Professional Documents
Culture Documents
Daftar Pustaka
IAI, PSAK No. 46: Akuntansi Pajak Penghasilan. IAI, Modul Akuntansi Pajak Penghasilan Intermediate Accounting, 11th ed.,Kieso, Weygandt, and Warfield Accounting, 21st Edition, Warren Reeve Fess
Terima Kasih
DASAR-DASAR
2.
Pajak kini
Pajak tangguhan
10
Pengertian Dasar
Pajak kini= Pajak terutang (tax payable) atas penghasilan
kena pajak dalam satu periode Beban pajak = Beban/penghasilan pajak (tax expense/ income) yang diakui dalam laporan keuangan Beban pajak = Pajak kini + Pajak tangguhan
11
Pajak Kini
12
13
Pajak Kini
15 April, Perusahaan membayar angsuran pajak PPh Pasal 25 sebesar Rp2 juta
Apr. 15 Pajak dibayar di muka PPh Ps. 25
Kas Mencatat pembayaran angsuran
PPh Pasal 25 bulan April
2 juta
2 juta
14
Pajak Kini
Sesuai SPT pajak terhutang tahun ini Rp 45 juta, sebelumnya Perusahaan telah mencicil Rp 26 juta
15
Pajak Kini
Pajak Dibayar di Muka
PPh Psl. 22 2.500 PPh Badan 45.000
PPh Psl. 23
PPh Psl. 25 Fiskal LN
7.500
14.000 2.000 26.000
PPh Psl. 29
19.000
45.000 45.000 45.000 2.500 7.500 14.000 2.000 19.000
Dr: Beban pajak kini Cr: Pajak dibayar di muka - PPh Psl. 22 Cr: Pajak dibayar di muka - PPh Psl. 23 Cr: Pajak dibayar di muka - PPh Psl. 25 Cr: Pajak dibayar di muka - Fiskal LN Cr: Hutang PPh Psl. 29
16
Objek
1. Psal 4 (2) 2. Pasal 22 3. Pasal 23 4. Pasal 24 5. Pasal 25/29 Penghasilan Transaksi Penghasilan Penghasilan Penghasilan
Tarif
Macam2 Macam2 Macam2 Ps. 17
Tatacara .
Pemotongan Pungut Pemotongan Pungut & ST
LN/Max Ps. 17 LN
17
Rekonsiliasi Fiskal
18
Dokumen Sumber
Jurnal transaksi
Buku Besar
Neraca saldo
Rekonsiliasi Fiskal
Koreksi Fiskal
PSAK 46
19
VS
GAAP
20
Beda Temporer
Saldo menurun ganda (penyusutan fiskal) Garis lurus (penyusutan akuntansi)
Total
21
Pengakuan Pendapatan
Ketika Diterima
22
Ketika Ditaksir
Kurangkan Perlahan
Ketika Dibayar
Kurangkan Cepat
Metode SMG
23
Penghasilan yang telah dipotong PPh Final; Penghasilan yang bukan merupakan objek pajak; Pengeluaran yang termasuk dalam non deductible expenses (Pasal 9 ayat 1 UU PPh); Pengeluaran yang tidak termasuk dalam deductible expenses (Pasal 6 ayat 1 UU PPh).
25
Beban lain-lain
Laba sebelum pajak Pajak kini (30%) Pajak tangguhan (30%) Beban pajak Laba bersih
(55.000)
130.000
5.000
35.000 (15.000)
(50.000)
150.000 (45.000) (4.500) (49.500)
26
27
Aturan Dasar
Kalau, prinsip akuntansi (GAAP) = peraturan pajak, maka beban pajak = jumlah pajak terhutang, sehingga tidak ada pajak tangguhan.
Tetapi, karena beban pajak dihitung berdasarkan laba sebelum pajak (GAAP), sehingga beban pajak # jumlah pajak terhutang, akibatnya muncul pajak tangguhan. Pajak tangguhan berasal dari (1) beda temporer dan (2) rugi fiskal yang dikompensasikan ke masa yg akan datang.
