You are on page 1of 28

1

Distribusi Binomial
FISIKA STATISTIK
MAKALAH
FISIKA STATISTIK
[PENGANTAR METODE STATISTIK] [
Kelompok 2
Siska Fitri
(06091011003)
Azaliah Meizalla (06091011025)
Revi Celviyani (06091011037)
2011
Pendidikan FISIKA
Universitas Sriwijaya
21/02/2012
2
Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah membaca makalah ini diharapkan mahasiswa akan dapat memahami, menjelaskan,
mendeskripsikan distribusi binomial.
Tujuan intruksional khusus (TIK)
Setelah membaca makalah ini diharapkan mahasiswa akan mampu :
1. Menjelaskan pengertian dan rumus distribusi binomial;
2. Menjelaskan kasus yang termasuk dalam distribusi binomial;
3. Menjelaskan cara menghitung nilai probabilitas dari suatu contoh kasus yang
berdistribusi binomial;
4. Mendeskripsikan Rumus Mean, Varians, dan Standard Deviasi dari Distribusi
Binomial
Pembahasan Materi
Distribusi probabilitas binomial atau distribusi binomial adalah sebuah contoh distribusi
probabilitas diskrit. Distribusi binomial ini dikenal juga dengan istilah Bernoully Law dan
distribusi ini biasanya dipergunakan untuk percobaan yang diulang-ulang.
Banyaknya X (peubah acak) yang sukses dalam n usaha Bernoully disebut Peubah Acak
Binomial. Distribusi peluang peubah acak diskrit ini disebut Distribusi Binomial yang
dinotasikan dengan b(x;n,p) atau b(n,p), karena nilainya tergantung pada banyaknya percobaan
(n) dan peluang sukses dalam suatu usaha (p).
Distribusi binomial mempunyai beberapa karakteristik yaitu:
1. Sebuah hasil dari eksperimen dikelompokkan ke dalam satu dari dua kategori yang
saling lepas (mutually exclusive): sukses atau gagal.
2. Data yang dikumpulkan merupakan hasil dari perhitungan.
3. Probabilitas sebuah sukses tetap bernilai sama untuk setiap percobaan. Demikian
pula halnya dengan probabilitas sebuah kegagalan.
FISIKA STATISTIK
3
4. Percobaan-percobaan bersifat independen, yang berarti bahwa hasil dari satu
percobaan tidak mempengaruhi percobaan lainnya.
Untuk mengetahui sebuah distribusi binomial dibentuk, harus diketahui:
1. Banyaknya percobaan
2. Probabilitas sukses pada setiap percobaan. Sebagai contoh, jika suatu ujian
berisikan 20 pertanyaan pilihan berganda, maka jumlah percobaan adalah 20. Jika
setiap pertanyaan mempunyai lima pilihan dan hanya satu pilihan saja yang tepat,
maka probabilitas sukses pada setiap percobaan adalah 0,20. Jadi probabilitas
sebuah pertanyaan akan ditebak secara tepat oleh seseorang yang tidak memiliki
pengetahuan yang cukup adalah sebesar 0,20. Maka persyaratan yang dibutuhkan
oleh distribusi binomial telah terpenuhi.
Distribusi binomial dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus:
Dimana:
n : banyaknya percobaan
r : banyaknya peristiwa sukses
p : probabilitas sukses pada setiap percobaan
q : probabilitas gagal, yang diperoleh dari 1- p.
Mean dan Deviasi Standar dari Distribusi Binomial
Distribusi binomial mempunyai parameter, diantaranya rata-rata (mean) dan
simpangan baku (standar Deviasi)

(Sudjana, 2001 :130). Telah diketahui bahwa mean


dari suatu distribusi (mean dari kumpulan data) adalah :
FISIKA STATISTIK
r n r
q p
r n r
n
r P

! ) ( !
!
) (
4
n
f X
i
k
i
i

Di mana f
i
frekuensi dari X
i
. Rumus tersebut dapat diubah menjadi :
n
f
X
i
k
i
i

