You are on page 1of 23

1

BBM (Blackberry Messanger) Sebagai Lifestyle (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya ) A. Konteks penelitian Dewasa ini kebutuhan manusia untuk saling berkomunikasi semakin berkembang pesat. Perkembangan ini disebabkan oleh sekian bertambah ruwetnya berbagai masalah yang harus dihadapi dan diselesaikan dalam waktu cepat dan singkat. Atau mungkin juga disebabkan makin hebatnya saling bergantungan sesama manusia yang satu dengan manusia yang lainnya dalam melengkapi keperluan hidup mereka sehari-hari. Teknologi yang digunakan dalam komunikasi manusia pada umumnya mempunyai perangkat keras, yang terdiri dari material atau psysical object, dan perangkat lunak, yang terdiri dari perangkat keras. Teknologi merupakan sesuatu yang dapat dipakai untuk mengurangi ketidakpastian dalam hubungan timbal balik. Smartphone atau telepon pintar adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, terkadang dengan fungsi yang menyerupai komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan definisi telepon pintar Bagi beberapa orang. telepon pintar merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh piranti lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi.beberadaan Blackberry sebagai salah satu alat komunikasi canggih Blackberry awalnya ingin dinamakan Pocket Link dan juga hampir dinamakan Strawberryn namun karena terkesan terlalu mirip dengan nama buah hingga alat komunikasi yang berteknologi canggih ini dimanakan Blackberry. Dengan alasan nama Blackberry ini terkesan cerdas dan akrab. Semenjak Obama presiden Amerika Srikat ini menggunakan handphone selular Blackberry, semakin banyak orang yang ingin memiliki handphone tersebut karena dianggap handphone blackberry merupakan handphone yang di khususkan bagi kalangan

menengah keatas. Dan tak sedikitpun artis-artis yang menggunakannya, di dalam Blackberry sendiri terdapat aplikasi BBM (Blackberry Messanger) yang akrab kita dengar. begitu juga mahasiswa pun sudah banyak yang ikut menggunakannya. Aplikasi BBM (Blackberry Messanger ) bisa dikatakan sebagai trend sesuai dengan perkembagan teknologi yang lebih canggih dan instan. Dari uraian diatas bahwasannya handphone selular Blackberry dengan fitur aplikasi BBM (Blackbery Messanger) sangat mempengaruhi lifestyle para mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabay Fakultas Dakwah yang kehadirannya memberikan sebuah gaya hidup kontemporer. Blackberry messanger merupakan perangkat selular atau handphone pintar (smartphone) yang memiliki kemampuan layanan Push E-Mail, telepon, sms, menjelajah internet (browsing) dan juga berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Lifestyle menuntut masyarakat untuk tidak ketinggalan dalam segala hal termasuk dalam bidang teknologi. Banyak orang yang berlomba-lomba ingin menjadi yang terbaik dalam hal pemahaman teknologi Gaya hidup digital (digital lifestyle) adalah istilah yang seringkali digunakan untuk menggambarkan gaya hidup modern yang sarat dengan teknologi komunikasi dan informasi. Berdasakan pemaparan diatas sangat disayangkan bahwasanya kehidupan masyarakat modern sekarang justru sangat terepresentasikan dalam slogan I shop

therefore I am --aku berbelanja, maka aku ada. Ungkapan tersebut, bahkan juga menjadi slogan populer yang merefleksikan semangat berkonsumsi masyarakat modern saat ini. Masyarakat modern ialah merupakan masyarakat konsumtif. Masyarakat yang terus menerus berkonsumsi. Namun konsumsi yang dilakukan bukan lagi hanya sekedar kegiatan yang berasal dari produksi. Konsumsi tidak lagi sekedar kegiatan pemenuhan kebutuhankebutuhan dasar dan fungsional manusia. Konsumsi telah menjadi budaya, budaya

