You are on page 1of 17

PERATURAN ORGANISASI PERSATUAN SEPAKBOLA SELURUH INDONESIA (PSSI) TAHUN 2010 Nomor : 03/PO-PSSI/VII/2010 tentang SISTIM PEMBINAAN DAN

PENGELOLAAN PERANGKAT PERTANDINGAN

PERSATUAN SEPAKBOLA SELURUH INDONESIA (PSSI)


Menimbang : a. Bahwa mutu suatu pertandingan sepakbola salah satunya ditentukan oleh kualitas dan kemampuan Wasit yang memimpin pertandingan; Bahwa untuk menghasilkan Wasit yang baik dan berkualitas diperlukan usaha dan kerja keras semua pihak di lingkungan PSSI yang mempunyai kaitan dan hubungan dengan Perwasitan untuk melakukan pembinaan dan pengawasan yang benar dimulai dari tingkat Pengurus Cabang, Klub, Pengurus Provinsi, Badan-Badan dan Pengurus Pusat; Bahwa sejak tahun 2009, pengelolaan Perwasitan Sepakbola Indonesia dilakukan oleh Komite Wasit dan pendidikan serta pelatihannya dilakukan oleh Komite Teknis dan pengembangan; Bahwa Komite Wasit melakukan pengelolaan terhadap Wasitwasit sepakbola, Futsal, Sepakbola Wanita dan Sepakbola Pantai, Pengawas Pertandingan, dan Penilai Wasit; Bahwa Komite Teknis dan Pengembangan melakukan pendidikan dan pelatihan terhadap Wasit sepakbola dan Futsal, Penilai Wasit, Pengawas pertandingan, Pengajar Kursus Wasit, dan Pengajar Kursus Pengawas Pertandingan Sepakbola; Bahwa untuk pengelolaan dan pembinaan perangkat pertandingan yang meliputi Wasit dan Asisten Wasit sepakbola dan Futsal, Pengawas Pertandingan, Penilai Wasit, Pengajar Kursus Wasit dan Pengajar Kursus Pengawas Pertandingan tersebut di atas, dipandang perlu untuk menuangkannya dalam suatu Peraturan Organisasi.

b.

c.

d.

e.

f.

Mengingat

1. Statuta PSSI tahun 2009; 2. Blue Print PSSI tahun 2020;

3. Surat Keputusan Ketua Umum PSSI Nomor: 11/NH/VII/2009 Tentang Penyempurnaan Struktur dan Komposisi Personalia Komite Eksekutif, Komite-komite Tetap, Badan-Badan Pelaksanaan dan Sekretariat Jenderal periode 2009 - 2011; 4. Keputusan Komisi A pada Kongres PSSI Tahun 2010 di Bandung;

MEMUTUSKAN

Menetapkan

Peraturan Organisasi PSSI tentang Pengelolaan Perangkat Pertandingan

Sistim

Pembinaan

dan

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Organisasi ini yang dimaksud dengan : 1. Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia adalah satu-satunya organisasi sepakbola nasional di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk selanjutnya dalam peraturan organisasi ini disebut PSSI. Komite Teknis dan Pengembangan adalah Komite yang mempunyai kewenangan serta kewajiban untuk merumuskan sistim pendidikan dan pelatihan terhadap semua Perangkat Pertandingan termasuk pengajar kursus wasit, dan pengajar kursus perangkat pertandingan. Pengurus PSSI Provinsi adalah Pengurus PSSI yang berada di daerah Tingkat Provinsi, selanjutnya dalam peraturan organisasi ini disebut Pengprov PSSI. Pengurus PSSI Cabang adalah Pengurus PSSI yang berada di daerah Tingkat Kabupaten/Kota yang selanjutnya dalam peraturan organisasi ini disebut Pengcab PSSI. Perangkat Pertandingan adalah Penilai Wasit, Wasit, Asisten Wasit, dan Pengawas Pertandingan Sepakbola, Futsal, dan Sepakbola Pantai. Wasit atau Asisten Wasit adalah seseorang yang telah memiliki sertifikat sebagai Wasit dan mempunyai kemampuan memimpin pertandingan sepakbola sesuaI dengan sertifikat yang dimilikinya yaitu Wasit Remaja untuk tingkat Yunior, Wasit C-3 untuk tingkat Cabang, Wasit C-2 untuk tingkat Provinsi dan Wasit C-1 untuk tingkat Nasional. Wasit Futsal adalah seseorang yang telah memiliki sertifikat sebagai wasit futsal dan mempunyai kemampuan untuk memimpin pertandingan futsal sesuai dengan sertifikat yangt dimilikinya yaitu wasit futsal tingkat Provinsi dan wasit futsal tingkat Nasional. Pengawas Pertandingan adalah seseorang yang telah memiliki sertifikat sebagai Pengawas Pertandingan tingkat cabang, provinsi atau tingkat Nasional/AFF/AFC dan memiliki kemampuan untuk mengawasi pelaksanaan pertandingan agar berjalan sesuai dengan peraturan pertandingan yang telah ditetapkan pada tingkat cabang, provinsi dan Nasional/AFF/AFC.