28
Beda temporer yg boleh dikurangkan (deductible temporary differences) Menimbulkan suatu jumlah yang boleh dikurangkan dalam penghitungan laba fiskal periode mendatang
Menimbulkan suatu jumlah kena pajak dalam penghitungan laba fiskal periode mendatang
29
32
Kelompok Harta Berwujud I. Bukan bangunan Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 II. Bangunan Permanen Tidak Permanen
Tarif penyusutan Metode saldo Metode garis lurus menurun 25% 12,5% 6,25% 5% 5% 10% 33 50% 25% 12,5% 10%
Kelompok 4
20 tahun
5%
10%
34
Ilustrasi 1 - 1
PT XYZ melaporkan laba akuntansinya sebesar Rp400.000 setiap tahun mulai 2003-2006 sedangkan penghasilan kena pajaknya sebesar Rp200.000 untuk tahun 2003-2005 dan Rp1.000.000 untuk 2006. Perbedaan antara akuntansi dan fiskal hanya disebabkan penyusutan aktiva tetap komputer. Secara akuntansi PT XYZ menyusutkan komputer (nilai perolehan Rp2.400.000) berdasarkan metode garis lurus tanpa nilai residu dengan masa manfaat 4 tahun. Secara fiskal metode penyusutannya juga garis lurus tanpa nilai residu dengan masa manfaat 3 tahun. Ditanya: Hitunglah beban pajak yang dilaporkan menurut laba akuntansi dan laba fiskal? Berapakah beban pajak yang seharusnya diakui pada laporan keuangan?
35
Ilustrasi 1 - 2
PT XYZ BEBAN PAJAK - LABA AKUNTANSI KOMPARATIF 2003-2006 (dalam Rupiah) 2003 Pendapatan Beban usaha Laba akuntansi Beban pajak (30%) 1.000.000 (600.000) 400.000 120.000 2004 1.000.000 (600.000) 400.000 120.000 2005 1.000.000 (600.000) 400.000 120.000 2006 1.000.000 (600.000) 400.000 120.000 1.600.000 480.000 Total
PT MBR BEBAN PAJAK LABA FISKAL KOMPARATIF 2003-2006 2003 Pendapatan Beban usaha Penghasilan kena pajak Beban pajak (30%) 1.000.000 (800.000) 200.000 60.000 (dalam Rupiah) 2004 1.000.000 (800.000) 200.000 60.000 2005 1.000.000 (800.000) 200.000 60.000 2006 1.000.000 0 1.000.000 300.000 1.600.000 480.000 Total
36
Ilustrasi 1 - 3
PT XYZ Beban PPh (Akuntansi) VS Hutang PPh (SPT) 2001 Beban PPh (30%) Hutang PPh (30%) Selisih 120.000 60.000 60.000 (dalam Rupiah) 2002 120.000 60.000 60.000 2003 120.000 60.000 60.000 2004 120.000 300.000 (180.000) Total 480.000 480.000 0
PT XYZ Pajak Kini dan Tangguhan (dalam Rupiah) 2003 Beban pajak kini Beban/(pendapatan) pajak tangguhan Beban pajak Saldo hutang pajak tangguhan 60.000 60.000 120.000 60.000 2004 60.000 60.000 120.000 120.000 2005 60.000 60.000 120.000 180.000 2006 300.000 (180.000) 120.000 Total 480.000 480.0000 -
37
38
Ilustrasi 2 - 1
PT SAY membeli kendaraan dengan nilai Rp10.000 dengan cara sewa guna usaha untuk masa 3 tahun dengan hak opsi untuk memiliki pada akhir masa sewa guna usaha. Jadwal angsuran selama masa sewa guna usaha adalah: Angs. 1 2 3 Pokok 3.500 3.850 2.650 Bunga 1.000 650 265 Jumlah 4.500 4.500 2.915 Saldo Pokok 10.000 6.500 2.650 -
Aktiva tetap tersebut mempunyai umur ekonomis 4 tahun dan disusutkan dengan metode garis lurus tanpa nilai sisa. PT SAY memperoleh pendapatan dari penggunaan aktiva tersebut sebesar Rp10.000 per tahun dan mengeluarkan tambahan biaya lain sebesar Rp1.500 per tahun. Hitunglah untuk seluruh tahun beban pajak menurut akuntansi dan SPT PPh Diminta: Badan? Buatlah rekonsiliasi fiskal untuk seluruh tahun? Buatlah ayat jurnal untuk seluruh tahun atas pengakuan pajak kini dan 39 pajak tangguhan?
