You are on page 1of 11

BAB V PENAMBANGAN DAN PENGOLAHAN DOLOMIT DI CV.

DEWI, KECAMATAN PACIRAN, LAMONGAN, JAWA TIMUR

5.1

Profil Perusahaan CV. Dewi terletak di Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur.

Perusahaan ini bergerak dalam penambangan dan pengolahan dolomite dengan luas ahan penambangan sekitar 7 Ha.. Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat, secara teoritis mengandung 45,6% MgCo3 atau 21,9% MgO dan 54,3% CaCo3 atau 30,4% CaO. Rumus kimia mineral dolomit adalah CaMg ( CO3)2. Dolomit di alam jarang yang murni, karena umumnya mineral ini selalu terdapat bersama-sama dengan batu gamping, kwarsa, rijang,pirit, dan lempung. Dalam mineral dolomite terdapat juga pengotor, terutama ion besi. Selain dolomite, perusahaan ini juga mengolah clay putih dan clay merah dengan ukuran 80 mesh. Akan tetapi bahan baku clay tersebut didatangkan dan dibeli dari Blitar. 5.2 Genesa Dolomit Dolomit merupakan variasi batugamping yang mengandung < 50% karbonat. Secara geologi dolomit dapat terbentuk karena proses primer maupun sekunder. Secara sekunder dolomit terjadi karena proses dolomitisasi yaitu proses perubahan mineral kalsit menjadi dolomit, selain itu dapat juga terbentuk karena diendapkan secara tersendiri sebagai endapan evaporit. Dolomit primer berbentuk urat, yang terbentuk bersama-sama dalam jebakan bijih.Dolomit mempunyai struktur kristal rhombohedral yang mempunyai komposisi kimia CaMg(CaCO3)2 atau manganodolomit dan berkomposisi MgFe(CaCO3)2 atau ferrodolomit. Umumnya dolomit berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan, kekerasan 3,5 4, berifat pejal, berat jenis 2,8 2,9, berbutir halus-kasar, mudah menyerap air, mudah dihancurkan.

5.3

Eksplorasi Eksplorasi dolomite dilakukan bertahap, meliputi : 1. Pembuatan peta topografi dan peta situasi 2. Penyelidikan geofisika 3. Pengambilan contoh bongkah ( Rock chips, Hand specimen, Conto Bongkah ) 4. Pengambilan conto dengan pemboran inti 5. Menganalisa conto fisik dan kimiawi untuk mengetahui kualitas sebagai dasar dalam menentukan spesifikasi. 6. Menghitung potensi sumber daya maupun cadangan.

5.3

Penambangan Penambangan dolomite di CV Dewi dilakukan dengan metode tambang

terbuka ( kuari). Sistem pembongkarannya menggunakan alat mekanis yaitu berupa backhoe 320 A dan Backhoe 320 B untuk material yang bersifat lunak sedangkan untuk material yang kompak atau keras alat mekanis yang digunakan untuk membongkarnya adalah rock breaker. Setelah dibongkar, dolomite dimuat ke dalam truck dengan menggunakan backhoe dan dibawa ke pabrik pengolahan.

Gambar 5.1. pemuatan dolomite ke dalam truck

5.2

Pengolahan Dolomit hasil dari penambangan kemudian dikeringkan dengan cara dijemur

dibawah sinar matahari diangkut ke lokasi pabrik peremuk, proses pengolahan bertujuan untuk menghasilkan tepung dolomitdengan ukuran 60-80 mesh dengan menggunakan peremuk berupa Hammer Milk sebanyak 5 unit dengan kapasitas rata-rata masingmasing unit sebesar 40 ton / hari. Untuk dapat mengetahui lebih jelasnya mengenai dari pengolahan dolomite, maka dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini : Bahan Baku

Hammer Milk

Ukuran 60 mesh

Ukuran 80 mesh

Dalam satu hari CV. Dewi membutuhkan 400-500 ton bahan baku dolomite untuk dapat berproduksi menghasilkan tepung dolomite. 5.5.2 Pengolahan Clay CV. Dewi merupakan suatu perusahaan yang juga memproduksi bahan tambang selain dolomit. Perusahaan ini juga memproduksi clay putih dan clay merah, akan tetapi CV. Dewi tidak memproduksi bahan bakunya. Bahan baku clay putih dan clay merah tersebut di peroleh atau didatangkan dari Blitar. CV. Dewi telah memproduksi clay tersebut sejak tahun 1996, karena juga melihat prospek ke depan yang menguntungkan dari pemilik perusahaan tersebut.

