You are on page 1of 15

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI 24. Analisis dan Evaluasi Hasil yang Dicapai Berdasarkan uraian hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, dapat dianalisis dan dievaluasi baik secara kuantitatif dan kualitatif sebagai berikut: a. Program Penataan dan Penguatan Organisasi 1) Penyusunan naskah Perkap tentang Pokok-pokok HTCK

di Lingkungan Polri telah diselesaikan sesuai target yang direncanakan dengan diterbitkannya Perkap Nomor 10 Tahun 2011 yang

ditandatangani pada tanggal 27 Juni 2011 (100%); 2) Penyusunan naskah Peraturan Kapolda tentang Pokok-pokok HTCK telah diselesaikan 28 naskah dari 31 naskah yang direncanakan oleh Polda (90%), dan sisanya dalam proses pengesahan pada Divkum Polri, 3) Penyusunan naskah Peraturan Kasatfung Mabes Polri, Kapolda dan Kapolres tentang HTCK mencapai 1.025 naskah dari 1.307 naskah, dengan rincian: a) 17 naskah dari 25 naskah Peraturan Kasatfung di lingkungan Satker Mabes Polri (68%); b) 1.008 naskah dari 1.282 naskah Peraturan Kapolda dan Kapolres (79%); Target pencapaian belum terpenuhi dikarenakan masih adanya perbedaan persepsi di satu sisi mengenai perlunya penyusunan Peraturan Pokok-pokok HTCK di tingkat Polda dan Mabes Polri dan di sisi lain cukup hanya di tingkat Mabes Polri, sehingga beberapa Polda belum menyusun peraturan dimaksud. 4) Penyusunan naskah Peraturan Kasatfung Mabes Polri, Kapolda dan Kapolres tentang Analisa Beban Kerja mencapai 1.058 naskah dari 1.307 naskah, dengan rincian: a) 25 naskah Peraturan Kasatfung di lingkungan Satker Mabes Polri sesuai target (100%); b) 1.033 naskah ..

90 b) 1.033 naskah dari 1.282 naskah Peraturan Kapolda dan Kapolres (80%); Sebanyak 1.033 naskah Peraturan Kapolda dan Kapolres dikerjakan oleh 28 Polda, sedangkan sisanya 3 Polda dalam proses penyusunan yang akan diselesaikan tahun 2012, yaitu Polda Bali, Papua dan Malut. 5) Pembentukan satuan kerja baik di lingkungan Mabes Polri dan Satker kewilayahan terealisasi 1 (satu) Satker Mabes Polri yaitu Pusjarah, sedangkan Satker jajaran Polda masih dalam proses dan direncanakan pada tahun 2012 dapat diselesaikan. 6) Pengkajian dan evaluasi implementasi struktur organisasi Polri pada tingkat Mabes Polri dan kewilayahan sesuai dengan Perkap Nomor 21 Tahun 2010, Perkap Nomor 22 Tahun 2010 dan Perkap Nomor 23 Tahun 2010, sebagai berikut: a) Usulan penambahan DSP sebanyak 16 Polda dari 31 Polda (51%); b) Usulan perubahan struktur/OTK/buka Skeleton sebanyak

8 (delapan) Polda dari 31 Polda (25%); c) Usulan peningkatan status/nomenklatur/titelatur sebanyak

7 Polda dari 31 Polda (22%); d) Usulan peningkatan eselon jabatan sebanyak 13 Polda dari 31 Polda (41%). 7) Supervisi ke tingkat kewilayahan dalam rangka evaluasi implementasi struktur organisasi tingkat kewilayahan, dengan pencapaian sebagai berikut: a) 1 (satu) kali kegiatan supervisi oleh Mabes Polri ke kesatuan kewilayahan telah dilaksanakan. b) 207 kali kegiatan supervisi yang direncanakan oleh Polda ke kesatuan wilayah jajarannya telah terlaksana, di kesatuan kewilayahan (Polres/Tro/Tabes/Ta). 8) Pembentukan Satpolair tingkat Polres telah selesai 100% sesuai dengan Keputusan Kapolri Nomor: Kep/46/I/2011 tanggal

31 Januari 2011, sebanyak 102 Satpolair dari 151 unit dan Keputusan Kapolri Nomor: Kep/485/IX/2011 tanggal 21 September 2011, sebanyak 49 Satpolair dari 151 unit; 9) Pembentukan ..