Di mana
n
f
i
adalah frekuensi dari X
i
. Untuk menghitung mean dari distribusi binomial
n
f
i
diganti dengan P(X
i
) yakni probabilitas akan mendapatkan X
i
.
.P(Xi)
1

k
i
i
X
Di dalam distribusi binomial X
i
menunjukkan jumlah sukses 0, 1, 2, 3, ..... n, dan P(X
i
)
adalah probabilitas untuk mendapatkan X
i
sukses dari n percobaan. dengan demikian
secara sederhana mean dari distribusi binomial dihitung dengan rumus:
= n.p
Deviasi standar dari kumpulan data, dituliskan dengan rumus:
( )
( )
( ) ( )
i
k
i
i
i
k
i
i
i
k
i
i
X P X
n
f
X
n
f X
.
.
.
1
2
1
2
1
2

Untuk distribusi binomial dipergunakan rumus :


( )
q p n
p np
. .
1

FISIKA STATISTIK
5
Contoh Soal:
1. Sebuah mata uang dilempar 4 kali dengan probabilitas keluar gambar G =
3
1
pada
tiap kali pelemparan. Hitunglah
a) Berapa probabilitas akan keluar gambar G sebanyak 3 kali
b) Paling banyak gambar G keluar 2 kali
c) Paling sedikit gambar G keluar 1 kali
d) Tidak ada kemungkinan G keluar
Jawab:
n = 4
p =
3
1
q = 1 p
= 1 -
3
1
=
3
2
rumus :
r n r
q p
r n r
n
r P

! ) ( !
!
) (
a) r = 3
3 4 3
3
2
3
1
! ) 3 4 ( ! 3
! 4
) 3 (

,
_

,
_

3
2
27
1
4 ) 3 ( P
098 , 0
81
8
) 3 (

P
FISIKA STATISTIK
6
b) r 2
0 4 0 1 4 1 2 4 2
3
2
3
1
! ) 0 4 ( ! 0
! 4
3
2
3
1
! ) 1 4 ( ! 1
! 4
3
2
3
1
! ) 2 4 ( ! 2
! 4
) 2 (

P

,
_

,
_

,
_

,
_

,
_


81
16
) 1 ( 1
27
8
3
1
4
9
4
9
1
6 ) 2 ( P

888 , 0
81
72
81
16
81
32
81
24
) 2 (

+ + P
c) r 1
1 4 1 2 4 2 3 4 3 4 4 4
3
2
3
1
! ) 1 4 ( ! 1
! 4
3
2
3
1
! ) 2 4 ( ! 2
! 4
3
2
3
1
! ) 3 4 ( ! 3
! 4
3
2
3
1
! ) 4 4 ( ! 4
! 4
) 1 (

,
_

,
_

+
,
_

,
_

+
,
_

,
_

+
,
_


27
8
3
1
4
9
4
9
1
6
3
2
27
1
4 1
81
1
1 ) 1 ( P
802 , 0
81
65
81
32
81
24
81
8
81
1
) 1 (

+ + + P
d) r = 0
0 4 0
3
2
3
1
! ) 0 4 ( ! 0
! 4
) 0 (

P
( )

,
_

81
16
1 1 ) 0 ( P
FISIKA STATISTIK
7
1975 , 0
81
16
) 0 (

P
2. Sebuah dadu dilempar 4 kali
Hitunglah:
a) Mata dadu 6 akan keluar 2 kali
b) Mata dadu ganjil keluar 2 kali
c) Paling sedikit keluar mata dadu 3 sebanyak 3 kali
d) Keluar mata dadu 1 atau mata dadu 5 sebanyak 4 kali
Jawab:
Dadu memiliki 6 sisi dan tiap sisi berisi salah satu angka dari 1 sampai dengan 6. Jadi
kemungkinsn keluar mata dadu 1 atau 2atau 3 atau 4 atau 5 atau 6 adalah =
6
1
maka:
6
5
6
1
1
6
1

