You are on page 1of 16

BAB I PENDAHULUAN

Ada beberapa pembahasan materi matakuliah satuan operasi di Teknik Mesin termasuk pembahasan tentang proses pembuatan suatu produk. Dalam memproduksi suatu produk ada beberapa proses yang harus dilakukan mulai dari input, proses sampai output yang dilakukan secara sistematis, dapat juga dijelaskan melalui flowchart. Input dari suatu proses merupakan bahan baku yang dipakai untuk membuat suatu produk yang dihasilkan. Namun, di dalam proses pengolahannya sendiri akan terdapat proses proses kecil didalamnya dinamakan juga dengan unit proses yang sistematis. Kemudian sampailah ke bagian output nya yang merupakan hasil dari bahan baku yang telah diolah menjadi suatu produk jadi.

BAB II ISI

2.1

Proses Pembuatan Gula Merah

Bahan : Alat : a. Wajan (Tempat untuk memasak gula merah) b. Kebuk (Alat yang terbuat dari kayu untuk mengaduk gula merah) c. Etok etok (Alat yang terbuat dari batok kelapa untuk menuangkan gula yang sudah matang, tapi belum kering ke dalam cetakan gula merah) nira / sajeng Gula pasir

d. Papan cetakan (Untuk mencetak gula merah) e. Plastik (Untuk melapisi catekan supaya tidak nempel ke cetakan) f. Saringan (Untuk menyaring sajeng/nira yang akan di masak) g. Kayu bakar (Untuk emasak) h. Air sajeng/nira (Bahan baku gula merah) i. Pawon (Tempat untuk meletakan wajan dan nyalanya api) j. Semengka (Proses sajeng/nira muali matang dan jadi gula) k. Kitit (Proses mengentalkan sajeng/nira yang sudah matang) Proses pembuatan gula merah : 1. Nyalakan dulu kayubakar,kalo sudah nyala diamkan saja dulu. 2. Letakan wajan di atas pawon,lalu, 3. Persiapkan sajeng/nira untuk di masukan ke dalam wajan dan jangan lupa di saring terlebih dahulu.

4. Sajeng/nira di masak sampai mendidih dan sampai semengka. 5. Setelah semengka bahan gula merah itu di kasih ampas kelapa,kalo tidak ada ampas boleh di kasih minyak goreng sedikit.gunanya untuk membantu mempercepat pengentalan sajeng/nira. 6. Selama sajeng/nira itu semengka,harus di aduk terus menerus sampai sajeng itu matang.sajeng yang sudah matang dan bisa di turunkan dari pawon ciri cirinya : o Gelembung gelembung sajeng mulai sedikit/jarang. o Warna sajeng kuning ke coklat coklatan sajeng sudah mulai kental 7. Setelah sajeng itu matang,di aduk terus dan di kiti, sambil di kitit tepi wajan di kasih gula pasir sedikit,gunanya untuk tular supaya gulanya cepat kering. 8. Setelah itu baru gula itu di cetak menggunakan cetakan,cetakan ini biasanya ada yang menggunakan potongan bambu yang kecil lubangnya sesuai kinginan,ada juga yang menggunakan papan yang di bikin cowakan cowakan seperti mangkok, tapi kalo yang ini harus di dasari dengan plasti supaya dalam pengambilan waktu gula sudah kering mudah. 9. Setelah gula sudah di cetak di diamkan beberapa menit,kalo gula itu sudah keras baru gula itu di lepas dari cetakan. 10. Proses pendinginan,sebelum gula merah di simpan terlebih dahulu gula merah itu di dinginkan,supaya dalam penyimpanan tidak leleh/lembek.