91 9) Pembentukan Satpamobvit, sesuai Perkap 23 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Tingkat Polres dan Polsek (buka skeleton) dalam proses pembahasan di tingkat Pimpinan. 10) Pembentukan SPN Polda Babel, Kepri, Gorontalo dan Maluku Utara: belum terbentuk 4 (empat) SPN tersebut karena belum tersedianya tanah atau lahan untuk pembangunan gedung SPN sehingga belum dapat direncanakan untuk pembangunan sarana prasarananya; 11) Pengembangan organisasi Polri pada tingkat Polres dan Polsek: restrukturisasi organisasi Polri memerlukan penambahan personel yang cukup besar untuk kondisi menerapkan riil prinsip sebaran pelayanan,

sedangkan

jumlah personel saat ini belum dapat

memenuhi DSP yang sesuai dengan struktur baru sehingga prioritas utama adalah dengan pengisian personel pada Polres/Polsek yang sudah ada. b. Program Penataan Tata Laksana 1) Masih ada beberapa Satker Mabes Polri dan beberapa Satker Kewilayahan/Polda yang belum mengirimkan SOP sehingga belum dapat diketahui jumlah SOP yang ada di lingkungan Polri. Hasil pelaksanaan menghimpun SOP yang terdapat pada Satker Polri sampai dengan periode bulan Desember 2011 adalah sebagai berikut: a) Pada tingkat Satker Mabes Polri yang telah mengirimkan data produk naskah sebanyak 18 Satker (32%) dengan jumlah naskah SOP sebanyak 233 naskah; b) Satker Kewilayahan/Polda telah mengirimkan data produk naskah sebanyak 22 Polda (70%), dengan jumlah naskah SOP sebanyak 614 naskah; 2) Pembangunan dan pengembangan LPSE sampai dengan tingkat Kewilayahan/Polda pada tahun 2011 belum dapat terealisasi dan akan direalisasikan tahun 2012, sesuai hasil penyusunan DIPA Ssarpras Polri T.A. 2012 telah mendapatkan alokasi pagu pengembangan LPSE untuk 31 Polda sebesar Rp. 25.743.524.000,- yang akan dilaksanakan untuk pembangunan peralatan pada 31 LPSE sub agency Polda-Polda T.A. 2012; 3) Telah ..

92 3) Telah dilaksanakan pengadaan peralatan Sistem Pengelolaan

Informasi dan Dokumentasi (PID) pada Satker Divhumas Polri untuk Polda dan Satker Mabes Polri; 4) Telah dilaksanakan pengadaan peralatan Simtekpol yang pada saat ini dalam proses pengerjaan pada Satker Ssarpras Polri. c. Program Penataan Perundang-undangan 1) Untuk pelaksanaan kegiatan identifikasi tantangan terhadap di Peraturan sistem

Perundang-undangan

menghadapi

mana

administrasi produk-produk Peraturan Perundang-undangan yang telah dibentuk di lingkungan Polri baik di Mabes Polri dan jajaran, sebelum diberlakukan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

Pembentukan peraturan perundang-undangan ternyata belum tersusun dalam bentuk arsip yang baik (belum terkodifikasi) sehingga peraturan yang dibuat ketika dibutuhkan dan dilaksanakan identifikasi sudah tidak ada lagi, atau ada namun tidak lengkap dan peraturan tersebut banyak yang tidak memiliki catatan maksud dan tujuan penyusunannya. 2) Tantangan yang dihadapi dalam kegiatan Pemetaan atau Mapping terhadap peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis, tidak sinkron dan tumpang tindih yaitu belum terbangunnya sistem penataan dan pengarsipan produk-produk hukum yang dibentuk dan berlaku di lingkungan Polri dan masih adanya satuan kerja di lingkungan Mabes dan Polda yang belum melaporkan dan berkonsultasi dalam

membentuk peraturan perundang-undangan di lingkungannya. 3) Tantangan yang timbul dalam melakukan kegiatan deregulasi terhadap peraturan yang tidak sinkron, tidak harmonis dan tumpang tindih serta regulasi terhadap peraturan perundang-undangan adalah cepatnya perkembangan hukum dan peraturan perundang-undangan yang terjadi secara nasional sebagai akibat dari perubahan sistem ketatanegaraan dan sistem politik di Indonesia sehingga produk hukum berupa peraturan perundang-undangan yang dibentuk dan berlaku di

lingkungan Polri juga harus cepat menyesuaikan diri dan berubah-ubah secara cepat, disamping masih terdapatnya ego sektoral dari masingmasing satuan dalam penyusunan produk hukum peraturan perundangundangan ..