q
p
n = 4
a) r = 2
2 4 2
6
5
6
1
! ) 2 4 ( ! 2
! 4
) 2 (

P
1157 , 0
216
25
36
25
36
1
6 ) 2 (

,
_

,
_

P
FISIKA STATISTIK
8
b) Mata dadu ganjil ada 3 yaitu 1, 3, 5 sehingga
2
1
6
3
p
2
1
2
1
1

q
r = 2
2 4 2
2
1
2
1
! ) 2 4 ( ! 2
! 4
) 2 (

P
375 , 0
16
6
4
1
4
1
6 ) 2 (

,
_

,
_

P
c) Paling sedikit mata dadu 3 keluar 3 kali artinya r = 3 dan 4
4 4 4 3 4 3
6
5
6
1
! ) 4 4 ( ! 4
! 4
6
5
6
1
! ) 3 4 ( ! 3
! 4
) 4 , 3 (

P
016 , 0
1296
1
1296
20
) 1 (
1296
1
6
5
216
1
4 ) 4 , 3 (

+
+
,
_

,
_

P
d) Keluar mata dadu 1 atau 5 sebanyak 4 kali. Disini ada 2 kemungkinan yaitu keluar mata
dadu 1 atau 5 sehingga:
FISIKA STATISTIK
9
3
2
3
1
1
3
1
6
2
6
1
6
1



+
q
p
r = 4
4 4 4
3
2
3
1
! ) 4 4 ( ! 4
! 4
) 4 (

P
0123 , 0
) 1 (
81
1
) 4 (

P
3. Andaikata terdapat 5 orang mahasiswa yang akan mengikuti ujian akhir dan
diperkirakan probabilitas mereka masing-masing akan lulus sebesar 0,4.
Hitunglah probabilitasnya:
a) 4 orang diantaranya akan lulus
b) Paling sedikit 4 diantaranya lulus
c) Yang akan lulus berjumlah antara 2 sampai 3 orang saja
d) Paling banyak 2 orang lulus
e) Ada 2 orang yang tidak lulus
Jawab:
n = 5
p = 0,4
q = 1 p
= 1 0,4
= 0,6
FISIKA STATISTIK
10
rumus :
r n r
q p
r n r
n
r P

! ) ( !
!
) (
a) r = 4
4 5 4
) 6 , 0 ( ) 4 , 0 (
! ) 4 5 ( ! 4
! 5
) 4 (

P
( ) ( )
0768 , 0
6 , 0 0256 , 0 5 ) 4 (

P
b) r
4
5 5 5 4 5 4
) 6 , 0 ( ) 4 , 0 (
! ) 5 5 ( ! 5
! 5
) 6 , 0 ( ) 4 , 0 (
! ) 4 5 ( ! 4
! 5
) 4 (

P
( ) ( )
08704 . 0
01024 , 0 0768 , 0
) 1 ( ) 01024 , 0 ( 6 , 0 0256 , 0 5 ) 4 (

+
+ P
c)
3 2 r
3 5 3 2 5 2
) 6 , 0 ( ) 4 , 0 (
! ) 3 5 ( ! 3
! 5
) 6 , 0 ( ) 4 , 0 (
! ) 2 5 ( ! 2
! 5
) 3 2 (

r P
( ) ( )
576 . 0
2304 , 0 3456 , 0
) 36 , 0 ( ) 064 , 0 ( 10 216 , 0 16 , 0 10 ) 3 2 (

+
+ r P
d)
2 r
0 5 0 1 5 1 2 5 2
) 6 , 0 ( ) 4 , 0 (
) 0 5 ( ! 0
! 5
) 6 , 0 ( ) 4 , 0 (
! ) 1 5 ( ! 1
! 5
) 6 , 0 ( ) 4 , 0 (
! ) 2 5 ( ! 2
! 5
) 2 (

r P
( ) ( )
68256 . 0
07776 , 0 2592 , 0 3456 , 0
) 07776 , 0 ( ) 1 ( ) 1296 , 0 ( ) 4 , 0 ( 5 216 , 0 16 , 0 10 ) 2 (

