Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK VI
Asma Qonita Nisaul Ula Didah Sahidah Eva Dianita Imam Burhanudin Melawati Wilda Wulandari
PENGERTIAN
MATERI
PENGERTIAN
. . .
x1 xn
am1 amn
b1
bn
Atau AX=B Dimana : A disebut matriks koefisien X disebut matriks peubah B disebut matriks konstansta
Contoh :
2x1 x2 + 2x3 = 7 x1 + 3x2 5x3 = 0 - x1 + x3 = 4
Matriks augmented : matriks koefisien A ditambah matriks konstanta G.
2 1 2 7 3 5 0 (A | G) = 1 1 0 1 4
7 0 4
Dimana :
SOLUSI SPL
1 0 0
Contoh:
Carilah invers dari persamaan berikut :
2 4 4
-1 -2 -3
Untuk mendapatkan A-1,dapat dilakukan dengan cara : 1. Cara adjoint 2. Cara OBE dan/atau OKE
Solusi :
C11 = M11 = - 5 C12 = -M12 = 1 C13 = M13 = 1 C21 = -M21 = 4 C22 = M22 = -2 C23 = -M23 = 0 -5 4 -2 C31 = M31 = -4 C32 = -M32 = 0 C33 = M33 = 2 -4 0
-5
4 -2
-4 0
-5/2
-2 1
2 0
|A|
= -1/2
= -1/2
-1/2
-1
Sistem Persamaan Linear ini juga biasanya didapat dengan menggunakan sederajat langkah untuk mengeliminasi variabel secara sistematis.
Langkah-langkah nya dapat dinyatakan sebagai berikut : 1. kalikanlah sebuah persamaan dengan konstanta tidak nol. 2. Pertukarkan dua persamaan. 3. Tambahkan kelipatan dari satu baris kepada baris lainnya. 4. Lakukan subtitusi balik ( oack subtitution ),dan kemudian didapatlah pemecahan dan / atau hasil akhir
Solusi :
1 -2 1 -2 1 1 -5 -2 -32,23 1 -2 1 -5
-1/3
1 -2 1
-5 26 4
3 1 -2 11
~
-73
0 7 -5 26
0 -3 3 -12
0 7 -5 0 1 -1
1 -2 1 0 1 -1
-5 4
1 -2 1
-5 4 -2
0 7 -5 26
0 1 -1 0 0 2
Substitusikan:
X -2x2 + x3 = -5 x2 - x3 = 4 2 x3 = -2 x3 = -1 X 2 - x3 = 4 X2 - (-1) = 4 x2 = 3
X1 - 2 x2 + x3 = -5 X1 - 2(3) +(-1)= -5 x1 = 2
Metoda eliminasi Gauss-Jordan adalah mengubah matriks lengkap ke bentuk eselon baris tereduksi.
Sistem persamaan linear ini hampir sama dengan sistem persamaan linear sebelumnya (Gauss),namun pada SPL ini pada bagian akhirnya harus di ubah menjadi bentuk eselon tereduksi.
Contoh
Solusi :
2 1 1 3 2 1 0 1 1 7 -3 5
-11
-1 -1 0
10 5
32
-1 -1 0 0 1 1
10 5
11
3 2 1 -3 0 1 1
~
~
-1
0 -1 1 27
~
~
-1 0 1 0 1 1
15
13
-1 0 1
15
27 32
1/2
-1 0 1
0 -1 1
15
27
-11,-12
0 -1 1 27 5
0 -1 1 0 0 2
0 0 1 16
-1 0 0
1
-1
0 -1 0 11
0 0 1 16
-1 0 0
1 0 0
0 1 0 -11
0 0 1 16
0 1 0
0 0 1
-11
16
Aturan ini berguna untuk menelaah sifat-sifat matematis dari suatu penyelesaian tanpa perlu menyelesaikan sistemnya.
Pencipta aturan ini adalah Gabriel Cramer (1704-1752),seorang matematikawan Swiss. Meskipun Cramer tidak dianggap sebagai matematikawan besar pada zamannya, namun kontribusinya sebagai seorang penyebar gagasan matematis telah menempatkan dia dalam posisi terhormat dalam sejarah matematika.
Rumus :
X1 =
det (A1) det (A) det (A2)
X2 =
,,
det (A)
det (An)
Xn =
det (A)
Untuk setiap matriks persegi A dengan elemen-elemen bilangan real, terdapat tepat satu nilai yang berhubungan dengan matriks tersebut. Satu nilai real ini disebut determinan.
3 4 A= 2 5
1 B = 2 3 2 1 1
Det(A) = -7.
2 1 4
|B| = 25
2 1 C= 0 1
1 1 1 0
1 2 1 3
3 2 2 1
Det(C) = 0
Cara menghitung determinan : 1. Definisi determinan 2. Sifat sifat determinan 3. Ekspensi minor dan kofaktor 4. Kombinasi cara 2 dan 3
DEFINISI DETERMINAN
A= a11 a12
a21
a11
a22
a12 a22 a13 a23 a33
A=
a21
a31 a32
|A| =
a11 a22 a33 + a12 a23 a31 + a13 a21 a22 a13 a22 a21 a11 a23 a32 a12 a21 a33
CONTOH
Selesaikan persamaan berikut dengan aturan cramer :
X1 + + 2x3 = 6 -3x1 + 4x2 + 6x3 = 30 -x1 2x2 + 3x3 = 8
Solusi :
1 0 4 2 6 3 1 6 30 2 6 |A2| = 72
A=
-3
|A| = 44 ,
A2 =
-3
-1 -2
-1
6 A1 = 30
0 4
2 6 3 |A1| = -40 , A3 =
6 30
0 4
2 6 3 |A3| = 152
8 -2
8 -2
Dengan demikian : det (A1) -40 -10 = = X1 = 11 det (A) 44 det (A2) det (A) det (A3)
72
X2 =
44
18 11
38 = = X3 = 11 det (A) 44
152
TRIVIAL
Sistem persamaan yang hanya mempunyai satu penyelesaian.
Catatan : saat OBE, perhatikan bahwa bagian kanan dari (A | 0) tidak berubah, Jadi khusus sistem homogen kita dapat cukup melakukan OBE terhadap matriks A; dengan mengingat bahwa bagian ruas kanan selalu bernilai 0 (nol).
Contoh
Selesaikan spl homagen berikut :
x1 2x2 + x3 = 0 -x1 + 3x2 2x3 = 0 2x1 + x2 4x3 = 0
solusi
1 2 1 0
-12,-1
1 2 1
1 0 -1
21,-23
0 0 0
1 3 2
1 0 1
0
0
0 1 1
0 -2 0
0
0
0 1 1 0 0 2
~ 1/2
1 0 -1
0 1 1 0 0 1
0
0 0
Contoh :
Selesaikan SPL homogen berikut sehingga memiliki pemecahan nontrivial
solusi
1 1 3 2 1 5 1 4 0 0 0 -22 ,- 13 1 1 3 0 -1 -1 1 2 0 0 0
1 2 4 -1
~
-11
0 1 1 -2
~
13
1 1 3
0 1 1
1
2
0
0 0
1 0 2
0
0 0
0 -1 -1 2
~
1
1 1 2
0 -1 -1 -2
1 1 3
0 0
0 1 1 -2
0 0 0
Jadi :
X1 + 2X3 + 3X4= 0 X1=-2X3-3X4 X2 + X3 + -2X4 =0 X2=-X3+2X4 MISAL: X 3= S X4=T X1= -2S -3T X2= -S + 2T
Matriks 2011
THE END