You are on page 1of 14

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN MANAJEMEN STRATEGI: STUDI KASUS PT INDONESIAN SATELLITE CORPORATION, TBK (INDOSAT)

LAPORAN PRAKTIKUM

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Pada Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember

Asisiten Pembimbing : Yosaristya Budiarsih

Disusun Oleh : Golongan A / kelompok 6

LABORATORIUM KOPERASI DAN KELEMBAGAAN PERTANIAN JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2012

DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK

KOORDINATOR KELOMPOK ANGGOTA

: Annasa Fadil

(101510501029)

: 1. Dwi Erwin Kusbianto (101510501035) 2. Esti Dwi Yuliani (101510501036)

3. Yohanes Christanto (101510501019)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kewirausahaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa yang kemudian mendapatkan profit dari produk atau jasa tersebut. Wirausaha perlu dipelajari dalam pendidikan formal masa kini. Pendidikan formal mulanya disetting sedemikian rupa untuk menghasilkan orang-orang intelek menjadi karyawan pegawai negeri sipil. Pegawai negeri ini memang sangat diidam-idamkan oleh berbagai kalangan di Indonesia. Sebagian besar orang berfikiran bahwa pegawai negeri memang suatu pekerjaan yang nyaman, tetapi pada jaman sekarang pegawai negeri sipil terbatas pada jumlah dana yang harus dikeluarkan pemerintah untuk menggaji pegawainya. Pemerintah sekarang membatasi penerimaan pegawai negeri dengan alasan sudah padatnya pegawai yang telah ada. Belum adanya penyebaran pegawai yang ada selama ini membuat penumpukan pada beberapa daerah. Penerimaan pegawai negeri sipil yang dibuka tiap 1 tahun sekali ini dirasa masih kurang untuk menuntaskan banyaknya pengangguran di negeri ini. Penerimaan pegawai negeri pastinya yang megikuti lebih dari 1000 orang. Peluang untuk menjadi seorang pegawai negeripun sangatlah kecil. Kewirausahaan sangatlah penting untuk dipelajari pada masa kuliah dan diaplikasikan ketika lulus. Usaha yang telah kita lakukan juga dapat ikut membantu pemerintah untuk mengentaskan angka kemiskinan di negeri ini. Wirausaha dilakukan oleh seseorang secara mandiri dalam melakukan usahanya. Awalnya usahanya memang mandiri dimulai oleh seseorang. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan usaha dan bertambahnya permintaan konsumen akan memaksa seorang wirausahawan untuk merekrut beberapa orang karyawan. Karyawan disini berfungsi sebagai seseorang yang dapat membantu dalam operasional usaha yang digelutinya. Manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing individu berbeda, serta sifat mereka satu sama lain juga berbeda. Penempatan individu pada posisi-posisi yang tepat akan memaksimalkan kinerja karyawan yang dimiliki. Sekedar mengingatkan bahwa untuk melakukan usaha dibutuhkan 4 fase komponen yang harus diperhatikan, diantaranya yaitu planning, organizing, actuiting, dan controlling. Planning, yaitu dimana kita merencanakan usaha yang akan

dilakukan.

Sedangkan

penempatan

individu-individu

pada

posisi

yang

seharusnya itu masuk dalam organizing. Pelaksanaan dalam usaha masuk dalam actuiting. Kemudian diakhiri dengan controlling dengan mengawasi semua perkembangan usaha yang dilakukan. Setelah semua ini dilakukan oleh seorang usahawan, pengusaha ini tinggal mengawasi bila ada kekeliruan yang dilakukan karyawan atau kerugian yang dialami. Salah satu cara mendapatkan kesuksesan dari usaha yang digeluti, dibutuhkan keseriusan dalam menekuninya. Kesabaran dan kegigihan sangat dibutuhkan untuk mendapatkan keuntungan. Kita perlu mempelajari bagaimana kesuksesan usaha yang telah dilakukan orang lain sehingga usaha yang telah dilakukan itu dinilai telah mengalami kesuksesan yang cukup besar. 1.1 Identifikasi Masalah 1. Bagaimana Sejarah berdirinya PT Indonesian Satellite Corporation ? 2. Bagaimana kekuatan dan kelemahan perusahaan PT Indonesian Satellite Corporation? 3. Apa strategi pengembangan yang dilakukan oleh PT Indonesian Satellite Corporation?

