You are on page 1of 3

Pemeriksaan fisik

anemis, tidak disertai ikterus, organomegali dan limphadenopati stomatitis angularis, atrofi papil lidah ditemukan takikardi ,murmur sistolik dengan atau tanpa pembesaran jantung

Pemeriksaan penunjang

Hemoglobin, Hct dan indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC) menurun Hapus darah tepi menunjukkan hipokromik mikrositik Kadar besi serum (SI) menurun dan TIBC meningkat , saturasi menurun Kadar feritin menurun dan kadar Free Erythrocyte Porphyrin (FEP) meningkat sumsum tulang : aktifitas eritropoitik meningkat

Diagnosis banding Anemia hipokromik mikrositik :

Thalasemia (khususnya thallasemia minor) : o Hb A2 meningkat o Feritin serum dan timbunan Fe tidak turun Anemia karena infeksi menahun : o biasanya anemia normokromik normositik. Kadang-kadang terjadi anemia hipokromik mikrositik o Feritin serum dan timbunan Fe tidak turun Keracunan timah hitam (Pb) o terdapat gejala lain keracunan P Anemia sideroblastik : o terdapat ring sideroblastik pada pemeriksaan sumsum tulang

Penatalaksanaan I.Medikamentosa Pemberian preparat besi (ferosulfat/ferofumarat/feroglukonat) dosis 4-6 mg besi elemental/kg BB/hari dibagi dalam 3 dosis, diberikan di antara waktu makan. Preparat besi ini diberikan sampai 2-3 bulan setelah kadar hemoglobin normal. Asam askorbat 100 mg/15 mg besi elemental (untuk meningkatkan absorbsi besi).

II. Bedah Untuk penyebab yang memerlukan intervensi bedah seperti perdarahan karena diverticulum Meckel.

III. Suportif Makanan gizi seimbang terutama yang mengandung kadar besi tinggi yang bersumber dari hewani (limfa,hati, daging) dan nabati (bayam, kacang-kacangan)

Terapi 1. Periksa kadar hemoglobin setiap 2 minggu 2. Kepatuhan orang tua dalam memberikan obat 3. Gejala sampingan pemberian zat besi yang bisa berupa gejala gangguan gastro-intestinal misalnya konstipasi, diare, rasa terbakar diulu hati, nyeri abdomen dan mual. Gejala lain dapat berupa pewarnaan gigi yang bersifat sementara.

Pencegahan Yang paling penting diketahui adalah bagaimana cara mencegah terjadinya anemia kekurangan besi, yaitu: - Pemberian diet yang tepat dan suplementasi besi. Pemberian diet yang dianjurkan antara lain pemberian ASI minimal 6 bulan, menghindari minum susu sapi berlebihan, makan makanan yang mengandung kadar besi tinggi, seperti daging sapi, daging kambing, hati, ikan, kacangkacangan, dan sayuran berwarna hijau. - Menambahkan makanan yang dapat meningkatkan penyerapan besi di usus, seperti buahbuahan segar dan sayuran yang banyak mengandung vitamin C - Pemberian suplementasi besi dapat dipenuhi lewat susu formula maupun sereal yang mengandung besi (tron fortified milk formula dan iron fortified infant cereal). Pemberian diet serta suplementasi besi ini diberikan sejak bayi berusia 6 bulan, sedangkan pada bayi prematur dapat dimulai lebih cepat yaitu pada usia beberapa minggu karena kebutuhannya meningkat untuk pertumbuhan.

You might also like