93 undangan sehingga materi dan subtansinya sering bertentangan dengan peraturan yang lain. 4) Dalam pelaksanaan kegiatan program sosialisasi Perkap Nomor 26 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Kepolisian. Tantangan yang dihadapi adalah belum semua personel satuan pengemban fungsi hukum dan pimpinan di satuan wilayah dan satuan kerja memahami secara benar tentang ketentuan dan substansi Perkap Nomor 26 Tahun 2010, sehingga berakibat pada rendahnya kualitas kemampuan personel dalam pembentukan Peraturan Kepolisian yang pada akhirnya peraturan yang dihasilkan juga rendah kualitas dan substansinya. 5) Pelaksanaan sosialisasi terhadap peraturan perundang-undangan yang terinternalisasi menghadapi tantangan karena luasnya wilayah dan banyaknya satuan serta jumlah personil Polri yang harus menerima sosialisasi sehingga belum semua personil Polri dapat mengikuti program sosialisasi. d. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 1) Pengesahan Perkap/SOP bidang Reskrim, Intel, Lalu lintas, Binmas, Sabhara, Polair dan Brimob belum seluruhnya final, masih dalam proses harmonisasi Divkum Polri; 2) Dalam implementasi pelayanan publik bidang Lalu lintas telah mendapatkan sertifikasi dan penghargaan serta piagam dan citra pelayanan prima di bidang pelayanan SIM, STNK dan BPKB. e. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur 1) Penyusunan SOP tentang Sistem Rekruitmen Pegawai yaitu SOP Rekruitmen Akpol, SIPSS, dan PNS Polri dalam proses harmonisasi dan sinkronisasi Divkum Polri. Dalam pelaksanaannya proses

rekruitmen Akpol dan SIPSS telah mendapat sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO; 2) Penyusunan analisis jabatan dan evaluasi jabatan di lingkungan Polri telah mempedomani Permenpan dan RB Nomor 34 Tahun 2011;

3) Telah ..

94 3) Telah tersusun standar kompetensi jabatan: Dirintelkam dan Kadensus 88 AT; golongan kepangkatan AKBP sampai dengan Pati; jabatan tingkat satker Polda; jabatan tingkat Polrestabes, Polresta, Polres dan Polsek. 4) Pendataan informasi jabatan Satker/Satwil serta asistensi atau pembimbingan, dalam rangka melanjutkan pembuatan analisa jabatan dan Pembuatan Rencana Revisi STOK tingkat satker Mabes dan satwil yang belum selesai; 5) Kegiatan Assesment Individu berdasarkan kompetensi untuk jabatan Pati Polri, Dirlantas, Dirreskrim dan Kapolres; 6) Penerapan Perkap Nomor 6 Tahun 2011 tentang Sistem Penilaian Kinerja (Standar Manajemen Kinerja) pada pelaksanaan UKP 1 Juli 2012 sudah menggunakan SMK, khusus untuk PNS disamping menggunakan SMK juga berpedoman pada Dapen BKN; 7) Pengembangan dan pembuatan elektronik-Kartu Tanda Anggota Polri (e-KTA) bagi anggota Polri bekerja sama dengan pihak perbankan; 8) Penyempurnaan kurikulum Rancangan Prodiklat Polri, pendidikan pembentukan untuk tingkat Brigadir dan Akpol yang diproyeksikan lulusan sarjana ilmu terapan; pendidikan pengembangan spesialis untuk tingkat Brigadir dan Inspektur dan kurikulum pendidikan pengembangan umum untuk tingkat Sespimma. f. Program Manajemen Perubahan 1) Telah terbentuk Tim Manajemen Perubahan dan Pengetahuan tingkat Mabes Polri maupun kewilayahan. 2) Implementasi kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu: a) Menyebarkan Informasi tentang Perlunya Berubah di internal Polri dengan kegiatan Pelatihan NAC Polri Plus, ESQ dan Outbond untuk anggota Polri dari tingkat Brigadir sampai dengan Pati Polri, menyebarkan informasi tentang perlunya berubah melalui kegiatan Kampanye diantaranya pamflet, booklet, running text, banner tentang Anti KKN, Anti Kekerasan dan Pelayanan Prima, Pin Anti Korupsi b) Menanamkan ..