+ +
+ + r P
e) r = 2
FISIKA STATISTIK
11
n = 5
p = 0,6
q = 0,4
2 5 2
) 4 , 0 ( ) 6 , 0 (
! ) 2 5 ( ! 2
! 5
) 2 (

r P
( ) ( )
2304 , 0
064 , 0 36 , 0 10 ) 2 (

r P
4. Dari hasil pengamatan manager pengawasan produksi Ban Good Year diperoleh
informasi bahwa rata-rata produksi ban Varaga yang rusak (cacat) sebanyak 10 %, jika dari
total produksi ban tersebut secara random sebanyak 3 buah ban, maka hitunglah
probabilitas.
a) Ketiga ban tersebut merupakan produk yang baik
b) 2 diantaranya terdapat ban yang rusak
c) Paling banyak terdapat 1 ban yang baik
Jawab:
a) p (baik) = 0,90
q = 0,10
n = 3
r = 3
r n r
q p
r n r
n
r P

! ) ( !
!
) (
3 3 3
) 10 , 0 ( ) 90 , 0 (
! ) 3 3 ( ! 3
! 3
) 3 (

P
( ) ( )
729 , 0
1 729 , 0 ) 3 (

P
FISIKA STATISTIK
12
b) p (rusak) = 0,10
q = 0,90
n = 3
r = 2
2 3 2
) 90 , 0 ( ) 10 , 0 (
! ) 2 3 ( ! 2
! 3
) 2 (

P
( ) ( )
027 , 0
9 , 0 01 , 0 3 ) 2 (

P
c) p (baik) = 0,90
q = 0,10
n = 3
r
1
0 3 0 1 3 1
) 10 , 0 ( ) 90 , 0 (
! ) 0 3 ( ! 0
! 3
) 10 , 0 ( ) 90 , 0 (
! ) 1 3 ( ! 1
! 3
) 1 (

r P
( ) ( )
028 , 0
) 001 , 0 ( 1 01 , 0 90 , 0 3 ) 1 (

+ r P
5. Dari sebanyak 100.000 RT di Palembang yang masing-masing RT memiliki 3 orang
anak. Berapakah jumlah rumah tangga (RT) yang memiliki:
a) 2 anak laki-laki dan 1 wanita
b) Ketiganya anak laki-laki
c) Paling sedikit terdapat 1 anak laki-laki
Jawab:
a) p (laki-laki) = 0,5
q = 0,5
n = 3
FISIKA STATISTIK
13
r = 2
3 3 2
) 5 , 0 ( ) 5 , 0 (
! ) 2 3 ( ! 2
! 3
) 2 (

P
( ) ( )
375 , 0
5 , 0 25 , 0 3 ) 2 (

P
Jumlah RT yang memiliki 2 anak laki-laki dan 1 wanita diperkirakan berjumlah = 0,375
x 100.000 = 37.500 RT
b) n = 3
r = 3
p = 0,5
q = 0,5

3 3 3
) 5 , 0 ( ) 5 , 0 (
! ) 3 3 ( ! 3
! 3
) 3 (

P
( ) ( )
125 , 0
1 125 , 0 ) 3 (

P
Jumlah RT yang memiliki 3 anak laki-laki = 0,125 x 100.000 = 12.500 RT
c) r
1
1 3 1 2 3 2 3 3 3
) 5 , 0 ( ) 5 , 0 (
! ) 1 3 ( ! 1
! 3
) 5 , 0 ( ) 5 , 0 (
! ) 2 3 ( ! 2
! 3
) 5 , 0 ( ) 5 , 0 (
! ) 3 3 ( ! 3
! 3
) 1 (