2.

3. 4. 5. 6.

7.

8.

9.

Penilai Wasit adalah seseorang yang telah memiliki sertifikat sebagai penilai wasit tingkat Cabang, Provinsi dan Nasional/AFF/AFC dan memiliki kemampuan untuk menilai seorang wasit yang memimpin pertandingan tingkat Cabang, Provinsi dan Nasional/AFF/AFC. BAB II JENJANG, PERSYARATAN, HAK DAN KEWAJIBAN WASIT/ASISTEN WASIT Pasal 2 JENJANG WASIT SEPAKBOLA

Penjenjangan Wasit Sepakbola Indonesia sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Wasit Remaja dengan Sertifikat Wasit Yunior, khusus memimpin pertandingan Tingkat Yunior yang usia pemainnya lebih rendah dari usia wasit. Wasit Tingkat Cabang (C-3) dengan Sertifikat Wasit Tingkat Cabang. Wasit Tingkat Provinsi (C-2) dengan Sertifikat Wasit Tingkat Provinsi. Asisten Wasit Nasional dengan Sertifikat Asisten Wasit Nasional. Wasit Nasional dengan Sertifikat Wasit Nasional. Asisten Wasit FIFA, adalah Asisten Wasit Nasional dengan Sertifikat FIFA. Wasit FIFA adalah Wasit Nasional dengan Sertifikat FIFA. Pasal 3 JENJANG WASIT FUTSAL Penjenjangan Wasit Futsal diatur sebagai berikut: 1. 2. 3. Wasit Futsal Tingkat Provinsi dengan sertifikat Wasit Futsal Tingkat Provinsi. Wasit Futsal Nasional dengan sertifikat Wasit Futsal Nasional. Wasit Futsal FIFA, adalah Wasit Futsal Nasional dengan sertifikat FIFA. Pasal 4 WASIT REMAJA Persyaratan Menjadi Wasit Remaja adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Berusia sekurangkurangnya 16 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau Sederajat. Berbadan Sehat, tidak berkacamata dan tidak buta warna. Tinggi Badan serendahrendahnya 160 cm. Memiliki Rekomendasi dari Sekolah, perkumpulan sepakbola, atau Sekolah Sepakbola yang telah terdaftar di Pengcab masing-masing. Lulus Kursus yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang.

Pasal 5 WASIT TINGKAT CABANG ATAU WASIT C-3 1. 2. Pengurus Cabang bertanggung jawab dalam perekrutan Calon Wasit Tingkat Cabang sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan. Persyaratan Menjadi Wasit Tingkat Cabang (C-3): a. b. c. d. e. f. g. 3. Berusia minimal 18 dan maksimal 22 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan Sehat, tidak berkaca mata dan tidak buta warna. Tinggi Badan serendahrendahnya 165 cm. Memiliki Rekomendasi dari Sekolah Sepakbola atau dari Perkumpulan Sepakbola. Lulus Kursus Wasit Tingkat Cabang yang diselenggarakan oleh Pengcab. Peserta yang berasal dari Wasit Remaja, hanya perlu mengikuti dan lulus ujian penyetaraan yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang.

Pengurus Cabang bertanggung jawab dan berkewajiban untuk melakukan pembinaan kepada Wasit yang berada di wilayahnya dan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam satu bulan mengadakan pertemuan antar Wasit dan Asisten Wasit semua tingkatan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para Wasit dan Asisten Wasit. Daftar peserta kursus dan bukti kelulusan dikirimkan ke Sekretariat Jenderal PSSI . Sertifikat tanda kelulusan ditandatangani oleh Ketua Pengcab dan disahkan oleh Ketua Pengprov. Pasal 6 WASIT TINGKAT PROVINSI ATAU WASIT C-2

4. 5.

1. 2.

Pengurus Provinsi bertanggung jawab dalam perekrutan Calon Wasit Tingkat Provinsi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan. Persyaratan Menjadi Wasit Tingkat Provinsi (C-2): a. b. c. d. Berusia maksimal 25 tahun. Berbadan Sehat, tidak berkaca mata dan tidak buta warna. Tinggi Badan serendah-rendahnya 167 cm. Memiliki Sertifikat Lulus Wasit Tin gkat Cabang (C-3) selama 2 (dua) tahun dan/atau telah memimpin Pertandingan sebagai Wasit atau Asisten Wasit di Pengcab, sekurangkurangnya 30 (tiga puluh) kali pertandingan resmi (kompetisi atau turnamen yang diselenggarakan atas persetujuan Pengcab) dengan Nilai baik berdasarkan penilaian Inspektur Wasit atau Pengawas Pertandingan di dalam Logbook Wasit. Memiliki rekomendasi dari Pengcab asal. Lulus kursus Wasit Tingkat Provinsi yang diselenggarakan oleh Pengprov/Pengurus Pusat.

e. f. 3.