95 b) Menanamkan Pemahaman tentang Perlunya Berubah di internal Polri dengan kegiatan membaca doa apel pagi, Lagu Mars Mari Berubah, mengucapkan Tribrata dan Catur Prasetya setiap apel pagi pada jajaran Lemdik Polri; c) Mendorong komitmen perubahan internal Polri dengan kegiatan penandatanganan Pakta Integritas bagi para Pejabat Polri, menghindari sikap arogan, mengancam dan menekan dalam berkomunikasi; Komitmen Bersama anggota Polri sebagai pelayan prima yang anti KKN dan anti kekerasan; d) Penerapan Perkap Nomor 14 Tahun 2011 tentang Kode Etik Polri terutama pasal 7 ayat 3 (c) sebagai bentuk perlindungan kepada anggota yang berani menolak perintah atasan apabila perintah itu melanggar hukum, yang berbunyi Menolak perintah atasan yang bertentangan dengan norma hukum, norma agama dan norma kesusilaan; e) Menggerakkan partisipasi untuk melakukan perubahan Internal Polri dengan ikut serta dalam Penilaian Instansi Anti Korupsi (PIAK) dan melaksanakan program Gerakan Nasional Indonesia Bersih (GNIB) berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/28/I/2012 tanggal 6 Januari 2012. f) Pelaksanaan Maklumat Kapolri tentang perubahan sikap yang nyata untuk merealisasikan anti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) tingkat Polda dan Mabes Polri yang telah didistribusikan sesuai Surat Kapolri Nomor: B/4644/XII/2011 tanggal 29

Desember 2011 perihal Perintah Pelaksanaan Maklumat Kapolri Nomor: Mak/1/XII/2011 tanggal 9 Desember 2011 dan Surat Perintah Kapolri Nomor: Sprin/181/I/2012 tanggal 31 Januari 2012 tentang Upaya Percepatan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi di Lingkungan Polri Tahun 2012. g) Pembuatan film Kita Versus Korupsi sebagai sarana komunikasi kepada semua pihak hasil kerja sama Wapres dengan Polri, KPK, Transparency Internasional, ICW, MSI, USAID, European Union, Norwegian Embassy, Cangkir Kopi dan UNODC, serta pembuatan Buku Saku tentang Reformasi Birokrasi Polri. 3) Pelaksanaan ..

96 3) Pelaksanaan kegiatan yang telah dijadwalkan dalam program

Manajemen Perubahan tidak terlepas dari kegiatan yang telah dijadwalkan dalam Program Reformasi Birokrasi Polri. Dengan demikian ketepatan waktu pelaksanaan program Manajemen

Perubahan juga tergantung penentuan waktu yang dijadwalkan dalam Program Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II; 4) Belum tersusun Dokumen Strategi Manajemen Perubahan dan Pengetahuan sebagai bahan tindak lanjut sosialisasi dan internalisasi Program RBP Gelombang II secara efektif dan efisien. 5) Menyebarkan Informasi Tentang Perlunya Manajemen Pengetahuan di internal Polri, diantaranya: a) Informasi Tentang Perlunya Manajemen Pengetahuan di internal Polri dengan kegiatan pendistribusian CD tentang Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014. b) Sosialisasi Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014 tingkat Mabes Polri tanggal 24 November 2011 dan tingkat kewilayahan tanggal 28 November 2011 bertempat di Rupattama Mabes Polri. g. Program Penguatan Pengawasan 1) Pelaksanaan Program dan Kegiatan Penguatan Pengawasan