Untuk lebih jelas mengenai sistem pengolahan clay putih dan clay merah CV. Dewi, maka dapat dilihat dari diagram di bawah ini : Bahan baku Pengemasan Proses pengolahan Clay Putih dan Clay merah : 1. Bahan baku yang didatangkan dari Blitar dikeringkan, yaitu dengan bantuan sinar matahari. Pengeringan tersebut dimaksudkan untuk didapatkan kadar air clay putih dan clay merah kurang dari 5 % 2. Melakukan pengujian kadar air, yaitu mengambil sampel secara acak 3. Setelah didapatkan kadar air yang sesuai, kemudian clay putih dan clay merahtersebut digiling dengan menggunakanalat giling, yaitu Mitsubishi D14 4. Setelah clay tersebut hancur ( remuk ), kemudian mengemasnya ke dalam kantung Pengeringan Uji kadar air Penggilingan

5.6 5.6.1

Pemanfaatan Pemanfaatan Dolomit

Dolomit banyak digunakan untuk keperluan bahan bangunan, pertanian, penetralisir tanah, industri kaca, industri plastik, industri semen, dan industri cat. 5.6.2 Pemanfaatan Clay

Clay putih dan clay merah mempunyai manfaat yang sama, yaitu sebagai perekat agar pupuknya tahan lama. Akan tetapi,, clay putih mempunyai daya rekat yang lebih daripada clay merah.

5.7 5.7.1

Pemasaran Dolomit

Dolomit dengan ukuran 60 mesh, mepunyai harga Rp 80.000 / ton. Sedangkan dolomit dengan ukuran 80 mesh mempunyai harga Rp 110.000 / ton. Dolomit hasil dari produksi CV. Dewi ini dipasarkan di Kalimantan.

5.7.2 Clay Clay putih dan clay merah hasil pengolahan CV. Dewi didistribusikan untuk campuran pupuk di Petrokimia. Untuk clay putih mempunyai harga Rp 650 / kg.

5.8

Reklamasi

Untuk masalah reklamasi yang dilakukan oleh CV. Dewi hanya membayar biaya reklamasi kepada Pemerintah Daerah yaitu sebesar Rp 7.500 / meter

BAB VII BAHASAN KHUSUS

Dari pengamatan selama kegiatan Ekskursi Industri Tambang 2007 berlangsung, terdapat beberapa hal yang menarik bagi penulis untuk dibahas. Hal-hal tersebut antara lain tentang keselamatan dan kenyamanan serta kesehatan pekerja di PT. Sugih Alamanigroho, keselamatan kerja di PT. Industri Marmer Indonesia Tulungagung dan penduduk yang bebas masuk ke dalam areal penambangan di PT. Semen Gresik Tbk. Pabrik Tuban baik pada saat penambangan bahkan pada saat peledakan berlangsung. Untuk lebih jelasnya, penulis akan menjelaskannya perbagian.

7.1 Keselamatan, Alamanugroho

Kenyamanan

serta

Kesehatan

Pekerja

PT.

Sugih

Kegiatan pembongkaran dan pengangkutan di PT. Sugih Alamanugroho memang bisa dikatakan sudah cukup aman. Akan tetapi pekerja yang berada pada bagian pengolahan dirasa masih kurang. Mereka bekerja dengan peralataan keselamatan yang minim, seperti masker gas yang seharusnya mereka pakai pada saat bekerja. Tetapi mereka tidak mendapatkannya dari perusahaan dan bahkan mereka hanya memakai pelindung pernapasan dengan kain biasa yang digunakan untuk menutupi hidung dan mulut agar debu dari batu gamping tidak masuk ke dalam paru-paru.

Tetapi jika melihat ukuran dari butir debu batu gamping sangatlah kecil dan selembar kain yang dipakai dirasa kurang dapat melindungi pernapasan. Dampak yang dapat timbul sewaktu-waktu adalah pengendapan butir debu dari batu gamping pada paru-paru dapat menyebabkan lendir yang cukup berbahaya bagi kesehatan pekerja.

7.2 Keselamatan Kerja di PT. Industri Marmer Indonesia Tulungagung Kegiatan pemotongan blok tepat berada di bawah tempat pemotongan bukit yang menggunakan gergaji kawat intan. Tentunya hal ini dirasa cukup berbahaya, mengingat apabila terjadi suatu kesalahan, pekerja yang berada di bawah tempat pemotongan bukit menjadi blok terancam bahaya longsor atau dapat tertimpa bukit yang telah menjadi blok-blok.

7.3 Keluar Masuknya Penduduk Sekitar ke dalam Areal Penambangan Pada saat penambangan berlangsung, penulis melihat masih ada penduduk yang bebas melewati areal yang sedang ditambang. Di sini, kecelakaan karena mobilitas alat akan menjadi ancaman yang utama. Peringatan pada saat akan dan setelah dilakukan peledakan pun tidak terdengar dan yang ada hanya pemblokiran jalan. Selain penduduk, penulis melihat masih terdapat sebagian pekerja yang masih berada tidak jauh dari lokasi peledakan. Padahal asap yang ditimbulkan setelah proses peledakan adalah gas yang beracun. Anak-anak yang berkerumun di lokasi bekas peladakan tepat setelah peledakan dilakukan juga bisa menjadi korban karena dikhawatirkan masih terdapat bahan yang belum meledak atau sisa-sisa gas beracun yang tertinggal walaupun peledakan telah selesai.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 1.

