You are on page 1of 7

KRITERIA GAMBAR POLA YANG BAIK I.

Judul dan tanggal Tiap gambar pola harus mempunyai judul, misalnya : Gaun pesta pagi menurut model I (II dan seterusnya) Skala Pola dasar wanita Skala Memindahkan lipit pantas menurut model Skala II. Model Dalam menggambar pola menurut model selalu harus ada, model yang ditempelkan. M odel diciplak dengan tinta hitam (ballpoint) pada kertas putih (doorslag) atau d igunting dari majalah (foto copy) ditempel pada halaman pola. III. Ukuran Pada menggambar pola dasar harus ada ukuran, ukuran ditulis pada halaman keteran gan. Nama-nama ukuran ditulis penuh tidak disingkat. IV. Tata letak Halamaman keterangan : 1. Ukuran 2. Keterangan Halaman pola berisi gambar pola model yang diatur sebagai berikut : 1. Judul ditulis pada pertengahan halaman, 15 cm dari atas. 2. Bila gambar pola digambar pada kiri kanan halaman gambar, gambar dibuat 10 cm dari judul, 10 cm dari tepi kiri dan 10 cm dari tepi kanan. 3. Pembagian halaman pola. Bila gambar pola digambar ditengah halaman, cari lah pertengahan halaman gambar terlebih dahulu. 4. Bila mengubah pola gambarlah: a. Pola badan yang diubah dekat dengan pola dasar badan yang telah diberi t anda-tanda. b. Pola lengan yang diubah dekat dengan pola dasar lengan. c. Pola rok yang diubah dekat dengan pola dasar rok d. Dan seterusnya. V. Tanda-tanda gambar pola diatur serapi mungkin 1. Tanda arah benang ( ) Tanda arah benang dibuat sepanjang 10 cm sampai 20 cm atau sesuai dengan besarny a pola. Tanda arah benang pada benang sejajar dengan TM dan TB. Tanda arah benang rok sejajar dengan TM atau TB. Tanda arah benang pada celana sejajar dengan garis pertolongan pada TM atau TB. Tanda arah benang pada lengan sejajar dengan garis tengah lengan. Tanda arah benang pada kerah yang dipasangkan sejajar dengan garis TB atau sikiu -siku pada garis TB. Tanda arah benang menurut model seiring dibuat bila kita akan memanfaatkan corak dari bahan misalnya pada bahan bergaris dan berkotak. Pada bahan bercorak seara h atau berdiri anak panah dipakai untuk menunjukkan arah atau bedirinya corak. 2.

Tanda tulisan : Tulisan tengah muka (TM) tengah belakang (TB) pada badan atas, rok, celana. Tulisan bahu dan sisi perlu ditulis pada lapisan kerung lengan menurut bentuk, da ada lapisan leher menurut bentuk. Tiap mengembangkan pola, setiap bagian pola harus diberi nomor supaya tidak sala h letak waktu mengembangkan misalnya: 1, 2, 3 dan seterusnya. 3. Tanda-tanda lain Tanda sama ( ) dipergunakan untuk member tanda sama panjang untuk 2 bagian g aris yang sama

C B Tanda siku-siku () atau () tanda siku-siku.

4. Tanda beberapa kali diperlukan misalnya 2x, 3x, dan sebagainya. Tanda in i diperlukan agar tidak salah berapa kali digunting. 5. Tanda pada lengan dan kerung lengan.

VI. Pemberian warna pada pola atau penyelesaian pada gambar pola pada garis potongan. Cara memberi warna / menyelesaikan gambar = garis pola asli = garis pola badan muka = garis pola badan belakang = garis pertolongan =garis lipatan kain pada badan muka = garis lipatan kain pada badan muka = garis rangkapan (lapisan) = garis tempat lipit atau pola yang perlu digunting untuk dilebarkan untuk kerut . Tanda ini dibuat jika lipit ata kerut dibuat pada rancangan bahan.P.T = tanda dihapus = tanda dilebarkan = tanda lipi (ploi) = setengah lipit (halve plooi) = lipit pada pola, umpama kupnad (coupnad yang dipindahk an T.M = Tengah muka T.B = Tengah Belakang P.T = potong = tanda rah benang L = tanda garis siku-siku = untuk pola-pola yang tidak jelas batasnya mana yang muka dan m ana yang belakang. Misalnya lengan, kerah rebah, dan pinggan

DAFTAR 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

UKURAN Lingkar leher Lingkar Badan Lingkar pinggang Lingkar panggul Lebar muka Panjang muka Lebar punggung Panjang punggung Panjang sisi Panjang bahu Tinggi dada Ukuran pemeriksa I/II Lingkar lubang lengan Panjang lengan

: 88 cm : 69 cm 96 cm : 31 cm : 29 cm : : : : : 39 / 77 : 40 cm : 25 cm : 33 cm 35 16 11 14 cm cm cm cm cm

: 36 cm

15. 16. 17.

