You are on page 1of 7

DEMOGRAFI Populasi penduduk usia lanjut (usila) di dunia terus meningkat tanpa disadari.

Dengan adanya kemajuan teknologi kedokteran, perbaikan pelayanan kesehatan, dan gizi yang lebih baik, maka mereka hidup lebih lama dari sebelumnya khususnya di negara maju sehingga usia harapan hidup (UHH) meningkat dua kali lipat dari 45 tahun di tahun 1900 menjadi 80 tahun di tahun 2000. Sementara itu dalam dua dekade terakhir ini terdapat peningkatan populasi penduduk usia lanjut (usila) di Indonesia. Proporsi penduduk usila di atas 65 tahun meningkat dari 1,1% menjadi 6,3% dari total populasi. Dalam 20 tahun terakhir ini ada peningkatan 5,2% penduduk usila di Indonesia pada tahun 1997. Hal itu mencerminkan bahwa proporsi penduduk usila akan meningkat dua kali pada tahun 2020 menjadi 28,8 juta atau 11,34% dari seluruh populasi. Sumber : Fatimah. Respons Imunitas Yang Rendah Pada Tubuh Manusia Usia Lanjut.Jurnal Makara, Kesehatan, VOL. 10, NO. 1, JUNI 2006: 47-53

74 Persen Lansia Indonesia Derita Penyakit Kronis Headlines | Fri, Dec 18, 2009 at 18:59 | Jakarta, matanews.com Jumlah orang lanjut usia (lansia) di Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan mencapai 28,8 juta atau 11 persen dari total populasi penduduk. Namun, ada sekitar 74 persen dari lansia usia 60 ke atas menderita penyakit kronis yang harus makan obat terus selama hidup mereka. A. Kebutuhan Gizi Kebutuhan gizi bagi lansia perlu dipenuhi secara adequat karena merupakan kelangsungan proses pergantian sel sel tubuh, dan guna mengatasi proses menua serta memperlambat terjadinya usia biologis. Kebutuhan kalori pada klien lanjut usia cenderung berkurang karena kurangnya kalori dasar dari kegiatan fisik. Kalori dasar adalah kalori yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tubuh dalam keadaan istirahat, misalnya : untuk jantung, usus, pernafasan, dan ginjal. Kebutuhan kalori dianjurkan tidak melebihi 1700 kalori, untuk kebutuhan protein normal adalah 1 gram/kg BB/hari. Faktor faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada lansia :

-otot saraf dan sosial

Sumber : Ahmad Kholid, S.Kep., Ns. KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA.Nursing community

. Berdasarkan kegunaannya besar, yaitu :

bagi

tubuh,

zat

gizi

dibagi

ke

dalam

tiga

kelompok

1. Kelompok zat energi, termasuk ke dalam kelompok ini adalah :

a. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat seperti beras, jagung, gandum, ubi, roti, singkong dll, selain itu dalam bentuk gula seperti gula, sirup, madu dll.

b. Bahan makanan yang mengandung lemak seperti minyak, santan, mentega, margarine, susu dan hasil olahannya. 2. Kelompok zat pembangun Kelompok ini meliputi makanan-makanan yang banyak mengandung protein, baik protein hewani maupun nabati, seperti daging, ikan, susu, telur, kacangkacangan dan olahannya.

3. Kelompok zat pengatur Kelompok ini meliputi bahan-bahan yang banyak mengandung vitamin dan mineral, seperti buah-buahan dan sayuran. Sumber : blog.ilmukeperawatan.com

1) Teori Teori Biologi a) Hayflick Limit Teori (Biological Clock = Genetic Theory = Celluler Aging) Tiap spesies di dalam inti sel mempunyai suatu jam genetik yang telah diputar menurut suatu replikasi Jam ini menghitung mitosis dan menghentikan replikasi. Jadi menurut konsep ini kita akan meninggal dunia meskipun tidak disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit Teori ini didukung oleh kenyataan mengapa beberapa spesies mempunyai perbedaan umur harapan hidup yang nyata. Secara teoritis dapat dimungkinkan kita memutar jam ini lagi meski hanya beberapa waktu dengan pengaruh pengaruh dari luar berupa peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dll. b) The Error Theory Terjadi mutasi progresif pada DNA sel somatic, akan menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan sel. Error Catastophe adalah menua disebabkan oleh kesalahan kesalahan beruntun dalam waktu yang lama,

