Professional Documents
Culture Documents
Banyak gaya yang bisa dipilih untuk belajar secara efektif. Berikut adalah
tujuh gaya belajar yang mungkin bisa Anda ikuti
Sebaliknya, pada dasarnya kita tidak setuju cara belajar dengan Sistem
Kebut Semalam (SKS), yakni belajar semalam suntuk hanya pada saat
menjelang ujian keesokan harinya. Selain melelahkan dan mendatangkan
stres, cara belajar SKS tidak memberikan hasil yang memuaskan, bahkan
cenderung menuai kegagalan. Namun, dengan berbagai alasan banyak
siswa atau mahasiswa yang masih suka belajar dengan cara SKS.
Untuk lebih memotivasi siswa dan guru, pada kesempatan ini penulis
memaparkan tentang cara belajar yang baik ditinjau dari sudut pandang
sains (ilmu pengetahuan), Juga memberikan alasan ilmiah mengapa kita
lebih baik belajar secara berkesinambungan jauh hari sebelum ujian,
bukan belajar dengan cara dadakan (SKS).
Ada beberapa hukum dalam sains yang dapat dijadikan landasan ilmiah
tentang cara belajar yang baik, misalnya Hukum Newton. Hukum Newton
sangat terkenal terutama dalam pelajaran fisika dan telah diaplikasikan
dalam banyak bidang hingga sekarang. Misalnya untuk pembangunan
jalan, jembatan, rumah, gedung bertingkat, perancangan peluru kendali
hingga peluncuran roket ke luar angkasa.
Hukum I Newton
Sebagai contoh, pada saat kita berada dalam kendaraan yang sedang
bergerak kemudian kendaraan dihentikan (direm) tiba-tiba, maka kita
akan terdorong ke depan. Sebaliknya, pada saat kita berada dalam
kendaraan yang sedang diam kemudian secara tiba-tiba dijalankan, maka
kita akan cenderung tertarik ke belakang. Efek ini semakin nyata kalau
kendaraan dijalankan dengan tiba-tiba pada kecepatan cukup tinggi. Apa
artinya ini dikaitkan dengan cara belajar yang efektif?
Tertidur. Hal ini dapat dimengerti, karena kita dari keadaan diam (belum
pernah belajar) cenderung untuk tetap diam (tidak belajar). Lain halnya
kalau kita diberi tugas atau PR (pekerjaan rumah) yang harus
dikumpulkan esok harinya dan tugas ini akan dinilai serta mempengaruhi
kualitas kelulusan, maka jika kita belum mengerjakannya dapat dipastikan
kita memiliki suatu kekuatan besar dan terdorong untuk menyelesaikan
tugas tersebut. Jadi, memang diperlukan suatu gaya dari luar (energi
pendorong atau motivasi kuat) yang dapat memaksa kita dari keadaan
diam (tidak belajar) menjadi berada dalam keadaan belajar.
Sebaliknya, jika kita berada dalam keadaan belajar dan bergerak lurus
beraturan (maksudnya kita sudah memahami materi pelajaran, merasa
enjoy belajarnya), maka kita sering ‘lupa waktu’. Kita tidak merasa berat
untuk belajar bahkan sering merasa tertarik untuk terus belajar, kecuali
kalau ada gaya dari luar yang sangat kuat. Misalnya, acara film yang
sangat disukai atau kedatangan tamu spesial yang tidak bisa kita tolak.
Ini sesuai dengan Hukum I Newton, benda yang berada dalam keadaan
bergerak lurus beraturan akan cenderung bergerak lurus beraturan,
kecuali jika ada gaya dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi,
menurut Hukum I Newton, kita sebaiknya belajar secara
berkesinambungan dan teratur serta menghindari atau mengatasi segala
sesuatu yang dapat menghambat usaha belajar kita.
Hukum II Newton
Artinya, semakin besar gaya yang bekerja pada benda maka semakin
besar percepatan yang ditimbulkan. Sebaliknya, semakin kecil gaya yang
bekerja maka semakin kecil percepatan yang ditimbulkan. Bila gaya yang
bekerja pada benda sama dengan nol maka tidak ada percepatan yang
dihasilkan, artinya pada keadaan seperti ini Hukum I Newton yang
berlaku. Karena percepatan berbanding terbalik dengan massa
kelembaman, maka semakin besar massa benda semakin kecil
percepatan yang dihasilkan oleh gaya yang sama. Jika suatu benda
mengalami percepatan, maka kecepatannya akan semakin besar dengan
bertambahnya waktu. Jika kecepatan benda semakin kecil dengan
bertambahnya waktu, ini berarti benda tersebut mengalami perlambatan.
Bagaimana kaitan antara Hukum II Newton dengan cara belajar yang
baik?
Dari Hukum I Newton kita tahu, jika kita sudah dalam keadaan belajar
secara beraturan berkesinambungan dan tidak ada sesuatu yang dapat
mengganggu belajar kita maka kita cenderung untuk tetap terus belajar
(berkesinambungan), namun dengan kecepatan penguasaan materi yang
sama. Dari Hukum II Newton dapat kita nyatakan, diperlukan gaya
(motivasi) untuk mengubah kecepatan pengusaan materi belajar. Jika
besarnya motivasi untuk maju sama besar dengan keengganan kita untuk
maju (yang berdampak pada suatu kemunduran), maka resultan gaya (SF)
sama dengan nol. Berarti, proses belajar kita tidak mengalami kemajuan
(tetap segitu-gitu aja). Tanpa adanya motivasi untuk lebih cepat
menguasai materi atau motivasi untuk lebih banyak materi yang dikuasi.
Bila kita menginginkan percepatan yang besar, diperlukan suatu motivasi
yang semakin besar.
Hukum III Newton disebut juga Hukum Aksi-Reaksi. Apabila sebuah benda
mengerjakan gaya pada benda lain (disebut aksi), maka benda kedua ini
juga akan mengerjakan gaya yang sama besar pada benda pertama tetapi
berlawanan arah dengan gaya dari benda pertama. Ini dapat diartikan,
jika kita membenci suatu materi pelajaran, apa pun alasannya, maka
pelajaran tersebut akan balas membenci kita. Akibatnya, semakin sulit
bagi kita untuk menguasai materi pelajaran tersebut jika kita sendiri
membenci pelajaran itu. Jadi, kita harus berusaha menyenangi pelajaran
yang akan kita pelajari agar kita lebih mudah menguasai materi pelajaran
tersebut.
Terkait dengan Hukum Newton tersebut, ada beberapa tips tentang cara
belajar yang baik yang disarankan:
1. Jangan belajar hanya pada saat menjelang ujian. Jika terlalu lama dalam
keadaan diam (tidak belajar), maka kita semakin sulit untuk memulainya.
Semakin lama kita tidak belajar, semakin besar kecenderungan kita untuk
tetap tidak belajar.