konsumsi. Sistem masyarakat pun telah berubah, dan yang ada kini adalah masyarakat konsumen, yang mana kebijakan dan aturan-aturan sosial masyarakat sangat dipengaruhi oleh kebijakan pasar. Fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat konsumen, juga sangat diwarnai dengan kegempitaan kegiatan konsumsi. Bagi masyarakat konsumen, saat ini hampir tidak ada ruang dan waktu tersisa untuk menghindari diri dari serbuan berbagai informasi yang berurusan dengan kegiatan konsumsi. Di rumah, di kantor atau di kampus, kita tak henti-henti disodori berbagai informasi yang menstimulasi konsumsi melalui iklan di tv, koran maupun majalah-majalah. Berkembangnya gaya hidup masyarakat perkotaan tersebut, satu sisi bisa menjadi pertanda positif meningkatnya kesejahteraan hidup masyarakat kota. Yang mana peningkatan kegiatan konsumsi dipandang sebagai efek dari naiknya penghasilan dan taraf hidup masyarakat. Namun disisi lain, fenomena tersebut juga bisa dikatakan sebagai pertanda kemunduran rasionalitas masyarakat, yang mana konsumsi dianggap sebagai penyakit yang menggerogoti jiwa dan pikiran masyarakat. Konsumsi menjadi orientasi hidup bagi sebagian masyarakat, sehingga setiap aktifitas yang dilakukannya didasari karena kebutuhan berkonsumsi. Oleh karena itu, banyak pihak yang menyalahkan rasionalitas konsumsi sebagai faktor yang menyebabkan hilangnya kritisme masyarakat terhadap berbagai hal yang vital bagi kehidupan, kebijakan pemerintah maupun fenomena hidup lainnya. Dengan adanya fenomena diatas penulis merasa tertarik untuk melakukan kajian lebih lanjut mengenai BBM (Blackberry Messanger) yang menjadi lifestyle bagi kalangan mahasiswa khususnya mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya Fakultas Dakwah. Judul penelitian ini BBM (Blackberry Messanger) Sebagai Lifestyle (Studi Pada Mahasiswa

Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya ). B. Fokus Penelitian Dari latar belakang masalah tersebut,dapat disimpulkan beberapa masalah yang menjadi sasaran penelitian ini adalah: Bagaimana persepsi mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya Fakultas Dakwah tentang BBM (Blackberry Messanger) sebagai gaya hidup (lifestyle)? C. Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan maka yang menjadi tujuan peneliti adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa

Fakultas Dakwah Iain Sunan Ampel Surabaya Fakultas Dakwah tentang BBM (Blackberry Messanger) sebagai gaya hidup (lifestyle). D. Manfaat penelitian Penulis mengharapkan penelitian ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat sejalan dengan tujuan penelitian diatas, Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna baik secara teoritis / praktis. 1. Secara teoritis. Secara teoritis manfaat penelitian dapat menambah wawasan keilmuan yang berkaitannya dengan kehadiran BBM (Blackberry Messanger) di kalangan mahasiswa, khususnya Fakultas Dakwah Selain itu juga dapat dijadikan landasan untuk memperkaya wawasan umum tentang perkembangan teknologi.

2. Secara praktis Manfaat secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadikan masukan maupun rujukan bagi peneliti lainnya untuk lebih kreatif inovatif dalam penelitian komunikasi lebih baik. 3. Akademik a. Peneliti mencoba untuk memberikan konstribusi pemikiran temuan-temuan Mengenai BBM (Blackberry Messanger) sebagai Lifestyle sehingga dapat dijadikan Refrensi bagi peneliti dalam melakukan penelitian sejenisnya. E. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu Sebagai bahan komparasi bagi penelitian ini, penulis mencari refrensi hasil

penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan pada fokus penelitian yang ingin diteliti. Adapun penelitian terdahulu yang dapat digunakan sebagai referensi antara lain: No 1. 2. Unit yang diteliti Nama Peneliti Jenis Karya Keterangan Rachman Fauzi Gaya Hidup Konsumtif Sebagai Bentuk Komunikasi Non Verbal (Studi Kualitatif Pada Remaja Di Kelurahan Sidoklumpuk Sidoarjo) 2012 Petode penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Makna simbol gaya hidup konsumptif sebagai bentuk komunikasi non verbal bagi remaja yaitu a) nilai seni, b) bentuk kebebasan dan motivasi yang mendorong para remaja berperilaku gaya hidup konsumtif yaitu, mengikuti trend, mencari sensari dan hanya coba-coba.

3. 4. 5.