Ilustrasi 2 - 2
PT SAY LABA AKUNTANSI KOMPARATIF 20X1-20X4 20X1 20X2 20X3 Pendapatan Penyusutan Beban bunga Beban lain Laba sebelum pajak (akuntansi) Beban PPh (30%) 10.000 (2.500) (1.000) (1.500) 5.000 1.500 10.000 (2.500) (650) (1.500) 5.350 1.605 10.000 (2.500) (265) (1.500) 5.735 1.720
Pendapatan Penyusutan Beban sewa Beban lain Penghasilan kena pajak Hutang PPh (30%)
PT SAY PENGHASILAN KENA PAJAK KOMPARATIF 20X1-20X4 20X1 20X2 20X3 10.000 10.000 10.000 (4.500) (4.500) (265) (1.500) (1.500) (1.500) 4.000 4.000 8.235 1.200 1.200 2.470
40
Ilustrasi 2 - 3
PT SAY Beban PPh (Akuntansi) VS Hutang PPh (SPT) 20X1 20X2 20X3 Beban PPh (30%) Hutang PPh (30%) Selisih 1.500 1.200 300 1.605 1.200 405 1.720 2.470 (750)
PT SAY Pajak Kini dan Tangguhan 20X1 Beban pajak kini Beban/(pendapatan) pajak tangguhan Beban pajak (Akuntansi) Saldo hutang/(aktiva) pajak tangguhan 1.200 300 1.500 300 20X2 1.200 405 1.605 705 20X3 2.470 (750) 1.720 (45) 20X4 1.755 45 1.800 Total 6.625 6.625 -
41
Ilustrasi 2 - 4
PT SAY Rekonsiliasi Fiskal 20X2 5.350 2.500 (3.850) (1.350) 4.000 (1.200) (405) (1.605)
20X1 Laba sebelum pajak (akuntansi) Koreksi fiskal beda temporer: Penyusutan Angsuran pokok SGU Jumlah beda temporer Penghasilan kena pajak Beban pajak kini (hutang PPh) Pendapatan/(beban) Pajak tangguhan Beban pajak (Akuntansi) 5.000 2.500 (3.500) (1.000) 4.000 (1.200) (300) (1.500)
42
Ilustrasi 2 - 5
PT SAY Ayat Jurnal 20X1 Dr: Beban pajak kini 1.200 20X2 1.200 20X3 2.470 20X4 1.755 Total 6.625
1.200
1.200
2.470
1.755
6.625
Dr: Beban pajak tangguhan Dr: Aktiva/(hutan) pajak tangguhan Cr: Pendapatan pajak tangguhan Cr: Hutang pajak tangguhan
300
45
300
405
45
750
43
44
Ilustrasi 3-1
Laporan keuangan komersial PT Dian pada tahun 2003 menunjukkan rugi sebelum pajak sebesar Rp28.750. Anda diminta untuk membuat laporan keuangan yang akan dilampirkan dalam SPT PPh Badan, membuat rekonsiliasi fiskal dan membuat ayat jurnal penyesuaian di pembukuan perusahaan untuk mencatat pajak kini dan pajak tangguhan, dengan memperhatikan hal-hal berikut:
(750.000)
Laba kotor Beban penjualan Gaji Beban pajak PPh Ps. 21 Penyusutan Penyisihan piutang tak tertagih Penyisihan persediaan usang Beban lain-lain Jasa giro Rugi penjualan aktiva tetap Laba sebelum pajak
150.000 (35.000) (85.000) (7.500) (6.250) (3.000) (2.000) (20.000) 5.000 (25.000) (28.750)
Metode dan tarif penyusutan menurut akuntansi dan fiskal berbeda (lihat lampiran); Beban-beban yang tidak dapat dikurangkan: entertainment: Rp9.375; beban pajak PPh ps. 21 ditanggung perusahaan: Rp7.500; sumbangan: Rp1.000; Perusahaan menjual kendaraan dengan nilai buku Rp90.000 seharga
45
Ilustrasi 3 - 2
AKUNTANSI Aktiva Tetap Meto de % Harga Perolehan Ak. Penyusutan Nilai Buku Meto de % FISKAL Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Saldo awal: Mesin Peralatan kantor Kendaraan Jumlah Penambahan/(pengurangan): Mesin Peralatan kantor Kendaraan Jumlah Saldo akhir Mesin Peralatan kantor Kendaraan Jumlah GL GL GL 10 12,5 10 250.000 50.000 150.000 450.000 45.000 12.500 30.000 87.500 205.000 37.500 120.000 362.500 GL GL SMG 12,5 12,5 25 250.000 50.000 150.000 450.000 56.250 25.000 65.625 146.875 193.750 25.000 84.375 303.125 GL GL GL 10 12,5 10 50.0000 (100.000) (50.000) 25.000 6.250 (10.000) 15.000 36.250 GL GL SMG 12,5 25 25 (100.000) (50.000) 50.000 31.250 12.500 (25.000) 28.125 46.875 GL GL GL 10 12,5 10 200.000 50.000 250.000 500.000 20.000 6.250 25.000 51.250 180.000 43.750 225.00 448.750 GL GL SMG 12,5 25 25 200.000 50.000 250.000 500.000 25.000 12.500 62.500 100.000 175.000 37.500 187.500 400.000
