Professional Documents
Culture Documents
kuantitatif
-- GNU Free Document License Copyright 2006 - Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini --
Kelompok 165 Kelas Seminar B Tahun 2006 Hal-hal tentang meta-analysis Sejarah Sebenarnya sudah dipakai secara implisit pada tahun 1904. Namun baru memakai kata meta-analysis setelah Glass di tahun 1976 memakai istilah meta-analysis di dalam artikelnya. Status Terkini Populer di bidang studi sosial dan perilaku, namun masing langka dipakai di IS. Kelebihan 1) lebih sedikit subjektivitas dan judgement dibanding 3 metode lain 2) karena merupakan pendekatan kuantitatif, maka banyak mengambil sampel, sehingga hasil bisa lebih representatif. Hasil akhirnya dinamakan effect size. 3) Meta-analysis memungkinkan mengkombinasikan berbagai macam hasil penelitian yang telah ada sebelumnya 4) Metode ini fokus pada pengakumulasian impact dari hasil-hasil yang tidak signifikan sehingga bisa menghasilkan suatu hasil yang signifikan 5) Metode ini juga dapat menjwab pertanyaan seputar kesenjangan hasil yang terjadi dari studi yang bermacam-macam 6) Pada penelitian bidang bisnis, Meta-analysis membuat organizational behaviour yang baik Kekurangan 1) karena banyaknya sampel yang diambil, maka kemungkinan akan terjadi/memiliki sampel sampel yang bias serta data-data yang tidak perlu (sampah) 2) meta-analysis seringkali membuat hasil yang dipublkasikan hanya yang signifikan saja, sedangkan yang tidak signifikan tidak dipublikasikan 3) metode bersifat meng-aggregat-kan serta merata-ratakan sesuatu. Jadi sesuatu yang berbeda bisa jadi dipandang sama oleh metode ini. 4) Metode ini tidak cocok diterapkan bila sampel datanya kecil 5) Bisa saja terjadi metodological error Metode statistik yang digunakan pada metode meta-analysis - effect sizes - construct reliabilities - sample size - other measurement error indexes - possible moderators Fixed vs Random effects Models >> meta-analysis memakai fixed effects models Metode utama meta-analysis 1) Hedges dan Olkin (1985) = memakai teknik weighted least squares 6) Rosenthal dan Rubin (1991) = sama seperti Hedges-Olkin, bedanya hanya pada test signifikansi untuk mengkombinasikan effect size 7) Hunter dan Schmidt (1990) = bedanya dengan yang lain adalah metode ini berusaha mengkoreksi error potensial sebelum meta-analysis mengintegrasikan effect study antar studi
-- GNU Free Document License Copyright 2006 - Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini --
Kelompok 165 Kelas Seminar B Tahun 2006 8) Glass (1981) = fokus pada deteksi dari moderator variabel. Pengembangan terkini dari meta-analysis Kini meta-analysis mulai berkembang, terutama setelah dikenalkan oleh Glass tahun 1976. Analysis of Moderator Effects Berikut ini adalah Metode umum dalam Detecting/Assessing Moderator Effects - Graphing - OLS regression - Q Stastistics (chi-square test) - WLS regression - Variance analysis - Partition test - Outlier test Mediator Assessment Methods Merupakan teknik yang penting dalam metode meta-analysis yang berfungsi untuk meng-address hubungan struktural, menganalisa apakah korelasi matriks dari populasi umum mendasari sebuah himpunan dari hasil empiris yang didapatkan. Ada dua alternatif pendekatan untuk mempelajari mediator effect, yaitu: 1. mengkombinasi dan menganalisa korelasi pengembangan meta-analysis 2. studi koefisien secara langsung dari kepentingan sebagai effect size. Komentar : Dalam hal keterwakilan sampel, tampaknya metode ini unggul, karena sampel yang diambil untuk melakukan metode ini sangat banyak. Oleh sebab itu, wajarlah bila dikatakan metode ini memakai pendekatan kuantitatif. Tapi perlu diingat bahwa belum tentu sesuatu yang dikatakan mayoritas itu paling benar. Bisa jadi malah mayoritas memilih sesuatu yang salah sehingga kebenaran yang sejati tertutupi oleh mayoritas tersebut. Ini nampaknya bisa menjadi salah satu prinsip hidup: Belum tentu sesuatu yang dikatakan benar oleh mayoritas benar-benar merupakan kebenaran. Bisa jadi ada persekongkolan jahat dari pihak mayoritas atau pemilik kekuasaan lebih untuk menyembunyikan kebenaran sesungguhnya. Referensi Utama: Glass, G.V. (1976) Primary, Secondary, and Meta-Analysis of Research, Review of Research in Education, (5)10, pp. 351-379. Palvia, P., E. Mao, V. Midha, P. Pinjani, and A.F. Salam (2004) Research Methodologies in MIS : An Update, Communications of the Association for Information Systems, (11), pp. 289-308. Resenthal, R., and M.R. DiMatteo (2001) Meta-Analysis: Recent Development in Quantitative Methods for Literature Reviews, Annual Review of Psychology, (52)1, pp. 59-82.
-- GNU Free Document License Copyright 2006 - Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini --