You are on page 1of 6

A. Vesica Urinaria Berfungsi sebagai tempat reservoir urine dengan kapasitas 200-400 cc.

pada anak-anak terletak di aperture pelvis superior. Setelah dewasa, rongga panggul membesar dan vesica urinaria akan turun ke dalam rongga perut. Vesica urinaria yang terisi, berbentuk ovoid atau menyerupai telur. Vesica urinaria yang kosong, seluruhnya terletak di symphisis ossis pubis dalam rongga panggul dan berbentuk seperti limas, sehingga dapat dibedakan menjadi: 1. Apex vesica urinaria Terletak di belakang symphisis ossis pubis. Apex ditutupi oleh peritoneum dan berbatasan langsung dengan ileum dan colon sigmoid. 2. Dasar vesica urinaria Di bentuk oleh permukaan dorsal dan berbentuk segitiga. Pada sudut laterosuperior dextra dan sinistra dapat di jumpai muara ureter, sedangkan pada sudut inferior dapat di jumpai orificium urethrae internum. 3. Dinding vesica urinaria Terdiri dari satu dinding superior dan dua dinding lateroinferior. Dinding lateroinferior berhubungan dengan m. obturator internus di sebelah cranial dan m. levator ani di

sebelah distal. Pertemuan kedua dinding lateroinferior di caudal disebut dengan cervix vesicae. 4. Collum vesica urinaria Pada laki-laki berbatasan dengan permukaan atas gl. Prostata. Collum vesica urinaria difiksasi oleh lig. Puboprostatica pada laki-laki atau lig. Pubovesicale pada wanita.1 Secara anatomi, vesica urinaria dibagi menjadi: 1. Apex 2. Corpus 3. Fundus Lapisan dinding vesica urinaria dapat dibedakan menjadi: 1. Lapisan mukosa Pada saat kosong, permukaan mukosa tampak berlipat-lipat. Saat terisi penuh, lapisan mukosa menjadi tipis dan lipatan-lipatan mukosa menghilang. Di dalam vesica urinaria dapat di jumpai trigonum vesica (liutaudi) yang dibentuk oleh orificium urethrae internum. Trigonum vesica bekerja sebagai katup untuk mencegah aliran balik urine ke ginjal. Dapat di jumpai juga uvula vesica, berupa tonjolan kecil di belakang orificium urethrae interna yang disebabkan oleh lobus medial gl. Prostata. 2. Lapisan otot Merupakan lapisan otot yang kuat dan terdiri dari 3 lapisan otot yang saling menutupi: Musculus detrusor, di lapisan dalam, untuk mengeluarkan isi vesica urinaria. Musculus trigonal, di dalam segitiga liutadi, ikut membentuk uvula, untuk membuka orificium irethrae interna. Musculus sphincter vesica, di daerah collum vesica urinaria, untuk menahan urine.

Di sekitar vesica urinaria juga terdapat ruangan-ruangan yang terbentuk karena posisi vesica urinaria terhadap dinding panggul dan oragan panggul lain yang di sebut juga spatium para vesicalis, dapat di bedakan: 1. Spatium praevesicale: ruang antara symphisis ossis pubis dan vesica urinaria. 2. Excavatio retrovesicalis pada laki-laki 3. Excavatio vesicouterina pada wanita, di bentuk oleh permukaan dorsal (basis) vesica urinaria dan uterus serta vagina. Ikat-ikat antara vesica urinaria dengan organ sekitar: 1. Lig. Vesicoumbilicale, membentang dari vertex ke umbilicus. 2. Lig. Puboprostatica pada laki-laki, dari prostat menuju pinggir bawah symphisis ossis pubis. 3. Lig. Pubovesicale pada wanita, dari vesica urinaria menuju pinggir bawah symphisis ossis pubis. 4. Lig. Rectovesicale, dari bagian bawah vesica urinaria menuju sisi rectum dan os sacrum. Lipatan peritoneum di sekitar vesica urinaria: 1. Plica umbilicalis media, menutupi lig. Vesicoumbilicale mediale. 2. Plica umbilicales laterales, menutupi lig. Vesicoumbilicale laterale. 3. Plica vesicalis transversa, berjalan melintang melalui permukaan atas vesica urinaria ke dinding pelvis. 4. Plica recto vesicales, menutupi lig. Recto vesicale dan merupakan batas atas excavatio rectovesicalis.1 Vesica urinaria di pendarahi oleh cabang-cabang a. iliaca interna, yaitu: 1. Arteriae vesicales superior Cabang dari a. umbilicalis bagian proximal. A. umbilicalis bagian distal melanjut sebagai lig. Umbilicalis lateralis. Aa. Vesicalis superior mendarahi fundus dan akhirnya beranastomosis dengan a. epigastrica inferior. 2. Arteriae vesicales inferior