2.2 Proses Pembuatan Selai Kacang Bahan : Alat : panci blender kacang mentega atau minyak kacang

proses pembuatan selai kacang : 1. Berikut adalah resep untuk membuat satu cangkir selai kacang - 2 cangkir kacang yang masih berkulit - 2 sendok teh mentega atau minyak kacang - 1/8 sendok teh garam atau lebih ( sesuai selera anda ) 2. Taruh kacang dalam panci berisi air mendidih selama satu menit, kemudian kupas kulitnya. Taruh setengah dari kacang tersebut ke dalam blender untuk dihaluskan selama satu menit. Gunakan kape untuk mengumpulkan kacang dari sisa-sisa blender. 3. Haluskan sekali lagi selama satu menit Tambahkan mentega atau minyak kacang dan garam. Ulangi proses serupa untuk cangkir kacang yang kedua. Untuk membuat selai yang agak kasar, giling sepertiga kacang yang ada di dalam pengolah makanan. kemudian campurkan hasilnya ke dalam selai kacang yang dibuat dengan menggunakan blender. Jika ingin yang lebih kasar lagi, giling lebih banyak kacang yang ada.

2.3 Proses Pembuatan Tepung Singkong Bahan : Ubi kayu (singkong) Alat : a. Pisau b. Baskom atau panci c. Alat perajang (talenan) d. Tampah atau (nyiru) e. Ayakan f. Alat penumbuk (lumpang dan alu) Cara pembuatan tepung singkong : 1. Kupas singkong, cuci lalu jemur hingga kering; 2. Masukkan singkong kering ke dalam lumpang, kemudian tumbuk; 3. Setelah itu ayak dengan ayakan halus; 4. Tumbuk lagi sisa pengayakan dan ayak kembali hingga halus; 5. Jemur hasil ayakan atau tepung di bawah sinar matahari. Apabila hujan, pengeringan dilakukan di dalam ruangan dengan pemanas buatan, seperti kompor.

Diagram alir proses pembuatan tepung tapioka

Singkong / ubi 2) 3) kayu

Air bersih

dicuci
ubi bersih

ai

air kotor

dikupas

kulit ubi

Diiris iris

Ubi berbentuk balok balok kecil

matahari

Dijemur/di keringkan
Ubi kering

4) Ditumbuk/ diparut

diayak

Tepung yang kasar

Tepung halus

Tepung tapioka

2.4 Proses Pembuatan Ikan Sale Bahan : Ikan Ikan yang akan diolah harus dalam keadaan segar dan tidak mengalami cacat fisik. Berbagai jenis ikan diolah menjadi produk asap misalnya tongkol, cucut, tenggiri, belanak, bandeng, cumi-cumi, dll Bahan Bakar / Kayu Untuk menghasilkan ikan asap yang bermutu tinggi sebaiknya digunakan jenis kayu yang mampu menghasilkan asap dengan kandungan unsure phenol dan asam organik tinggi, karena kedua unsur lebih banyak melekat pada tubuh ikan dan dapat menghasilkan rasa, aroma maupun warna daging ikan asap yang khas. Sebaiknya digunakan jenis kayu yang keras atau tempurung kelapa sebagai bahan bakar. Cara pembuatan ikan asap : 1. Buang insang dan isi perut melalui tutup insang / rongga mulut dengan menggunakan 2. 3. pinset atau kawat lengkung

Cuci bersih dan tiriskan Buat larutan garam 20 25% ( untuk 8 kg ikan siapkan 5 liter air dan tambahkan 1 1 kg gram )

4. Rendam ikan dalam larutan garam tersebut selama 30 60 menit dan beri pemberat di atasnya agar ikan tidak terapung 5. Cuci ikan , kemudian tiriskan sambil diangin-anginkan sampai permukaan ikan kelihatan kering. Penirisan ikan dengan cara mengantung ikan pada kawat (mengait bagian anus dengan posisi mulut di bawah) 6. Nyalakan kayu bakar dalam rumah asap, sampai didapat asap dengan temperature ruang 60 700C 7. Atur ikan di atas rak pengasapan kemudian lakukan proses pengasapan sampai ikan matang dan berwarna kuning kecoklatan mengkilap 8. Keluarkan rak ikan dari rumah asap dan biarkan hingga dingin.
7