Pengurus Provinsi bertanggung jawab dan berkewajiban untuk melakukan pembinaan

kepada Wasit yang berada di Provinsinya dengan menyampaikan perubahan-perubahan peraturan dan Peraturan Permainan yang dikirimkan oleh PSSI. 4. 5. Daftar peserta kursus dan bukti kelulusan dikirimkan ke Sekretariat Jenderal PSSI. Sertifikat tanda kelulusan ditandatangani oleh Ketua Pengprov dan disahkan oleh PSSI.

Pasal 7 ASISTEN WASIT NASIONAL ATAU ASISTEN WASIT C-1 Persyaratan Menjadi Asisten Wasit Nasional (C-1): 1. 2. 3. 4. Berusia maksimal 28 tahun. Berbadan sehat, tidak memakai kaca mata dan tidak buta warna. Tinggi Badan serendah-rendahnya 167 cm. Memiliki Sertifikat Lulus Wasit Tingkat Provinsi (C-2) selama 2 (dua) tahun dan/ atau telah memimpin pertandingan sebagai Wasit atau Asisten Wasit di Pengprov, sekurangkurangnya 30 (tiga puluh) kali pertandingan resmi (kompetisi atau turnamen yang diselenggarakan atas persetujuan Pengprov) dengan nilai baik, berdasarkan penilaian Inspektur Wasit atau Pengawas Pertandingan di dalam Log-book Wasit. Dapat berbahasa Inggris sekurang-kurangnya pasif. Memiliki kemampuan mengoperasikan komputer. Mendapatkan rekomendasi dari Pengprov asal. Lulus Kursus Asisten Wasit Nasional yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat PSSI.

5. 6. 7. 8.

Pasal 8 WASIT NASIONAL ATAU WASIT C-1 Persyaratan Menjadi Wasit Nasional (C-1): 1. 2. 3. 4. Berusia maksimal 30 tahun. Berbadan sehat, tidak memakai kaca mata dan tidak buta warna. Tinggi badan serendah-rendahnya 170 cm. Seorang Asisten Wasit Nasional harus sudah bertugas sebagai Asisten Wasit Nasional sekurangkurangnya 15 (lima belas) kali pertandingan resmi (kompetisi atau turnamen yang diselenggarakan atas persetujuan Pengprov atau Pengurus Pusat) dengan Nilai Baik, berdasarkan penilaian Inspektur Wasit atau Pengawas Pertandingan pada Log-book Wasit. Mengikuti penyegaran dan lulus ujian penyetaraan Wasit Nasional yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat PSSI. Sertifikat tanda kelulusan ditanda tangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal PSSI.

5. 6.

Pasal 9 WASIT DAN ASISTEN WASIT FIFA Syarat-syarat menjadi Wasit dan Asisten Wasit FIFA : 1. 2. 3. 4. Umur maksimal 32 tahun dihitung per 1 Januari. Mengikuti test kesehatan, pisik, Peraturan Permainan (Laws of The Game) dan Bahasa Inggris serta dinyatakan lulus oleh Pengurus Pusat PSSI. Memiliki potensi yang baik sebagai Wasit atau Asisten Wasit. Harus sudah bertugas sebagai Wasit/Asisten Wasit Liga Super/Divisi Utama sekurang kurangnya 20 (dua puluh) kali pertandingan resmi (kompetisi atau turnamen yang diselenggarakan atas persetujuan Pengprov atau Pengurus Pusat), dengan nilai baik berdasarkan penilaian Pengawas Pertandingan atau Inspektur Pertandingan pada logbook Wasit. Memiliki loyalitas tinggi terhadap Organisasi PSSI. Mampu dan bisa berbahasa Inggris Aktif dan Pasif. Sebagai Wasit/Asisten Wasit Liga Super/Divisi Utama. Tidak pernah mendapat hukuman akibat perbuatan tercela yang melanggar Kode Disiplin PSSI/AFC/FIFA selama bertugas sebagai Wasit dan/atau Asisten Wasit.

5. 6. 7. 8.

Pasal 10 WASIT FUTSAL TINGKAT PROVINSI 1. 2. Pengurus Provinsi bertanggung jawab dalam perekrutan Calon Wasit Futsal Provinsi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan. Persyaratan Menjadi Wasit Futsal Tingkat Provinsi: a. b. c. d. Berusia maksimal 28 tahun. Berbadan Sehat, tidak berkaca mata dan tidak buta warna. Tinggi Badan serendah-rendahnya 165 cm. Memiliki Sertifikat Lulus Wasit Tingkat Cabang (C-3) selama 2 (dua) tahun dan/atau telah memimpin Pertandingan sebagai Wasit atau Asisten Wasit di Pengcab, sekurangkurangnya 20 (dua puluh) kali pertandingan resmi (kompetisi atau turnamen yang diselenggarakan atas persetujuan Pengcab) dengan Nilai baik berdasarkan penilaian Inspektur Wasit atau Pengawas Pertandingan di dalam Logbook Wasit. Memiliki rekomendasi dari Pengcab asal. Lulus kursus Wasit Futsal Pengprov/Pengurus Pusat. Tingkat Provinsi yang diselenggarakan oleh

e. f. 3.