46
Ilustrasi 3 - 3
PT DIAN REKONSILIASI FISKAL
Saldo Akuntansi 900.000 (750.000) 150.000 (35.000) Beda Tetap 9.375 Beda Sementara (19.375) Saldo Fiskal 900.000 (760.000) 140.000 (35.000) Entertainment: Rp9.375; Penyusutan alat-alat produksi: (Rp19.375) Keterangan
Perhitungan Laba/(Rugi)
Penjualan Harga pokok penjualan Laba kotor Beban penjualan
Gaji
Beban pajak PPh Ps. 21 Penyusutan Penyisihan piutang tak tertagih Penyisihan persediaan usang Beban lain-lain
(85.000)
(7.500) (6.250) (3.000) (2.000) (20.000) 1.000 7.500 (6.250) 3.000 2.000
(85.000)
0 (12.500) 0 0 (19.000) Pajak PPh Ps. 21 yang ditanggung perusahaan Penyusutan peralatan kantor: (Rp6.250) Estimasi kerugian piutang tak tertagih Estimasi kerugian persediaan usang Sumbangan: Rp1.000
Jasa giro
Rugi penjualan aktiva tetap Laba sebelum pajak Pajak kini Pajak tangguhan Laba bersih
5.000
(25.000) (28.750) 0 4.762 (23.988)
(5.000)
15.000 12.875 (5.625)
0
(10.000) (21.500)
47
Laba kotor
Beban penjualan, umum, dan administrasi Laba usaha Beban lain-lain Rugi sebelum pajak
150.000
(138.750) 11.250 (40.000) (28.750)
12.875
(5.625) (21.500)
Rugi akuntansi
Rugi fiskal
48
30.000 30.000
3.000 -
47.000 50.000
Beda temporer
Persediaan Akuntasi Persediaan Fiskal Beda temporer
3.000
(3.000)
900
900
25.000 25.000 -
2.000 2.000
Jumlah
(5.625)
(16.312)
(1.688)
6.450 (9.862)
6.450 4.762
49
31 Des. 20X1 Uraian Penyusutan aktiva tetap Penyisihan piutang tak tertagih Penyisihan persediaan usang Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan Jumlah (14.624) 0 0 0 (14.624)
Dr: Aktiva pajak tangguhan Dr: Beban pajak tangguhan penyusutan aktiva tetap Cr: Pendapatan pajak tangguhan penyisihan piutang tak tertagih Cr: Pendapatan pajak tangguhan penyisihan persediaan usang
50
Neraca Kas dan setara kas Piutang Persediaan Beban ditangguhkan Aktiva tetap Aktiva lain-lain Jumlah aktiva
Hutang usaha Hutang lain-lain Hutang bank Kewajiban PT Jumlah kewajiban Modal saham Laba ditahan Jumlah ekuitas Jumlah kewajiban dan ekuitas
40.000 30.000 120.000 9.862 199.862 200.000 150.138 350.138 550.000 (44.513) (9.862)
40,000 30.000 120.000 0 190.000 200.000 105.625 305.625 495.625 Kewajiban pajak tangguhan
51
52
54
Ilustrasi 4 - 1
Laba/(rugi) fiskal PT YANG untuk 6 tahun pajak terakhir adalah sebagai berikut: Tahun Rp juta 20X0 20.000 20X-1 20.000 20X-2 (40.000) 20X-3 (25.000) 20X-4 (30.000) 20X-5 (50.000) Pada tahun berjalan (20X0), PT Yang menerima surat ketetapan pajak atas SPT PPh Badan tahun 20x-3 yang menetapkan bahwa rugi fiskal untuk tahun tersebut adalah Rp20.000 juta.
Diminta:
Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut? Apakah PT Yang membayar PPh Badan untuk tahun 20x0, jika ya berapa jumlahnya?