1.2 Tujuan dan Kegunaan 1.3.1 Tujuan 1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya PT Indonesia Satellite Corporation. 2. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan PT Indonesian Satellite Corporation. 3. Untuk mengetahui strategi pengembangan yang dilakukan oleh PT Indonesian Satellite Corporation. 1.3.2 Kegunaan 1. Mahasiswa dapat berfikir panjang, dan memiliki pandangan tentang bisnis telekomunikasi 2. Mengetahui seluk beluk permasalahan pada bisnis, khususnya pada bidang promosi.. Mahasiswa dapat mengetahui strategi penjualan yang tepat untuk meningkatkan penghasilan.

II. PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Berdirinya Usaha PT. Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan pada tahun 1967 sebagai anak perusahaan yang dimiliki secara penuh oleh International Telephone and Telegraph Corporation (ITT). Tahun 1969, Indosat memulai operasi komersialnya dan telah menjadi penyedia utama jasa telekomunikasi internasional di Indonesia, menghubungkan Indonesia secara langsung ke hampir 252 negara dan tujuan di seluruh dunia. Bisnis utama Indosat adalah menyediakan jasa switched dan non-switched telekomunikasi internasional. Indosat ditugaskan pemerintah Indonesia untuk membangun, mentransfer, dan mengoperasikan selama 20 tahun sebuah stasiun bumi Intelsat di Indonesia untuk mengakses penggunaan kapasitas Intelsat di satelit Indian Ocean Region (IOR). Tahun 1980, ITT menjual Indosat kepada pemerintah Indonesia. Setelah transfer, Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara dalam bentuk Perseroan Terbatas, dan menjadi satu-satunya penyedia jasa telekomunikasi internasional di Indonesia. Pada waktu itu, pemerintah Indonesia mentransfer kepemilikan fasilitas Indosat kepada Indosat. Tahun 1982, dalam rangka memisahkan secara efektif jaringan telekomunikasi domestik dan internasional, seluruh kepemilikan Perumtel pada kabel bawah laut internasional dan gerbang serta operator internasionalnya di Jakarta ditransfer ke Indosat dan Indosat mentransfer aset tertentu yang berhubungan dengan telekomunikasi domestik ke Perumtel. Pada bulan Oktober 1994, Indosat menyelesaikan initial global public offering sahamsahamnya. Saham-saham tersebut diperdagangkan baik di Bursa Efek Jakarta maupun New York Stock Exchange. PT. Indosat saat ini telah berjalan dengan lancar sehingga Indosat telah berdiri tegak dan dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia. Jaringan komunikasi pada Indosat mencapai urutan kedua setelah Telkomsel.

2.2 Gambaran usaha PT. Indosat adalah salah satu penyelenggara telekomunikasi dan informaika terkemuka di Indonesia yang memberikan jasa selular (Mentari, Matrix dan IM3), jasa SLI (SI 001, SLI 008 dan FlatCall 016), jasa fixed wireless (StarOne dan Iphone) dan Multimedia Komunikasi Data dan Internet (MIDI).

Bidang bisnis selular, Indosat merupakan pemegang pangsa pasar terbesar kedua setelah Telkomsel. Hal ini PT Indosat memahami bahwa saat ini, sarana telekomunikasi merupakan sarana yang telah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat seiring dengan tingginya mobilitas masyarakat dalam beraktivitas. Perusahaan ini mendapatkan pendapatan dari pelanggan melalui penggunaan pulsa prabayar dan paska bayar. Penggunaan sangat tergantung dengan pulsa karena segala transaksi yang dilakukan semuanya menggunakan pulsa. Memulai dari telephone, SMS, penggunaan nada sambung pribadi indosat juga mendapatkan laba yang lain karena Indosat bekerja sama dengan para perusahaan rekaman. Bisnis perseroan Indosat dibagi dalam 3 kelompok bisnis utama yaitu seluler, telepon tetap, dan Multumedia Komunikasi Data dan Interner (MIDI). Indosat juga terus mendorong bisnis seluler untuk tumbuh dengan strategi pemasaran berdasarkan segmentasi dan peningkatan pelayanan, serta