P
( ) ( )
875 , 0
375 , 0 375 , 0 125 , 0
) 25 , 0 ( ) 5 , 0 ( 3 ) 5 , 0 ( ) 25 , 0 ( 3 1 125 , 0 ) 1 (

+ +
+ + P
Jumlah RT yang memiliki paling sedikit 1 anak laki-laki adalah = 0,875 x 100.000 =
87.500 RT
6. Contoh soal untuk materi Mean dan Deviasi Standar dari Distribusi Binomial:
FISIKA STATISTIK
14
Dari distribusi timbulnya permukaan A dari 300 lemparan koin, akan diperoleh:

150
2
1
. 300
2
1
.
2
1
. 300
= 8,66
Dapat dikatakan bahwa dari 300 kali lemparan koin yang baik 95% nya akan diperoleh
permukaan A berkisar antara 150-2(8,66) sampai 150 + 2(8,66) atau secara kasar berkisar
antara 133 sampai 167 permukaan A.
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 1996. Probabilitas Dalam Pengambilan Keputusan Bisnis. Yogyakarta: BFE-
Yogyakarta.
Djarwanto dan Subagyo, Pangestu.2000. Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
FISIKA STATISTIK
15
E Walpore, Ronal dan H Myer, Raymond. 1995. Ilmu Peluang dan Statistika untuk insinyur
dan ilmuwan. Bandung: ITB Bandung.
Sudjana. 2001. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Nilai Rata-rata
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Mahasiswa akan dapat memahami dan mampu menjelaskan pengertian dan penerapan nilai
rata-rata.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah membaca makalah ini Mahasiswa diharapkan mampu
1. Memahami pengertian nilai rata rata dan simpangan baku pada sistem partikel gas.
2. Memahami sifat nilai rata-rata dan simpangan baku pada sistem partikel gas.
FISIKA STATISTIK
16
3. Membedakan Kecepatan rata-rata (V) gas dengan kecepatan efektif gas (V
rms
)
4. Menggunakan histrogram dalam menentukan nilai rata-rata
5. Menentukan kecepatan rata-rata serta energi kinetik rata-rata
Pembahasan Materi
Nilai rata rata pada sistem partikel gas adalah kecenderungan partikel gas terpusat dalam
suatu sistem partikel. Partikel dianggap dapat berinteraksi satu dengan yang lain dan dengan
dinding wadahnya sehingga dapat mencapai kesetimbangan termal, tetapi tidak cukup kuat
untuk menyebabkan gerak partikel tersebut berkorelasi kuat. Lebih dari satu keadaan partikel
dapat bersesuaian dengan energi tertentu . Jika partikel tidak memenuhi prinsip eksklusi, maka
lebih daripada satu partikel dapat menduduki suatu keadaan.
Mekanika statistik menentukan cara paling mungkin sejumlah energi tertentu didistribusikan di
antara N anggota system partikel dalam keadaan setimbang pada temperature mutlak T. jadi
kita dapat memperoleh berapa banyak partikel yang memiliki
1
, berapa banyak yang memiliki