55
Ilustrasi 4 - 2
RUGI FISKAL Tahun Rupiah 20X-4 20X-3 20X-2 KOMPENSASI KERUGIAN 20X-1 20X0 (tahun berjalan) Rugi fiskal yg tidak digunakan /dikoreksi Rugi fiskal yg dapat dikompens asi ke periode y.a.d. Keterangan
20X0 20X-1
20.000 20.000
20X-2
20X-3 20X-4 20X-5 Jumlah
(40.000)
(25.000) (30.000) (50.000) (105.000) 20.000 20.000 20.000 20.000 6.000 10.000 15.000 4.500 5.000
(40.000)
(20.000) (30.000) 0 (90.000) Koreksi SKP
Beban/(pendapatan) PT Aktiva PT Dr: Beban pajak tangguhan kompensasi rugi fiskal tahun 20x-5 Dr: Beban pajak tangguhan koreksi jumlah rugi fiskal (SKP)
3.000
10.500
56
57
58
Ilustrasi 5 - 1
PT INUL, berdiri tahun 2003 mengalami kerugian yang terus menerus sejak pendiriannya dan diperkirakan baru akan dapat memperoleh break even sejak tahun ke-8. Di samping itu Perusahaan juga memiliki beda temporer terkurangkan dari penyisihan pesangon, penyisihan piutang tak tertagih, dan penyusutan. Berdasarkan pengalaman, Perusahaan mengalami kesulitan dalam memenuhi syarat untuk membebankan biaya piutang tak tertagih di SPT.
Apakah kondisi tsb mempengaruhi penilaian aktiva pajak tangguhan? 59
Ilustrasi 5 - 2
Uraian Penyisihan pesangon Penyisihan piutang tak tertagih Penyusutan Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan 2003 2004 Penyisihan penilaian Aktiva pajak tangguhan - bersih
31 Des. 2004
22.378 1.094.090 103.272
31 Des. 2005
97.996 406.326 206.021
1.063.180 1.358.909
(1.063.180) (570.050)
788.859
3.641.829
(3.516.179) 126.560
(2.142.627)
2.320.994 178.367
1.499.202
(1.195.185) 304.107
60
178.367
687.764
1.063.180 570.050
75.618
102.749 2.320.994
61
62
II. PENGHASILAN DARI HADIAH UNDIAN (PP No. 132 Thn 2000) III. PENGHASILAN DARI BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN SERTA DISKONTO SBI (PP No. 131 Thn 2000) IV.. PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN (PP No. 48 Thn 1994 DAN PP No. 27 Thn 1996) V. PENGHASILAN DARI PERSEWAAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN (PP No. 29 Thn 1996) VI. PENGHASILAN BERUPA ATAU DISKONTO OBLIGASI YANG DIJUAL DI BURSA EFEK (PP No. 139 Thn 2000)
VII.PENGHASILAN DARI USAHA JASA KONSTRUKSI UNTUK PENGUSAHA KECIL & KONTRAK < 1 MILYAR DAN JASA KONSULTAN (PP No. 140 Thn 2000)
63
64
Harga Peroleh an
Goodwill
Goodwill diamortisasi (tidak boleh lebih dari 20 tahun) Amortisasi goodwill bukan merupakan pengurang dalam penghitungan pajak (penyesuaian ke nilai wajar tidak diperkenankan untuk tujuan fiskal) Perusahaan tidak mengakui pajak tangguhan yg berasal dari goodwill 65
66
67
68
Pengukuran
Kewajiban pajak kini (tax payable) diakui sebesar jumlah pajak terutang yang dihitung berdasarkan tarif pajak (peraturan pajak) yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca. Aktiva pajak kini (tax receivable) untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diakui sebesar jumlah restitusi pajak yang dihitung berdasarkan tarif pajak (peraturan pajak) yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan harus mencerminkan konsekuensi pajak untuk pemulihan nilai tercatat aktiva atau penyelesaian kewajiban yang diharapkan perusahaan pada tanggal neraca. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan tidak boleh didiskonto .
69
Penyajian
Unsur-unsur utama beban atau penghasilan. Jumlah pajak kini dan pajak tangguhan yang dibebankan ke ekuitas. Aktiva pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan harus dibedakan dari aktiva pajak kini dan kewajiban pajak kini. Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan tidak boleh disajikan sebagai aktiva (kewajiban) lancar. Aktiva pajak kini harus dikompensasi (offset) dengan kewajiban pajak kini dan jumlah netonya harus disajikan pada neraca.
70
IMBALAN PASCA KERJA sesuai PSAK 24 (Revisi 2004) dan UU No. 13 Tahun 2003
KAP Heliantono & Rekan 16 November 2005 Godang P. Panjaitan
71
72
Program yang mewajibkan perusahaan membayar sejumlah iuran tertentu kepada entitas (dana) terpisah, sehingga perusahaan tidak mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aktiva yang cukup untuk membayar seluruh imbalan pasca kerja yang timbul dari jasa pekerja periode berjalan dan periode sebelumnya.
2. Program imbalan pasti Program imbalan pasca kerja yang bukan merupakan program iuran pasti.
73
Pengakuan dan Pengukuran: Diakui sebagai beban dan kewajiban saat pekerja telah memberikan jasa. Jika iuran tidak jatuh tempo seluruhnya dalam 12 bulan didiskonto.
