You are on page 1of 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Tindakan Setelah seseorang mengetahui stimulus, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang telah di ketahui untuk dilaksanakan atau dipraktekan. Suatu sikap belum otomatis tewujud dalam suatu tindakan. Agar terwujud sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung berupa fasilitas dan dukungan dari pihak lain. Tindakan terdiri dari beberapa tingkat yaitu: 1. Presepsi Mekanisme mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil. 2. Respon Terpimpin Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh. 3. Mekanisme Dapat melakukan sesuatu secara otomatis tanpa menunggu perintah atau ajakan orang lain.

5
Universitas Sumatera Utara

4. Adopsi Suatu tindakan yang sudah berkembang dengan baik, artinya tindakan itu telah dimodifikasikan tanpa mengurangi kebenaran dari tindakan tersebut

(Notoatmodjo, 2007). Faktor-faktor yang Mempengaruhi pelaksanaan: Menurut Notoadmodjo (2003), Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya sebagai berikut : 1. Umur Umur adalah umur responden dalam tahun terakhir responden. Umur sangat erat hubungannya dengan pengetahuan seseorang, karena semakin bertambah usia maka semakin banyak pula pengetahuannya. 2. Pendidikan Tingkat pendidikan menentukan pola pikir dan wawasan seseorang. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka diharapkan stok modal semakin meningkat. Pendidikan memeliki peranan yang penting dalam kuwalitas. Lewat pendidikan manusia dianggap akan memperoleh pengetahuan (Notoadmodjo, 2007). 3. Lama Berkerja Lama berkerja adalah masa responden memberikan pelayanan kebidanan, baik instansi pemerintah maupun swasta. Seperti yang diungkapkan oleh mapire, pertumbuhan dalam perkerjaan dapat dilalui oleh seseorang apabila telah menjalani proses belajar dan pengalaman. Maka diharapkan yang bersangkutan memiliki kecakapan kerja yang bertambah baik serta memiliki keterampilan kerja yang tambah dalam kualitas dan kuantitas. (Hurlock. 1999). Sumber informasi dapat diperoleh dari :

Universitas Sumatera Utara

a. Media cetak, seperti booklet, leaflet, foster, rubrik, dan lain-lain. b. Media elektronik, seperti Televisi,Video, Slaide, Radio, dan lain-lain. c. Non-media, seperti didapat dari keluarga, teman, tenaga kesehatan.

B. Pengertian Bidan Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan telah menyelesaikan pendidikan bidan dan sudah memounyai izasah, dan telah dapat pengakuan dari negara dan di beri lisensi oleh pemerintah untuk mengaplikasikan ilmunya dengan buka praktek (Suryani, 2008, hlm. 29). Secara lengkap pengertian Bidan adalah seorang yang telah menyelesaikan pendidikan bidan dan telah diakui oleh Negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan di negeri itu, dia harus mampu memberi superviser, asuhan, dan memberikan nasehat yang dibutuhkan pada wanita selama masa hamil, persalinan dan masa pasca persalinan.memimpin persalinan atas

tanggungjawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak. Pekerjaan ini termasuk pendidikan antenatal dan persiapan untuk menjadi orang tua, dan meluas ke daerah tertentu darurat ginekology, keluarga brencna dan asuhan anak. (Ikatan Bidan Indonesia, 2005, hlm 124).

C. Pengertian Bayi Baru Lahir Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 (baru lahir) sampai dengan usia 1 bulan sesudah lahir. Bayi baru lahir dibagi menjadi dua : bayi baru lahir dini usia 0 sampai 7 hari dan bayi baru lahir lanjut usia 7 sampai 28 hari (Zunera, 2006, hlm 98)

Universitas Sumatera Utara

D. Pengertian Vitamin Vitamin adalah zat esensial yang diperlukan untuk membantu kelancaran penyerapan zat gizi dan proses metabolisme tubuh. Kekurangan vitamin dapat berakibat terganggunya kesehatan, karena itu diperlukan asupan harian dalam jumlah tertentu yang idealnya bisa diperoleh dari makanan. Vitamin merupakan senyawa organik yang

berperan bagi fungsi fisiologis normal vitamin juga tergolong ada dua kelompok yaitu vitamin larut lemak dan vitamin larut air. Vitamin larut lemak tegolong dalam vitamin K (Mutiara, 2008, hlm. 5).

E. Pengertian Vitamin K Vitamin K adalah vitamin yang dapat di larutkan di dalam lemak dan terdapat pada umbuh-tumbuhan seperti wortel, bayam, kubis. Hati dan ikan juga mengandung vitamin tersebut. vitamin K juga dapat disintis dalam usus manusia dalam berbagai kuman yang terdpat dalam usus besar seperti eschericha colli dan sebagainya, vitamin K diserap oleh usus bersama-sama dengan lemak (Pudjianti, 2005, hlm. 11). Vitammin K merupakan bahan pembentuk faktor pembekuan darah. Karena itu, vitamin K sangat berperan penting dalam proses pembekuanan darah. Kekurangan vitamin K dapat memperpanjang proses pembekuan darah pada kulit, selaput lendir dan organ lain dalam tubuh (Utami, 2006, hlm. 28).

F. MacamMacam Vitamin K Ada tiga bentuk vitamin K yaitu: 1. Vitamin K1 (phyloquninone) = yang terdapat pada sayuran hijau.