2.5 Proses Pembuatan Nata De Aloe Bahan : Alat : a. Panci b. Kompor c. Loyang d. Pengaduk e. Penyaring f. Gelas palstik g. Sealer Cara pembuatan nata de aloe : 1. Cucilah aloe vera hingga bersih dan kupaslah kulitnya dibawah air mengalir 2. Potong daging aloe vera berbentuk kubus/dadu 3. Potongan tersebut rendam dalam larutan garam, diamkan selama 20 menit, kemudian ditiriskan 4. Bahan direndam sekali lagi dengan air garam seperti di atas lalu ditiriskan 5. Bahan setelah ditiriskan direndam dalam air kapur selama 2 jam 6. Cucilah kembali dengan air sampai bersih 7. Rebus air dan gula tambahkan aroma sesuai selera untuk membuat sirup 8. Kemudian campurkan bahan tirisan ke dalam sirup yang telah dibuat, kemudian didihkan campuran tersebut 9. Kemaslah minuman ke dalam gelas plastik dalam keadaan hanga 10. Tutup gelas dengan menggunakan seale Aloe vera Gula Kapur Garam

2.6 Proses Pembuatan Shampo Alat : panci stainless steel kompor pengaduk kayu termometer kemasan sampel

Komposisi bahan : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. Ekstrak seledri 0,5 g Sodium Lauryl sulfat 70 % 50 Cocamide DEA 12,5 g Cocoamidopropyl betain ( CAB-30 ) 12,5 g Nipagin 0,5 g Asam sitrat secukupnya NaCl 2,5 g parfum alami ( Lavender ) secukupnya pewarna alami secukupnya Aqua bidestilata 163 ml

Cara pembuatan : 1. panaskan Aqua dan ekstrak seledri sampai panas tambahkan nipagin, setelah larut tambahkan sodium lauryl sulfat dan diaduk sampai merata 2. 3. 4. tambahkan cocamide diaduk sampai merata tambahkan CAB-30 diaduk sampai merata masukkan NaCl dan asam sitrat diaduk sampai merata,cek PH pastikan kisaran PH 6-7 menyesuaikan PH normal kulit. 5. 6. setelah dingin tambahkan pewarna dan parfum, diaduk sampai homogen pengadukan dilanjutkan sampai diperoleh larutan jernih

2.7 Proses Pembuatan Nata De Coco Bahan : a. Air Kelapa murni b. Gula Pasir/putih c. Za/Urea d. Cuka Biang e. Bibit Nata De Coco/Sari Kelapa Alat : a. Panci/Langseng dari stenless b. Pengaduk/sinduk stenless c. Kompor d. Timbangan duduk e. Gelas ukur f. Baki plastik g. Koran penutup h. Karet pengikat i. Rak untuk Baki Plastik j. Muk Ukur k. Kain Kassa/Saringan Halu cara pembuatan : 1. Air kelapa mentah di saring, dan dimasukkan ke dalam dandang/panci ukuran 5 liter/20 liter di masak sampai mendidih 100 derajat celcius, setelah mendidih masukkan gula pasir, untuk dandang/panci 5 liter gula 250 gr, za 0,5 gr, cuka biang 50 cc dan untuk dandang 20 liter x 4 dari dandang/panci 5 liter. 2. Air kelapa yang sudah mendidih yang dicampur dengan gula, za, cuka biang masukan ke dalam baki plastik kira 1,2 liter dan harus dipastikan bahwa baki plastik dalam kondisi bersih dan steril dari bakteri.
10

3. Baki plastik ditutup dengan menggunakan koran dan pastikan koran pun dalam kondisi steril dari bakteri yang akan mengganggu pertumbuhan nata de coco/sari kelapa, koran harus dijemur dipanas matahari. 4. Baki-baki ditutup rapat dan disusun di atas rak baki secara rapi dan ditiriskan sampai dingin untuk diberi bibit nata de coco 5. Pembibitan dilakukan pada pagi hari sekitar jam 5.30-6.30, hasil pembibitan ditutup kembali 6. Baki hasil pembibitan tidak boleh terganggu apapun, tidak digoyang-goyang, bila ingin melihat hasil nata de koko bisa dilihat pada hari ke 3. 7. Baki hasil pembibitan di biarkan selama satu minggu 8. Pada hari ke 7 silakan dibuka.

