You are on page 1of 4

Dasar tori Arus yang timbul dalam suatu logam/penghantar yang bergerak di dalam medan magnet.

Umumnya merugikan karena dapat menimbulkan kalor (kerugian energi), dapat dikurangi dengan memecah-mecah penghantar tersebut.

Pemanfaatan arus pusar: 1. Alat pemanas induksi 2. Redaman elektromagnetik/rem magnetic Bila penghantar memotong garis-garis gaya, dalam penghantar terjadi arus induksi, demikianpula bila dalam penghantar pejal itu terjadi perubahan garis-garis gaya. Arus induksi yang terjadiarahnya melingkar dan tegak lurus pada garis-garis gaya, karenanya disebut arus pusar atau arus eddy (Focault). Adanya arus Focault menimbulkan beberapa kesulitan pada alat-alat listrik seperti Transformator, induktor, elektromotor, dan sebagainya. Untuk menghindari kerugian yang diakibatkan oleh arus Focault, inti besi dibuat dari keping-keping tipis yang satu sama lain diisolir, dan diletakkansejajar dengan garis-garis gaya.

Ketika magnet bergerak di dekat konduktor non-magnetik seperti tembaga dan aluminum, ia akan mengalami gaya disipasi yang disebut gaya pengereman magnetik (magnetic breaking force). Dalam eksperimen ini, kita akan menyelidiki sifat alami dari gaya ini. Gaya pengereman magnetik bergantung pada

kekuatan magnet (momen magnet ), konduktivitas konduktor (c ), ukuran dan geometri magnet maupun konduktor, jarak antara magnet dan permukaan konduktor (d), dan kecepatan magnet relatif terhadap konduktor (v).

Pada eksperimen ini gaya pengereman magnet dianggap bergantung pada kecepatan (v) dan jarak magnet dengan aluminum (d). Secara empiris dituliskan sebagai F =k d pvn (2.1) ko : suatu konstanta bergantung ,c , dan geometri magnet dan konduktor yang tidak berubah dalam experimen ini. Dimana: d : jarak dari tengah magnet ke permukaan konduktor. v : kecepatan magnet relatif terhadap konduktorp dan n : faktor pangkat (tidak harus bulat) yang akan dicari dari eksperimen Prinsip dari pengereman magnetik biasa digunakan pada kereta, rem magnetik terdiri dari satu atau dua lapis magnet neodymium . Ketika sisi logam (biasanya tembaga atau tembaga / aluminium alloy) lewat di antara deretan magnet, arus eddy dihasilkan dalam sirip, yang membuat medan magnet berlawanan dengan gerak sirip. Resultan gaya pengereman berbanding lurus dengan kecepatan di mana sirip bergerak melalui bagian rem. Rem adalah komponen yang sangat penting tetapi salah satu kelemahan pengereman magnet dalam gaya eddy adalah kereta tidak pernah dapat benar-benar berhenti kereta dalam kondisi ideal. Efek pengereman magnetik dapat dijelaskan dengan contoh saat roda kereta melewati setiap rangkaian rem. Kecepatan kereta (dalam unit apapun) pada awalnya akan menjadi 40, kemudian 20, 10, 5, dan seterusnya. Hal ini kemudian sering diperlukan untuk membawa kereta berhenti sempurna dengan paket tambahan rem sirip atau "roda kicker" dengan ban karet sederhana yang melakukan kontak dengan kereta . Karena magnet yang digunakan cukup kuat sehingga magnet bumi memberi torka cukup kuat padanya. Torka ini akan memutar magnet ketika magnet menggelinding turun, sehingga

akan menimbulkan gaya gesek yang kuat dengan lintasan. Pada percobaan torka harus diminimalkan yaitu dengan cara membuat sudut (memiringkan) pada bidang lintasan sehingga saat magnet menggelinding pada lintasan gaya gesek juga dapat diperkecil. Sesuai hukum III Newton, akan ada gaya aksi reaksi dengan besar yang sama tetapi berlawanan arah dengan kerja magnet. Gaya aksi reaksi inilah dikenal sebagai gaya pengereman magnetik. Jika jarak magnet dengan konduktor konstan, maka gaya pengereman magnetik hanya bergantung pada kecepatan gerak magnetik. Sehingga persamaannya menjadi F =k d pvn = -k1vn K1 adalah konstanta dalam eksperimen. Jika jarak magnet dengan konduktor divariasikan maka gaya pengereman magnetik akan bergantung pada kecepatan gerak magnetik dan jarak magnet-konduktor (d). Ketika magnet mencapai kecepatan terminal maka total torsi samadengan nol. Persamaan geraknya menjadi (2.3) (2.2)

Eddy currents (disebut juga Foucault currents) adalah arus listrik yang diinduksikan dalam inductor saat konduktor berada dalam medan magnetic yang berubah.; bergantung pada gerak relatif dari medan sumber dan konduktor atau bergantung pada variasi medan magnetic terhadap waktu. Hal ini dapat menyebabkan electron, atau arus yang melingkar /berpusar dalam konduktor. Arus pusar ini memiliki induktansi dan medan magnet induksi. Medan magnet induksi ini dapat menyebabkan tolakan, tarikan, dorongan dan efek pengereman. Kuatnya pengaruh medan magnetik, atau besarnya konduktivitas elektrik dari konduktor, atau cepatnya perubahan medan magnetik, daripada besarnya arus yang berkembang dan besarnya medan magnet yang dihasilkan. Adanya perubahan medan magnetik dari lintasan aluminium akan menyebabkan tegangan induksi di lintasan aluminium. Eddy currents, seperti semua arus listrik, menghasilkan panas seperti Eddy currents, like all electric currents, generate heat as well as electromagnetic forces. The heat can be harnessed for induction heating. The electromagnetic forces can be used for levitation, creating movement, or to give a strong braking effect. Eddy currents can also have undesirable effects, for instance power loss in transformers. In this application, they are minimised with thin plates, by lamination of conductors or other details of conductor shape. Self-induced eddy currents are responsible for the skin effect in conductors.[3] The latter can be used for non-destructive testing of materials for geometry features, like micro-cracks.[4] A similar effect is the proximity effect, which is caused by externally-induced eddy currents.[5]

You might also like