You are on page 1of 13

PRE PLANNING TERAPI BERMAIN: MENCARI PERBEDAAN PADA PASIEN ANAK USIA SEKOLAH DI RUANG ANGGREK RSUD SALATIGA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Keperawatan Anak Semester VI

Oleh DINNY ATIIN AMANAH G2B 007 017

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2010

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bermain merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh suatu kesenangan tanpa memikirkan hasil akhir, yang dilakukan seara spontan dan tanpa paksaan dari orang lain untuk memenuhi kepuasan fisik, emosi, sosial dan perkembangan mental sehingga anak dapat mengekpresikan perasaannya (takut, kesepian, fantasi dan kreativitasnya). Pada saat anak-anak memasuki masa sekolah, permainan anak menggunakan dimensi baru yang merefleksikan tingkat perkembangan anak yang baru. Bermain tidak hanya meningkatkan keterampilan fisik, kemampuan intelektual, dan fantasi anak tetapi juga mengembangkan rasa memiliki terhadap tim atau klubnya pada saat mereka membentuk kelompok. Rasa memiliki kelompok merupakan bagian yang sangat penting; klub, perkumpulan raasia, dan organisasi seperti pramuka adalah bagian budaya pada masa kanak-kanak. Beberapa jenis permainan yang tepat diberikan pada anak usia sekolah adalah permainan dalam tim, catur, halma, monopoli, kartu, koleksi, membaca cerita, menjahit, memasak, dan permainan yang memerlukan keterampilan seperti mencari perbedaan pada gambar. Pada makalah ini permainan yang dipilih oleh penulis adalah permainan mencare perbedaan pada gambar. Rata-rata anak yang dirawat di RSUD Salatiga fungsi motorik sudah berkembang dengan baik dan fungsi motorik halus mulai mengalami perkembangan. Demikian juga fungsi sosial dan bahasa sudah mulai terbentuk. Karena itu perlu program bermain yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan yang optimal bagi anak, salah satunya adalah bermain mencari perbedaan pada gambar. B. TUJUAN 1. Tujuan umum Tujuan dari bermain mencari perbedaan adalah untuk merangsang fungsi kognitif dan mengurangi stres kecemasan selama hospitalisasi.

2. Tujuan Khusus a. Dapat merangsang perkembangan sensori motorik dalam mencari perbedaan pada gambar. b. Dapat merangsang daya dan konsentrasi pikir anak dalam mencari perbedaan pada gambar. c. e. Merangsang anak mengenal bentuk, warna, ukuran. Merangsang kreatifitas anak. d. Merangsang anak dalam menyelesaikan masalah.

C. SASARAN Anak yang dirawat di ruang Anggrek kelas III RSUD Salatiga, yang mampu mencari perbedaan pada gambar, berusia 6 12 tahun.

BAB II DESKRIPSI KASUS A. KARAKTERISTIK SASARAN Pada saat anak-anak memasuki masa sekolah, permainan anak menggunakan dimensi baru yang merefleksikan tingkat perkembangan anak yang baru. Bermain tidak hanya meningkatkan keterampilan fisik, kemampuan intelektual, dan fantasi anak tetapi juga mengembangkan rasa memiliki terhadap tim atau klubnya pada saat mereka membentuk kelompok. Perlu diingat juga bahwa anak mulai ingin mandiri dan lebih kreatif, sehingga selama permainan pemimpin jangan terlalu mengontrol permainan dan memberikan bantuan kepada anak hanya ketika anak tampak membutuhkan. B. PRINSIP BERMAIN MENURUT TEORI Prinsip bermain pada anak usia sekolah adalah : 1. 2. 3. 4. anak 5. 6. 7. Harus dapat dimainkan dengan berbagai variasi, tetapi jangan terlalu sulit Walaupun permainan sederhana tetapi menarik perhatian anak. Tidak mudah rusak, pemeliharaannya mudah, terbuat dari bahan yang atau terlalu mudah (bisa menjadikan cepat bosan). Aman (tidak terlalu kecil, tidak terdapat bagian-bagian yang tajam, tidak Ukuran dan berat permainan sesuai dengan usia anak. Desainnya jelas, jelas tujuan dan maksudnya. Mempunyai fungsi untuk mengambangkan berbagai aspek perkembangan ada bagian yang mudah pecah).

mudah didapat, serta harganya relatif murah. C. KARAKTERISTIK PERMAINAN MENURUT TEORI Bentuk permainan yang dibutuhkan oleh nak usis sekolah adalah bentuk permainan yang lebih kompleks, yaitu yang berkembang dari kebutuhan untuk berinteraksi dengan teman sebaya. Permainan tim dan olahraga merupakan bagian awal masa sekolah. Permainan tim mengajarkan anak untuk memodifikasi atau

mengubah tujuan pribadi menjadi tujuan kelompok dan bahwa konsep pembagian kerja merupakan strategi yang efektif. Walaupun permainan anak-anak usia sekolah angat aktif, mereka juga menikmati banyak aktivitas yang tenang dan dilakukan seorang diri. Tahun-tahun pertengahan adalah waktu untuk mengoleksi, yang merupakan bentuk lain ritual. Permainan juga memberikan anak cara untuk memperoleh gambaran kekuasaan mereka pada dirinya, lingkungannya, dan orang lain. Melalui permainanmereka dapat merasa sebesar, sekuat, dan seterampil yang mereka bayangkan, dan mereka seolaholah memperoleh kekuasaan serta kekuatan.