2
, dan seterusnya.
Ada sejumlah besar molekul, N, yang masing-masing dengan massa m, yang bergerak denga
arah yang acak dengan berbagai laju. Asumsi ini sesuai dengan penelitian kita bahwa gas
memenuhi tempatnya dan, dalam kasus udara di bumi, dijaga untuk tidak keluar hanya oleh
gaya gravitasi.
Rata-rata molekul-molekul berada jauh satu dari yang lainnya. Yaitu, jarak rata-rata mereka
jauh lebih besar dari diameter setiap molekul.
Molekul-molekul dianggap mengikuti hukum mekanika listrik, dan dianggap berinteraksi satu
sama lain hanya ketika bertumbukan. Walaupun molekul-molekul saling memberikan gaya
tarik yang lemah di antara tumbukan, energi potensial yang dihubungkan dengan gaya ini lebih
kecil jika dibandingkan dengan energi kinetik, dan kita mengabaikannya sekarang.
Tumbukan dengan molekul yang lain atau dinding bejana dianggap lenting sempurna,
seperti tumbukan bola biliar yang lenting sempurna.
FISIKA STATISTIK
17
Sifat dari Nilai Rata Rata
Nilai rata-rata sifat x mempunyai nilai berapa pun dari suatu jarak nilai kontinu adalah :
<x> = x f(x) dx
Fungsi f(v) yang disebut distribusi sifat x, menyatakan peluang terletaknya sifat itu
dalam jarak x sampai x + dx,
Berhubungan dengan peluang bahwa dua sifat mempunyai nilai khusus secara
bersamaan, jika peluang terletaknya sebuah sifat dalam jarak x sampai x+dx adalah f(x)dx dan
peluang terletaknya sifat bebas y dalam jarak y sampai y+dy adalah f(y)dy. Maka peluang
terletaknya x dan y secara bersamaan dalam jarak ini merupakan hasil kali peluang
individualnya.
F(x,y) dx dy = f(x) f(y) dx dy
Sehingga, nilai rata rata system partikel gas adalah :
Rumus ini dapat dinyatakan berkenaan dengan peluang P
i
diperolehna hasil X
i
Karena Pi = Ni/N, maka dapat dituliskan :
Menentukan kecepatan rata-rata
FISIKA STATISTIK

+ + +

o
i z z
X
N
N
N
X N X N X N
x
......
2 2 1 1
) 1 ( .......... .......... ) (

dx x xf X p x
i
i
i
18
F(v) merupakan distribusi kecepatan maxwell
Perbedaan Kecepatan Rata Rata Partikel dan Kecepatan Efektif Partikel
Kecepatan rata-rata (V) gas tidak sama dengan kecepatan efektif (Vrms).
Kecepatan rata-rata molekul gas dirumuskan :
Sedangkan Kecepatan efektif molekul gas dirumuskan :
FISIKA STATISTIK

dv v vf c ) (

,
_


0 0
2 / 3
2 / 3
2
2
4 ) ( dv e v
kT
m
dv v vf c
kT mv

2 2 / 3
2
2
1
2
4

,
_

,
_

m
kT
X
kT
m

2 / 1 2 / 1
8 8

,
_

,
_

m
RT
m
kT

dv v vf c ) (
kT mv
e v
kT
m
v f
2 / 2
2 / 1
2
2
4 ) (

,
_

5 4 3 2 1
2
5 5
2
2 2
2
1 1
...
N N N N N
V N v N v N
v
rms
+ + + +
+ + +

5 4 3 2 1
2
5 5
2
2 2
2
1 1
...
N N N N N
V N v N v N
v
+ + + + +
+ + +

19
Menentukan Energi Kinetik Rata Rata
Nilai rata-rata dari kuadrat kecepatan molekul-molekul gas, V
2
rata-rata
digunakan untuk
menentukan energi kinetik rata-rata.
Nilai rata-rata kuadrat komponen-komponen kecepatan nx dari molekul N didalam wadah :
Sehingga,
Energi Kinetik Translasi
Energi kinetik translasi rata-rata dari molekul dalam gas berbanding lurus dengan
tenperatur mutlak. Makin tinggi temperatur, menurut teori kinetik, makin cepat molekul
bergerak rata-rata hubungan ini merupakan salah satu kelebihan teori kinetik.
Kontribusi tambahan pada energi kinetik translasi (thd sub-x, y dan z) diasosiasikan
dengan energi kinetik rotasi (thd sb-x dan z) dan energi kinetik vibrasi (thd sb-y):
Dimana :
I
x
= I
z
: momen inersia thd sb x & z
K : Konstanta pegas
FISIKA STATISTIK
( )
m
kT
v v
rata rata rms
3
2


2 2
2
1
2
1
z z x x rotasi
I I E +
2 2
2
1
2
1
M K E
vibrasi
+
kT Ek
rata rata
2
3