Kesimpulan PT. Sugih Alamanugroho, Wonosari - Deposit batugamping Keprus di PT. Sugih Alamnugroho berdasarkan hasil eksplorasi adalah sebesar 4.323.170 m3 dengan kapasitas produksi sebesar 80 ton per hari. - Batugamping keprus di PT. Sugih Alamanugroho sekitar 80% digunakan sendiri, sedangkan 20% dijual ke konsumen. Pada umumnya

batugamping keprus dimanfaatkan untuk bahan pengisi pada industri cat, karpet, plastik, serta paralon. - Perlu peninjauan kembali masalah K3 khususnya, kemantapan lereng, kesesuaian penggunaan alat untuk operasional penambangan serta perlengkapan pelindung diri. 2. PT. Industri Marmer Indonesia Tulungagung - PT. Industri Marmer Indonesia Tulungagung cara pambongkaran marmernya menggunakan metode pemboran dan gergaji mata intan (diamond wire saw), dan mempunyai produk marmer yang bagus kualitasnya yaitu marmer jenis Kawi Agung. - Prinsip pengolahan batu marmer pada dasarnya terdiri atas dua hal, yaitu mereduksi ukuran dan memoles 3. Pengolahan pasir kuarsa di PT. Jara Silika, Tuban - Pengolahan pasir kuarsa di PT. Jara Silica dilakukan penambangan secara manual (cangkul, sekop, linggis) dan alat angkut truck diesel roda 6,

dengan kapasitas 5-6 ton, agar tidak merusak jalan yang dilalui oleh alat pengangkut. - Pasir silika pada umumnya dimanfaatkan untuk pembuatan kaca, sand glasting, water treatment baik pada rumah tangga maupun industri, pada industri keramik pasir silika digunakan sebanyak 5%-10%. 4. PT. Semen Gresik Tuban Proses pembuatan semen di PT. Semen Gresik Tuban melalui beberapa tahapan, yaitu; tahap penyiapan bahan baku, tahap penggilingan bahan baku, pembakaran, tahap penggilingan akhir dan tahap pengepakan. Pada pembuatan semen menggunakan bahan baku dengan prosentase tertentu seperti Batukapur 80 %, tanah liat (clay) 15 %, pasir silika 2 % dan pasir besi 3 %.

5.

PT. Karya Mitra Sejati Sistem penambangan yang digunakan dalam penambangan pasir batu dalah sistem penambangan terbuka dengan sistem jenjang . Kegiatan panambangan meliputi pembrsihan lahan ( land clearing ), pengupasan lapisan penutup (striping over burden ), penggalian ( digging ), pemuatan ( loading ), dan pengangkutan ( hauling ). Bahan galian Pasir Batu tidak memerlukan proses pengolahan terlebih dahulu, karena material yang ditambang bias lansung dipasarkan.

7.2

Saran Saran-saran yang dapat diberikan ;

1. Pelaksanaan Ekskursi Industri Tambang untuk yang akan datang diharapkan tidak hanya pada industri golongan C saja, namun dapat dilakukan pada industri logam maupun industri lain, sehingga lebih variatif dalam penguasaan keilmuan di bidang rekayasa pertambangan.

2. Peran aktif peserta ekskursi sangat dibutuhkan demi kemajuan dan penguasaan ilmu rekayasa pertambangan. 3. Untuk peningkatan semangat dan mutu dari mahasiswa peserta ekskursi, ada baiknya dilakukan pemilihan peserta terbaik. 4. Hal yang secara umum kurang diperhatikan pada industri industri tambang yang dikunjungi, yaitu mengenai masalah K3 (Keselamatan dan kesehatan kerja), walaupun pada perusahaan-perusahaan besar seperti PT. Semen Gresik, jauh lebih baik dibanding dengan empat perusahaan yang lain yang dikunjungi, namun jika dilihat dari sosialisasi mengenai K3 secara umum belum maksimal. Oleh karena itu kepekaan, sosialisasi dan perhatian manajemen perusahaan serta karyawan dari perusahaan itu diharapkan dapat lebih ditingkatkan agar keselamatan dan kesehatan kerja dapat terwujud.

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdul Majid. 2002. Diktat Kuliah Bahan Galian Industri. Teknik Pertambangan Universitas Mulawarman, Samarinda. 2. Priyo Widodo dan winanto Ajie,(2005),Buku Petunjuk Lapangan Ekskursi Tambag 2006, Jurusan Teknik Pertambangan FTM, UPN Veteran Yogyakarta. 3. Rauf. A. 1998. Genesa Bahan Galian. Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Yogyakarta. 4. Simatupang, M. & Sigit, S. 1991. Pengantar Pertambangan Indonesia. Asosiasi Pertambangan Indonesia. Jakarta. 5. Suhala, S. & Arifin, M. 1997. Bahan Galian Industri. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral. Bandung. 6. _______ (1998). Panduan PT Semen Gresik Tuban jawa Timur.

You might also like