3 terjadai kesalahan dalam proses transkripsi (DNA RNA maupun dalam proses translasi RNA protein/ enzim). Walaupun dalam batas tertentu kesalahan dapat diperbaiki, namun kemampuan untuk memperbaiki sifatnya terbatas pada kesalahan dalam proses transkripsi (pembentukan RNA) yang tentu menyebabkan kesalahan sintesis protein atau enzim yang dapat menghasilkan zat berbahaya. c) Wear And Tear Theory Menurut teori ini meninggal adalah suatu hasil penggunaan jaringan yang berlebihan karena mereka tidak dapat meremajakan kembali karena pemakaian secara terus nmenerus dan tak ada habis habisnya. Teori ini mewakili kepercayaan bahwa suatu organ atau jaringan mempunyai program jumlah energi untuk mereka. Menua dapat dipandang sebagai suatu proses fisiologi yang ditentukan oleh jumlah pemakaian dan kerusakan yang seorang telah digunakan. d) Free Radical Theory Radikal bebas bersifat merusak karena sangat reaktif, sehingga data bereaksi dengan DNA, protein, asam lemak tak jenuh seperti dalam membran sel. Radikal bebas dihasilkan sebagai zat antara oleh proses respirasi mengubah bahan bakar menjadi ATP yang melibatkan oksigen. Zat tersebut adalah superoksida, peroksida, hidrogen dan radikal hidroksil. Walaupun tubuh mempunyai zat penangkal yaitu: superoksida dismutase (SOD), enzim katalase yang berunsur Fe dalam bentuk Haem, enzim glutation peroksidase. Rasikal bebas juga dapat dinetralkan menggunakan senyawa nonenzymatic seperti vitamin C, provitamin A (beta karoten), Vitamin E. Ada sebagian masih tetap lolos dan makin lanjut usia makin bertambah banyak sehingga proses pengrusakan terjadi, kerusakan makin lama makin banyak dan akhirnya sel mati. e) Immunity Theory Mutasi yang berulang atau perubahan protein pasca translasi, dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh mengenali dirinya sendiri (self recognition). Mutasi menyebabkan terjadinya kelainan pada antigen permukaan sel, maka hal ini menyebabkan sistem imun tubuh menganggap sel mengalami perubahan sebagai sel asing dan menghancurkannya. 4 Dipihak lain imun tubuh sendiri daya pertahanannya mengalami penurunan pada proses menua, daya serangnya terhadap sel kanker menjadi menurun sehingga sel kanker leluasa membelah. f) Cross Linkage Theory Yang memisahkan struktur molekuler adalah loncatan bersama reaksi kimia. Terutama adalah kolagen yang relatif panjang dan lamban dihasilkan oleh fibroblast. Fiber yang baru terbentuk kemudian ditangkap fiber yang tua membentuk rantai silang.

Hasil akhir rantai silang adalah peningkatan kepadatan molekul kolagen yang menyebabkan penurunan kapasitas untuk transport nutrisi dan untuk mengangkut produk sisa dari sel. Hal ini menyebabkan penurunan dari fungsi struktur. Pada lansia terjadi penurunan efisiensi sistem imun pertahanan tubuh untuk mengankat agen rantai silang. Setelah agen menyerang seharusnya mitosis terjadi tetapi dalam hal ini tidak, sehingga menyebabkan rantai silang. Teori ini menjelaskan penyebab utama arteriosklerosis, penurunan sistem imun dan penurunan elastisitas pada usia lanjut.