Pengungkapan: Jumlah yang diakui sebagai beban untuk program iuran pasti.
74
Kewajiban Konstruktif
Definisi: Kewajiban yang timbul berdasarkan praktik baku masa lalu, kebijakan yang telah dipublikasikan, atau pernyataan spesifik yang telah memberikan indikasi kepada pihak lain bahwa perusahaan akan menerima tanggung jawab tertentu. Akibatnya perusahaan menimbulkan ekspektasi kuat dan sah kepada pihak lain bahwa perusahaan akan melaksanakan tanggung jawab tersebut.
Contoh:
75
76
MK <1
MK >=1 MK >=2 MK >=3
1
2 3 4
MK < 3
MK >= 3 MK >= 6 MK >= 9
0
2 3 4
MK >=4
MK >=5 MK >=6 MK >=7 MK >=8
5
6 7 8 9
MK >= 12
MK >= 15 MK >= 18 MK >= 21
5
6 7 8
MK >= 24
10
77
a. Cuti tahunan yang belum diambil atau belum gugur; b. Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ke tempat di mana diterima; c. Pengganti perumahan serta pengobatan dan perawatan sebesar 15% dari uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja; d. Hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja sama.
78
79
80
Apabila iurannya dibayar oleh pengusaha dan buruh/pekerja, maka yang diperhitungkan dengan uang pesangon yaitu uang pensiun yang iuran/preminya dibayar pengusaha.
Apabila besarnya manfaat pensiun yang diterima sekaligus lebih kecil dari 2 P + 1 PMK + UPH, maka selisihnya dibayar oleh pengusaha.
81
82
Satu-satunya metode yang diperkenankan; Imbalan yang diakru diperhitungkan secara prorata atau jumlah imbalan yang akan diterima dibagi tahun jasa; Mengasumsikan setiap periode jasa akan menghasilkan satu unit tambahan imbalan (manfaat).
4
85
Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca; Ditambah keuntungan aktuarial (dikurangi dengan kerugian aktuarial) yang tidak diakui; Dikurangi biaya jasa lalu yang belum diakui; Dikurangi nilai wajar aktiva program pada tanggal neraca (jika ada) yang akan digunakan untuk penyelesaian kewajiban secara langsung.
86
Akumulasi kerugian aktuarial bersih + biaya jasa lalu yang belum diakui; dan Nilai tunai manfaat ekonomi dalam bentuk pengembalian dana atau pengurangan iuran di masa depan.
87
Penggantian
Jika pihak lain akan mengganti pengeluaran bagi kewajiban manfaat pasti:
Perusahaan mengakui bagiannya dalam penggantian tersebut sebagai aktiva terpisah. Jumlah penggantian dinilai berdasarkan nilai wajar dan diperlakukan seperti aktiva program.
Dalam laporan laba rugi: beban imbalan pasti disajikan secara neto setelah dikurangkan dengan penggantian.
90
Usia pensiun Peningkatan gaji per tahun (@) Suku bunga/ diskonto (!) Faktor demografi (#)
55 8% 8% 1,00000
Diminta: Hitunglah jumlah kewajiban imbalan kerja yang harus disajikan PT Kuat di neraca pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, jumlah yang dibebankan dalam laba rugi tahun 2004 dan 2003, dan jumlah yang dibebankan pada saldo laba ditahan tanggal 1 Januari 2003.