Tahun Penelitian Metode Penelitian Hasil Temuan Peneliti

Dan rekomendasi peneliti selanjutnya hendaknya mencoba meneliti faktor-faktor lain yang dapat memberikan pengertian bagi para pelaku lifestyle. 6. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui makna simbol gaya hidup

konsumtif bagi remaja remaja di Kelurahan Sidoklumpuk Sidoarjo sebagai bentuk

komunikasi non verbal Untuk mengetahui motivasi remaja di Kelurahan Sidoklumpuk Sidoarjo dalam berperilaku lifestyle. 7. Perbedaan Penelitian ini menggunakan teori simbolik

F. Definisi Konsep Konsep merupakan unsur penelitian penting dan biasanya dipakai oleh para

peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial yang dihadapi. Konsep adalah generasi dari sekelompok fenomena tertentu sehingga bisa dipakai untuk menggambarkan

fenomena yang sama untuk sebuah judul dalam penelitian ini adalah agar tidak terjadi salah paham atau salah pengertian penelitian. Adapun definisi konsep dan batasan dalam penelitian ini adalah ; 1. BBM (Blackberry Messanger ) BlackBerry Messenger adalah program pengirim pesan instan yang disediakan untuk para pengguna perangkat BlackBerry. Aplikasi ini mengadopsi kemampuan fitur atau aktivitas yang populer di kalangan pengguna perangkat telepon genggam. Contohnya fitur di aplikasi Google Maps atau Yahoo Messenger hingga aktivitas dengan Facebook atau Twitter. Semuanya bisa didapatkan oleh pengguna perangkat BlackBerry pada aplikasi ini. mengenai konsep-konsep yang dilakukan dalam

Blackberry Messenger merupakan salah satu keunggulan dari penggunaan perangkat BlackBerry selain layanan Push Mail. Layanan Messenger ini dibuat khusus bagi pemilik BlackBerry dan dirancang khusus untuk berkomunikasi di antara pengguna. Cara menggunakan BlackBerry Messenger adalah dengan penghubung nomor PIN yang terdiri dari 8 digit yang juga eksklusif dimiliki masing-masing perangkat BlackBerry 2. Life Style Secara etimonoligi kata life style berasal dari dalam kamus indonesia diartikan sebagai gaya hidup, sedangkan secara terminologi kata ini merupakan impilikasi dari gaya hidup masyarakat perkotaan yang berubah-ubah sesuai perkembangan zaman.1 Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya. Gaya hidup merupakan frame of reference yang dipakai sesorang dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu. Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image di mata orang lain, berkaitan dengan status sosial yang disandangnya. Untuk merefleksikan image inilah, dibutuhkan simbol-simbol status tertentu, yang sangat berperan dalam mempengaruhi perilaku orang. Pengertian-gaya-hidup.html terdiri dari lapisan-lapisan :

Dari lapisan teratas sampai lapisan terbawah. Dalam struktur masyarakat modern, Status sosial haruslah diperjuangkan (achieved)

1 http://www.membuatblog.web.id/2010/04/pengertian-gaya-hidup.html, diakses tanggal 19 April 2012

dan bukan karena diberi atau berdasarkan garis keturunan (ascribed). Selayaknya status sosial merupakan penghargaan masyarakat atas prestasi yang

dicapai oleh seseorang. Jika seseorang telah mencapai suatu prestasi tertentu, ia layak di tempatkan pada lapisan tertentu dalam masyarakatnya. Semua orang diharapkan mempunyai kesempatan yang sama untuk meraih prestasi, dan melahirkan kompetisi untuk meraihnya. Dari berbagai di atas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu. Faktor-faktor utama pembentuk gaya hidup dapat dibagi menjadi dua yaitu secara demografis dan psikografis. Faktor demografis misalnya berdasarkan tingkat pendidikan, usia, tingkat penghasilan dan jenis kelamin, sedangkan faktor psikografis lebih kompleks karena indikator penyusunnya dari karakteristik konsumen. Solomon dalam Sumarwan menjelaskan studi psikografik dalam beberapa bentuk seperti diuraikan berikut.2 a. Profil gaya hidup (a lifestyle profile), yang menganalisis beberapa karakteristik yang membedakan antara pemakai dan bukan pemakai suatu produk. b. Profil produk spesifik (a product-specific profile) yang mengidentifikasi kelompok sasaran kemudian membuat profil konsumen tersebut berdasarkan dimensi produk yang relevan. c. Studi yang menggunakan kepribadian ciri sebagai faktor yang menjelaskan, menganalisis kaitan beberapa variabel dengan kepribadian ciri, misalnya kepribadian ciri yang mana yang sangat terkait dengan
2 http://www.membuatblog.web.id/2010/04/pengertian-gaya-hidup.html, diakses tanggal 19 April 2012