BEBERAPA TEORI PENUAAN 1. TEORI RADIKAL BEBAS Radikal bebas adalah molekul atau bagian molekul yang tidak utuh lagi karena sebagian telah pecah atau melepaskan diri. Bagian yang pecah atau melepaskan diri ini melekat pada molekul lain dan merusak atau mengubah Struktur atau fungsi molekul yang bersangkutan. Menurut Krhon, oksigen sangat reaktif dan oksidasi dari protein, lemak dan hidrat arang dan unsur lain dalam tubuh menghasilkan radikal bebas. Dalam proses menua, kecepatan unsur radikal bebas ini bertambah melebihi kecepatan perbaikan dan pemulihannya. Vitamin E diduga melindungi mitokondria terhadap pengaruh buruk radikal bebas. Vitamin E berfungsi sebagai anti oksidan, sehingga dapat menghambat proses penuaan. Kegiatan radikal bebas juga dibangkitkan oleh pengaruh lingkungan, seperti; produk samping dari industri plastik, ozon atmosfer, asap knalpot mobil / motor dan lain-lain. Saran saran yang tepat dalam proses penuaan : Makan makanan yang sesuai dengan porsi dan diit yang tepat Dosis Vitamin E (d alfa tocopherol) : Usia < 40 tahun = 400 IU/hari Usia > 40 tahun = 800 IU/hari Dosis vitamin C = 2000 mg/hari Beta Carotine = 25.000 unit/hari Protein hewani = diganti protein dari kedelai Ikan = Sarden, makarel dan salmon Minyak goreng = harus segar 2. TEORI IMUN Proses penuaan merupakan suatu proses autoimun, dalam hal ini sistem imun tidak mengenali sel selnya sendiri. Respon autoimun merusak sel, termasuk sel sel imuno kompeten Kekebalan tubuh menurun mudah terkena infeksi, kanker, penyakit degeneratif, penyakit menurun dan lainnya. Proses penuaan terutama mempengaruhi sel-T dari imun.

3. TEORI HUBUNGAN SILANG Disebut juga teori Kolagen Hubungan silang terjadi diantara Struktur molekukar yang biasanya terpisah. Salah satu terjadi Hubungan silang adalah bila terjadi dalam --------- jaringan ikat ------kolagen tua menjadi kurang dapat larut, lebih kaku ------- permeabilitas sel menurun -----hambat hantaran nutrien, metabolit antibodi dll, yang melalui pembuluh darah. Selain kolagen, juga elastin mengalami perubahan, contoh : kulit menjadi kering dan keriput. 4. TEORI GENETIK Hidup seseorang sudah ditetapkan sebelum lahir pada gen dalam molekul DNA. Berarti seseorang yang dilahirkan dengan bapak yang panjang umur dimungkinkan keturunannya memiliki perkiraan jangka hidup yang panjang pula. 5. TEORI WEAR & TEAR Sel somatik normal mempunyai kemampuan normal untuk replikasi dan fungsi terbatas. Kematian terjadi karena jaringan yang mati selamanya tidak dapat memperbaiki dirinya. Dengan kesimpulan, organisme mempunyai persediaan energi dengan jumlah yang tetap dan mereka akan membelah berdasarkan waktu tertentu. http://masmamad.blogspot.com di Senin, Februari 22, 2010

MASALAH FISIK SEHARI-HARI YANG SERING DITEMUKAN PADA LANSIA 1. Mudah jatuh 1. Jatuh merupakan suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata yang melihat kejadian, yang mengakibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka (Ruben, 1996). 2. Jatuh dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya faktor intrinsik: gangguan gaya berjalan, kelemahan otot ekstremitas bawah, kekuatan sendi dan sinkopedizziness; faktor ekstrinsik: lantai yang licin dan tidak rata, tersandung oleh benda-benda, penglihatan kurang karena cahaya yang kurang terang dan sebagainya. 2. Mudah lelah, disebabkan oleh : o Faktor psikologis: perasaan bosan, keletihan, depresi o Gangguan organis: anemia, kurang vitamin, osteomalasia, dll o Pengaruh obat: sedasi, hipnotik KARAKTERISTIK PENYAKIT LANSIA DI INDONESIA 1. Penyakit persendian dan tulang, misalnya rheumatik, osteoporosis, osteoartritis 2. Penyakit Kardiovaskuler. Misalnya: hipertensi, kholesterolemia, angina, cardiac attack, stroke, trigliserida tinggi, anemia, PJK