Universitas Sumatera Utara

2. Vitamin K2 (menaquinones) = yang disintesis oleh flora usus normal seperti bacteroodes fragilis. 3. Vitamin K3 (menodione) = merupakan vitamin K sintetik (tiruan yang terdapat di alam) (Savitri. 2006.hlm.18)

G. Defisiensi Vitamin K Defisiensi vitamin K menyebabkan pembekuan darah berlangsung lebih lama, sehingga mudah terkena homonorrhage, yakni keluarnya darah dari pembuluhnya. Angka kecukupan vitamin K untuk bayi usia 0-6 bulan adalah 5 mg/ hari. Terjadi perdarahan pada tali pusat, hidung, mulut, telinga, salurang kemih, atau anus. Memar tanpa sebab (bukan karena terantuk benda). Terjadi perdarahan pada bekas pengambilan darah sampai lebih dari enam menit, padahal bagian tersebut sudah ditekan. Jika terjadi perdarahan di otak, bayi tampak pucat, menangis melengking, muntah-muntah, demam, ubun-ubun tampak menonjol, kadang tampak kuning, dan akhirnya diikuti kejang (Dahlia, 2008, hlm. 6).

H. Fungsi Vitamin K Fungsi fitamin K pada bayi baru lahir adalah mencegah terjadinya perdarahan pada otak, selain itu merupakan bahan pembentuk faktor pembekuan darah pada kulit, selaput lendir, dan organ lain dalam tubuh bayi (Utami, 2008, hlm. 28).

I. Profilaksis Perdarahan Bayi Baru Lahir Semua bayi baru lahir harus di berikan vitamin K1 injeksi I mg (dosis tunggal) Intramuskuler di paha kanan atau kiri sesegera mungkin untuk mencegah perdarahan

Universitas Sumatera Utara

pada bayi baru lahir (perdarahan intrakranial) akibat difisiensi vitamin K yang di alami oleh sebagian bayi baru lahir (Ikatan Bidan Indonesi, 2007, hlm. 106).

J. Dosis Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir. Dosis Vitamin K1 (phytomenadione) pada bayi baru lahir adalah: 10 mg/ml dosis tunggal, suntik IM (intra muskular), atau oral, 3 kali @2mg, diberikan pada waktu bayi baru lahir, umur 3 sampai 7 hari, dan pada saat bayi berumur 1 - 2 bulan. Untuk bayi yang lahir ditolong oleh dukun maka diwajibkan pemberian profilaksis vitamin K1 secara oral.

K. Peralatan dan Perlengkapan Dalam Pemberian Vitamin K 1. Vitamin K injeksi 2. Sarung tangan satu pasang 3. Sepuit seteril 1 cc (sepuit kecil) 4. Bak instrumen 5. Kom 6. Bengkok 7. Kapas basah (DTT) 8. Kapas kering 9. Waskom berisi larutan chlorin 0,5 % 10. Safety box 11. Wastafel/ tempat cucu tangan 12. Sabun biasa/ antiseptik 13. Handuk/ lap tangan

Universitas Sumatera Utara

L. Prosedur pelaksanaan pemberian vitamin K 1. Sapa ibu dan bayi dengan ramah dan menginformasikan bahwa bayinya akan di suntik 2. Cek kembali kepastian vitamin K injeksi. 3. Jelaskan hal-hal yang berkaitan denngan ijeksi yang akan di berikan pada ibu: manfaat, efek samping, tempat injeksi, dan lain-lain. 4. Cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, keringkan dengan handuk 5. Siapkan vitamin K injeksi yang akan diberikan dengan mendekatkan meja yang tidak terkena matahari langsung. 6. Pakai sarung tangan (tidak perlu seteril hanya untuk melindungi petugas dari infeksi). 7. Ambil vitamin K injeksi kemudian buka (patahkan) tutupnya. 8. Lepaskan tutup sepuit dengan tidak menyentuh jarum sepuit. 9. Masukkan vitamin K injeksi ke dalam sepuit kecil 1cc. 10. Keluarkan gelembung udara, pegang sepit tegak lurus dan tarik penyumbatnya kemudian masukan perlahan. 11. Tentukan tempat injeksi di paha anterolateral di vastus lateralis. 12. Desinfeksi tempat penyuntikan dengan kapas (bukan kapas alkohol). 13. Suntikkan vitamin K injeksi secara intramuskuler tegangkan kulit dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri (tangan yang tidak dominan) tusukkan jarum kedalam kulit membentuk sudut 900. hapus darah dilokasi penyuntikan dengan kapas kering. 14. Masukan sepuit kedalam larutan kelorin, hisap larutan larutan kelori ke dalam sepuit.

Universitas Sumatera Utara

15. Buang sampah spuit ke dalam safety box. 16. Beritahu ibu tentang relaksasi lokal yang mungkin timbul rasa sakit atau kemerahan dan pembengakan di sekitr tempat penyuntikan. Relaksasi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah dua hari. 17. Bereskan semua peralatan yang digunakan dan pisahkan sampah kering dan sampah basah 18. Cuci tangan di wadah larutan kelorin 0,5%, bersihkan sarungtangan dan lepaskan secara terbalik 19. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk. 20. Amati reaksi pasca penyuntikan. 21. Ingatkan ibu untuk kunjungan ulang imunisasi 22. Pedokumentasian (yuli. 2009. hal. 41-43).

Universitas Sumatera Utara

You might also like