Pengurus Provinsi bertanggung jawab dan berkewajiban untuk melakukan pembinaan kepada Wasit yang berada di Provinsinya dengan menyampaikan perubahan-perubahan peraturan dan Peraturan Permainan yang dikirimkan oleh PSSI.

4. 5.

Daftar peserta kursus dan bukti kelulusan dikirimkan ke Sekretariat Jenderal PSSI. Sertifikat tanda kelulusan ditandatangani oleh Ketua Pengprov dan disahkan oleh PSSI.

Pasal 11 WASIT FUTSAL NASIONAL Persyaratan Menjadi Wasit Futsal Nasional: 1. 2. 3. 4. Berusia maksimal 32 tahun. Berbadan sehat, tidak memakai kaca mata dan tidak buta warna. Tinggi Badan serendah-rendahnya 167 cm. Memiliki Sertifikat Lulus Wasit Futsal Tingkat Provinsi selama 2 (dua) tahun dan/ atau telah memimpin pertandingan sebagai Wasit Futsal Tingkat Provinsi, sekurangkurangnya 50 (lima puluh) kali pertandingan resmi (kompetisi atau turnamen yang diselenggarakan atas persetujuan Pengprov) dengan nilai baik. Dapat berbahasa Inggris sekurang-kurangnya pasif. Memiliki kemampuan mengoperasikan komputer. Mendapatkan rekomendasi dari Pengprov asal. Lulus Kursus Wasit Futsal Nasional yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat PSSI.

5. 6. 7. 8.

Pasal 12 WASIT FUTSAL FIFA Syarat-syarat menjadi Wasit Futsal FIFA : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Umur maksimal 35 tahun dihitung per 1 Januari. Berbadan sehat, tidak memakai kaca mata dan tidak buta warna. Mengikuti test kesehatan, pisik, Peraturan Permainan Futsal (Futsal Laws of The Game) dan Bahasa Inggris serta dinyatakan lulus oleh Pengurus Pusat PSSI. Memiliki potensi yang baik sebagai Wasit Futsal. Mampu dan bisa berbahasa Inggris Aktif dan Pasif. Memiliki loyalitas tinggi terhadap Organisasi PSSI. Harus sudah bertugas sebagai Wasit Futsal Nasional sekurangkurangnya 50 (lima puluh) kali pertandingan resmi (kompetisi atau turnamen yang diselenggarakan atas persetujuan Pengprov atau Pengurus Pusat), dengan nilai baik berdasarkan penilaian Pengawas Pertandingan. Tidak pernah mendapat hukuman akibat perbuatan tercela yang melanggar Kode Disiplin PSSI/AFC/FIFA selama bertugas sebagai Wasit Futsal.

8.

Pasal 13 HAK DAN KEWAJIBAN WASIT DAN ASISTEN WASIT 1. Wasit dan Asisten Wasit berhak untuk mendapatkan penugasan sesuai dengan tingkatan sertifikat yang dimilikinya dengan ketentuan sebagai berikut: a. b. c. d. Wasit Remaja dapat bertugas pada kegiatan pertandingan sekolah atau turnamen tingkat Pengcab/Cabang khusus di bawah usia 15 tahun. Wasit C-3 bertugas pada pertandingan kompetisi/turnamen pengcab/cabang, baik sebagai wasit maupun asisten wasit. tingkat

Wasit C-2 bertugas pada pertandingan kompetisi/turnamen tingkat provinsi dan cabang, baik sebagai wasit maupun asisten wasit. Asisten Wasit C-1 (nasional) dapat bertugas sebagai wasit pada kompetisi/turnamen tingkat Provinsi dan Cabang, dan hanya menjadi asisten wasit pada tingkat Nasional. Wasit C-1 (Nasional) dapat bertugas pada pertandingan kompetisi/turnamen ditingkat Nasional, PON, Provinsi dan Cabang. Asisten Wasit FIFA dapat bertugas sebagai wasit pada pertandingan kompetisi/ turnamen di tingkat provinsi dan cabang, dan hanya menjadi asisten wasit pada tingkat nasional. Wasit yang bersertifikat FIFA bisa bertugas di semua jenjang kompetisi/turnamen.

e. f.

g. 2.