sebagaimana yang telah direncanakan dalam Road Map RBP Gelombang II Tahun 2011-2014, tahun 2011 menggunakan anggaran rencana kerja dari satuan kerja yang membidangi bidang pengawasan internal (Itwasum Polri dan Divpropam Polri) kegiatan tersebut telah dilaksanakan sejak Januari 2011 sesuai DIPA/RKA KL Polri dengan mengacu pada Renja Itwasum Polri dan Divpropam Polri kemudian disesuaikan dengan rencana aksi Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014; 2) Masih dalam proses harmonisasi dan sinkronisasi beberapa

draft/rancangan Perkap/SOP bidang Pengawasan. 3) Dalam rangka peningkatan kompetensi APIP di lingkungan Polri secara berkelanjutan dilaksanakan pendidikan dan pelatihan fungsi

pengawasan diantaranya pelatihan sertifikasi fungsi pengawasan, auditor, dll. 4) Program..

97 4) Program peningkatan opini BPK RI atas Laporan Keuangan Polri oleh BPK RI Tahun 2010 dapat dipertahankan yaitu Wajar Tanpa Pengecualian dengan Penjelasan Paragraf (WTP-DPP) dan dapat mengurangi sebanyak 3 paragraf (dari 5 paragraf menjadi 2 paragraf) sehingga dapat meningkatkan kepercayaan pengawas eksternal terhadap pengawas internal. h. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja 1) Pelaksanaan Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja pada periode sampai dengan bulan Desember tahun 2011 yang telah selesai pembahasan, menunggu finalisasi Divkum Polri terdapat 4 (empat) jenis kegiatan yaitu : a) Perkap tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja di Lingkungan Polri; b) Perkap tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja

di Lingkungan Polri; c) d) Perkap tentang Sisrenstra Polri; Perkap tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) di lingkungan Polri. 2) Pelaksanaan Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja pada periode sampai dengan bulan Desember tahun 2011 yang masih dalam konsep awal dan mendapat saran masukan terdapat 5 (lima) jenis kegiatan yaitu : a) Pembahasan konsep awal Pedoman Penyusunan LAKIP di lingkungan Polri; b) Pembahasan konsep awal Perkap Pedoman Evaluasi LAKIP di lingkungan Polri, akan dilaksanakan oleh Itwasum Polri; c) Pembahasan konsep awal tentang Tata Cara Pengadaan

Barang/Jasa Melalui Pinjaman Dalam Negeri. 3) Pelaksanaan Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja pada periode sampai dengan bulan Desember tahun 2011 yang belum dilaksanakan terdapat 5 (lima) jenis kegiatan yaitu : a) Revisi Renstra Polri tahun 2010-2014; b) Revisi ..

98 b) c) i. Revisi Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa Melalui Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) di Lingkungan Polri; Penyusunan Pedoman Indikator Kinerja Kegiatan (IKK).

Program Monitoring dan Evaluasi 1) Penyusunan 4 (empat) SOP yaitu SOP/ Pedoman Monitoring, SOP/ Pedoman Evaluasi Tahunan, SOP/Pedoman Evaluasi Keseluruhan dan SOP/Pedoman Pelaksanaan Refreshing dalam proses

pengesahan Kapolri; 2) Belum seluruh Satfung Mabes Polri maupun Polda mengirimkan laporan Pelaksanaan RBP yang meliputi Laporan Monitoring

Semester I dan II serta Laporan Evaluasi Tahunan. 25. Rencana Tindak Lanjut a. Program Penataan dan Penguatan Organisasi 1) Melaksanakan koordinasi dengan Divisi Hukum Polri terkait dengan Penyusunan Pokok-pokok HTCK tingkat Polda yang masih dalam proses finalisasi pada Divkum Polri. 2) Melaksanakan koordinasi dengan Divisi Hukum Polri untuk memastikan penyusunan Pokok-pokok HTCK Polda; 3) Melanjutkan penyusunan HTCK satuan fungsi pada tingkat Mabes Polri dan Kewilayahan; 4) Melanjutkan penyusunan Analisa Beban Kerja pada masing-masing fungsi/Satwil; 5) Menindaklanjuti hasil pengkajian dan evaluasi implementasi struktur organisasi Polri pada tingkat Mabes Polri dan kewilayahan; 6) Melanjutkan pembentukan Satpamobvit, sesuai Perkap 23 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Tingkat Polres dan Polsek (buka skeleton); 7) Melanjutkan pembentukan SPN pada Polda Babel, Kepri, Gorontalo dan Maluku Utara; 8) Melanjutkan pengembangan organisasi Polri pada tingkat Polres dan Polsek yang memerlukan penambahan personel.

b. Program ..

99 b. Program Penataan Tata Laksana 1) 2) Melanjutkan menghimpun SOP yang terdapat pada Satker Polri; Melaksanakan Pembangunan dan pengembangan LPSE sampai dengan tingkat Kewilayahan/Polda sesuai hasil penyusunan DIPA Ssarpras Polri T.A. 2012 telah mendapatkan alokasi pagu

pengembangan LPSE untuk 31 Polda sebesar Rp. 25.743.524.000,yang akan dilaksanakan untuk pembangunan peralatan pada 31 LPSE sub agency; 3) Mengoptimalkan peralatan Sistem Pengelolaan Informasi dan

Dokumentasi (PID) yang telah digelar pada Satker Divhumas Polri di jajaran Polda dan Satker Mabes Polri; 4) Melanjutkan pengadaan peralatan Simtekpol yang pada saat ini dalam proses pengerjaan pada Satker Ssarpras Polri. c. Program Penataan Perundang-undangan 1) Melanjutkan sosialisasi Perkap Nomor 26 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Kepolisian; 2) Melanjutkan kegiatan identifikasi terhadap peraturan perundangundangan di lingkungan Polri agar sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan; 3) Melanjutkan kegiatan Pemetaan atau Mapping terhadap peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis, tidak sinkron, dan tumpang tindih untuk selanjutnya dilakukan pembenahan melalui regulasi dan deregulasi terhadap peraturan perundang-undangan tersebut; 4) Melanjutkan sosialisasi peraturan perundang-undangan yang

terinternalisasi sehingga makin banyak personel Polri yang benar-benar mengetahui, memahami dan melaksanakan peraturan perundangundangan yang berlaku di lingkungan Polri.

d.

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 1) Melanjutkan proses pengesahan Perkap/SOP tentang Pelayanan Polri belum seluruhnya final, masih dalam proses harmonisasi Divkum Polri; 2) Membuat ..

100 2) Membuat Pakta Intergritas sebagai komitmen kontrak kerja setiap pelaksana untuk memperbaiki pelayanan publik dan tidak melakukan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN); 3) Menerima kritik/saran dan komplin dari masyarakat melalui kotak saran maupun sarana elektronik seperti SMS pengaduan dan melalui website; 4) Memasang papan informasi tentang prosedur persyaratan pelayanan yang dapat diketahui/dilihat oleh masyarakat yang membutuhkan; 5) Melaksanakan kebijakan dalam rangka penyebaran personel Polri sampai ke titik-titik pelayanan terdepan dan terjauh dalam rangka pemenuhan DSP secara konsisten; 6) Meningkatkan jumlah personel yang mengikuti pendidikan spesialisasi dan fungsi teknis terutama pada tingkat Brigadir. 7) Mengalokasikan dukungan anggaran sarana dan prasarana yang memadai 8) untuk lebih meningkatkan pelayanan Polri kepada

masyarakat. Memanfaatkan Management Information System (MIS) untuk

meningkatkan pelayanan publik. e. Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur 1) Melanjutkan proses pengesahan Perkap/SOP tentang Rekruitmen Brigadir dan Evaluasi Jabatan; 2) Penataan Sistem Rekruitmen Pegawai yaitu dengan menyusun SOP pembuatan Rekruitmen Akpol, SIPSS, dan PNS Polri; 3) Pengumpulan data informasi jabatan Satker/Satwil serta asistensi atau pembimbingan, dalam rangka melanjutkan pembuatan analisa jabatan dan Pembuatan Rencana Revisi STOK tingkat satker Mabes dan satwil yang belum selesai; 4) Melanjutkan Assesment Individu berdasarkan kompetensi untuk jabatan Pati Polri, Dirlantas, Dirreskrim dan Kapolres; 5) Menerapan Perkap Nomor 6 Tahun 2011 tentang Sistem Penilaian Kinerja (Standar Manajemen Kinerja) pada pelaksanaan pada UKP

1 Juli 2012 sudah menggunakan SMK, khusus untuk PNS disamping menggunakan SMK juga berpedoman pada Dapen BKN; 6) Pengembangan dan pembuatan elektronik-Kartu Tanda Anggota Polri (e-KTA) bagi anggota Polri bekerja sama dengan pihak perbankan; 7) Penyusunan ..