konsumen yang sangat memperhatikan masalah lingkungan. d. Segmentasi gaya hidup (a general lifestyle segmentation), membuat pengelompokkan responden berdasarkan kesamaan preferensinya. e. Segmentasi produk spesifik, adalah studi yang mengelompokkan konsumen berdasarkan kesamaan produk yang dikonsumsinya.Orangorang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Menurut Chaney 3ada beberapa bentuk gaya hidup. a. Industri gaya hidup Seperti ini tubuh/ diri dan kehidupan sehari-hari pun menjadi sebuah proyek,benih penyemaian gaya hidup.Kamu bergaya maka kamu ada! adalah ungkapan yang mungkin cocok untuk melukiskan kegandrungan manusia moderen akan gaya.itulah sebabnya industri gaya hidup untuk sebagian besar adalah industri penampilan. b. Iklan gaya hidup Dalam masyarakat mutakhir, berbagai perusahaan (Korporasi), para politisi, individu-individu semua terobsesi dengan citra. Di dalam era globalisasi informasi sekarang ini, yang berperan besar dalam membentuk budaya citra (image culture) dan budaya citra ras (taste culture) adalah gempuran iklan yang menawarkan gaya visual yang kadang-kadang mempesona dam memabukkan. Iklan mempresentasikan gaya hidup dengan menambahkan secara halus (subtle) arti pentingnya citra diri untuk tampil di muka public.iklan juga berlahan tapi pasti mempengaruhi pilihan
3 Idy Subandy, Lifestyle Ecstasy: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesi, (Jakarta: Jalasutra, 1993), hlm. 278

citra rasa yang kita buat. c. Public Relation dan Jurnalisme Gaya hidup Pemikiran mutahir dalam dunia promosi sampai pada kesimpulan bahwa dalam budaya berbasis-selebriti (celebrity based-culture), para selebriti membantu dalam pembentukan identitas dari para konsumen kontemporer. Dalam budaya konsumen, identitas menjadi suatu sandaran aksesori fashion). Wajah generasi baru yang dikenal sebagai ank generasi selanjutnya, menjadi sekarang yaitu identitas yang di ilhami selebriti (celebrity-inspired identity), cara mereka berselancar di dunia maya(internet), cara mereka bergonta-ganti busana untuk jalan-jalan. Ini berarti bahwa mereka digunakan konsumen dalam parade identitas. d. Gaya hidup mandiri Kemandirian adalah mampu hidup tanpa bergantung mutlak pada sesuatu lain. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk mengenali kelebian dan kekurangan diri sendiri, serta berstrategi dengan kekurangan dan kelebihan diri sendiri, dan itu merupakan strategi untuk mencapai tujuan dan nalar merupakan alat untuk momen untuk membantu

menyusun strategi dan bertanggung jawab maksudnya melakukan perubahan secara sadar dan memahami bentuk secara setiap resiko yang terjadi serta siap

menanggung resiko. Dengan adanya gaya hidup mandiri, maka konsumarisme tidak lagi memanjarakan manusia

budaya

akan bebas dan menentukan

pilihan secara tanggung jawab, serta menimulkan inovasi-inovasi yang kreatif untuk menunjang kemandirian tersebut. e. Gaya Hidup Hedonis

11

Gaya hidup hedonis ialah meruapakan suatu pola hidup yang aktifitasnya mencari kesenangan hidup, seperti lebih banyak mengahabiskan waktu diluar rumah, lebih senang bermain-main dengan kesenagan keramaian kota dan senang membeli barang mahal yang disukainya serta selalu ingin menjadi pusat perhatian. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup menurut Amstrong (dalam Nugraheni, 2003) gaya hidup seseorang dapat dilihat dari prilaku yang dilakukan oleh prilaku yang dilakukan oleh individu seperti kegiatan-kegiatan untuk

