You are on page 1of 3

Dehidrasi

Banyak orang beranggapan bahwa dehidrasi merupakan hal biasa dimana tubuh seseorang itu mengalami kekurangan cairan tubuh sehingga dapat dengan mudah digantikan dengan minum cairan, yang sebenarnya tidak membantu mengatasi masalah dehidrasi itu sendiri. Sebagian orang beranggapan bahwa dehidrasi itu muncul hanya pada saat menderita diare, padahal dehidrasi merupakan keadaan dimana tubuh kehilangan cairan elektrolit yang sangat dibutuhkan oleh organ-organ tubuh untuk bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Pola hidup dan pekerjaan yang padat membuat tubuh kita sangat rentan terhadap dehidrasi, kita baru sadar apabila muncul gejala parah dan membutuhkan pertolongan yang serius. Dehidrasi sekalipun kategorinya ringan sedapat mungkin dihindarkan. Tanyalah pada diri Anda sendiri, kapan terakhir buang air kecil? Jika jawabannya enam atau delapan jam yang lalu, waspadalah, tubuh Anda mungkin mengalami dehidrasi. Bagi orang yang masih muda mungkin tidak mendatangkan begitu banyak masalah, karena tubuh sedikit banyak bisa langsung menyesuaikan diri jika kekurangan cairan, akan tetapi perlu diingat, jika hal ini diabaikan dan berlangsung secara terus menerus, maka akibat yang fatal bakal dirasakan. Bagi bayi dan lanjut usia, air yang hilang dari tubuh harus segera diganti dan jangan sampai menunggu rasa haus itu datang. Pada sebagian orang, ketika sedang diare mereka lebih mementingkan obat daripada mengusahakan memberi cairan yang cukup bagi tubuh. Apabila diare terjadi berulang kali maka akan mengakibatkan tubuh kekurangan banyak cairan bahkan sejumlah mineral penting (elektrolit) seperti sodium, potasium, dan klorida ikut terbuang. Oleh karena itu usahakan untuk memperbanyak minum air putih dan tidak hanya mengandalkan obat saja. Tanda-tanda dehidrasi Rasa haus merupakan tanda awal dari dehidrasi, tetapi perlu diingat bahwa dehidrasi dapat terjadi sebelum rasa haus itu datang. Gejala umum dehidrasi yang biasanya timbul adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Mulut kering Dahaga Tekanan darah rendah Detak jantung berjalan cepat Merasa sakit kepala dan pusing Produksi urine sedikit, berwarna gelap, dan berbau tajam Kurang konsentrasi

Jika keadaan ini berlanjut, maka kita akan merasa lebih sakit karena seluruh organ-organ tubuh terkena pengaruh dari gejala dehidrasi ini.

Berikut ini adalah tingkatan dehidrasi: 1. Dehidrasi ringan, gejalanya adalah: a. b. c. d. e. f. g. Kulit wajah tampak memerah Rasa haus yang begitu besar Kulit hangat dan kering Tidak buang air kecil atau volume urine berkurang dengan warna gelap Pusing dan tubuh merasa lemah Mengantuk Mulut dan lidah terasa kering disertai berkurangnya air liur

2. Dehidrasi sedang, gejalanya adalah: a. b. c. d. e. f. g. h. Tekanan darah menurun Pingsan Kontraksi yang kuat pada otot, lengan, kaki, perut, dan punggung Kejang Perut kembung Gagal jantung Ubun-ubun cekung Denyut nadi cepat dan lemah

3. Dehidrasi berat, gejalanya adalah: a. b. c. d. e. Berkurangnya kesadaran dan tidak buang air kecil Tangan dan kaki terasa dingin dan lembap Denyut nadi yang semakin cepat dan lemah hingga tidak teraba Tekanan darah yang menurun hingga tidak dapat diukur Kebiruan pada ujung kuku, mulut, dan lidah

Berbagai gejala ini, jika tidak segera ditangani maka akan dapat mengancam jiwa.

Tips mencegah dehidrasi Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering lupa bahwa betapa besar manfaat dari air yang kita gunakan sehari-hari. Agar terbiasa minum air putih dalam jumlah yang disarankan (minimal 8 gelas setiap hari), siasati dengan menyiapkan air di meja kerja. Jika minum air terasa kembung, minumlah pada saat haus tetapi dalam jumlah yang banyak. Pada saat makan, awali dengan minum air putih agar pencernaan kita bekerja dengan baik. Ketika kita sedang olahraga, jangan lupa untuk selalu membawa air dalam kemasan dalam jumlah yang banyak. Jika ingin merasakan segarnya air, cobalah untuk minum air dari kendi, pasti akan terasa segarnya.

You might also like