Tinggi puncak lengan Tinggi panggul Panjang rok

: 18 cm : 50 cm

: 12 cm

POLA DASAR WANITA DEWASA SISTEM SEDERHANA SKALA 1:4 POLA DEPAN POLA BELAKANG

KETERANGAN POLA DASAR BADAN SISTEM SEDERHANA : BADAN BAGIAN DEPAN : Buatlah titik A pada sebelah kiri atas kertas atau buku anda. A-B : 1/6 lingkar leher+ 2 cm. A-C : 1/6 lingkar leher + cm B-D : panjang muka Dari titik D buat gariz horizontal A-E : D-F = lingkar badan +1 cm D-G : 1/10 lingkar pingang +1 cm G-H : 3 cm (kup) D-I : lingkar pinggang +1 cm +3 cm (untuk kup) I-I : naik 1 I-J : panjang sisi, titik J menyentuh garis C-F C-K : lebar bahu K-K : turun 3 cm C-K : $C-K B-L : turun 5 cm L-M : tarik horizontal lebar muka K-M-J : hubungkan, lingkar kerung lengan D-N : Tinggi dada, melalui N tarik garis horizontal ke kanan N-O : lebar muka O-O : turun 2cm G-O : O-H tinggi kup / tinggi dada B-C-K-M-J-J-H-G-D-E adalah pola dasar badan muka D-O-K : ukuran uji BADAN BAGIAN BELAKANG : Buatlah titik pada sebelah kanan atas kertas atau buku anda Dari titik A buat garis horizontal dan vertical A-B : turun 11/2 cm A-C : 1/6 lingkar leher ditambah cm A-D : panjang punggung Dari titik D buat garis horizontal. A-E = D-F: lingkar badan dikurangi 1 cm Hubungkan titik E dan titik F D-G : 1/10 lingkar pinggang G-H : 3 cm (kup)

D-I : linggar pinggang 1cm + 3cm untuk kup. I-J : panjang sisi titik J menyentuh garis E-F C-K : lebar bahu K-K : turun 4 cm C-K : C-K B-L : turun 9 cm L-M : tarik garis horizontal lebar punggung K-M-J : hubungkan lingkar kerung lengan Antara garis G-H tarik garis vertical 12 cm (titik N) G-N = N-H : tinggi kup 12 cm adalah polda dasar badan belakang D-N-K : ukuran uji

POLA DASAR LENGAN SISTEM SEDERHANA SKALA 1:4 KETERANGAN POLA A-B A-C C-D C-E A-C B-C DASAR LENGAN SISTEM SEDERHANA : : lingkar kerung lengan- 6cm atau 8 cm : C-B : tinggi puncak lengan : panjang le ngan : dibagi 4 cm : dibagi 3cm

POLA DASAR ROK SISTEM SEDERHANA SKALA 1 : 4 POLA DEPAN

POLA BELAKANG

KETERANGAN POLA ROK SISTEM SEDERHANA : ROK BAGIAN DEPAN : A-B : 1 cm B-C : panjang rok B-D : tinggi panggul A-E : lingkar pinggang + 1 cm + 2 cm untuk kup D-F : lingkar panggul + 1 cm C-G : D-F G-G : 3 atau 5 cm B-M : 1/10 lingkar pinggang + 1 cm M-N : 12 atau 13 cm M-O : 2 cm untuk kup E-H : panjang rok ROK BAGIAN BELAKANG : A-B : 2 cm B-C : panjang rok B-D : tinggi panggul A-E : lingkar pinggang - 1 cm + 3 cm untuk kup D-F : lingkar panggul - 1 cm C-G : D-F G-G : 3 atau 5 cm B-M : 1/10 lingkar pinggang M-N : 12 cm M-O : 3 cm untuk kup E-H : panjang rok