mendapatkan atau mempergunakan

barang-barang jasa, termasuk dalam

pengambilan keputusan pada kegiatan-kegiatan tersebut lebih lanjut Amstrong (dalam Nugraheni ,2003) menyatakan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi gaya hidup ada dua yaitu: 1. Faktor internal (faktor dari dalam) yaitu sikap, pengalaman dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif, dan persepsi (Nugraheni, 2003) dengan menjelaskan sebagai berikut: a. Sikap yang berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipesiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang di organisasi melalui pengalaman dan mempengaruhi secara langsung dan prilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan sosialnya. b. Pengalaman dan pengamatan dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku, pengamatan

dapat diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat dipelajari. Melalui belajar orang akan memperoleh

pengamatan. Hasil dari pengalaman sosial akan dapat membentuk pandangan terhadap suatu objek. c. Kepribadian adalah konvigurasi karakteristik individu dan cara berprilaku yang menentukan perbedaan prilaku dari setiap individu. d. Konsep diri. Faktor lain yang menentukan kepribadian individu adalah konsep diri. Sudah menjadi pendekatan yang di kenal amat luas untuk menggambarkan hubungan antara konsep diri. G. Kerangka Pikir Peneliti Ilustrasi kerangka pikir penelitian BBM (Blackberry Messanger) sebagai Lifestyle (studi pada mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya Fakultas Dakwah) adalah

Berdasarkan penjelasan dari kerangka pikir diatas maka, Berkembangnya mind set masyarakat yang menjadi konsumtif bisa menjadi pertanda positif mengenai meningkatnya

13

kesejahteraan hidup masyarakat kota. Yang mana peningkatan kegiatan konsumsi dipandang sebagai efek dari naiknya penghasilan dan taraf hidup masyarakat. Namun disisi lain, fenomena tersebut juga bisa dikatakan sebagai pertanda kemunduran rasionalitas masyarakat, yang mana konsumsi dianggap sebagai penyakit yang menggerogoti jiwa dan pikiran masyarakat. Konsumsi menjadi orientasi hidup bagi sebagian masyarakat, sehingga setiap aktifitas yang dilakukannya didasari karena kebutuhan berkonsumsi. Oleh karena itu, banyak pihak yang menyalahkan rasionalitas konsumsi sebagai faktor yang menyebabkan hilangnya kritisme masyarakat terhadap berbagai hal yang vital bagi kehidupan, kebijakan pemerintah maupun fenomena hidup lainnya. Banyak hal yang bisa dibahas mengenai konsumsi. Meskipun demikian, ada beberapa fakta yang tetap tak terbantahkan, yaitu bahwa: Pertama, kita selalu terikat dengan kegiatan konsumsi. Kedua, secara fisik kita hanya bisa bertahan melalui konsumsi. Ketiga, dalam semua hal, kita semua adalah konsumen. Meskipun memang konsumsi adalah aktifitas kita yang tak terelakkan, namun ada beberapa perkembangan luar biasa yang harus kita waspadai berkenaan dengan aktifitas tersebut. Terutama tentang terbentuknya suatu bentuk kehidupan sosial baru yang menjadikan konsumsi sebagai pusatnya, sehingga kemudian justru muncul banyak masalah yang semakin nyata dan meresahkan bagi kita semua. Perkembangan yang luar biasa ini menekankan pembedaan antara keperluan-keperluan untuk bertahan hidup bagi manusia dan perkembangan suatu ideologi yang berdasar pada konsumerisme. Tindakan konsumerisme bukan lagi dilihat dari tingkat ekonomi masyarakat karena mereka yang telah berubah menjadi masyarakat konsumtif. Banyak barang elektronik yang ditawarkan dengan harga yang cukup mahal, namun masyarakat sangat antusias terhadapnya. Bukan karena mereka mempunyai uang cukup untuk membeli barang-barang tersebut, melainkan rasa gengsi yang di timbulkan , ingin dipuji dan ingin diakui yang menjadi motif dalam melakukan gaya hidup tersebut. Awalnya Blackberry merupakan barang mewah dan

hanya kalangan tertentu saja yang memilikinya tapi untuk saat ini Blackberry bukan lagi merupakan barang mewah karena semua kalangan bisa memilikinya. Dalam sistem masyarakat konsumen, rasionalitas konsumsi telah jauh berubah. Karena saat ini, masyarakat berkonsumsi bukan sebagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan (needs), namun lebih sebagai pemenuhan hasrat (desire). Kebutuhan mungkin dapat dipenuhi dengan konsumsi objek, sebaliknya, hasrat justru tidak akan pernah terpenuhi. Yasraf
4