Wasit dan Asisten Wasit berkewajiban untuk melaksanakan tugas sebagai wasit atau asisten wasit di pertandingan-pertandingan kompetisi/turnamen yang merupakan kalender resmi PSSI mulai dari tingkat Cabang sampai ke tingkat Nasional, maupun pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan atas persetujuan PSSI. Sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 8 sd. Pasal 11 Peraturan Organisasi ini, Pengcab PSSI dan Pengprov PSSI harus memperhatikan batasan usia wasit dan asisten wasit untuk dapat mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi dalam memberikan penugasan kepada mereka sebagaimana diatur dalam ayat 1 Pasal ini.

3.

BAB III PERSYARATAN MENJADI PENGAWAS PERTANDINGAN Pasal 14 PENGAWAS PERTANDINGAN TINGKAT CABANG Syarat-syarat menjadi Pengawas Pertandingan Tingkat Cabang : 1. 2. 3. 4. Usia maksimal 45 tahun. Memiliki pengalaman membantu tugas Pengawas Pertandingan di Pengcab sekurangkurangnya 10 (sepuluh) kali pertandingan. Memiliki kondite yang baik selama bertugas menjadi pembantu Pengawas Pertandingan. Memiliki loyalitas yang tinggi terhadap organisasi PSSI.

5. 6. 7.

Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan sehat, tidak berkaca mata dan tidak buta warna. Lulus kursus Pengawas Pertandingan Pengcab yang diselenggarakan Pengprov.

Pasal 15 PENGAWAS PERTANDINGAN TINGKAT PROVINSI

Syarat-syarat menjadi Pengawas Pertandingan Tingkat Provinsi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Usia maksimal 47 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan sehat dan tidak buta warna. Memiliki loyalitas tinggi terhadap Organisasi PSSI. Memiliki sertifikat sebagai Pengawas Pertandingan Tingkat Cabang. Harus sudah bertugas sebagai Pengawas Pertandingan tingkat Pengcab sekurangkurangnya 20 (dua puluh) kali pertandingan, dengan nilai baik berdasarkan hasil tugas sebagai Pengawas Pertandingan dan dilampirkan. Lulus kursus Pengawas Pengprov/PSSI. Pertandingan Tingkat provinsi yang diselenggarakan

7.

Pasal 16 PENGAWAS PERTANDINGAN NASIONAL Syarat-syarat menjadi Pengawas Pertandingan Nasional : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 8. Berusia maksimal 49 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Mampu berbahasa Inggris aktif maupun pasif. Berbadan sehat dan tidak buta warna. Memiliki loyalitas tinggi terhadap Organisasi PSSI. Memiliki sertifikat sebagai Pengawas Pertandingan Tingkat Provinsi. Harus sudah bertugas sebagai Pengawas Pertandingan tingkat Pengprov sekurangkurangnya 20 (dua puluh) kali pertandingan, dengan nilai baik berdasarkan hasil tugas sebagai Pengawas Pertandingan dan dilampirkan. Lulus kursus Pengawas Pertandingan Nasional yang diselenggarakan PSSI.

7.

Pasal 17 PENGAWAS PERTANDINGAN AFF / AFC Syarat-syarat menjadi Pengawas Pertandingan AFF/AFC : 1. Mampu dan bisa bahasa Inggris aktif dan pasif. 2. 3. 4. 5. 6. Umur maksimal 52 tahun. Memiliki pengalaman bertugas sebagai Pengawas Pertandingan di Liga Super/Divisi Utama sekurang kurangnya 20 (dua puluh) kali pertandingan. Memiliki loyalitas yang tinggi terhadap Organisasi PSSI. Mengikuti kursus yang diselenggarakan AFF/AFC. Pengurus/mantan Pengurus PSSI di bidang Perwasitan/Pengawas Pertandingan. BAB IV PERSYARATAN MENJADI PENILAI WASIT Pasal 18 PENILAI WASIT TINGKAT CABANG Syarat-syarat menjadi Penilai Wasit Tingkat Cabang: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Berusia maksimal 46 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan sehat. Memiliki loyalitas yang tinggi terhadap organisasi PSSI. Mantan wasit FIFA/AFC/Nasional/Pengprov. Mengikuti dan lulus kursus Penilai Wasit tingkat Cabang yang diselenggarakan Pengprov.

Pasal 19 PENILAI WASIT TINGKAT PROVINSI Syarat-syarat menjadi Penilai Wasit Tingkat Provinsi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Berusia maksimal 50 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan sehat. Memiliki loyalitas yang tinggi terhadap organisasi PSSI. Mantan wasit FIFA/AFC/Nasional. Mengikuti dan lulus kursus Penilai Wasit tingkat Provinsi yang diselenggarakan PSSI.