peningkatan kualitas dan cakupan jaringan. Indosat berfokus dalam perbaikan efisiensi melalui integrasi dan sinergi bisnis, infrastruktur dan sumberdaya, terus memanfaatkan peluang dalam kekuatan bisnis Multimedia Komunikasi Data dan Internet (MIDI) serta berfokus pada pelanggan korporasi dan pelanggan perumahan dengan pendapatan tinggi untuk mempertahankan pangsa pasar pada bisnis SLI serta untuk untuk mempermulus masuk ke bisnis SLJJ yang fluktuatif. 2.2.1 Visi dan Misi 1. Misi Perusahaan Setelah Pemerintah Indonesia mengambil alih kepemilikan seratus persen saham PT. Indosat dari the American Cable and Television Corporation (ITT/ACR) pada tanggal 31 Desember 1980, kemudian dirumuskanlah misi baru Indosat pada tahun 1981, yang didasarkan pada suatu pandangan untuk mentransformasikan Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara yang bersih dan sukses. Indosat mendefinisikan misi perusahaan tersebut sebagai berikut: 1. Menyediakan jasa terbaik pada konsumen 2. Memberikan hasil terbaik kepada pemegang saham 3. Mempertahankan dan meningkatkan citra terbaik perusahaan

2. Visi Perusahaan Saat Indosat akan go public ke bursa saham dunia pada tahun 1994, dilakukan redefinisi visi perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan trend global dalam sektor telekomunikasi dan memperhitungkan strategi dari perusahaan telekomunikasi kelas dunia. Indosat mendefinisikan tujuan yang hendak diraih yang tertuang dalam visi perusahaan sebagai berikut: 1. Mempertahankan kepemimpinan pasar dalam jasa telekomunikasi

internasional di Indonesia. 2. Memperkuat posisinya sebagai perusahaan telekomunikasi berkelas dunia. 3. Menjadi pemain global dalam industri telekomunikasi dunia. 2.3 Identifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan PT Indonesian Satellite Corporation. Setiap perusahaan pastinya mempunyai sisi baik yang menjadi kekuatan tersendiri dan juga sisi buruk atau sebagai kelemahan perusahaan. Baik dan buruk dari perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kelemahan dan kekuatan dari perusahaan PT Indonesian satellite corporation adalah sebagai berikut : No. 1 Kekuatan hak duopoli yang dimiliki. kurangnya Kelemahan kebiasaan bersaing

secara ketat akibat kenikmatan hak duopoli yang dimilikinya. 2 pengalaman mengelola bisnis rentannya akibat likuiditas perusahaan yang

telekomunikasi internasional.

besarnya kewajiban

dimilikinya. 3 kekuatan produk manajemen, dan jasa, kualitas Melemahnya nilai tukar rupiah

serta

citra terhadap dollar secara drastis dan fluktuatif.

perusahaan yang baik. 4

rangkaian produk dan jasa yang diversifikasi yang berlebihan seperti luas dan teknologi yang mutakhir pada perusahaan anak dan afiliasi pada peralatannya. yang kurang menguntungkan.

Industri telekomunikasi banyak memakai kabel serat optik, tidak saja untuk jaringan darat, tapi juga di laut. Kemajuan teknologi yang sudah sedemikian pesat, jaringan kabel lama (tembaga) sudah tidak memadai lagi baik untuk mengakomodasi data maupun informasi. Sebenarnya produsen kabel serat optik dalam negeri telah mampu memasok kebutuhan nasional. Namun demikian, hampir sekitar 90% kebutuhan kabel serat optik dalam negeri masih diimpor dari luar negeri, sehingga bergantung pada produsen luar negeri. Kondisi daya tawar perusahaan telekomunikasi Indonesia tidak terlalu lemah, karena pemasoknya terdiri dari banyak perusahaan. Apabila terjadi fluktuasi dan pelemahan nilai tukar mata uang dalam negeri, hal ini yang menjadi bumerang terhadap perusahaan. Kelemahan dapat dilihat dari faktor ekonomi dengan. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar secara drastis dan fluktuatif, banyak menyulitkan perusahaan-perusahaan di Indonesia, yang terutama diakibatkan pinjaman luar negeri yang besar. Hancurnya sektor keuangan khususnya perbankan dan tingkat suku bunga yang sangat tinggi mencapai 70% telah membuat dunia usaha kesulitan untuk mendapatkan kredit yang memadai untuk

mengembangkan usahanya. Krisis ini diperburuk dengan terjadinya krisis kepercayaan, yang mengakibatkan terjadinya penolakan letter of credit oleh pihak luar negeri. Kontraksi ekonomi yang diperkirakan mencapai 13% ditahun 1998 ini, inflasi yang tinggi (menurut data BPS dalam periode Januari-September 1998 inflasi telah mencapai 75%), banyaknya PHK, dan pada gilirannya memperbesar jumlah penduduk miskin. Turunnya pendapatan riel masyarakat maka daya beli masyarakat melemah. Semua masalah diatas sangat menyulitkan bagi dunia usaha di Indonesia saat ini. Hambatan dapat dari Keadaan politik dalam negeri yang masih belum stabil pada saat ini, sedikit-banyak cukup mempengaruhi kegiatan ekonomi nasional. Adanya beberapa Undang-Undang, seperti: UU Kepailitan, yang berpengaruh pada perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan; dan UU Persaingan Sehat, untuk bisnis yang bersih, yang ditujukan untuk menghapus praktek monopoli atau pun kartel. Khusus untuk jasa telekomunikasi

