You are on page 1of 7

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kenaikan harga BBM sejak 1 oktober 2005 memberikan efek yang signifikan bagi masyarakat kalangan bawah. Lonjakan harga minyak tanah yang tiga kali lipat dari RP 700 ke RP 2500 sangat membebani masyarakat miskin yang kenaikan ini di barengi dengan kenaikan bahan pokok

Dengan biobriket yang nilai kalornya sekitar setengah dari nilai kalor 1 liter minyak tanah dengan harga jual sekitar Rp 500 akan terjadi penghematan biaya bahan bakar sebesar 50% .Dengan data ini memperlihatkan bahwa briket biomasa secara harga akan mampu bersaing dengan batubara dan minyak tanah. Dengan mengatur kandungan volatil yang cocok, briket biomasa relatif lebih mudah dinyalakan daripada briket batubara. Bau yang dikeluarkan dari pembakaran biobriket juga tidak terlalu menyengat sebagaimana bau yang dikeluarkan selama pembakaran biobriket. Memang kandungan kalor dari biomasa yang lebih rendah menyebabkan jumlah briket yang diperlukan untuk keperluan yang sama relatif lebih banyak dibanding batubara dan minyak tanah, namun dengan teknik karbonisasi nilai kalor dari briket biomasa dapat ditingkatkanlagi.

Di samping itu sumber energi biomassa mempunyai keuntungan pemanfaatan antara lain : 1. Sumber energi ini dapat dimanfaatkan secara lestari karena sifatnya yang renewable resources. 2. Sumber energi ini relatif tidak mengandung unsur sulfur sehingga tidak menyebabkan polusi udara sebagaimana yang terjadi pada bahan bakar fosil.

3.

Pemanfaatan energi biomassa juga meningkatkan efisiensi pemanfaatan limbah pertanian.

Table 1. penghemata dalam penggunaan biobriket

Adapun beberapa pertimbangan dalam mendirikan pabrik: 1. Ketersediaan bahan baku Data Biro Pusat Statistik tahun 2008 menunjukkan bahwa produksi padi di Indonesia seluruhnya sekitar 55 juta ton padi. dan 50% terdapat di jawa .Total potensi sekam di Indonesia dengan 16.500 unit PLTD berkapasitas 100 kW (Kompas, 2003). Jumlah sekam padi ini sangat melimpah dan sampai sekarang hanya sejumlah kecil saja yang dimanfaatkan untukpembakaran dan pembuatan batubata. Aktivitas lain pemanfaatan sekam padi adalah untuk membuat arang sekam untuk media tanaman sendiri mencapai 13 juta ton per tahun . produksi padi terbesaradalah di jawa timur padatahun 2009 mencapai 11.7 juta ton pertahun( data BPS) yang merupakan komudity terbesar di Indonesia. 2. kebutuhan

Diharapkan biobriket dapat mengganti penggunaan bahan baker minyak tanah yang mengalami penurunan jumlahnya dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Produk ini di mungkinkan juga dapatdi ekspor sehingga dapat menambah devisa Negara. 3. tenaga kerja Dengan berdirinya pabrik ini akan menyerap tenaga kerja dan sedikitnya dapat mengurangi tingkat pengangguran khususnya di mana tempat pabrik didirikan. 4. dari segi ekonomi Diharapkan dapat memberikan keuntungan dengan menggunakan proses yang sederhana sehingga diharapkan menggunakan biaya seminimal mungkin. 5. dari segi pemasaran Distribusi biobriket sangat mudah karena produk ini ekonomis dan sangat mudah di jangkau oleh masyarakat.

1.2 Kapasitas Rancangan Pemilihan Kapasitas rancangan pabrik pembuatan biobriket di dasarkan pada besarnya kebutuhan pemakaian bahan ini baik dalam negri maupun luar negri. Table 1 data produksi padi di jawa timur
tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008 total produksi( juta ton) 8,915 9,002 9,007 9,186 10,322 10,776

Grafik produksi padi di jawa timur

Produksi Padi di jawa timur 12,000 produksi padi 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Tahun total produksi Linear ( total produksi)

y = 384.11x - 760807 R2 = 0.7998

Dari grafik di ketahui produksi padi di Jatim meningkat dari tahun ke tahun da di perkirakan kebutuhan padi pada 2012 mencapai 12,022.32 ton Di sisi berbeda, jumlah konsumsi BBM Indonesia terus meningkat. Pada 1999 sebanyak 50,78 juta kiloliter (KL), 2000 menjadi 54,82 juta KL, 2001 naik menjadi hampir 55,90 juta KL, 2002 hampir 57,80 juta KL, 2003 naik menjadi 61,03 juta KL dan 2004 diperkirakan mencapai 60,14 juta KL. Jika dikalkulasikan ke angka barel (1 barel = 159 liter), maka kebutuhan BBM Indonesia mencapai angka 1,05 juta barel per hari. Dengan pertumbuhan konsumsi minyak tanah mencapai 7% per tahun, maka pada 2007 kebutuhan minyak solar akan meningkat menjadi 30 juta KL dan kebutuhan premium akan meningkat menjadi 17,5 juta KL. Jika tidak ada alternatif maka berapa banyak negara harus mengimpor kekurangan minyak fosil tersebut berhubung total produksi semua kilang nasional hanya 44,9 juta KL. Oleh karena itu dibutuhkan energi alternative pengganti minyak tanah. Diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan baker.dan perancangan pabrik ini diharapkan dapat memenuhi total produksi 2 juta ton pertahun. Angka ini di ambil dari produksi padi di jawa timur yang mencapai 11.7 juta ton pertahun yang menjadi produksi terbesar dari provinsi lain. Sekam dari padi berkisar 20-30% dengan angka 2.45 juta ton per tahunnya. Dan total produksi ini akan meningkat atau berkurang sesuai dengan ketersediaan bahan baku yang ada. Dan di mugkinkan juga sekam di dapat dari pulau Sumatra dan bagian provinsi lain. Agar total produksi biobriket meningkat.