Pasal 20 PENILAI WASIT TINGKAT NASIONAL Syarat-syarat menjadi Penilai Wasit Tingkat Nasional : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Berusia maksimal 52 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan sehat. Memiliki loyalitas yang tinggi terhadap organisasi PSSI. Memiliki sertifikat Penilai Wasit tingkat Pengprov PSSI. Mengikuti dan lulus kursus Penilai Wasit tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh PSSI. BAB V PERSYARATAN MENJADI PENGAJAR KURSUS WASIT

Pasal 21 PENGAJAR KURSUS WASIT TINGKAT CABANG SyaratSyarat menjadi Pengajar Kursus Wasit Tingkat Cabang : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Berusia maksimal 55 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan sehat. Memiliki loyalitas tinggi terhadap Organisasi PSSI. Lulus kursus Pengajar Kursus Wasit Tingkat Cabang yang diselenggarakan oleh PSSI. Diutamakan mantan Wasit FIFA/AFC/AFF/Nasional.

Pasal 22 PENGAJAR KURSUS WASIT TINGKAT PROVINSI SyaratSyarat menjadi Pengajar Kursus Wasit Tingkat Provinsi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Berusia maksimal 55 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan sehat. Memiliki loyalitas tinggi terhadap Organisasi PSSI. Memiliki sertifikat Pengajar Kursus Wasit Tingkat Cabang. Mengikuti kursus Pengajar Kursus Wasit Tingkat Provinsi yang diselenggarakan oleh PSSI. Telah menjadi asisten instruktur kursus wasit Tingkat Provinsi sekurang-kurangnya 2 (kali) kali.

Pasal 23 PENGAJAR KURSUS WASIT NASIONAL SyaratSyarat menjadi Pengajar Kursus Wasit Tingkat Nasional : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Berusia maksimal 55 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Mampu berbahasa Inggris aktif maupun pasif. Memiliki sertifikat Pengajar Kursus Wasit Tingkat Pengprov. Memiliki loyalitas tinggi terhadap Organisasi PSSI. Berbadan sehat. Mengikuti dan lulus kursus Pengajar Kursus Wasit Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh PSSI/AFC/AFF/FIFA. Telah menjadi asisten instruktur kursus wasit nasional sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali.

BAB VI PERSYARATAN MENJADI PENGAJAR KURSUS PENGAWAS PERTANDINGAN Pasal 24 PENGAJAR KURSUS PENGAWAS PERTANDINGAN TINGKAT CABANG SyaratSyarat menjadi Pengajar Kursus Pengawas Pertandingan Tingkat Cabang: 1. 2. 3. 4. 5. Berusia maksimal 55 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan sehat. Memiliki loyalitas tinggi terhadap Organisasi PSSI. Mengikuti dan lulus kursus Pengajar Kursus Pengawas Pertandingan tingkat Cabang yang diselenggarakan oleh Pengprov/PSSI.

Pasal 25 PENGAJAR KURSUS PENGAWAS PERTANDINGAN TINGKAT PROVINSI SyaratSyarat menjadi Pengajar Kursus Pengawas Pertandingan Tingkat Provinsi: 1. 2. 3. 4. 5. Berusia maksimal 55 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan sehat. Memiliki loyalitas tinggi terhadap Organisasi PSSI. Memiliki sertifikat Pengajar Kursus Pengawas Pertandingan Tingkat Pengcab.

6.

Mengikuti dan lulus kursus Pengajar Kursus Pengawas Pertandingan tingkat Provinsi yang diselenggarakan oleh PSSI. Pasal 26 PENGAJAR KURSUS PENGAWAS PERTANDINGAN TINGKAT NASIONAL

SyaratSyarat menjadi Pengajar Kursus Pengawas Pertandingan Tingkat Nasional : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Berusia maksimal 55 tahun. Memiliki Ijasah Sekolah Menengah Umum atau Sederajat. Berbadan sehat. Memiliki loyalitas tinggi terhadap Organisasi PSSI. Memiliki sertifikat sebagai Pengajar Kursus Pengawas Pertandingan Tingkat Provinsi. Mengikuti dan lulus kursus Pengajar Kursus Pengawas Pertandingan tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh PSSI.

BAB VII PENUGASAN PERANGKAT PERTANDINGAN DAN PENGAJAR NASIONAL Pasal 27 WASIT YANG BERTUGAS Syaratsyarat wasit yang akan ditugaskan adalah sebagai berikut : 1. 2. 3 4 5 Memiliki Sertifikat Wasit C-I Nasional. Memenuhi dan patuh pada ketentuan Organisasi PSSI. Umur dibawah 46 tahun. Mengikuti Penyegaran atau Kursus-kursus yang diselenggarakan PSSI dan harus lulus test kebugaran dan test akademis. Apabila tidak lulus test dalam penyegaran, maka tidak akan ditugaskan dan diberi kesempatan untuk mengikuti penyegaran di tingkat yang lebih rendah.

