You are on page 1of 14

Laporan Kimia Pengaruh Zat Aditif pada Makanan dan Dampaknya bagi Tubuh Kita

Disusun oleh: Sthira Praba Manggala Rahmat Hidayat Asri XA/31 XA/26

SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA Maret 2012


1

Daftar Isi:
Halaman Judul.................................................................. Daftar Isi............................................................................ Kata Pengantar................................................................. Lembar Pengesahan........................................................ Bab I : A. Latar Belakang.................................................... B. Rumusan Masalah.............................................. C. Tujuan.................................................................. Bab II : 1. Pengertian Zat Aditif............................................ 2. Macam dan Jenis Zat Aditif................................. 3. Keuntungan Menggunakan Zat Aditif.................. 4. Efek Samping menggunakan Zat Aditif.............. Bab III : A. Kesimpulan......................................................... B. Saran.................................................................. C. Daftar Pustaka.................................................... 13 13 13 7 7 10 12 5 6 6 1 2 3 4

Kata Pengantar

Terimakasih kepada Tuhan yang Maha Esa, atas terbentuknya tugas Bahasa Indonesia ini. Terimakasih kepada guru pembimbing, sehingga penulis dapat memahami materi Penelitian Kimia dan Metode Penulisan Makalah. Terima kasih juga untuk kedua Orang tua yang telah memberi dukungan material dan immaterial.

Pada tugas Penelitian Kimia dan Metode Penulisan Makalah ini penulis akan menjabarkan materi, mulai dari pengertian Zat Aditif sampai pada efek pada tubuh Manusia.

Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Selamat membaca !!

Lembar Pengesahan

Dengan ini tugas Bahasa Indonesia Penelitian Kimia dan Metode Pembuatan Makalah, yang dibuat oleh : Nama Kelas/No.Absen : Sthira Praba Manggala : XA / 031

Telah selesai dan telah disahkan oleh guru bidang studi yang bersangkutan.

Guru Bahasa Indonesia

______________________________

Yogyakarta, Siswa Siswa

Maret 2012

_______________ Rahmat Hidayat Asri


4

_________________ Sthira Praba Manggala

Bab I

A. Latar Belakang
Penulis memilih judul Zat Aditif pada Makanan karena untuk mempertahankan hidupnya, manusia tidak lepas dari makanan. Guna makanan untuk mendapatkan energi, memperbaiki sel-sel yang rusak, pertumbuhan, menjaga suhu dan menjaga agar badan tidak terserang penyakit, makanan yang bergizi merupakan makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Untuk maksut tersebut kita memerlukan zat aditif. Zat aditif pada makanan adalah zat yang ditambahkan dan dicampurkan dalam pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu. Jenis-jenis zat aditif antara lain pewarna, penyedap rasa, penambah aroma, pemanis, pengawet, pengemulsi dan pemutih. Zat aditif pada makanan ada yang berasal dari alam dan ada yang buatan (sintetik). Untuk zat aditif alami tidak banyak menyebabkan efek samping. Lain halnya dengan zat aditif sintetik. Selanjutnya penulis akan membahas mengenai zat Aditif pada Mankanan lebih mendalam. Mulai dari pengertiansampai dampak pada tubuh manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dari Zat Aditif 2. Macam dan jenis zat Aditif 3. Keuntungan menggunakan Zat Aditif 4. Efek menggunakan zat Aditif

C. Tujuan
1. Mengetahui Arti Zat Aditif 2. Mengetahui Macam dari zat Aditif 3. Mampu memilih bahan makanan yang tidak merugikan bagi tubuh

Bab II

1. Pengertian Zat Aditif Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan. Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang kemudian direaksikan. Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping misalnya: gatal-gatal,dan yang paling berbahaya adalah terkena penyakit kanker yang dapat membahayakan bagi tubuh kita. 2. Macam-macam Zat Aditif

Zat Pewarna
Adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga makanan tersebut lebih menarik. Contoh pewarna alami: a. Anato (orange) b. Karamel (cokelat hitam) c. Beta karoten (kuning) d. Klorofil (hijau) Contoh pewarna sintetik: a. Biru berlian (biru) b. Coklat HT (coklat) c. Eritrosit (merah) d. Hijau FCF (hijau)
7

Penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa


Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma makanan. a. Penyedap rasa dan aroma (flavour) Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan ester. Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa nanas), isobutil propionat (rasa rum) b. Penguat rasa (flavour echancer) Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak digunakan adalah MSG (Monosodium Glutamate) yang sehari-hari dikenak dengan nama vetsin.

