You are on page 1of 20

REGULASI KEUANGAN SEKTORPUBLIK

DASAR HUKUM KEUANGAN SEKTOR PUBLIK


Keuangan Negara diinterprestasikan sebagaipelaksanaan hak dan kewajiban warga yangdapat dinilai dengan uang. dalam kerangkatatcara penyelenggaraan pemerintahan. Wujudpelaksanaan keuangan negara tersebut dapatdiidentifikasi sebagai segala bentuk kekayaan,hak dan kewajiban negara yang tercantumdalam APBN dan laporan pelaksanaannya.

UUD 45 Amandemen IV BAB VIII pasal 23 mengenai KeuanganNegara


a.APBN b. Pajak c. Jenis dan harga mata uang d. perihal keuangan e. pemeriksaan keunagan negara

REGULASI AKUNTANSI SEKTORPUBLIK DI ERA PRA REFRMASI


UU NO 5 TAHUN 1974 tentag Pokok-pokok Pemerintahan di daerah PP no 5 tahun 1975 tntang Pengurusan, Pertanggungjawaban danPengawasan Keuangan Daerah PP No 6 tahun 1975 ttg penyusunan APBD, pelaksanaan Tata Usahakeuangan Daerah, dan Penyusunan perhitugan APBD Kepmendagri No 900-009 Tahun 1980 tentang manual AdministrasiKeuanga daerah UU No 18 thn 1997 ttng Pajak daerah dan retribusi daerah Kepmendagri No 3 Tahun 1999 ttng Bentuk dan Susunan PerhtungaAPBD

REGULASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DI ERA PASCAREFRMASI


UU 22 TAHN 1999 ttng PEMDA UU 25 THN 1999 ttng PERIMBANGAN KEUANGAN DAERAH DAN PUSAT UU 28 THN 1999 ttntg Penyelengaraan Negara ynag Bresih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme UU 25 THN 2000 TENTANG Kewenagna Pemerintah dan kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom UU 17 th 2002 Tentang Keuangan Negara UU No 1 thn 2004 UU 15 Th n 2004 UU 25 Thn 2005 UU 32 Thn 2004 UU 33 Thn 2004 Kepres 80 Thn 2003 PP 104 thn 2000 ttng Dana perimbangan PP 105 thn 2000 ttng PP 106 thn 2000 ttng PP 107 thn 2000 ttng PP 108 thn 2000 ttng PP 109 thn 2000 ttng PP 110 thn 2000 ttng Kepres No 228 tahun 2002 Kepres 17 Thn 2000 Kepmendagri 29 Thn 2002 PP 24 Thn 2005 Permendagri 13 tahun 2007 SK Mendagri No 900 thn 2007 prosedur administrasi dan pelaporan Keuang

Paradigma Baru ASP di Indonesia


Penerapan Akuntansi dalam Praktik Pemerintah untukkeguanaan Good Governance Penerapannya dipandu oleh 3 UU yaitu : UU No 17 tahun 2003 ttng Keuangan negara UU No 1 tahun 2004 ttng Kebendaharawanan Dan UU No 15 tahun 2004 ttng Pemeriksaan Keuangan Negara UU 25 Thn 2004 SPPN UU 32 thn 2004 ttng Pemda UU 33 thn 2004 Perimbangan Keuangan atara Pemerintah Pusat dan Daerah PP 24 thn 2005 ttng SAP

Prinsip Pengelolaan KeuanganNegara

Akuntabilitas berdasarkan hasil atau kinerja Keterbukaan dalam setiap transaksipemerintah Pemberdayaan Manajer Profesional Adanya Pemeriksa eksternal yang kuat,profesional dan mandiri dlm pelaksanaanpemeriksaan

BARANG DAN JASA PUBLIK VS BARANG DAN JASA SWASTA


Alokasi Barang dan Jasa dalam suatu masyarakat dilakukan oleh2 mekanismeMekanisme Pasar Mekanisme birokrasiMekanisme pasar dianggap lebih efisien (Musgrave,1948,Brown& Jacson 1986), namun trnyata masih terjadi kegagalan pasar (market failure)