Pasal 28 PENGAWAS PERTANDINGAN YANG BERTUGAS Syarat-syarat Pengawas Pertandingan yang akan ditugaskan adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. Memiliki Sertifikat Pengawas Pertandingan Nasional. Memenuhi dan patuh pada ketentuan Organisasi PSSI. Umur dibawah 60 tahun. Mengikuti Penyegaran atau kursus-kursus yang diselenggarakan PSSI dan harus Lulus test kesehatan dan test akademis, serta test kesamaptaan jasmani.

5.

Apabila tidak lulus test dalam Penyegaran, maka tidak akan ditugaskan dan diberi kesempatan untuk mengikuti penyegaran di tingkat yang lebih rendah.

Pasal 29 PENILAI WASIT YANG BERTUGAS Syarat-syarat Penilai Wasit yang akan ditugaskan adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. Memiliki Sertifikat Sebagai Penilai Wasit Nasional. Memenuhi dan patuh pada ketentuan Organisasi PSSI. Umur maksimal 60 tahun. Mengikuti Penyegaran atau Kursus-kursus yang diselenggarakan PSSI dan harus lulus test kesehatan dan test akademis. Apabila tidak lulus test dalam Penyegaran maka tidak akan ditugaskan dan diberi kesempatan 1 (satu) kali untuk mengikuti penyegaran di tingkat yang lebih rendah. Pasal 30 PENGAJAR KURSUS WASIT YANG BERTUGAS Syarat-syarat Pengajar Kursus Wasit yang akan ditugaskan adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. Memiliki Sertifikat sebagai Pengajar Kursus Wasit Nasional. Memenuhi dan patuh pada ketentuan Organisasi PSSI. Umur maksimal 65 tahun. Pasal 31 PENGAJAR KURSUS PENGAWAS PERTANDINGAN YANG BERTUGAS Syarat- syarat Pengajar Kursus Pengawas Pertandingan yang akan ditugaskan adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. Memiliki Sertifikat sebagai Pengajar Kursus Pengawas Pertandingan Nasional. Memenuhi dan patuh pada ketentuan Organisasi PSSI. Umur maksimal 65 tahun. BAB VIII BERAKHIRNYA MASA JABATAN PERANGKAT PERTANDINGAN DAN PENGAJAR

Pasal 32 AKHIR MASA JABATAN WASIT, ASISTEN WASIT DAN PENGAWAS PERTANDINGAN 1. Wasit dan asisten wasit, mengakhiri masa jabatannya sebagai Wasit, asisten wasit Nasional pada saat memasuki usia 46 tahun, dihitung dari tanggal kelahirannya.

2.

Pengawas Pertandingan mengakhiri masa jabatannya sebagai Pengawas Pertandingan Nasional pada usia 61 tahun, dihitung pada masa berakhirnya Kompetisi Nasional atau per 31 Desember. Pasal 33 BERAKHIRNYA MASA BAKTI PENILAI WASIT DAN PENGAJAR KURSUS WASIT

1. 2.

Berakhirnya masa bakti Penilai Wasit Nasional pada usia 61 tahun, dihitung masa berakhirnya kompetisi atau per 31 Desember. Berakhirnya masa bakti Pengajar Kursus Wasit Nasional pada usia 66 tahun.

BAB IX PENYELENGGARAAN KURSUS-KURSUS DAN PENYEGARAN PERANGKAT PERTANDINGAN Pasal 34 1. Komite Teknis dan Pengembangan bertanggung jawab atas penyiapan bahan pelajaran dan sylabus kursus dan penyegaran Perangkat Pertandingan di semua tingkat pelatihan dan pendidikan. Komite Teknis dan Pengembangan bertanggung jawab atas pengadaan instruktur untuk semua tingkat pelatihan dan pendidikan Perangkat Pertandingan. Komite Teknis dan Pengembangan bersama dengan Deputi Sekjen Bidang SDM setiap tahun akan melaksanakan Penyegaran Wasit dan Pengawas Pertandingan Tingkat Nasional, sekurang kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun. Satgas Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan Perangkat Pertandingan dan Pelatih yang dibentuk PSSI bersama Deputi Sekjen bidang SDM bertanggung jawab secara teknis untuk menyelenggarakan semua kegiatan kursus perangkat pertandingan. Pasal 35 Peserta Penyegaran Wasit dan Pengawas Pertandingan Nasional ditetapkan oleh Komite Wasit, yang akan disesuaikan dengan jumlah kebutuhan untuk memimpin kompetisi Nasional. Pasal 36 Peserta Penyegaran untuk Wasit dan Pengawas Pertandingan Nasional yang tidak lulus, baik untuk Tes Pisik maupun Tes Akademis, akan diberi kesempatan mengulang satu kali dalam mengikuti Penyegaran untuk memimpin kompetisi yang jenjangnya satu tingkat lebih rendah dari jenjang yang diikutinya. Pasal 37 1. Pelaksana kursus ditentukan sebagai berikut: a. Untuk semua pendidikan tingkat cabang, pelaksananya adalah Pengcab dengan kewajiban melaporkan kepada Pengprov tentang pelaksanaan kursus yang akan

2. 3.