Zat pemanis buatan


Bahan ini tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin (kemanisannya 500x gula), dulsin (kemanisannya 250x gula), dan natrium siklamat (kemanisannya 50x gula) dan serbitol.

Pengawet
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Contoh bahan pengawet dan penggunaannya: Asam benzoat, natrium benzoat dan kalium benzoat, untuk minuman ringan, kecap, acar ketimun dalam botol dan caos. Natrium nitrat (NaNo3), untuk daging olahan dan keju. Natrium nitrit (Na No2), untuk daging olahan, daging awetan dan kornet kalangan. Asam propionate, untuk roti dan sediaan keju olahan.

Anti oksidan
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi. Contoh: Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium), digunakan pada daging olahan, kaldu, dan buah kalangan. Butil hidroksianisol (BHA), digunakan untuk lemak dan minyak makanan Butil hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin dan mentega. Pengemulsi, pemantap, dan pengental
8

Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi yang homogen pada makanan. Contoh: agar-agar, gelatin, dan gom arab Pemutih dan pematang tepung Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan. Contoh: Asam askorbat, aseton peroksida, dan kalium bromat Pengatur keasaman Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, dan natrium bikarbonat

Anti kempal
Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk. Contoh: aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam meja)

Pengeras
Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. Contoh: aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium glukonat (pada buah kalangan)

Sekuestran
Adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan. Contoh: asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim), kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA Penambah gizi Zat aditif yang ditambahkan adalah asam amino, mineral, atau vitamin untuk memperbaiki gizi makanan. Contohnya: Asam askorbat, feri fosfat, vitamin A, dan vitamin D.

Jenis
Bahan aditif makanan dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok tertentu tergantung kegunaanya, diantaranya: 1. MSG sebagai penguat rasa makanan dan juga untuk melezatkan makanan. MSG merupakan zat aditif makanan buatan, sedangkan yang alami diantaranya adalah bunga cengkeh. 2. Tartrazin adalah pewarna makanan buatan yang mempunyai banyak macam pilihan warna, diantaranya Tartrazin CI 19140. Bahan pewarna makanan alami diantaranya adalah daun pandan.

3. Gom Arab adalah bahan aditif alami yang gunanya untuk mengemulsi minyak dan air agar dapat bersatu. 4. Garam alginat dan gliserin marupakan bahan aditif buatan yang digunakan untuk menstabilkan dan memekatkan suatu makanan sehingga dapat membuat makanan bertekstur lembut dan rata

3. Keuntungan Menggunakan Zat Aditif

Penggunaan zat aditif memiliki keuntungan meningkatkan mutu makanan dan pengaruh negatif bahan tambahan pangan terhadap kesehatan. Agar makanan dapat tersedia dalam bentuk yang lebih menarik dengan rasa yang enak, rupa dan konsentrasinya baik serta awet maka perlu ditambahkan bahan makanan atau dikenal dengan nama lain food additive. Penggunaan bahan makanan pangan tersebut di Indonesia telah ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan Undang-undang, Peraturan Menteri Kesehatan dan lainlain disertai dengan batasan maksimum penggunaannya. Di samping itu UU Nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan Pasal 10 ayat 1 dan 2 beserta penjelasannya erat kaitannya dengan bahan tambahan makanan yang pada
10