Mendarahi bagian caudal dan lateral permukaan depan vesica urinaria, serta glandula prostata. 3. Arteria vesiculodeferentialis Merupakan cabang dari a. iliaca interna dan mendarahi 1/3 permukaan posterior vesica urinaria, glandula vesiculosa, dan ductus deferentialis. Pada wanita, a. vesiculodeferentialis disebut a. vaginalis dan mendarahi ovarium dan vagina. Aliran pembuluh darah balik dari vesica urinaria bermuara ke plexus venosus vesicales yang berhubungan dengan plexus venosus prostaticus, kemudian ke v. iliaca interna. Aliran getah bening ke nnll. Iliaca interna dan nnll. Iliaca externa. Vesica urinaria dipersarafi cabang-cabang plexus hypogastricus inferior yang berisi serabut-serabut: 1. Serabut post ganglioner simpatis gl. Paravertebralis L1-2 pada truncus sympaticus melalui plexus hypogastricus inferior ke vesica urinaria. 2. Serabut preganglionerparasimpatis dari medula spinalis segmen sacral 2,3,4 melalui n. splanchnicus dan plexus hypogastricus inferior akan mencapai dinding vesica urinaria. 3. Serabut sensoris visceral afferent melalui n. splanchnicus. Mengikuti serabut simpatis plexus hypogastricus dan berakhir pada medulla spinalis segmen lumbal 12.1

B. Urethra

Uretra merupakan saluran yang membawa urine keluar dari vesica urinaria menuju lingkungan luar. Terdapat beberapa perbedaan uretra pada pria dan wanita. Uretra pada pria memiliki panjang sekitar 20 cm dan juga berfungsi sebagai organ seksual (berhubungan dengan kelenjar prostat), sedangkan uretra pada wanita panjangnya sekitar 3.5 cm. selain itu, Pria memiliki dua otot sphincter yaitu m.sphincter interna (otot polos terusan dari m.detrusor dan bersifat involunter) dan m.sphincter externa (di uretra pars membranosa, bersifat volunter), sedangkan pada wanita hanya memiliki m.sphincter externa (distal inferior dari kandung kemih dan bersifat volunter). Pada pria, uretra dapat dibagi atas pars pre-prostatika, pars prostatika, pars membranosa dan pars spongiosa.

Pars pre-prostatika (1-1.5 cm), merupakan bagian dari collum vesicae dan aspek superior kelenjar prostat. Pars pre-prostatika dikelilingi otot m. sphincter urethrae internal yang berlanjut dengan kapsul kelenjar prostat. Bagian ini disuplai oleh persarafan simpatis.

Pars prostatika (3-4 cm), merupakan bagian yang melewati/menembus kelenjar prostat. Bagian ini dapat lebih dapat berdilatasi/melebar dibanding bagian lainnya.

Pars membranosa (12-19 mm), merupakan bagian yang terpendek dan tersempit. Bagian ini menghubungkan dari prostat menuju bulbus penis melintasi diafragma urogenital. Diliputi otot polos dan di luarnya oleh m.sphincter urethrae eksternal yang berada di bawah kendali volunter (somatis).

Pars spongiosa (15 cm), merupakan bagian uretra paling panjang, membentang dari pars membranosa sampai orifisium di ujung kelenjar penis. Bagian ini dilapisi oleh korpus spongiosum di bagian luarnya.3

Sedangkan uretra pada wanita berukuran lebih pendek (3.5 cm) dibanding uretra pada pria. Setelah melewati diafragma urogenital, uretra akan bermuara pada orifisiumnya di antara klitoris dan vagina (vagina opening). Terdapat m. spchinter urethrae yang bersifat volunter di bawah kendali somatis, namun tidak seperti uretra pria, uretra pada wanita tidak memiliki fungsi reproduktif.3

You might also like