mengemukakan, satu-satunya objek yang dapat

memnuhi hasrat adalah objek hasrat yang muncuk secara bawah sadar secara imajiner. Dan objek hasrat ini telah menghilang dan hanya mampu mencari substitusi-substitusinya dalam dunia objek dari simbol-simbol yang dikonsumsi. Inilah yang disebut dengan uses values (pengkaburan nilai-nilai). Dalam pemikiran Baudrillard, yaitu bahwa konsumsi membutuhkan manipulasi simbolsimbol secara aktif. Bahkan menurut Baudrillard, yang dikonsumsi bukan lagi use atau exchange value, melainkan symbolic value, maksudnya orang tidak lagi mengkonsumsi objek berdasarkan karena kegunaan atau nilai tukarnya, melainkan karena nilai simbolis yang sifatnya abstrak dan terkonstruksi. Konsumsi pada era ini diangap sebagai suatu respon terhadap dorongan homogenisasi dari mekanisasi dan tehnologi. Orang-orang mulai menjadikan konsumsi sebagai upaya ekspresi diri (sign values) yang penting, bahasa umum yang kita guinakan untuk mengkomunikasikan dan menginterpretasi tanda-tanda budaya. Karena mindset itulah akhirnya mereka termotivasi untuk membeli barang mewah tersebut. Diantaranya adalah handphone Blackberry dengan fitur aplikasi BBM (Blackbery Messanger) sangat mempengaruhi lifestyle para mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabay Fakultas Dakwah yang kehadirannya memberikan sebuah gaya hidup kontemporer. Blackberry messanger merupakan perangkat selular atau handphone pintar (smartphone) yang memiliki 4Amir Piliang, Yasraf. 2004 Tamasya Melampaui Batas-Batas Kebudayaan. Bandung : Jalasutra.

15

kemampuan layanan Push E-Mail, telepon, sms, menjelajah internet (br browsing) dan juga berbagai kemampuan nirkabel lainnya. H. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan jenis penelitian Dilihat dari fenomena fokus diatas, ,maka peneliti menggunakan jenis penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif,yang mana peneliti kualitatif ini menghasilkan deskripsi yang berupa tulisan hasil dari suatu tulisan hasil dari suatu penelitian 5Sebagaimana dikatakan oleh Suharsimi Arikunto6 bahwa penelitian diskriptif adalah penelitian untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala memuat apa adanya pada saat penelitian dilakukan penelitian deskriptif tidah membutuhkan administrasi dan pengontrolan tertentu. Adapun alasannya mengapa peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif adalah karena : a. Subyek yang diteliti merupakan fenomena lifestyle mahasiswa dalam menggunakan BBM (Blackberry Messanger) b. Penelitian ini bersifat Fleksibel c. Dengan penelitian deskriptif kualitatif maka pemalsuan data oleh subyek dapat dihindari karena adanya teknik keabsaan data di dalam terhadap sesuatu perlakuan, di samping itu tidak untuk menguji hipotesis

2. Subyek,Objek dan Lokasi Penelitian.


5 Lexy J Onong, Metode Penelitian Kualitatif (bandung : Remaja Rosdakarya.2001) hlm.03 6 Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian ( Yogyakarta : Rineka Cipta, 1997 ),hlm. 145.

Subyek penelitian adalah orang yang ditunjuk oleh peneliti dan dianggap memiliki pengetahuan yang luas terhadap obyek penelitian. Adapun subyek penelitian dalam hal ini adalah Mahasiswa Fakultas Dakwah Iain Sunan Ampel Surabaya.adapun dengan kriteria ialah Mahasiswa Fakultas Dakwah Pengguna BBM (Blackberry Messanger). Adapun Lokasi penelitian dalam penelitian ini dilakukan di Kampus IAIN Sunan Ampel Surabaya yang ber-Alamatkan di jln Achmad Yani 117 Surabaya 3. Jenis Dan Sumber Data Pada penelitian kualitatif ini jenis data yang digunakan yakni jenis data primer skunder Data primer adalah data yang diperoleh dari peneliti dari hasil wawancara dengan informan yang mana mengetahui dan faham akan obyek apenelitian Data Sekunder yaitu seala data yang mendukung hasil dari penelitian berupa dokumen-dokumen yakni koran, dan buku-buku sebagai bahan refrensi Pada penelitian Kualitatif ini menggunakan sumber data informan yang didasarkan pada kajian pokok yang diisi.

