Professional Documents
Culture Documents
Jadikan Solo sebagai EcoCultural Jokowi, Walikota Solo City..!! Juli 2010
Eco-cultural
membuat sebuah ruang budaya, dalam tatanan yang ekologis..
Eco, from the Greek Word Oikos, meaning house, habitat or environment in relation to ecology Cultural relating to human ecology is a social paradigm
mission accomplished:
Menata ruang kota, relokasi PKL (memanusiakan manusia), mengembalikan ruang hijau, menciptakan public space
Mungkinkah???
Lets take a look an example of comparison..
Singapore
From Garden City to City in a Garden Garden City, dicetuskan mulai 1968 oleh menteri Lee, sebagai visi Singapura masa depan Tahun 2010, persentasi RTH di Singapore 17,8 % dari luas total Singapore (710,2 km2) Meningkatkan misi dari Garden City menjadi City in a Garden sebagai target selanjutnya.
Singapore
Ongoing Green Project
Singapore
Ongoing Green Project
Solo
Eco-cultural City towards City in the Garden
Dari sudut pandang kultural, Solo tidak diragukan lagi dikenal sebagai kota budaya. 2008, menjadi anggota dari World Heritage Cities Konsisten menyelenggarakan event-event kultural setiap tahun (34 event dan masih terus bertambah) misal: SIEM, SIPA, SBC, dsb. Kaya akan kunjungan obyek wisata budaya, misal: Kraton Kasunanan dan Puri Mangkunegaran, Pasar Windujenar, Museum Batik Kaya akan warisan budaya, misal: batik, blangkon, kesenian wayang orang Namun beberapa warisan budaya mulai memprihatinkan, seperti pagelaran seni wayang orang Sri Wedari yang mulai sepi pengunjung.
Solo
Eco-cultural City towards City in the Garden Program penataan ruang di Solo misal: Penataan Monumen Banjarsari, Mega Proyek Citywalk, Penataan bantaran kali Tirtonadi dan kali Anyar, penghijauan kota dengan pagar tanaman, dan program ekologis lainnya. Menurut UU No. 27 th. 2006 tentang Pengendalian Pemanfaatan Ruang, RTH (Ruang Terbuka Hijau) ideal sebuah kota adalah 30 %. Pada tahun 2010, dari luas 44,04 km2, luas RTH kota Solo hanya 4,6%. (*)
Solo membutuhkan sebuah penegasan tentang proyeksi masa depan tentang Eco-Cultural City, sebuah generator kota, sebuah Icon..
Pendekatan Arsitektur
Eko-Kultural
sangar tok no le,, kowe ngopo to dab..
Urban Resort
Secara lokasi, terletak di pusat kota, namun secara fungsi merupakan hotel yang juga berfungsi untuk wisata.
Membuat sebuah resor di Solo, menciptakan unsur alam yang tidak dimiliki kota Solo
Sri Wedari
Menilik Sejarah
Sriwedari, saksi perjalanan kebudayaan kota Surakarta
Pada masa pemerintahan Kraton, taman Sriwedari merupakan kebun milik kerajaan.
* Sumber: Dokumentasi, 1940
Kondisi Eksisting
Sriwedari, saksi perjalanan kebudayaan kota Surakarta
ra mudeng mbah
Konsep Desain
Sriwedari, saksi perjalanan kebudayaan kota Surakarta Menciptakan sebuah urban resort yang terintegrasi dengan peradaban kota Solo, mendekatkan wisatawan dengan kebudayaan lokal, sekaligus menciptakan public social space baru di kota Solo. Mengembalikan lahan Sriwedari menjadi kebun kota, menjaga aspek kultural historis, sebagai lahan ekologis untuk Solo Urban Resort. Menghidupkan kembali kegiatan budaya di Sriwedari (misal:wayang orang), dengan mengintegrasikannya ke dalam Solo Urban Resort. Membuat suatu fasilitas hotel resor wisata untuk memberikan pengalaman baru bagi wisatawan, menginap dalam suasana kota ekokultural.
Konsep Kegiatan
Urban Resort
Solo Urban Resort dengan Pendekatan Arsitektur Ekokultural
Cultural Center
Menginap (konteks pariwisata) Kegiatan wisata(spa, sport area) Kegiatan kuliner (restoran) Kegiatan massal(convention center) Urban Resort sebagai sebuah ruang untuk berwisata ekokultural.
Interaction
Cultural Center menghubungkan antara wisatawan dengan peradaban kota Solo sekaligus menjadi batas antara resort dengan ruang publik. Public Social Space sebagai sebuah ruang untuk rakyat.
Urban Resort
Solo Urban Resort dengan Pendekatan Arsitektur Eko-kultural
Membawa kegiatan resor ke tengah peradaban kota Solo. Menciptakan suasana alam yang mendukung kegiatan di resor.
Cultural Center
Solo Urban Resort dengan Pendekatan Arsitektur Eko-kultural
Mengintegrasikan suasana kultural ke dalam Urban Resort Menjaga dan melestarikan kebudayaan yang sudah ada sebagai penegasan karakter kota Solo.
Social Space
Solo Urban Resort dengan Pendekatan Arsitektur Eko-kultural