You are on page 1of 6

Peran dan Fungsi Pemerintah

Resume Keuangan Publik


Fauziah Restiyanti_15_2L

PERAN DAN FUNGSI PEMERINTAH Dalam setiap sistem perekonomian, selalu ada keterlibatan pemerintah entah itu sistem ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi sosialis. Hal ini dikarenakan tidak adanya sistem yang sempurna. Partisipasi pemerintah dimaksudkan untuk menyempurnakan sistem ekonomi yang ada. Sehingga porsi peran pemerintah dalam tiap sistem pun berbeda beda. Ada dua hal yang menjadi alasan pemerintah terlibat dalam sistem perekonomian: 1. Kegagalan pasar Yakni adanya barang-barang publik yang bersifat nonrival dan nonexcludable, tidak sempurnanya sumber daya yang produktif, informasi yang tidak sempurna, kejahatan moral produsen yang ingin mendapat keuntungan berlebihan. 2. Aspek keadilan Ketidakadilan sering membuat situasi yang tidak menguntungkan seperti kemiskinan, kejahatan dan eksternalitas negatif, dan lain-lain. Peran pemerintah dalam sistem perekonomian dibagi tiga: 1. Peran penyedia (provider role) Pemerintah menyediakan barang publik untuk menjamin stabilitas makro,keadilan, dan lain lain 2. Peran kemitraan ( partnership role) Pemerintah bekerja sama dengan swasta untuk menyediakan peraturan, pembangunan infrastruktur dasar dan perlindungan risiko dan kerugian. 3. Peran Adam Smith memiliki pendapat bahwa fungsi pemerintah adalah: 1. Fungsi keamanan 2. Fungsi peradilan 3. Fungsi barang publik

Secara umum dalam perekonomian modern, pemerintah memiliki tiga fungsi, yaitu: 1. Fungsi alokasi 2. Fungsi distribusi 3. Fungsi stabilisasi

1. Fungsi alokasi Latar belakang adanya fungsi alokasi adalah penyediaan barang publik. Barang publik adalah barng yang disediakan pemerintah. Barang ini memiliki sifat nonrivalry dan nonexcludability. Nonrivalry artinya barang tersebut kalau sudah dipakai orang lain tidak akan mengurani kesempatan orang lain untuk menggunakannya. Sementara

nonexcludability artinya tidak adanya kemampuan untuk mencegah seseorang yang tidak memberikan kontribusi pada barang publik itu untuk menggunakan barang tersebut. contoh barang publik adalah jalan umum. Ketika seseorang menggunakan jalan umum, orang lain masih tetap bisa menggunakan jalan tersebut (nonrivalry). Pemerintah pun tidak mampu untuk mencegah orang yang tidak memberikan kontribusi pada jalan itu untuk tidak lewat. Sekalipun pemerintah membangun pagar agar orang tersebut tidak lewat, hal ini justru merugikan orang lain (nonexcludability). Disinilah terjadi kegagalan pasar dimana masyarakat tidak mau membayar untuk jalan tersebut. Mereka berpikir bahwa mereka tetap dapat menikmati jalan tersebut terlepas mereka membayar atau tidak. Barang publik berdasarkan lokasi dibagi menjadi barang publik lokal dan nasional. Barang publik lokal lebih mudah diawasi dari free rider. congestible good, artinya memiliki sifat tidak bersaing rendah. Untuk mengetahui barang publik apa yang dibutuhkan masyarakat, diadakan lewat pemungutan suara. Pemerintah harus meyakinkan masyarakat bahwa setiap suara penting untuk mengetahui barang publik yang dibutuhkan. 2. Fungi Distribusi Dalam melaksanakan fungsi distribusi, pemerintah mengusahakan distribusi pendapatan dan kekayaan. Distribusi pendapatan tergantung pada pemilikan faktor produksi, Barang barang ini bersifat

