You are on page 1of 4

Bahaya Besi (Fe-59) sebuah radioisotop besi memiliki waktu paruh 45 hari yang memiliki radioaktifitasnya termasuk dalam

kategori sedang. Untuk kategori tingkat racun sangatlah rendah. Besi sangat penting bagi tubuh hewan karena merupakan konstituen utama dari hemoglobin, sitokrom, dan komponen lain dari sistem enzim pernafasan. Tetapi zat Fe yang melebihi dosis yang diperlukan oleh tubuh dapat menimbulkan masalah kesehatan. Hal ini dikarenakan tubuh manusia tidak dapat mengsekresi Fe, sehingga bagi mereka yang sering mendapat tranfusi darah warna kulitnya menjadi hitam karena akumulasi Fe. Air minum yang mengandung besi cenderung menimbulkan rasa mual apabila dikonsumsi. Selain itu dalam dosis besar dapat merusak dinding usus. Kadar yang lebih dari 1 mg/l akan menyebabkan terjadinya iritasi pada mata dan kulit. Apabila kelarutan besi dalam air melebihi 10 mg/l akan menyebabkan air berbau seperti telur busuk. Sehingga dalam peneltian Ratnayanti dan Astuti (2007) sungai porong memiliki kadar besi (Fe-59) yang tidak baik untuk dikonsumsi oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari dan ekosistem biota air menjadi tercemar mengakibatkan banyak ikan dan tumbuhan mati. Cobalt-60, merupakan artifical isotop, dimana sebagai suatu sumber sinar penting, dan secara ekstensif digunakan sebagai agen radiotherapeutic. Karena radioaktifitasnya yang tinggi cobalt-60 dapat memancarkan sinar gamma yang mampu membunuh virus, bakteri, dan mikroorganisme patogen lainnya tanpa merusak produk. Cobalt-60 digunakan untuk mengiradiasi sel kanker. Dengan radiasi tertentu yang terkendali, maka sel kanker akan terbunuh, sedangkan sel normal tidak akan terpengaruh dan akan bertahan terhadap radiasi. Sedangkan jika radiasi cobalt tifak terkendali maka dapat mengakibatkan sel normal dalam manusia dapat terpengaruh dan biota sungai brantas menjadi rusak. Dalam jumlah tertentu dibutuhkan tubuh melalui Vitamin B12 yang masuk ke tubuh manusia dan dalam jumlah yang besar yang masuk ke dalam tubuh akan merusak kelenjar gondok, sel darah merah menjadi berubah, tekanan darah menjadi tinggi, pergelangan kaki menjadi bengkak, penyakit gagal jantung, sesak nafas, batuk-

batuk dan kondisi badan yang lemah. Sumber dari peningkatan kadar cobalt dapat diperoleh dari pembuangan limbah hasil produksi minuman kaleng. Gadolinium-153 memiliki paruh 240 10 hari dan memancarkan radiasi gamma dengan puncak kuat pada 41 keV dan 102 keV. Efek samping yang biasa terjadi adalah NSF (Neohrogenic Systemic Fibrosis), yaitu sebuah sindrom di mana serat fibrosis yang seharusnya lunak malah mengeras. Serat tersebut biasa berada di kulit, otot, sendi serta bagian organ tubuh kita seperti paru-paru. Apabila terjadi pengerasan, maka tubuh akan kejang-kejang. Selain itu juga Gadolinium dapat menyebabkan gagal ginjal, Sc46 memiliki waktu paruh dari 83,8 hari merupakan rascun yang bersifat moderat jika dikonsumsi dlam jumlah besar akan menyebabkan gangguan kesehatan yang dalam pemulihannya sangat lama. Cr51 merupakan zat radio aktif dengan radioaktivitas yang sedang akan tetapi toksisitas yang cukup tinggi yang sangat berbahaya pada lingkungan. Logam tersebut sangat beracun yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan dapat berujung kematian. Dalam air Cr51 dapat menyebabkan kerusakan ekosistem yang berakibat matinya biota sungai. Logam logam tersebut ditemukan pada sedimen sungai brantas dan ditemukan terbesar pada sungai porong. Hal ini disebabkan kondisi pada daerah sidoarjo merupakan kawasan industri di Jawa timur. Jika logam berat tersebut telah mencemari lingkungan maka ikan ikan dikawasan daerah tersebut tidak layak dikonsumsi untuk manusia karena sangat berbahaya bagi kesehatan. Selain itu jika air tersebut dikonsumsi secara langsung juga tidak layak untuk digunakan. Adapun cara untuk mengatasi agar kandungan radioaktif di sungai brantas tidak semakin meningkat maka perlu cara mengelola limbah radioaktif yang harus dilakukan oleh pabrik industri untuk mengolah limbahnya. .Limbah radioaktif dikelola sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan masyarakat, pekerja dan lingkungan, baik untuk generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Cara pengelolaannya dengan mengisolasi limbah tersebut dalam suatu wadah yang dirancang tahan lama yang ditempatkan dalam suatu gedung

penyimpanan permanennya.

sementara

sebelum

ditetapkan

suatu

lokasi

penyimpanan

Apabila dimungkinkan pengurangan volume limbah maka dilakukan proses reduksi volume, misalnya menggunakan evaporator untuk limbah cair, pembakaran untuk limbah padat maupun cair yang dibakar, ataupun pemanfaatan untuk limbah padat yang bisa dimanfaatkan. Penyimpanan permanen dapat berupa tempat di bawah tanah dengan kedalaman beberapa ratus meter untuk limbah aktivitas tinggi dan waktu paruh panjang, atau dekat permukaan tanah dengan kedalaman hanya beberapa puluh meter untuk limbah aktivitas rendah-sedang. Limbah radioaktif sebagian dapat dibuang ke lingkungan apabila kandungannya (konsentrasi dan radioaktivitasnya) telah dibawah batas ambang yang ditetapkan oleh Pemerintah (Badan Pengawas Tenaga Nuklir, BAPETEN). Namun sebagian lagi karena aktivitasnya dan umurnya panjang maka harus disimpan dalam jangka yang sangat panjang. Apabila badan pengawas mengijinkan, maka kegiatan pengelolaan tersebut sebagian boleh dilaksanakan oleh pihak penghasil limbah radioaktif, yaitu dari pengumpulan sampai penyimpanan sementara. Namun penyimpanan permanen dilaksanakan oleh BATAN. Apabila penghasil limbah radioaktif tidak mampu melaksanakan kegiatan sebagian pengelolaan tersebut, maka pengelolaan limbah radioaktif sepenuhnya kewajiban BATAN.

Badan yang melakukan pengawasan adalah Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) yang terpisah dari badan pelaksana (BATAN). Hal ini sesuai dengan amanat UU No. 10 tahun 1997 tentang Ketenaganukliran. serta Peraturan pemerintah No. 27 tahun 2002 tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif. : http://www.porink.com/bloggy/2011/03/01/efek-samping gadolinium/#ixzz1qEC782fF . http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1987/04/11/KSH/mbm.19870411.KS H31146.id.html

http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/iron-59

You might also like