internasional, pemerintah tetap memberikan komitmen untuk mempertahankan duopoli Indosat-Satelindo hingga tahun 2003. Berakhirnya duopoli tersebut, maka diperlukan kesiapan dalam menghadapi munculnya pendatang baru. Bisnis

pertelekomunikasian merupakan bisnis yang dinamik, menarik, multi aspek,dan pelopor dalam ekspansi global. Berbagai bukti empirik secara tak langsung telah membuktikan bahwa sektor telekomunikasi merupakan sektor bisnis yang paling diminati oleh perusahaan multinasional dalam kerangka ekspansi dan

globalisasinya Ini terjadi baik dalam rangka swastanisasi maupun dalam konteks aliansi strategis antar pelaku di negara maju maupun dalam ekspansi ke negara berkembang. Berdasarkan kebijakan pemerintah struktur pasar jasa

telekomunikasi sudah diatur sedemikian rupa sehingga perusahaan-perusahaan yang akan masuk dalam industri ini akan mengalami kesulitan. Modal yang dibutuhkan untuk memasuki industri ini sangat besar, mengingat mahalnya teknologi yang digunakan dan biaya pembangunan jaringan yang luas. Sehingga yang dapat masuk ke industri ini adalah pengusaha-pengusaha bermodal besar ataupun perusahaan-perusahaan raksasa yang telah mapan. Jadi dengan kondisi tersebut di atas, maka kecil kemungkinannya pendatang baru untuk dapat memasuki industri ini, karena banyaknya barrier to entry, yang sengaja dibuat agar tidak meruntuhkan pemain yang sudah ada. Ancaman bagi Indosat antara lain: masuknya pendatang baru terutama dari luar negeri sehubungan akan berakhirnya hak duopoli, kompetisi global yang memasuki pasar domestik, dan krisis ekonomi yang melanda Indonesia. 2.4 Strategi Pengembangan yang dilakukan oleh PT Indonesian Satellite Corporation. Peluang bagi Indosat antara lain: besarnya pasar domestik yang belum tergarap, perluasan usaha baru yang melingkupi bisnis inti yang cukup menguntungkan, dan bisnis telekomunikasi global yang cukup menjanjikan. Peluang dapat dilihat dari faktor sosial dengan kemajuan ekonomi yang pernah terjadi selama periode 1969-1996, telah banyak merubah keadaan sosial di Indonesia. Jasa telekomunikasi pada saat ini telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat, baik untuk dunia usaha maupun di luar dunia usaha. Keberhasilan program Keluarga Berencana juga telah merubah keadaan demografi Indonesia. Jumlah penduduk usia produktif akan terus meningkat, yang tentunya akan semakin banyak memerlukan jasa telekomunikasi dalam kegiatannya. Hal-hal diatas merupakan peluang bagi perusahaan-perusahaan penyedia jasa telekomunikasi.

Indosat berusaha mempertahankan keberadaannya sebagai pemimpin pasar untuk jasa telekomunikasi internasional di Indonesia, memposisikan dirinya sebagai perusahaan telekomunikasi berkelas-dunia, dan menjadi pemain global dalam industri telekomunikasi dunia. Membangun jasa telekomunikasi

internasional melingkupi central core business, dengan Lalu-lintas telekomunikasi internasional Indosat di transmisikan melalui satelit internasional, sistem kabel bawah laut, dan sambungan gelombang mikro, yang kesemuanya menggunakan teknologi digital mutakhir termasuk protokol multimedia canggih. Indosat mengoperasikan empat gerbang internasional di Jakarta, Surabaya, Medan, dan Batam dimana lalu-lintas melewati dari Indonesia ke seluruh dunia, dan sebaliknya. Setelah membangun akses ke satelit yang cukup melalui sembilan stasiun bumi di empat lokasi gerbang melintang Indonesia, Indosat pada saat ini memperluas aksesnya ke kabel serat optik digital bawah laut dengan bergabung ke konsorsium kabel regional dan dunia. Jadi ini adalah bagian dari program perluasan yang didesain untuk meningkatkan kapasitas, memperbaiki kualitas, dan menyediakan jasa baru untuk memenuhi perubahan permintaan konsumen. Partisipasi dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi domestik Indosat memandang investasinya pada infrastruktur telekomunikasi domestik selain sebagai alat untuk memperluas pasar jasa telekomunikasi internasional, juga sebagai sumber pendapatan baru untuk perusahaan. Dua ventura utama Indosat pada lapangan ini adalah PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia sebagai pemegang lisensi operator telekomunikasi di daerah Jawa Tengah, PT Pramindo Ikat Nisantara di Sumatra, dan PT Telekomunikasi Selular Indonesia (Telkomsel), perusahaan join-ventura jasa GSM selular bergerak. Meningkatkan peranannya dalam telekomunikasi regional dan