3. Penyakit Pencernaan yaitu gastritis, ulcus pepticum 4. Penyakit Urogenital. Seperti Infeksi Saluran Kemih (ISK), Gagal Ginjal Akut/Kronis, Benigna Prostat Hiperplasia 5. Penyakit Metabolik/endokrin. Misalnya; Diabetes mellitus, obesitas 6. Penyakit Pernafasan. Misalnya asma, TB paru 7. Penyakit Keganasan, misalnya; carsinoma/ kanker 8. Penyakit lainnya. Antara lain; senilis/pikun/dimensia, alzeimer, parkinson, dsb PENYAKIT YANG SERING TERJADI PADA LANSIA Nina Kemala Sari dari Divisi Geriatri, Departemen Ilmu Penyakit Dalam RS Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam suatu pelatihan di kalangan kelompok peduli lansia, menyampaikan beberapa masalah yang kerap muncul pada usia lanjut , yang disebutnya sebagai a series of Is. Mulai dari immobility (imobilisasi), instability (instabilitas dan jatuh), incontinence (inkontinensia), intellectual impairment (gangguan intelektual), infection (infeksi), impairment of vision and hearing (gangguan penglihatan dan pendengaran), isolation (depresi), Inanition (malnutrisi), insomnia (ganguan tidur), hingga immune deficiency (menurunnya kekebalan tubuh). Selain gangguan-gangguan tersebut, Nina juga menyebut tujuh penyakit kronik degeratif yang kerap dialami para lanjut usia, yaitu: 1. Osteo Artritis (OA) OA adalah peradangan sendi yang terjadi akibat peristiwa mekanik dan biologik yang mengakibatkan penipisan rawan sendi, tidak stabilnya sendi, dan perkapuran. OA merupakan penyebab utama ketidakmandirian pada usia lanjut, yang dipertinggi risikonya karena trauma, penggunaan sendi berulang dan obesitas. 2. Osteoporosis Osteoporosis merupakan salah satu bentuk gangguan tulang dimana masa atau kepadatan tulang berkurang. Terdapat dua jenis osteoporosis, tipe I merujuk pada percepatan kehilangan tulang selama dua dekade pertama setelah menopause, sedangkan tipe II adalah hilangnya masa tulang pada usia lanjut karena terganggunya produksi vitamin D. 3. Hipertensi Hipertensi merupakan kondisi dimana tekanan darah sistolik sama atau lebih tinggi dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih tinggi dari 90mmHg, yang terjadi karena menurunnya elastisitas arteri pada proses menua. Bila tidak ditangani, hipertensi dapat memicu terjadinya stroke, kerusakan pembuluh darah (arteriosclerosis), serangan/gagal jantung, dan gagal ginjal 4. Diabetes Mellitus

Sekitar 50% dari lansia memiliki gangguan intoleransi glukosa dimana gula darah masih tetap normal meskipun dalam kondisi puasa. Kondisi ini dapat berkembang menjadi diabetes melitus, dimana kadar gula darah sewaktu diatas atau sama dengan 200 mg/dl dan kadar glukosa darah saat puasa di atas 126 mg/dl. Obesitas, pola makan yang buruk, kurang olah raga dan usia lanjut mempertinggi risiko DM. Sebagai ilustrasi, sekitar 20% dari lansia berusia 75 tahun menderita DM. Beberapa gejalanya adalah sering haus dan lapar, banyak berkemih, mudah lelah, berat badan terus berkurang, gatal-gatal, mati rasa, dan luka yang lambat sembuh. 5. Dimensia Merupakan kumpulan gejala yang berkaitan dengan kehilangan fungsi intelektual dan daya ingat secara perlahan-lahan, sehingga mempengaruhi aktivitas kehidupan sehari-hari. Alzheimer merupakan jenis demensia yang paling sering terjadi pada usia lanjut. Adanya riwayat keluarga, usia lanjut, penyakit vaskular/pembuluh darah (hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi), trauma kepala merupakan faktor risiko terjadinya demensia. Demensia juga kerap terjadi pada wanita dan individu dengan pendidikan rendah. 6. Penyakit jantung koroner Penyempitan pembuluh darah jantung sehingga aliran darah menuju jantung terganggu. Gejala umum yang terjadi adalah nyeri dada, sesak napas, pingsan, hingga kebingungan. 7. Kanker Kanker merupakan sebuah keadaan dimana struktur dan fungsi sebuah sel mengalami perubahan bahkan sampai merusak sel-sel lainnya yang masih sehat. Sel yang berubah ini mengalami mutasi karena suatu sebab sehingga ia tidak bisa lagi menjalankan fungsi normalnya. Biasanya perubahan sel ini mengalami beberapa tahapan, mulai dari yang ringan sampai berubah sama sekali dari keadaan awal (kanker). Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit jantung. Faktor resiko yang paling utama adalah usia. Dua pertiga kasus kanker terjadi di atas usia 65 tahun. Mulai usia 40 tahun resiko untuk timbul kanker meningkat.
PRO-HEALTH | Oktober 3, 2009

You might also like