Penentuan kapasitas rancangan dari pabrik biobriket ini sendiri ada beberapa hal yang di perhatikan yaitu: perkiran kebutuhan ketersediaan bahan baku prospek pasar yang memungkinkan dimana pemakaian biobriket diminati masyarakat dan dapat menjadi komudity ekspor

1.3 Lokasi Pabrik 1.4 Tinjauan Pustaka . Biobrikiet adalah bahan baker yang potensial dan mampu di andalkan untuk rumah tangga yang mampu menyuplai energi dalam jangka panjang. Biobriket didefenidikan sebagai bahan yang berwujud padat dan berasal dari sisa bahan organic yang telah mengalami proses pemampatan dengan gaya tekan tertentu. Beberapa jenis sumber energi alternatif yang bisa dikembangkan antara lain : energi matahari, energi angin, energi panas bumi, energi panas laut (OTEC) dan energi biomassa. Diantara sumber-sumber energi alternatif tersebut, energi biomass merupakan sumber energi alternatif yang perlu mendapat prioritas dalam pengembangannya dibandingkan dengan sumber energi yang lain. Di sisi lain, Indonesia sebagai negara agraris banyak menghasilkan limbah pertanian yang kurang termanfaatkan. Limbah pertanian yang merupakan biomass tersebut merupakan sumber energi alternatif yang melimpah, dengan kandungan energi yang relatif besar. Limbah pertanian tersebut apabila diolah bersama-sama dengan batu bara dan zat pengikat polutan akan menjadi suatu bahan bakar padat buatan yang lebih luas penggunaannya sebagai bahan bakar alternatif yang di sebut biobriket. Sekam adalah limbah penggilingan padi yang jumlahnya mencapai 20-23% dari gabah (Balai Besar Program kreativitas dan Pengembangan PascaPanen Pertanian, 2006)

1.4.1

sifat- sifat fisik dan kimia

1.4.2

tinjaun proses

Pembuatan Biobriket dari arang sekam dapat dilakukan dengan tahapan proses sebagai berikut: 1. Persiapan Bahan Baku Bahan baku yang di siapkan adalah sekam, tanah liat atau pati dari ubi kayu sebagai bahan pengikat. 2. Pengeringan sekam yang di dapat di keringkan dengan memanfaatkan dryer. 3. Pengarangan Sekam dibakar menjadi arang dengan menggunakan cerobong berbentuk drum. Caranya, sekam kering dicurahkan di sekitar cerobong yang di dalamnya sudah diberi bara api. Api dalam cerobong akan menyala dan merambat membakar sekam di sekitarnya. Pembakaran berlangsung cepat, sekitar 2 jam, dan tanpa menimbulkan api sehingga akan terbentuk arang. Pembakaran menghasilkan arang sekam dengan kadar sekam yang tidak terbakar 5% dan kadar abu hanya 1%. Rendemen arang cukup tinggi75,45%) dan arang sekam yang dihasilkan bermutu baik. Pengarangan bertujuan untuk memperbaiki sifat fisik sekam . jiki sekam digunakan langsung sebagai energi panas, akan menimbulkan asap pada saat dibakar. Selain menimbulkan polusi udara , asap yang di hailkan dapat mengakibatkan bahan yang di keringkan berbau asap dan warna berubah. Proses ini akan berakhir bila sikam terlihat berwarna gelap seperti terbakar. . 4. Pencampuran Agar bisa dicetak menjadi briket,arang sekam dicampur dengan perekat. Bahan perekat yang biasa digunakan adalah lumpur tanah dan pati dari ubi kayu (aci). Penggunaan pati 6% menghasilkan briket yang baik dengan biaya murah. Kadar air briket arang sekam adalah 6,44%, lebih rendah dibanding kadar air arang sekam (7,35%). Dilihat dari lama atau ketahanan nyala bara api, briket dengan campuran aci 12% dapat bertahan lebih lama sehingga dapat mendidihkan air lebih cepat. Makin banyak perekat yang digunakan, briket lebih kuat dan

tahan pecah, tetapi biaya pembuatannya lebih mahal. Penambahan 6% aci menghasilkan briket arang sekam yang kompak dengan daya bakar baik. Media pencampuran ini menggunakan reactor batch berpengaduk yang efisien dalam mencampurkan material padat-padat.

5. pembiketan dengan tekanan tinggi Teknik tekan pres adalah perpaduan teknik menekan dan mengepres. .teknik tekan sudah lama digunakan oleh para tambal ban, sedangkan teknik pres sudah lama digunakan ibu-ibu dalam memasak. Perpaduan teknik ini sangat tepat digunakan dalam mencetak bahan bakar alternatif hasil campuran dari sekam padi, dan lem sintetis. Hasil teknik tekan pres ini berupa bulatan seperti kayu yang mudah dibakar dengan kualitas api yang bagus sekam yang telah ditekan dan dipres tersebut dikeringkan supaya air yang bercampur dengan lem sintetis menjadi nol. Waktu yang diperlukan untuk mengeringkan sekitar dua sampai tiga hari. Hal itu bergantung pada cuaca karena pengeringan menggunakan tenaga sinar matahari Diagram alir Proses pembuatan Biobriket dari sekam

You might also like