Barang Publik

Barang kolektif yang seharusnya dimiliki oleh Negara Sifatnya tidak eksklusive Diperuntukan untuk kepentingan masyarakat luas Contoh : Udara, Air bersih dan keamanan lingkungan

Barang Swasta (private)


Barang dimiliki oleh swasta Sifatnya eksklusive Dunikmati oleh mereka yang mampumembelinya Harga berdsarkan harga pasar yang ditentukanoleh penjual untuk memperoleh keuntungansebesar-besarnya Misalnya : Perumahan mewah,hotel

Barang jasa jasa setengah kolektif :


Barang /jasa setengah kolektif yang dimilikisecara patungan antara pemerintah danswasta Seharusnya barang ini tidak bolehe ksklusif dan pemerintah harus ikut dalammenentukan harga penjualannya yang tidakterjangkau oleh rakyat kecil misalnya sekolahswasta, rumah sakit swasta

Pada dasarnya swasta hanya bertangungjawabterhadap biayadan manfaat yang menguntungkandirinya sendiri, swasta biasanya tidak bertanggung jawab atas biaya dan manfaat sosialnya, misalnyakerusakan lingkungan, baik lokal maupun skala yanglebih luas lagi. Yang diakibatan oleh produksi barangswasta. Mereka menganggap biaya dan manfaat sosialini akan mengurangi keuntungan mereka (Opportunitycost). Apalagi biaya dan manfaat sosial ini sulit diukur karena tak ada padanan harganya dipasar

Excludability
Suatu barang dikategorikan sebagai barangswasta atau publik dientuan oleh sifatexcludability dan persaingan. Excludability adalah kondisi dimana konsumendan produsen barang atau pelayanan bisamemastikan bahwa orang lain tidak memperolehmanfaat dari barang/jasa pelayanan tersebut.

Persaingan
Persaingan adalah kemampuan daya saing .Bila suatu barang dipergunakan secarapeorangan maka, day saingnya tinggi,sedangkan bila dapat dimanfaatkan seca rabersama-sama maka, daya saingnya rendah

excludability rendah
Pada umumnya barang/jasa publik memiliki excludabilityrendah, ini berarti jika barang tersebut diproduksi maka,barang tersebut dapat dipergunakan oleh orag banyak,misalnya jasa keamanan oleh polisi. Barang jasa inidimanfaatkan oleh banyak orang sehingga umumnya(seharusnya) murah dan dibiayai oleh publik

common pool goods


Barang yang berdaya saing tinggi tetapiexcludability rendah disebut common poolgoods contohnya pengadaan air disuatudaerah tertetu.

toll goods/services.
Barang yang excludability tetapi daya saingnyarendah disebut toll goods/services.Barang/jasa ini digunakan bersama-samatetapi dalam pemanfaatanya konsumen tetapdikenakan biaya, misalnya jalan tol

Cara menaikkan tingkat excludability :


1.Perubahan Teknologi. Pencegahan PenyakitDB melalui fogging vs pil 2.Pengetatan hak milik atau karakterstikkekhususan sifat konsumen Pendidikan Negeridengan harus membayar biayapengembangan yang sangat tinggi

Kekecualian Pemenuhan barang dan jasaoleh swasta (harus oleh sektor publik) :
1.Bila Pelanggan tak mampu menilai mutupelayanan 2.Bila tidak terjadi persaingan antar parapemberi pelayanan 3.Terdapat faktor luar yang negatif kuat yangme mpengaruhi pelayanan

Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa

Kepres 80 tahun 2003/Keppres 61 tahu 2004 :Pedoman pelaksanaan Pengadaan barang dan jasaPemerintah UU 5 Tahun 2000 Larangan praktek monolpoli danpersaingan usaha yang tidak sehat UU 28 tahun tahun 1999/UU 31 tahun 2000 tentangPenyelenggaraan Negara yang Bersih Bebas dariKolusi Korupsi dan Nepotisme

You might also like