2.8 Proses Pembuatan Batu Bata Bahan : Tanah Liat Air Abu sisa dari pabrik gula

Alat alat : Cangkul Pencetak Batu Bata Mesin Penggiling batu bata Mesin Pembakar / Tungku Pembakaran Kayu Bakar / batu bara

Cara Pembuatan : 1. Pertama tama semua bahan bahan seperti tanah , abu sisa gula di campur / di aduk menggunakan cangkul, dengan perbandingan 1 : 4 bagian tanah ,kemudian di lumatkan dengan air hingga menjadi adukan. Kemudian adukan tadi dipadatkan kedalam mesin penggiling.
11

2. kemudian bahan yang sudah jadi di cetak menggunakan cetakan yang sudah tersedia dengan ukuran 6 cm x 10 cm x 20 cm 3. Kemudian batu bata yang masih basah di susun memanjang dan melebar sesuai kapasitas tempat. 4. setelah disusun batu bata tersebut di jemur untuk di keringkan, proses pengeringan waktunya 1 hari bila keadaan cuaca panas, tapi jika keadaan cuaca hujan atau mendung bisa memakan waktu 5 hari atau lebih. Tujuan di keringkan supaya daya ikatan bahan tanah kuat dan tidak mudah patah. 5. setelah batu bata tadi benar-benar kering maka batu bata kering tersebut dibakar selama dua hari dua malam di sebuah ruangan ,atau di sebut Open batu bata yang ruang pembakarannya bisa menampung 100.000 bata. Bahan bakarnya berupa kayu bakar atau menggunakan batu bara. Proses pembakaran biasanya dilakukan sebulan sekali, menunggu terkumpulnya batu bata kering. Biasanya memerlukan 3 tenaga pekerja untuk mengawasi proses pembakaran.

2.9 Proses Pembuatan Saus Tomat Bahan : a) Buah tomat. Buah tomat yang digunakan adalah yang telah matang sempurna dan berwarna merah rata. Jumlah 10 kg. b) Bumbu. Bumbu-bumbu terdiri dari bawang putih giling (300 gram), bawang merah giling (300 gram), merica bubuk (100 gram), kayu manis bubuk (30 gram), gula pasir putih bersih yang telah dihaluskan (2 kg), cabe giling (100 gram), dan garam halus (500 gram). c) Pengawet. Ada beragam bahan pengawet, sebaiknya pilih bahan yang memang khusus untuk mengawetkan makanan, cara kerja zat ini adalah menghambat pertumbuhan mikroba perusak saus. Dipasaran umumnya digunakan sodium benzoat dengan kelarutannya adalah 660 gram per liter. Senyawa benzoat dapat menghambat pertumbuhan kapang dan khamir, bakteri penghasil toksin (racun), bakteri spora dan bakteri bukan pembusuk. Asam benzoat ini umum digunakan untuk pengawetkan minuman ringan,pikel, saus sari buah dan sirup. Senyawa

12

benzoat dapat digunakan pada makanan dan minuman pada konsentrasi 400 sampai 1000 mg per kg bahan. Untuk keperluan pengolahan saus ini, jumlah asam atau sodium benzoat yang digunakan adalah 8 gram. d) Pengasam. Pengasam ini bertujuan untuk mengasamkan atau untuk menurunkan pH saus menjadi 3,8~4,4 sehingga pertumbuhan bakteri dan mikroba dihambat dan saus tomat yang dihasilkan tahan lama. Jumlah asam yang diperlukan adalah asam nitrat sebanyak 20 gram. Alat : a) Pisau perajang dan landasan perajang(talenan). Alat ini digunakan untuk merajang buah tomat yang telah dikupas dan dibuang bijinya. Hasil perajangan adalah berupa potongan-potongan tomat berukuran 2-3 cm.Alat perajang mekanis juga dapat digunakan. Sebelum dirajang dengan alat tersebut, tomat harus dibelah memanjang dengan lebar 4-5 cm. b) Penggiling rajangan tomat. Alat ini digunakan untuk menggiling rajangan tomat menjadi bubur tomat. Blender dapat digunakan untuk menghaluskan rajangan tomat dalam jumlah kecil menjadi bubur sedangkan untuk skala besar digunakan mesin penggiling. c) Panci besar atau wadah pemasak saos. Wadah ini adalah untuk memasak bubur tomat yang telah diberi bumbu. Wadah ini harus terbuat dari bahan tahan karat, bagian dalamnya licin dan mudah dibersihkan. d) Kompor. e) Penutup botol. Penutup botol digunakan untuk memasang tutup botol dari kaleng secara rapat. Alat ini mempunyai konstruksi yang sederhana dan biaya pembuatannya murah dan sudah banyak tersedia dipasaran. f) Timbangan. Timbangan digunakan untuk menakar berat bahan yang digunakan. Kapasitas timbangan disesuaikan dengan jumlah bahan yang diolah. g) Segel plastik. Segel plastik adalah kantong plastik yang kedua ujungnnya terbuka dapat menempel secara rapat sekali pada mulut botol yang telah
13