4.

diadakan, namun apabila Pengcab tidak melaksanakannya maka pelaksanaannya dapat dilakukan oleh Pengprov; b. Untuk semua pendidikan tingkat provinsi, pelaksananya adalah Pengprov dengan pengawasan dari Pengurus Pusat dan berkewajiban melaporkannya ke Pengurus Pusat. Dalam hal Pengcab dan/ atau Pengprov tidak dapat melaksanakan pendidikan Perangkat Pertandingan untuk kepentingan di wilayahnya, Pengurus Pusat dapat melaksanakan pendidikan tersebut.

c.

2. 3.

Setiap kelas pendidikan Perangkat Pertandingan jumlah pesertanya tidak boleh lebih dari 35 (tiga puluh lima) orang. Biaya kursus dan ujian untuk menjadi Asisten Wasit atau Wasit menjadi tanggung jawab masing-masing peserta.

BAB X PENGAWASAN DAN PEMBINAAN Pasal 38 1. Komite Wasit melaksanakan pengawasan terhadap Perangkat Pertandingan, khususnya Wasit dan Asisten Wasit dalam hal pelaksanaan Peraturan Permainan (Laws of the Game). Pengawasan dilaksanakan baik secara langsung maupun tidak langsung. Para Assesor/Penilai Wasit yang ditugaskan oleh PSSI bertanggung jawab dalam menganalisa penerapan Peraturan Permainan (Laws of the Game) yang dilaksanakan oleh Wasit dan Asisten Wasit dan membuat rekomendasi sebagai berikut: a. b. Memberikan penilaian baik apabila wasit, asisten wasit atau ofisial keempat menjalankan tugasnya sesuai dengan Peraturan Permainan yang berlaku; Penilaian sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas dituangkan dalam buku rapor masing-masing wasit atau asisten wasit yang disediakan oleh Komite Wasit dan ini merupakan penilaian utama untuk mendapatkan Penghargaan Fair Play PSSI dan untuk mengikuti penjenjangan penugasan yang lebih tinggi. Memberikan penilaian kurang/buruk apabila wasit, asisten wasit atau ofisial keempat tidak menerapkan Peraturan Permainan (Laws of the Game) pada pertandingan yang mereka pimpin; Penilaian sebagaimana dimaksud pada huruf c di atas dituangkan dalam buku rapor masing-masing wasit atau asisten wasit yang disediakan oleh Komite Wasit; Wasit dan Asisten Wasit yang berdasarkan pemeriksaan Komisi Disiplin tidak menjalankan Peraturan Permainan dan Fair Play dengan benar harus segera dikembalikan ke Komite Teknis dan Pengembangan untuk dilakukan pembinaan. Wasit dan Asisten Wasit yang berdasarkan penilaian Penilai Wasit tidak menjalankan Peraturan Permainan dengan benar harus segera dikembalikan ke Komite Teknis dan Pengembangan untuk dilakukan pembinaan.

2. 3.

c.

d. e.

f.

Pasal 39 1. Komite Teknis dan Pengembangan, Komite Wasit dan Deputi Sekjen bidang SDM melakukan pembinaan terhadap Perangkat Pertandingan, melalui seminar, workshop, dan penyegaran. Komite Teknis dan Pengembangan Pertandingan yang bermasalah dengan: a. b. melakukan pembinaan terhadap Perangkat

2.

melakukan pelatihan apabila permasalahannya berkaitan dengan teknis dan atau pisik. Melakukan pembinaan mental dan etika apabila permasalahannya berkaitan sikap mental dan etika. BAB XI HUKUMAN DAN PENGHARGAAN Pasal 40

Komite Wasit bekerjasama dengan Komite Fair Play memberikan penghargaan kepada Perangkat Pertandingan yang berprestasi dan telah membawa nama baik Bangsa dan Organisasi PSSI. Pasal 41 Komite Wasit berdasarkan laporan Tim Penilai Wasit dan laporan Pengawas Pertandingan menjatuhkan sanksi kepada wasit, asisten wasit atau ofisial keempat yang melakukan kesalahan dalam memimpin pertandingan. BAB XII PENUTUP Pasal 42 1. Peraturan Organisasi ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dikemudian hari, tidak tertutup kemungkinan dilakukan penambahan/perubahan untuk menyesuaikan dengan kondisi yang dihadapi oleh persepakbolaan nasional. Segera dilakukan sosialisasi dari Peraturan Organisasi ini kepada semua pihak yang berkepentingan agar dapat mengetahuinya. Ditetapkan di : J a k a r t a Pada tanggal : 20 Juli 2010

2.

PERSATUAN SEPAKBOLA SELURUH INDONESIA Ketua Umum,

H. A. M. Nurdin Halid

You might also like