20
M : Massa tereduksi m
1
dan m
2
Energi (kinetik) total gas diatomik:
Dimana :
T = suhu atau Temperatur Mutlak (K)
k
B
= Konstanta Boltzman = 1,38 x 10-23 J.K
-1
Penggunaan Histogram dalam Menentukan Nilai Rata Rata
Jumlah n partikel harus sama dengan jumlah aljabar seluruh n
i
, maka kita mendapatkan
kondisi normalisasi dimana jumlah luas persegi panjangnya, yaitu total luas dibawah
histogram, memberikan total jumlah partikel.
FISIKA STATISTIK
) ( ) ( ) (
vibrasi rotasi translasi total
E E E E + +
T k T k x T k x T k x
B B B B
2
7
2
1
2
2
1
2
2
1
3

,
_

,
_

,
_

21
Simpangan Baku (Deviasi Standar)
Simpangan baku (s) suatu sistem partikel yang terdiri atas N partikel didefinisikan
oleh :
( )
2
2
1
2
x x
N
x X
s
N
j
j

Contoh Soal
1. a). Hitunglah peluang laju terbesar, laju rata-rata akar v
2
untuk helium pada
0
0
C.
b). Plot distribusi laju dari helium, (dN
v
/N dV) lawan V pada 0
0
dan 200
0
C
Jawab :
a) Massa helium adalah
m = 1,66 x 10
-27
x (4,003) = 6,645 x 10
-27
kg
V
mp
=
2 / 1
27
27
2 / 1
10 645 , 6
15 , 273 ) 10 38066 , 1 ( 2 2
1
]
1

,
_

x
x
m
kT
= 1064 m/s
Laju rata-rata adalah
s m x V / 1201 ) 1064 ( 2248 , 1
Dan akar laju rata-rata kuadrat adalah
s m x V / 1303 ) 1064 ( 2248 , 1
2 / 1
2

FISIKA STATISTIK
22

C pada
V
V
V
V
V
NdV
dN
mp mp
mp
v
0
2 2
0
exp
4

,
_

,
_

b)
2 2
1064
exp
1064
00212 , 0

,
_

,
_

V V
NdV
dN
v
Pada 200
0
C
V
mp
= 1064 x s m/ 1400
15 , 273
15 , 473
2 / 1

,
_

2 2
1400
exp
1400
00161 , 0

,
_

,
_

V V
NdV
dN
v
2. Gunakan persamaan distribusi laju Maxwell untuk menentukan laju rata-rata , laju akar
rata-rata kuadrat dan laju yang paling mungkin dari molekul-molekul di dalam suatu gas
yang dinyatakan dalam parameter-parameter gas ?
Jawab :
Mencari laju rata-rata dengan cara : kita menjumlahkan hasil-hasil perkalian ini pada
seluruh interval laju dan dengan membaginya dengan jumlah seluruh partikel. Dengan
menggantikan penjumlahan dengan integrasi, maka kita dapatkan :
) (
) (
0
v f
vdv v f
v

Substitusikan persamaan distribusi laju Maxwell untuk f(v) dan dengan mengintegralkan
maka kita mendapatkan
FISIKA STATISTIK
23
m
kT
v

= 1,59
m
kT
(laju rata-rata)
Laju rata rata kuadrat diberikan oleh
N
dv v v N
v

0
2
2
) (
Dari tabel integral misal :
kT
m
2
. dari tabel-tabel integral ,maka
3
` 0
2
4
1 2

dv e v
v
,
2
` 0
2
2
1 2

dv e v
v
,
5
` 0
2
8
3 2

dv e v
v
yang menghasilkan

2
v v
rms
=
m
kT 3
= 1,73
m
kT
(laju akar rata-rata kuadrat)
Laju yang paling mungkin v
p
adalah laju yang mana f(v) mempunyai nilai maksimum. Laju
tersebut diberikan dengan mengharuskan bahwa
0
) (