4. Tahap penelitian a.Tahap pra lapangan Merupakan tahap penelitian lapangan,adapun langka-langka yang dilakukan. 1) Menyusun rancangan penelitian

17

Pada tahap ini peneliti membuat usulan penelitian atau proposal penelitian. 2) Memilih lapangan Lapangan penelitian pada penelitian ini adalah lingkup Mahasiswa Fakultas Dakwah Iain Sunan Ampel Surabaya. 3) Mengurus perizinan Setelah proposal peneliti disetujui maka, dilanjutkan mengurus surat izin penelitian untuk melakukan wawancara dan observasi data-data yang dibutuhkan. 4) Menentukan informan Disini peneliti harus bisa memilih informan ( orang yang dimanfaaatkan untuk emberikan informasi tentang BBM (Blackberry Messanger) dan Lifestyle dengan teknim purposif sampling. 5) Menyiapkan perlengkapan Hal ini penting sebelum melakukan wawancara yakni penelitian menyiapkan note book,tape recorder,kamera ( untuk observasi ) agar hasil wawancara tercatat dengan baik sehingga dapat di dokumentasikan.

b. Tahap Lapangan Tahap ini mempersoalkan segala macam pekerjaan lapangan yang dilakukan pada tahap ini adalah persiapan diri untuk melakukan kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancaea,kemudian berperan serta untuk mendapatkan databyang valid dalam meneliti BBM ( Blackberry Messanger) sebagai Lifestyle pada Mahasiswa Fakultas Dakwah Iain Sunan Ampel Surabaya. c. Penulisan Laporan yaitu, hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang

disusun dalam bentuk format yang rapi dan dapat dipertanggung jawabkan. 4. Teknik pengumpulan data. a. Interview (Wawancara secara mendalam. Wawancara lam yaitu adanya hubungan peneliti dengan yang akan diteliti.Wawancara yang dilakukan bersifat terbuka dan struktur.Wawancara dilakukan untuk memperoleh data dari informan b. . Partisipatory observation ( pengamatan terlibat ) Yaitu dengan gejala dan sistematis mengamati aktifitas mahasiswa terutama pada aktifitas dalam mengikuti penelitian ketertarikan penggunaan bbm

(blackberry messanger ) sebagai sosial network.Observasi dilakukan untuk mendukung hasil dari sebuah wawancara c. Dokumentasi yaitu hal yang sama penting ketika melakukan penelitisn.di lakukan olehh peneliti untuk melakukan kontak dengan pelaku sebagai partisipan yang terlibat dalam suatu peristiwa.seperti informasi data yang tercantum di berbagai media massa, kepustakaan, bahan publikasi instansi dan pengumuman publik.7 6. Teknik Analisa Data Pada penelitian ini menggunakan analisa penelitian induktif dengan menggunakan proses : a. Reduksi data yakni pemilihan kata atau kalimat data dalam konsep secara heterogen.Data yang diperoleh dari lapangan jumlah cukup banyak,untuk itu perlu dicatatdengan rinci
7 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif ( Jakarta: Kencana,2009 ),hlm 107-121

19

b. Display data yakni penyajian data secara kelompok sesuai dengan fokus dalam penelitian, Dengan mendisplaykan data,maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami
c. Penarikan kesimpulan dan verivikasi.8

7. Teknik keabsaan Data Dalam melakukan penelitian ini menggunakan teknik keabsaan data sebagai berikut ; 1. Teknik perpanjangan keikutsertaan Teknik dilakukan untuk memperpanjang masa penelitian yang mana dirasa data itu kutrang lengkap peneliti bisa melengkapi dengan menggunakan teknik perpanjangan ini. 2. Diskusi dengan teman sejawat Diskusi dengan teman sejawat ini agar peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran,diskusi ini memberikan suatu

kesempatan awal yang baik untuk mulai menjajaki dan menguji hipotesis kerja yang muncul dari pemikiran peneliti. 3. Tringulasi ialah merupakan teknik pemeriksaan keabsaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu.Jadi Triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan dengan mengecek ulang.Triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber teori. a. Triangulasi dengan sumber,berarti membandingkan dengan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.
8 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D (Bandung : Alfabeta,2010)hlm.247-253

b. Triangulasi dengan teori,sebagai penjelasan banding apakah teori yang

digunakan sudah pas atau tidak.Disinilah letak teori yang kita temukan apa sudah pas dengan fenomena yang akan diteliti.9