BAB III METODOLOGI BERMAIN A. JUDUL PERMAINAN Mencari Perbedaan pada Gambar B. DESKRIPSI PERMAINAN Terapi bermain yang akan dilakukan adalah mencari perbedaan pada gambar sesuai dengan arahan pemimpin. Anak bermain diatas tempat tidur, 1. Mula-mula anak-anak ditawari untuk melihat-lihat dua gambar yang hampir sama namun memiliki perbedaan 2. Anak diberikan perlengkapan bermain 3. Anak didorong untuk mencari perbedaan pada gambar yang sudah dipilih sesuai dengan arahan pemimpin 4. Setelah menyelesaikan kegiatan mencari perbedaan pada gambar, anak diberi reinforcement positif, misal pujian dandiberi nilai. C. TUJUAN PERMAINAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. Melatih motori halus dan kasar Menyakurkan emosi/perasaan anak Mengembangkan kecerdasan (mengenal dan membedakan gambar) Melatih kerjasama mata dan tangan Melatih daya imajinasi Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda

D. KETRAMPILAN YANG DIPERLUKAN 1. 2. Aspek Psikomotor Aspek Kognitif dan Afektik Anak dapat mencari perbedaan gambar yang hampir sama. Tanggap terhadap perintah untuk memilih gambar. Anak mampu berkonsentrasi saat diajari oleh mahasiswa.

3.

Aspek Bahasa

Anak dapat mengekspresikan perasaan senang dan bangga atas keberhasilan merangkai suatu gambar acak menjadi sebuah gambar utuh sesuai yang telah diajarkan. Anak dapat mengemukakan pendapat selain yang telah diajarkan. 4. Aspek Sosial Anak mampu mengenal dan mampu menyebut nama perawat atau mahasiswa yang mendampinginya bermain. E. JENIS PERMAINAN Jenis permainan untuk anak usia sekolah yang diambil adalah permainan dengan aktivitas yang tenang, yaitu mencari perbedaan pada gambar. F. ALAT PERMAIN Buku bergambar mirip namun memiliki perbedaan dan alat tulis. G. WAKTU PELAKSANAAN 1. 2. 3. 4. Hari / Tanggal : Selasa, 13 April 2010 Jam Tempat Pembukaan : 10.30-11.30 WIB : Ruang Anggrek kelas III RSUD Salatiga : 10 menit a.Perkenalan perawat dan peserta program bermain b.Menjelaskan teknik/ cara bermain 5. Pelaksanaan : 30 menit a.Mahasiswa mendemonstrasikan cara mencari perbedaan pada gambar b.Anak mencoba mencari perbedaan pada gambar c.Menunjukan hasil pencarian perbedaan pada gambar d.Memberikan kesempatan pada pembimbing untuk memberikan saran dan kritik e.Mengucapkan salam penutup dan terimakasih.

H. HAL-HAL YANG PERLU DIWASPADAI 1. Anak terlalu capai atau kebingungan dalam mencari perbedaan pada gambar sehingga anak bisa frustasi dan akhirnya enggan untuk melanjutkan permainan. 2. Anak merobek gambar akibat dari kemarahan atau kejengkelan akan kegagalan bahkan kebosanan dengan permainan mencari perbedaan pada gambar tersebut. I. ANTISIPASI UNTUK MEMINIMALKAN HAMBATAN 1. 2. Diusahakan gambar yang diberikan sederhana, mudah dikenali oleh anak Ketika anak terlihat kebingungan, anak diarahkan atau dibimbing cara dan letak perbedaan dapat terlihat. mencari perbedaan pada gambar yang benar tanpa harus memaksa anak. J. SISTEM EVALUASI Dengan melakukan permainan mencari perbedaan pada gambar diharapkan adanya koordinasi dari perkembangan sensori, motorik, intelektual dan kreativitas anak berkembang. Salah satu indikator keberhasilan permainan ini adalalah anak mampu menyelesaikan permainan dengan menemukan perbedaan pada gambar yang mirip namun memiliki perbedaanmerangkai gambar. Indikator yang lainnya adalah anak setelah diberikan pengarahan dan bantuan akhirnya juga bisa menyelesaikan permainan dengan menemukan perbedaan pada gambar yang mirip namun memiliki perbedaanmerangkai gambar walaupun tidak secara keseluruhan berhasil.