101 7) Penyusunan Rancangan Prodiklat Polri T.A. 2012 dan Rencana Prodiklat T.A. 2013; 9) Penyempurnaan kurikulum pendidikan pembentukan untuk tingkat Brigadir dan Akpol yang diproyeksikan lulusan sarjana ilmu terapan; 10) Penyempurnaan kurikulum pendidikan pengembangan spesialis untuk tingkat Brigadir dan Inspektur; 11) Penyempurnaan kurikulum pendidikan pengembangan umum untuk tingkat Sespimma. f. Program Manajemen Perubahan 1) Pembentukan Tim Penelitian atau Survey untuk melakukan penelitian ke kewilayahan guna mendapatkan fakta yang aktual agar dapat dijadikan bahan rumusan untuk selanjutnya diseminarkan dalam rangka mendapat masukan dari para pakar dan hasilnya sebagai bahan dalam rangka penyusunan Dokumen Strategi Manajemen Perubahan. Sehingga pelaksanaan program Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah dijadwalkan secara efektif dan efisien: 2) Pengumpulan dan analisa data dengan kegiatan penelitian atau riset strategi manajemen perubahan dan pengembangan Sistem melalui kegiatan Workshop strategi manajemen perubahan, seminar,

lokakarya, dan forum sharing diskusi tentang manajemen perubahan, penyusunan dokumen strategi manajemen perubahan. 3) g. Menyusun bahan atau modul sosialisasi dan internalisasi.

Program Penguatan Pengawasan 1) Melanjutkan proses harmonisasi dan sinkronsiasi beberapa

draft/rancangan Perkap/SOP bidang Pengawasan. 2) Menyusun agenda kegiatan program Penguatan Pengawasan yang disesuaikan dengan rencana aksi yang telah ditetapkan dalam program Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II Tahun 2011-2014; 3) Melaksanakan sosialisasi program dan kegiatan penguatan

pengawasan kepada pejabat utama di lingkungan Mabes Polri, satker Mabes Polri dan satker pada satuan kewilayahan; 4) Menyelenggarakan..

102 4) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan fungsi pengawasan meliputi: Auditor tingkat dasar, Auditor tingkat menengah, dan investigasi di Pusdiklat BPKP RI - Ciawi Bogor, Dikbangspes Propam, serta pelatihan Akreditor, Paminal dan Provos. 5) Mensinergikan anggaran dalam rangka mendukung kegiatan RBP ke dalam anggaran rutin. h. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja 1) Melanjutkan proses harmonsiasi Perkap tentang Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja di lingkungan Polri; Perkap tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja di Lingkungan Polri; Perkap tentang Sisrenstra Polri dan Perkap tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) di lingkungan Polri; 2) Melanjutkan penyusunan konsep Pedoman Penyusunan LAKIP di lingkungan Polri dan Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa Melalui Pinjaman Dalam Negeri; 3) 4) 5) Mengkoordinasikan dengan Itwasum Polri untuk penyusunan Perkap Pedoman Evaluasi LAKIP di lingkungan Polri; Menyusun Revisi Renstra Polri tahun 2010-2014; Revisi Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa Melalui

Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) di Lingkungan Polri dan Pedoman Indikator Kinerja Kegiatan (IKK). i. Program Monitoring dan Evaluasi 1) Finalisasi konsep SOP/ Pedoman Monitoring, Evaluasi Tahunan, Evaluasi Keseluruhan dan Pedoman Pelaksanaan Refreshing; 2) Mengkomunikasikan kepada Polda yang belum mengirim laporan pelaksanaan monitoring Semester I dan II Tahun 2011 serta Laporan Evaluasi Pelaksanaan RBP tahun 2011 kepada Polda dan Satker Mabes Polri; 3) Menyusun Laporan Pelaksanaan monitoring Semester I dan II Tahun 2012; 4) Menyusun Laporan Pelaksanaan Evaluasi tahun 2011.

BAB V ..

103

You might also like