91
Masa Kerja Lalu (MK_Lalu) = Umur Tanggal Hitung Umur Masuk (U_Masuk)
Sisa Masa Kerja (Sisa_MK) = Usia Pensiun MK_Lalu Gaji Pensiun (Gaji_Pensiun) = Gaji_Sekarang*(1+@)^Sisa_MK
92
Perhitungan Matematis: FV = PV (FVIF i, n ) FV = 100 (FVIF.06, 5 )(gunakan tabel FVIF, atau) FV = PV (1 + i)n FV = 100 (1.06)5 = $133.82
93
P = Faktor pesangon yang dibayarkan ketika pensiun (Pasal 156 ayat 2) PMK = Faktor penghargaan masa kerja yang dibayarkan ketika pension (Ps 156 ay. 3) Uang Pesangon (U_P) = 2 * P * Gaji_Pensiun Uang Penghargaan Masa Kerja (U_PMK) = PMK * Gaji_Pensiun Uang Penggantian Hak (U_PH) = 15% * (U_P + U_PMK) Manfaat Masa Yang Akan Datang = U_P + U_PMK + U_PH
94
Manfaat
Nama A B MYAD 160.919.872 694.827.871
Satuan
Unit Manfaat 5.363.996 23.959.582
Beban
Jasa Kini 2.683.333 5.551.724
Kewajiban
Masa Lalu 53.666.667 49.965.517
Jumlah
855.747.743
29.323.577
8.235.057
103.632.184
Satuan Unit Manfaat = Manfaat MYAD/Masa Kerja Beban Jasa Kini = Nilai Tunai Satuan Unit Manfaat Kewajiban Masa Lalu = Beban Jasa Kini * (MK_Lalu 1)
95
Bunga = Suku bunga diskonto * (Beban Jasa Kini + Kewajiban Masa Lalu) Beban Kini = Beban Jasa Kini + Bunga Kewajiban Awal = Kewajiban Masa Lalu Kewajiban Akhir = Beban Kini + Kewajiban Masa Lalu
17.184.437 103.632.184 120.816.621
Ayat jurnal sebagai berikut: Dr: Beban manfaat pasca kerja Dr: Laba ditahan Cr: Kewajiban manfaat pasca kerja
96
a. b.
c.
d.
Biaya jasa lalu adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti atas jasa pekerjaan pada periode-periode lalu; Biaya jasa lalu terjadi ketika perusahaan menerapkan pertama kali program imbalan pasti atau mengubah imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada; Biaya jasa lalu dibebankan (amortisasi) dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak vested; Apabila imbalan tersebut vested segera setelah program imbalan pasti diperkenalkan atau program tersebut diubah, perusahaan harus mengakui biaya jasa lalu pada saat itu juga.
97
Hak Vested
Hak Vested adalah imbalan kerja yang telah menjadi hak atau tidak tergantung pada aktif atau tidaknya pekerja pada masa yang akan datang.
Apakah biaya jasa lalu atas penerapan pertama kali PSAK 24 (Revisi 2004) terkait dengan pelaksanaan program imbalan pasca kerja sesuai UU No. 13 Tahun 2003 harus dibebankan sekaligus atau diamortisasi?
98
99
Gaji
Tanggal Nama A B Jlh Hitung 2.314.815 4.629.630 6.944.444
Satuan
Unit Manfaat 5.363.996 23.959.582 29.323.577 Beban Jasa Kini 2.484.568 5.140.485 7.625.053
Nilai Kini
Kewajiban Masa Lalu 47.206.790 41.123.883 88.330.673 Bunga 3.975.309 3.701.149 7.676.458 Beban Kini 6.459.877 8.841.635 15.301.511
Nilai Kini
Kewajiban Akhir 53.666.667 49.965.517 103.632.184
Asumsi (keuangan dan demografi) yang digunakan tahun 2003 sama dengan tahun 2004. Jumlah gaji yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2003 adalah gaji pada tanggal 31 Desember 2004 yang didiskonto selama 1 tahun dengan tingkat bunga 8%.
15.301.511 88.330.673 103.632.184
Ayat jurnal sebagai berikut: Dr: Beban manfaat pasca kerja Dr: Laba ditahan Cr: Kewajiban manfaat pasca kerja
100
101
Bagian yang diakui adalah kelebihan seperti yang ditetapkan di atas, dibagi dengan prakiraan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Perusahaan dapat menggunakan metode sistematis lain yang menghasilkan pengakuan keuntungan dan kerugian yang lebih cepat.
102
1
2
A
B Jlh
5.363.996
23.959.582 29.323.577 Rugi/(Laba)
2.502.344
4.309.341 6.811.685 Kewajiban Koridor z=u+w 60.556.715
52.549.216
43.093.414 95.642.629 10% Kew. Koridor aa=10%*z 6.055.672
5.505.156
4.740.276 10.245.431 R/L Aktuaria Diakui ab=y+aa (2.253.113)
8.007.500
9.049.617 17.057.116 Kewajiban Akhir ac=w+x+ab 66.612.387
60.858.000
59.958.621 120.816.621
No. a. 1
Nama b A
B
Jumlah
(16.865.207)
(25.173.991)
52.143.031
112.699.746
5.214.303
11.269.975
(11.650.904)
(13.904.017)
57.357.334
123.969.721
Ayat jurnal sebagai berikut: Dr: Beban manfaat pasca kerja Cr: Laba aktuaria Cr: Kewajiban manfaat pasca kerja
Aktiva Program
Aktiva program terdiri dari: Aktiva yang dimiliki oleh dana pensiun, dan Polis asuransi yang memenuhi syarat.