intinya adalah untuk melindungi konsumen agar penggunaan bahan tambahan makanan tersebut benar-benar aman untuk dikonsumsi dan tidak membahayakan. Namun demikian penggunaan bahan tambahan makanan tersebut yang melebihi ambang batas yang ditentukan ke dalam makanan atau produk-produk makanan dapat menimbulkan efek sampingan yang tidak dikehendaki dan merusak bahan makanan itu sendiri, bahkan berbahaya untuk dikonsumsi manusia. Semua bahan kimia jika digunakan secara berlebih pada umumnya bersifat racun bagi manusia. Tubuh manusia mempunyai batasan maksimum dalam mentolerir seberapa banyak konsumsi bahan tambahan makanan yang disebut ADI atau Acceptable Daily Intake. ADI menentukan seberapa banyak konsumsi bahan tambahan makanan setiap hari yang dapat diterima dan dicerna sepanjang hayat tanpa mengalami resiko kesehatan. ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar digunakan berat badan 50 kg untuk negara Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya. Satuan ADI adalah mg bahan tambahan makanan per kg berat badan. Contoh: ADI maksimum untuk B-karoten = 2,50 mg/kg, kunyit (turmerin) = 0,50 mg/kg dan asam benzoat serta garam-garamnya = 0,5 mg/kg. Untuk menghitung batas penggunaan maksimum bahan tambahan makanan, digunakan rumus sebagai berikut BPM = ADIxB x1.000 / K (mg / kg) Di mana BPM = batas penggunaan maksimum (mg/kg) B = berat badan (kg) K = konsumsi makanan (gr) Contoh: Hitung BPM bahan tambahan makanan yang mempunyai ADI 2 mg untuk konsumsi makanan harian yang mengandung bahan tersebut (1 kg) dan bobot badan 60 kg ? Jawab BPM = ADIxB x1.000 / K (mg / kg) = 2 x 60 x 1.000 /1.000 = 120 mg/kg

11

Jadi batas penggunaan maksimum bahan tambahan makanan yang mempunyai ADI 2 mg untuk 1000 gr makanan yang dikonsumsi konsumen yang berbobot 60 kg adalah 120 mg/kg. Perlu diingat bahwa semakin kecil tubuh seseorang maka semakin sedikit bahan tambahan makanan yang dapat diterima oleh tubuh. Pada pembahasan berikut disajikan pengaruh negatif dan bahan tambahan pangan langsung yang meliputi: monosodium glutamat, sakarin dan siklamat, zat antioksidan, tartrazin, asam benzoat, kalium sorbat, natrium nitrit dan zat penambah gizi serta batasan penggunaan senyawa-senyawa tersebut yang aman bagi kesehatan manusia.

4. Efek Samping Menggunakan Zat Aditif Bahan aditif juga bisa membuat penyakit jika tidak digunakan sesuai dosis, apalagi bahan aditif buatan atau sintetis. Penyakit yang biasa timbul dalam jangka waktu lama setelah menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker, kerusakan ginjal, dan lain-lain. Maka dari itu pemerintah mengatur penggunaan bahan aditif makanan secara ketat dan juga melarang penggunaan bahan aditif makanan tertentu jika dapat menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya. Pemerintah juga melakukan berbagai penelitian guna menemukan bahan aditif makanan yang aman dan murah.

12

Bab III
A. Kesimpulan
Zat Aditif memiliki manfaat dan efek samping bagi tubuh manusia. Penggunaanya harus sesuai dengan aturan pakai, yang telah ditetapkan oleh Badan Penyelidik Obat dan Makanan. Jika digunakan melebihi aturan pakai, akan menyebabkan berbagai efek samping pada tubuh manusia. Sehingga menimbulkan berbagai macam penyakit. Tetapi jika digunakan sesuai aturan pakai, akan bermanfaat sebagaimana mestinya.

B. Saran Penggunaan Zat Aditif sebaiknya digunakan sesuai dengan aturan pakai yang telah ditentukan oleh Badan Penyelidik Obat dan Makanan.

13

Daftar Pustaka
1. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/zat-aditif/zataditif-pada-makanan/ 2. http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/02/zat-aditif.html 3. http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/02/aditif-makanan.html 4. Ensiklopedia

14

You might also like