dipasang tutupnya. Plastik ini berfungsi sebagai segel dan sudah banyak digunakan dalam industri kecil. Cara pembuatan : Pembuatan saus ini meliputi beberapa tahapan yaitu : 1. Tahap pertama pembuatan saus tomat adalah pencucian tomat, bagian tangkai yang agak hitam dibuang kemudian direndam dalam air yang telah diberi kaporit 10 ppm selama 10 menit.Setelah itu, ditiriskan. 2. Tomat digiling atau diblender sampai halus sehingga diperoleh bubur tomat. 3. Bubur tomat dicampur dengan bawang putih, bawang merah, merica,kayu manis, garam, cabe, asam sitrat dan asam benzoat. Kemudian diaduk sampai rata. 4. Tahap selanjutnya adonan dimasak dan dibiarkan mendidih selama 20 menit dengan api kecil sambil diaduk-aduk. Berikutnya tambahkan gula pasir. 5. Pendidihan dilajutkan sambil diaduk selama 10 menit. Kemudian pengadukan dan pemanasan diterukan dengan api sangat kecil sekedar mempertahankan bahan tetap panas. 6. Pengemasan dilakukan pada saat saus dipanaskan ini.

2.10 Proses Pembuatan Batako Bahan : Batako merupakan bahan bangunan yang berupa bata cetak alternatif pengganti batu bata yang tersusun dari komposisi antara pasir, semen portland dan air dengan perbandingan1 semen : 7 pasir. Batako difokuskan sebagai konstruksi-konstruksi dinding bangunan nonstruktural. Alat : Ayakan Mesi pencetak Mesin pengaduk

14

Gbr- 2.10 : Mesin Pembuat Batako

Cara Pembuatan :

adapun proses produksi batako dan paving block adalah sebagai berikut: 1. Pasir diayak untuk mendapatkan pasir yang halus dengan menggunakan mesinseperti tertera pada Gambar 1. 2. Pasir tanpa diayak dan semen diaduk sampai rata dengan menggunakan mesin pengaduk (Gambar 2.10) dan setelah rata ditambahkan air. 3. Adonan pasir, semen dan air tersebutdiaduk kembali sehingga didapat adukanyang rata dan siap dipakai. 4. Adukan yang siap dipakai ditempatkan dimesin pencetak batako/paving block dengan menggunakan sekop dan di atasnya bolehditambahkan pasir halus hasil ayakan (bergantung pada jenis produk batako/paving block yang akan dibuat). 5. Dengan menggunakan lempengan besi khusustersebut dipres/ditekan sampai padat dan ratamekanisme tekan pada mesin cetak seperti pada Gambar 2.10

15

6. Batako/paving block mentah.yang sudah jaditersebut kemudian dikeluarkan dari cetakandengan cara menempatkan potongan papan diatas seluruh permukaan alat cetak. 7. Berikutnya alat cetak dibalik dengan hati-hatiSkala produksi dan keunggulan produk akhir sehingga batako paving block mentah tersebutkeluar dari alat cetaknya.8. Proses berikutnya adalah mengeringkan batako/paving block mentah dengan caradiangin-anginkan atau di jemur di bawah terik matahari sehingga didapat batako/ paving block yang sudah jadi.

16

You might also like