangan

You might also like