Professional Documents
Culture Documents
1. Konflik sebagai suatu perselisihan atau perjuangan yang timbul bila keseimbangan antara perasaan, pikiran, hasrat, dan perilaku seseorang terancam (Deutsch, dalam La Monica,1998) 2. Konflik adalah perjuangan diantara kekuatan-kekuatan interdependen (Douglass dan Devis, dalam La Monica,1998) Adanya ketidakcocokan/ketidaksesuaian anggota yang satu dengan yang lainnya
JENIS-JENIS KONFLIK
Konflik dilihat dari segi fungsi: 1. Konflik fungsional yaitu konflik yang mendukung pencapaian tujuan organisasi, dan memperbaiki kinerja kelompok. (Contoh : MBO) 2. Konflik disfungsional yaitu konflik yang merintangi pencapaian tujuan organisasi.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Konflik dalam diri individu Konflik antar-individu Konflik antar individu dan kelompok Konflik antar kelompok Konflik antar organisasi Konflik antar individu dalam organisasi yang berbeda
Winardi (1992:174)
1. Ketidakjelasan peranan atau peranan yang mendua. 2. Persaingan untuk mendapatkan sumberdaya yang terbatas. 3. Rintangan-rintangan dalam komunikasi 4. Konflik sebelumnya yang tidak terselesaikan. 5. Perbedaan-perbedaan individual
Schermerhorn
1. 2. 3.
Ketidak cocokan kepribadian atau sistem nilai Batas-batas pekerjaan yang tidak jelas Persaingan untuk mendapatkan sumber daya yang terbatas. 4. Pertukaran informasi atau komunikasi yang tidak cukup 5. Kesalingtergantungan dalam pekerjaan 6. Kompleksitas organisasi 7. Peraturan-peraturan, standar kerja, atau kebijakan yang tidak jelas/tidak masuk akal 8. Batas waktu penyelesaian pekerjaan yang sulit dipenuhi 9. Pengambilan keputusan secara kolektif yang terlalu banyak. 10. Pengambilan keputusan melalui konsensus 11. Harapan-harapan yang tidak terpenuhi 12. Tidak menyelesaikan atau menyembunyikan konflik
Increased Group
Conflict
Overt Conflict
Performace
Serangan verbal yang tegas Pertanyaan atau tantangan terang-terangan terhadap pihak lain Tiada Konflik
Ketidaksepakatan atau salah paham kecil
Tak berbentuk atau terpecah- Terpadu, dengan pecah, dengan kepemimpinan yang kuat kepemimpinan yang lemah Tidak ada pihak ketiga yang Pihak ketiga dipercaya, kuat, netral dihormati dan netral Tidak seimbang, satu pihak merasa lebih dirugikan Pihak-pihak telah saling merugikan satu sama lain
Bila layanan yang dirasakan sesuai dengan yang diharapkan,maka kualitas layanan yang dipersepsikan memuaskan. Bila layanan yang dirasakan melampaui harapan pelanggan, maka kualitas layanan yang dipersepsikan ideal Bila layanan yang dirasakan lebih rendah dari yang diharapkan, maka kualitas layanan yang dipersepsikan tidak memuaskan
Tinggi
Kinerja
Rendah
B Tingkat Konflik
Tinggi
Stephen Robbins(1996)
Situasi
Tipe Konflik
Karakteristik Internal Organisasi Apatis Stagnan Tdk Responsif Kekurangan ide Hidup Kritis-diri Inovatif Mengganggu Kacaubalau Tidak Kooperatif
Disfungsional Fungsional -
Optimal
Tinggi
Tinggi
Disfungsional -
Rendah
Kunci keberhasilan model robbin adalah bagaimana mengusahakan agar konflik berada pada situasi optimal.
Robbins, konflik itu baik bagi organisasi, jika : 1. Konflik merupakan suatu alat untuk menibulkan perubahan 2. Konflik mempermudah terjadinya keterpaduan (cohesiveness) kelompok; 3. Konflik dapat memperbaiki keefektifan kelompok dan organisasi 4. Konflik menimbulkan tingkat ketegangan yang sedikit lebih tinggi dan lebih konstruktif.
Obliging Compromising
Low
Avoiding Low
Obliging (Smoothing)
Gaya ini berupaya mengurangi perbedaanperbedaan dan menekankan pada persamaan atau kebersamaan di antara pihak-pihak yang terlibat. Kekuatan strategi ini terletak pada upaya mendorong terjadinya kerjasama. Kelemahannya, penyelesaian bersifat sementara dan tidak menyentuh masalah pokok yang ingin dipecahkan.
Dominating (Forcing)
Gaya ini menggunakan legalitas formal dalam menyelesaikan masalah. Gaya ini cocok untuk masalah yang tidak terlalu penting dan waktu untuk memutuskan sudah mepet. Kekuatan gaya ini terletak pada efisiensi waktu. Kelemahannya, sering menimbulkan kejengkelen atau rasa berat hati untuk menerima keputusan.
Avoiding.
Gaya ini gaya menghindar cocok untuk memecahkan masalah yang sepele atau energi untuk konfrontasi jauh lebih besar daripada keuntungan yang akan diperoleh. Kekuatan gaya adalah jika kita menghadapi situasi yang membingungkan atau mendua. Sedangkan kelemahannya Penyelesaian masalah bersifat sementara dan tidak menyelesaikan pokok masalah.
Compromising
Gaya ini menempatkan pada posisi moderat memadukan antara kepentingan sendiri dan kepentingan orang lain untuk saling memberi dan menerima dari pihak yang terlibat. Gaya ini cocok untuk menangani masalah yang melibatkan pihak-pihak yang memiliki tujuan berbeda tapi memiliki kekuatan yang sama. Kekuatannya pada prosesnya yang demokratis. Kelemahannya penyelesaian konflik kadang bersifat sementara.