internasional. Indosat memulai proyek internasional, melibatkan join-ventura dengan mendasarkan sebagaimana membangun carriers telekomunikasi

internasional. Tujuan utamanya adalah meningkatkan lalu-lintas internasional melalui gerbang perusahaan, memperoleh pendapatan langsung dari proyek dan mendapatkan tambahan keahlian dari pembukaan internasional. Sampai sekarang, Indosat terikat dengan berbagai proyek telekomunikasi termasuk joinventura dengan entitas telekomunikasi yang bersangkutan dari Kamboja dan Kazakstan dan investasi ekuitas pada jasa selular berbasis PHS di Jepang sebagaimana di USA Global Link dan Alphanet Telecom Inc. Keduanya adalah

pemain utama carrier telekomunkasi. Sebagai tambahan, Indosat telah bergabung dengan aliansi internasional seperti Concert and World Partners dan telah ditunjuk sebagai gerbang bagi Sistem Bergerak Global Inmarsat, SAN ICO melayani kawasan Asia Tenggara. Mengambil diversifikasi terbatas pada bisnis komplementer

Indosat juga mencoba untuk mendiversifikasi pada daerah di mana keahlian perusahaan dalam telekomunikasi dapat dipergunakan untuk mengoptimumkan efek seperti pada jasa bernilai tambah yang melengkapi bisnis core perusahaan. Jasajasa ini tersedia melalui perusahaan anak dan pada saat ini meliputi beberapa jasa pertukaran data elektronik, bank elektronik, multimedia, dan internet.

III. KESIMPULAN DAN SARAN

3.1Kesimpulan Makalah ini dapat ditarik kesimpulan dari pembahan permasalahan yang ada bahwa : 1. PT. Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan pada tahun 1967 sebagai anak perusahaan yang dimiliki secara penuh oleh International Telephone and Telegraph Corporation (ITT). PT. Indosat adalah salah satu penyelenggara telekomunikasi dan informaika terkemuka di Indonesia yang memberikan jasa selular (Mentari, Matrix dan IM3), jasa SLI (SI 001, SLI 008 dan FlatCall 016), jasa fixed wireless (StarOne dan Iphone) dan Multimedia Komunikasi Data dan Internet (MIDI). Dalam bidang bisnis selular, indosat merupakan pemegang pangsa pasar terbesar kedua setelah telkomsel. 2. Kekuatan Indosat antara lain terdapat pada: hak duopoli yang dimilikinya, pengalaman mengelola bisnis telekomunikasi internasional, kekuatan manajemen dan budaya perusahaan, rangkaian produk dan jasa yang luas, teknologi yang mutakhir pada peralatannya, kualitas produk dan jasa, serta citra perusahaan yang baik. 3. Peluang bagi Indosat antara lain: besarnya pasar domestik yang belum tergarap, perluasan usaha baru yang melingkupi bisnis inti yang cukup menguntungkan, dan bisnis telekomunikasi global yang cukup menjanjikan. 3.2 Saran Diharapkan pihak PT. Indosat dapat menyesuaikan kebutuhan

berkomunikasi rakyat indonesia tanpa banyak gangguan yang sering terjadi. PT. indosat juga dapat memperbaiki cara pemasaran, dengan pesaing yang melakukan promosi lebih unik sehingga para konsumen tetap menggunakan indosat sebagai jaringan pada saat berkomunikasi.

DAFTAR PUSTAKA

Shiroth, M dkk. 1998. Manajemen Strategi Studi Kasus Pt Indonesian Satellite Corporation, Tbk (Indosat).[serial online]. http://www.Manajemen Stratejik Studi Kasus INDOSAT - Akademika WebSite.htm. Diakses pada tanggal 19 Maret 2012.

You might also like