BAB IV PELAKSANAAN BERMAIN A. TAHAP PERSIAPAN Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 08 April 2010 terhadap klien An. A dengan sindrom nefrotik di ruang Anggrek RSUD Salatiga (no. RM: 16 29 44) ditemukan masalah cemas berhubungan dengan lamanya proses hospitalisasi. Hal ini didukung dengan data klien mengatakan bosan di rumah sakit dan ingin pulang. Saat perawat datang, klien tampak lebih sering diam dan merenung, resah serta ekspresi klien tampak sedih. Berdasarkan data di rekam medik klien, kien dirawat di rumah sakit sudah selama 23 hari. Selain itu tekanan darah klien juga sedikit meningkat, yaitu 130/90 mmHg. Cemas yang dialami klien dapat mengakibatkan penolakan terhadap tindakan yang dilakukan terhadap klien. Oleh karena itu, sebagai salah satu intervensi yang perlu diberikan adalah terapi bermain, selain untuk untuk mengurangi kejenuhan klien. Maka pre planning kegiatan disusun sekaligus menentukan jenis bermain yang akan dilakukan disesuaikan dengan usia anak yaitu usia sekolah. Jenis permainan yang dipilih adalah mencari perbedaan pada gambar yang mirip. B. PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Tujuan umum Tujuan dari bermain mencari perbedaan adalah untuk merangsang fungsi kognitif dan mengurangi stres kecemasan selama hospitalisasi. 2. Tujuan Khusus a. b. c. d. e. Dapat merangsang perkembangan sensori motorik dalam Dapat merangsang daya dan konsentrasi pikir anak dalam Merangsang anak mengenal bentuk, warna, ukuran. Merangsang anak dalam menyelesaikan masalah. Merangsang kreatifitas anak. mencari perbedaan pada gambar. mencari perbedaan pada gambar.

3. Pelaksanaan Terapi bermain ini dilakukan pada tanggal 13 April 2010 jam 15.00 WIB bertempat di ruang Anggrek RSUD Salatiga dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut : a. Pembukaan dengan salam, mengingatkan kontrak dan menjelaskan tujuan. b. Mempersilahkan klien untuk memilih gambar yang disukai untuk dicari perbedaannya. c. Memberikan contoh pada klien cara mencari perbedaan pada gambar dan memberi tanda d. Menganjurkan klien untuk mencari perbedaan pada gambar yang telah dipilih. e. Memberikan reinforcement positif kepada klien. f. Mendampingi, memotivasi, dan mengarahkan klien selama mencari perbedaan pada gambar. g. Mengevaluasi hasil pencarian perbedaan yang sudah dilakukan oleh klien. h. Memberikan reinforcement positif atas keberhasilan klien menyelesaikan pencarian perbedaan pada gambar. C. EVALUASI 1. 2. Evaluasi struktural Evaluasi Proses a.Rencana pelaksanaan kegiatan sesuai yaitu 30 menit. b.Klien yang diberikan terapi bermain adalah An. A, 7 tahun, dengan diagnosa sinrom nefrotik, keadaan umum sedang, posisi bermain duduk di atas tempat tidur. c. d. e. f. 3. Terapi dapat dilakukan sesuai yang telah direncanakan. Pengampu melakukan terapi bermain sesuai dengan yang telah Peserta antusias mengikuti terapi bermain ini. Pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Evaluasi hasil Sebelum pelaksanaan kegiatan, pre planning telah disiapkan sehari sebelumnya.

direncanakan.

Klien dapat menyelesaikan mencari perbedaan pada tiga gambar yang dipilihannya. D. FAKTOR PENDUKUNG 1. 2. 3. Adanya motivasi yang tinggi dari klien untuk mengikuti terapi bermain. Tersedianya media yang cukup memadai yaitu buku yang berisi gambar Keluarga klien yang dapat terus memotivasi klien.

berpasangan dan mirip namun memiliki beberapa perbedaan.

E. HAMBATAN Tidak ada hambatan selama pelaksanaan terapi bermain. F. KESIMPULAN Secara umum pelaksanaan kegiatan terapi bermain berjalan sukses dan lancar.

BAB V

PENUTUP Dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain bagi anak usia sekolah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak sehari-hari karena permainan sama dengan bekerja pada orang dewasa, yang sifatnya dapat menurunkan stress anak, media yang baik bagi anak untuk belajar berkomunikasi dengan lingkungannya, menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, belajar mengenal dunia sekitar kehidupannya dan penting untuk meningkatkan kesejahteraan mental serta sosial anak tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Immanuella F.Rachmani, Esthi Nimitha Lubis, Cherry Riadi Lukman. 2004. Optimalkan Tumbuh Kembang Otak dengan 50 Permainan Mencerdaskan Anak. Jakarta: PT Aspirasi Pemuda Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC Wong, Donna L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume 1. Ed 6. Jakarta: EGC Yupi Supartini. 2004. Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC

You might also like