POLA DASAR BADAN WANITA SISTEM PORRIE MULIAWAN SKALA 1 : 4 POLA DEPAN POLA BELAKANG

KETERANGAN POLA DASAR BADAN SISTEM PORRIE MULIAWAN : BADAN BAGIAN DEPAN : A - B = panjang muka B - C = dalam leher = 1/6 lingkar leher + 2 cm C - D = lebar leher = 1/6 lingkar leher + cm A - E = lingkar badan + 2 cm atau 1 cm untuk orang kurus dan gadis tanggung C - G = A - E G - H = 1/3 panjang bahu + 1 cm D - I = panjang bahu, dan titik I harus jatuh pada garis datar dari H Garis D - I ditarik terus sampai di garis sisi E - G, dapat titik J D - K = panjang bahu 1 cm J - L = panjang bahu + 1 cm A - M = 1/10 lingkar pinggang, tarik garis M - K, teruskan dengan k - K = cm M - N = tinggi dada. Tarik garis N - L, teruskan sehingga N - L = N - K E - P = 3 cm P - O = lingkar pinggang + 2 cm ( orang kurus 1 cm ) di kurangi jarak A - M B - Q = 4 cm, tarik garis datar Q - R Ukur N - R, lalu ukur N - S = N - R S - T = lebar muka dikurangi Q - R (garis S - T digambar sejajar g aris lanjutan D - I) Sambungan J - T. Tarik garis bahu D - K dan J - L, garis lipit kup pinggang N - O dan garis lipit kup pinggang N - O dan garis lubang lengan menurut gam bar contoh Tepi pola badan muka digambar dengan garis merah, garis tengah muka, garis titik , garis, titik. BAGIAN BAGIAN A B C A E C BELAKANG B C D E F G : = = = = = = panjang punggung dalam leher = 1 cm - 1 cm lebar leher = 1/6 lingkar leher lingkar badan - 2 cm atau 1 cm untuk orang kurus panjang sisi A - E

G - H = F - G dikurangi 1 cm D - I = panjang bahu, dan titik I harus jatuh pada garis datar H Garis D - I ditarik terus dengan 1 a 1 cm untuk lipit kup bahu belakang D - K = panjang bahu 1 cm J - L = panjang bahu + 1 cm A - M = 1/10 lingkar pinggang 1 cm tarik garis M - K Titik N letaknya 4 cm di bawah garis datar dari F M - O = 2 cm untuk lipit kup pinggang O - P = lingkar pinggng 2 cm ( orang kurus 1 cm ) dikurangi jarak A - M F - Q = garis datar Q - R = lebar punggung. Tarik garis R - S tegak lurus lengan menurut gambar contoh. Tarik garis lipit kup N - O K - T = 6 cm panjang lipit kup bahu Tarik garis L - T Tepi pola badan belakang di gambar dengan garis biru dan T, belakang dengan gari s titik garis.

POLA DASAR LENGAN SISTEM PORRIE MULIAWAN SKALA 1:4 KETERANGAN POLA LENGAN SISTEM PORRIE MULIAWAN : A-B : tinggi kepala lengan B-C : lingkar lubang lengan B-E : panjang lengan F-G : garis bawah lengan F-G : diukur masuk 1 cm PECAH POLA MACAM MACAM BENTUK LEHER DAN KERAH ( SKALA 1 : 4 ) Setelah siswa

PECAH POLA BENTUK LEHER BULAT SKALA 1 : 4 POLA DEPAN PECAH POLA BENTUK LEHER SEGI TIGA ( LEHER RUNCING ) SKALA 1 : 4 POLA LEHER SEGITIGA POLA DEPAN PECAH POLA BENTUK LEHER SEGI EMPAT SKALA 1 : 4 POLA LEHER SEGI EMPAT POLA DEPAN PECAH POLA BENTUK LEHER SEGI LIMA SKALA 1 : 4 POLA LEHER SEGILIMA POLA DEPAN PECAH POLA BENTUK LEHER PERAHU SKALA 1 : 4 POLA LEHER PERAHU POLA DEPAN PECAH POLA BENTUK KERAH TEGAK SKALA 1 : 4 POLA DEPAN POLA BELAKANG POLA BELAKANG POLA BELAKANG POLA BELAKANG POLA BELAKANG POLA BELAKANG

PECAH POLA BENTUK KERAH SETENGAH TEGAK SKALA 1 : 4 PECAH POLA BENTUK KERAH REBAH SKALA 1 : 4

You might also like