Tidak termasuk aktiva program: Iuran yang masih harus dibayar oleh pemberi kerja kepada dana terpisah; Instrument keuangan pemberi kerja yang tidak dapat dialihkan dan dikuasai oleh dana terpisah.
104
105
106
No.
a.
Nama
b
T_Lahir
C 31-Des-58 31-Des-68
Umur
d 46 36
T_Masuk
e 31-Des-83 31-Des-94
T.Hitung
m 5.500.000 6.600.000
Pensiun
n=m(1+@)^I 12.968.712 40.365.000
MYAD
r=o+p+q 417.592.536 1.299.752.990
1 A 2 B
3 C
Jumlah
01-Jul-50
55
02-Mar-80
11.000.000
23.100.000
11.000.000
64.333.712
354.200.000
2.071.545.526
107
No.
a. 1 A 2 B
Nama
b
Manfaat
s=r/j 13.919.751 44.819.069
Jasa Kini
t=s/(1+!)^I*# 6.963.341 10.385.119
Masa Lalu
u=t*(h-1) 139.266.823 93.466.070
Bunga
v=!*(t+u) 11.698.413 8.308.095
Akhir
y=w+x 157.928.578 112.159.284
3 C
Jumlah
14.168.000
72.906.820
14.168.000
31.516.460
340.032.000
572.764.893
0
20.006.508
354.200.000
624.287.862
572.764.893
31.516.460 20.006.508 -
624.287.862 108
109
110
(625.000.000)
53.000.000 52.287.862
Ayat jurnal Dr: Biaya jasa kini imbalan pasca kerja Dr: Biaya bunga imbalan pasca kerja Dr: Kewajiban kini imbalan pasca kerja Cr: Kas Cr: Ekspektasi hasil aktiva dana pension 31.516.460 20.006.508 38.477.032 40.000.000 50.000.000
111
Pada tanggal 30 Juni 2005, C pensiun dan mendapatkan imbalan sebesar yang ditentukan dalam UU No. 13 Tahun 2003.
Tahun 2005, PT KUAT melakukan pendanaan dengan menyetor sebesar Rp50.000.000 dan imbalan hasil investasi yang diharapkan sebesar Rp70.000.000. Berdasarkan laporan investasi dana pensiun, nilai wajar aktiva dana pensiun tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp350.380.000. Hitunglah besarnya beban manfaat pasca kerja, jumlah kewajiban manfaat pasca kerja yang diakui dalam laporan keuangan tahun 2005 dan jumlah yang dibayarkan kepada C pada saat pensiun, serta buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut?
112
Satuan Unit No. a 1 A 2 B 3 C Jumlah Nama b Manfaat s=r/j 13.919.751 44.819.069 14.168.000 72.906.820 Beban Jasa Kini t=s/(1+!)^I*# 7.520.408 11.215.928 0 18.736.337
Nilai Kini Kewajiban Masa Lalu u=t*(h-1) 157.928.578 112.159.284 0 270.087.862 Bunga v=!*(t+u) 13.235.919 9.870.017 0 23.105.936
113
Biaya bunga
Manfaat yang dibayar Rugi/(laba) aktuaria Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja, 31 Des. 2004
23.105.936
(354.200.000) 311.930.134 114
115
9.420.000
724.615 47.275.385
116
117
330.000.000
(24.200.000)
118
Ayat Jurnal
Pengakuan beban imbalan kerja, pembayaran iuran dana pensiun dan hasil aktiva program Dr: Biaya jasa kini imbalan pasca kerja Dr: Biaya bunga imbalan pasca kerja Dr: Kewajiban kini imbalan pasca kerja Cr: Kas Cr: Ekspektasi hasil aktiva dana pensiun Cr: Laba aktuaria 18.736.337 23.105.936 78.882.342 50.000.000 70.000.000 724.615
119
Pengungkapan
Kebijakan akuntansi perusahaan dalam mengakui keuntungan dan kerugian aktuarial; Gambaran umum jenis program; Rekonsiliasi aktiva dan kewajiban yang diakui dalam neraca; Jumlah yang termasuk dalam nilai wajar aktiva program; Rekonsiliasi yang menunjukkan mutasi nilai bersih kewajiban (aktiva) selama suatu periode di neraca;
120
Pengungkapan
Total beban yang diakui di laporan laba rugi untuk beberapa hal dan jumlah yang dilaporkan dalam laporan laba rugi; Hasil aktual dari aktiva program, sama baiknya dengan hasil aktual atas hak penggantian yang diakui sebagai aktiva; Asumsi aktuarial utama.
121
DISKUSI, YOK!!
122