permintaan dan penawaran faktor produksi, sistem warisan dan kemampuan memperoleh pendapatan. Sebagian ahli ekonomi berpendapat bahwa masalah keadilan dan efisiensi berkebalikan. Perubahan ekonomi dikatakan efisien jika pemberian manfaat bagi orang lain tidak membuat orang lain dirugikan. Pandangan ini sedikit kurang tepat karena bagaimanapun kebijakan pemerintah selalu memberikan dua dampak, negatif dan positif. Keadilan ada dua macam, yaitu keadilan horizontal dan vertikal. Keadilan horizontal Dalam konsep ini diasumsikan setiap orang memiliki kapasitas yang sama untuk menikmati pendapatan, atau paling tidak kapasitasnya berada dalam interval tertentu. Hal ini tidak tepat karena dalam pendapatan itu sendiri harus dikaitkan pula dengan kondisi orang tersebut. Dua orang dengan pendapatan satu juta akan tidak bisa dianggap adil jika salah satunya memiliki lima orang anak dan yang lainnya hanya memiliki dua anak. Jadi, secara umum konsep keadilan horizontal sulit ditemukan. Keadilan vertikal Dalam konsep ini, setiap orang diperlakukan berbeda tergantung kondisi. Salah satu penerapan dari keadilan vertikal ini adalah penghitungan pajak dimana tidak hanya pendapatan yang mempengaruhi jumlah pajak yang dibayar, tapi jenis, jumlah keluarga yang ditanggung,dan lain lain. Dalam hal keadilan terdapat prinsip kompensasi. Yakni bahwa dalam mewujudkan keadilan, tidaklah mungkin untuk mengubah sesuatu menjadi lebih baik tanpa membuat hal lain menjadi sebaliknya ( Pareto). Dalam mengambil kebijakan pengambil keputusan berpegang pada prinsip Pareto optimal. Instrumen fiskal dari kebijakan distribusi a) Skema pemindahan pajak yang menggabungkan pajak progresif terhadap keluarga pendapatan tinggi dan subsidi bagi keluarga pendapatan rendah. b) Pajak penghasilan progresif yang digunakan untuk membiayai pelayanan umum.

c) Kombinasi pajak barang yang kebanyakan dibeli konsumen pendapatan tinggi dengan subsidi barang barang lain yang digunakan oleh konsumen pendapatan rendah. Untuk memilih berbagai kebijakan harus dipertimbangkan pula biaya efisiensi yaitu biaya yang timbul jika pilihan konsumen dan produsen dipengaruhinya. 3. Fungsi stabilisasi Selain alokasi dan distribusi, pemerintah juga memiliki fungsi stabilisasi. Apabila perekonomian diserahkan ke sektor swasta, maka sangat rentan untuk mengalami goncangan misalnya pengangguran, inflasi, deflasi, dan hal buruk lainnya. Untuk itulah pemerintah selaku pihak netral harus mampu membuat kebijakan yang dapat mengalokasikan sumber ekonomi, distribusi pendapatan, dan stabilisasi ekonomi, sehingga fluktuasi ekonomi dapat dikurangi atau dihindari. Dalam melaksanakan fungsi ini, pemerintah memiliki dua instrumen penting, yaitu: a. Kebijakan moneter Komponen kebijakan moneter antara lain ketetapan cadangan wajib bank, tingkat diskonto, pengendalian kredit, dan kebijakan pasar terbuka. Perluasan moneter berupa menambah jumlah uang yang beredar, menurunkan suku bunga. Pembatasan moneter sebaliknya. b. Kebijakan fiskal Komponen kebijakan fiskal antara lain pajak dan pengeluaran pemerintah. Kegiatan pemerintah untuk melaksanakan fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi tercermin dalam kebijakan anggaran. Pemerintah mungkin tidak bisa mencapai ketiga fungsi tersebut sekaligus, tapi pemerintah dapat mengurangi konflik antar fungsi tersebut. Anggaran merupakan alat yang efektif untuk mempengaruhi kebijakan yang dibuat pemerintah. Penentuan anggaran sendiri lebih didasarkan pada proses politik dibandingkan proses pasar. Proses politik didasarkan pada undang undang dan peraturan negara. Indonesia sebagai negara demokrasi, masyarakatnya diberi kesempatan untuk memberikan suaranya dalam penentuan anggaran.

Sumber: 1. Pengantar Keuangan Publik LPKPAP Press. 2. Keuangan Negara dalam Teori dan Praktek, Richard Musgrave. 3. Ekonomi Publik edisi Ketiga, Guritno Mangkosubroto

You might also like