dv
v dN
Dengan mensubstitusikan persamaan distribusi laju Maxwell untuk f(v) maka diperoleh
V
p
=
m
kT 2
= 1,41
m
kT
(laju yang paling mungkin)
Berikut hubungan laju paling mungkin , laju rataan dan laju akar rata-rata kuadrat
FISIKA STATISTIK
24
3. Tentukan jumlah partikel menurut histogram dan menurut perkiraan
segitiga berdasarkan data pada tabel dan grafik dibawah ini .
Luas di bawah histogram menunjukkan jumlah partikel (N) :
N = f(v). x
N = (0,6 0,4) . ( 60 40) = 4 partikel
4. Nilai kelajuan rata rata suatu sistem partikel adalah 100,2 m/s. Tentukan simpangan
baku kelajuan partikel dalam sistem tersebut jika nilai rata rata dari kuadrat seluruh
kelajuan 10042 m/s !
Jawab :
FISIKA STATISTIK
0
0, 2
0, 4
0, 6
0, 8
1
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100 >100
fv, partikel/ m/s

v, m/s
Distribusi Kecepatan
25
Diketahui :
x
= 100,2 m/s
2
x
=99,5 m/s
Ditanya : s =......?
Penyelesaian :
( ) 4 , 1 96 , 1 04 , 10040 10042 2 , 100 10042
2
s
DAFTAR PUSTAKA
Atkins. 1997. Kimia Fisika Jilid 2 . Jakarta : Erlangga
FISIKA STATISTIK
2
2
x x s
26
Dogra. 1990. Kimia Fisik dan Soal-soal . Jakarta : UI Press
Giancolli.2001. Fisika Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Schaum.2000. Fisika Modern. Jakarta : Erlangga
Sifat Fungsi Faktorial
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Mahasiswa akan dapat memahami dan mampu menjelaskan pengertian dan penerapan Nilai
rata-rata.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
FISIKA STATISTIK
27
Setelah membaca makalah ini Mahasiswa diharapkan mampu
1. Menjelaskan sifat utama fungsi faktorial
2. Menjelaskan logaritma bilangan faktorial yang memnuhi rumus Stirling
3. Menjelaskan logaritma penjumlahan fungsi faktorial yang identik dengan logaritma
suku terbesar
Pembahasan Materi
Fungsi distribusi yang sering muncul dalam bahasan fisika statistik berbentuk fungsi
faktorial sebagaimana kombinasi dan fungsi distribusi. Karena itu, disini kita akan membahas
sifat utama fungsi faktorial. Pertama, logaritma bilangan faktorial yang memenuhi rumus
Striling. Dan yang kedua, logaritma penjumlahan dari bebrapa fungsi faktorial yang identik
dengan logaritma suku terbesar.
Faktorial dari suatu bilangan bulat, misalnya saja n, memiliki arti
n! = n (n 1) (n 2) (n 3) 3 2 1,
di mana
0! = 1.
Demikinlah nilai faktorial terdefinisi pada nilai bilangan bulat positif.
Striling yang berguna untuk menyederhanakan faktorial dan saat menurunkannya adalah
Untuk N besar sebagaiman tipikal jumlah partikel dalam mekanika statistik
FISIKA STATISTIK
28
Logaritma dari jumlah beberapa fungsi faktorial identik dengan logaritma suku terbesar.
Memenuhi persamaan berikut
Contoh soal
Contoh 1. Dari 52 kartu diambil 5 sembarang. Hitung banyaknya kemungkinan bila semuanya
sejenis dan hitung juga bila harus ada tepat tiga As.
Bila sejenis : 4 . C ( 13 , 5 )
Bila tepat 3 As : C ( 4 , 3 ) . C ( 48 , 2 )
Daftar Pustaka
Purwanto, Agus. Fisika Statistik. 2007. Yogyakarta : Gava Media.
FISIKA STATISTIK

You might also like