I. Sistematika Pembahasan Sistematika penelitian ini dibagi menjadi lima bab, yang terdiri dari

pendahuluan,Kajian Teoritis,Penyajian Data,Analisis Data.Analisis data dan Penutup. Selanjutnya akan peneliti uraikan sebagai berikut:

BAB 1 Merupakan pendahuluan yang berisi gambaran umum meliputi : Konteks Penelitian ,Fokus Penelitian,Tujuan Penelitian,Manfaat Penelitian,kajian Hasil terdahulu,Definisi0definisi Konsep,Kerangka Pikir Penelitian,Metode Penelitian dan Sistematika Pembahasan.

BAB 11 Kajian Teoritis,Dalam bab ini akan membahas tentang teori yang relevan dengan fokus penelitian yang dikaji,juga penelitian terdahulu. BAB 111 Penelitian bab akan menjelaskan tentang Metode penelitian yang digunakan yang meliputi : Deskripsi Subyek,Obyek,dan Lokasi penelitian dan Deskriptif Data penelitian

9 Lexy J Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, ( Bandung : Remaja Rosda karya, 2007 ),hlm.330-332.

21

BAB 1V Dalam bab ini akan menjelaskan gambaran umum mengenai BBM (Blackberry Messanger ) sebagai Lifestyle.deskripsi hasil penelitian dan teknik analisis data juga membahas mengenai keterkaitan antara hasil penelitian data teori.

BAB V pada bab ini merupakan bab ahir yang berisi tentang penutup yang meliputi : Kesimpulan dan rekomendasi.kesimpulan dan disini merupakan jawaban langsung dari fokus penelitian. J. Jadwal Penelitian

Thpn aaa Studi Pendekatan Pem buatan Proposal Pengum pulan D ata Analisis D ata Penulisan Laporan

Ma ret A ril p Mei Ju i n I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

DAFTAR PUSTAKA

Simamora bilson , 2002 Aura merek, jakarta. PT gramedia pustaka utama Knapp Duane E, 2001 The Brand mindset,andi yogyakarta.erlangga.

Agger ben, 2003, Teory Sosial Kritis, Yogyakarta, Kreasi Wacana Bungin Burhan, 2008 .Sosiologi Komunikasi. Jakarta,Kencana Syam w.Nina.2011. Psikologi Sebagai Akar ilKomunikasi. Bandung.Remaja Rosdakarya. Saydam Gouzali. 2005, Teknologi Telekomunikasi. Bandung.Alfabeta. Effendi,Uchjana. Onong. 2003. Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi.Bandung :PT.Citra Aditiya Bakti Effendi Uchjana Onong. 2008.Dinamika Komunikasi.Bandung. PT Remaja Rosdakarya Moleong j Lexy.2005, Metodologi penelitian kualitatif.PT Remaja Rosdakarya Amir Piliang, Yasraf. 2004 , Tamasya Melampaui Batas-Batas Kebudayaan. Bandung : Jalasutra Baudrillard, Jean P. 2004 , diterjemahkan oleh Wahyunto. Masyarakat Konsumsi. Yogayakarta: Kreasi Wacana Feathersone, Mike. . 1992, Consumer Culture and Posmodernisme London : Sage Publications http://www.ubishops.ca/baudrillardstudies/vol2_2/norris.htm http://www.transparencynow.com/advertise.htm Kuswadi wawan,1996. komunikasi massa. Jakarta : PT Rineka Cipta Suharsimi Arikunto, 1997 , Prosedur Penelitian .Yogyakarta : Rineka Cipta

23

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D (Bandung : Alfabeta Bungin burhan, 2009 , Penelitian Kualitatif . Jakarta: Kencan http://www.membuatblog.web.id/2010/04/pengertian-gaya-hidup.html, diakses tanggal 19 April 2012 http://www.membuatblog.web.id/2010/04/pengertian-gaya-hidup.html, diakses tanggal 19 April 2012

You might also like