You are on page 1of 17

Presentation

Members : 1. Putu Agus Suardana 2. Sigit Septianto 3. Gde Surya Pramartha 4. Ricky Kristian Butar-Butar 5. Hegar Aryo

Begin

Pendahuluan

Tujuan
1. Mempelajari Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) menggunakan pesawat Attwood. 2. Menentukan momen inersia roda katrol pada pesawat Attwood.

Alat - Alat
1. Pesawat Attwood lengkap, yang terdiri dari : Tiang berskala. Katrol dan tali. Dua beban bermassa. Beban tambahan. Penjepit beban. Penyangkut beban. Landasan akhir. 2.Jangka sorong 3.Stopwatch. 4.Neraca teknis lengkap.

Langkah Percobaan
Timbangan beban m1, m2, m3. Ukur panjang jari-jari katrol yang akan digunakan. Kemudian susun seperti gambar berikut. Catat jarak BC (tempat terjadinya peristiwa GLB). Saat penjepit P dilepas, maka m2 dan m3 akan bergerak dipercepat antara AB dan selanjutnya bergerak lurus beraturan antara BC, setelah beban tambahan terasangkut di B. Catat waktu yang diperlukan untuk gerak BC. Ulangi langkah keempat dan kelima dengan hanya mengubah jarak BC sebanyak lima kali percobaan.
A
m2 B C m3

m1

Langkah Percobaan
Susun kembali alat seperti gambar semula. Catat jarak AB (tempat terjadinya peristiwa GLBB). Saat beban m1 dilepas, maka m2 dan m3 akan melakukan gerak lurus berubah beraturan antara A dan B. Catatlah waktu yang diperlukan untuk gerak antara AB. Ulangi langkah kedua dan ketiga dengan hanya mengubah jarak AB sebanyak lima kali percobaan. Kemudian ulangi lagi langkah kedua dan ketiga dengan menambahkan beban pada m2 dan menggunakan jarak AB yang sama pada lima percobaan sebelumnya.
A
m2 B C m3

m1

Pengolahan Data
Dalam persamaan jarak dalam GLB S=V.t Kita misalkan S = V . t menjadi Y = b . X Persamaan ini akan kita gunakan selanjutnya untuk mencari b atau kecepatannya. Setelah didapatkan data hasil percobaan, maka kita masukkan data ke tabel XY. Dimana Y adalah jarak BC dan X adalah waktu yang diperlukan beban menempuh jarak BC.

Pengolahan Data
Tabel XY
No 1. 2. 3. 4. 5. Xi Yi (Xi)2 (Yi)2 XiYi

Pengolahan Data
Setelah keseluruhan data dicari dan dimasukkan, kita dapat menghitung besar b dengan menggunakan rumus berikut :

b=

2 2

Namun untuk mencari besar b dapat menggunakan rumus ini : 2 =


1 2 2 2 + 2 2()2
2

Setelah kita dapatkan besar b dan b, kita dapat mengukur tingkat ketelitiannya dengan rumus : b = Y
2()2

TK =

Pengolahan Data
Dalam persamaan jarak pada GLBB S = Vo.t + a.t2 Karena tidak ada kecepatan awal, maka S = a.t2 menjadi Y = b . X Persamaan ini akan kita gunakan selanjutnya untuk mencari b atau percepatannya. Setelah didapatkan data hasil percobaan, maka kita masukkan data ke tabel XY. Dimana Y adalah jarak AB dan X adalah waktu yang diperlukan beban menempuh jarak AB.

Pengolahan Data
Setelah keseluruhan data dicari dan dimasukkan, kita dapat menghitung besar b dengan menggunakan rumus berikut :

b=

2 2

Namun untuk mencari besar b dapat menggunakan rumus ini : 2 =


1 2 2 2 + 2 2()2
2

Setelah kita dapatkan besar b dan b, kita dapat mengukur tingkat ketelitiannya dengan rumus : b = Y
2()2

TK =

Hasil Analisis
Dari data percobaan yang sudah didapat terlihat bahwa grafiknya tidak benar-benar lurus. Hal ini menandakan percobaan yang dilakukan memiliki beberapa keterbatasan, seperti keterbatasan skala pada alat ukur dan juga keterbatasan pada pengamat. Kekurangan yang terjadi pada percobaan diantaranya : kurang telitinya pengamat dalam menggunakan alat, alat memiliki keterbatasan skala, gaya gesekan udara dan gaya gesek yang terjadi pada katrol diabaikan. Hal ini menyebabkan perhitungan hasil percobaan juga menjadi kurang akurat.

Hasil Analisis
Pada saat penambahan beban dilakukan maka percepatan dan kecepatan benda tentu akan berpengaruh. Sehingga nillai dari percepatan dan kecepatan benda akan semakin besar. Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan pesawat Attwood, disimpulkan bahwa Hukum Newton II berlaku pada percobaan ini. Hukum Newton II menyatakan F = m . a dan gaya yang terjadi pada beban kedua T dapat dijabarkan sebagai berikut m3 Sehingga W2 + W3 T = (m1 + m2) . a
m2 W2 + W3

Hasil Analisis
Dalam percobaan ditentukan pula nilai momen inersia pada katrol. Semakin besar momen inersia katrol maka semakin susah katrol untuk berputar, sehingga berpengaruh pada percepatannya. Momen inersia pada katrol dipengaruhi oleh besar jarijari katrol dan juga massa beban. Jadi semakin besar beban yang digunakan, maka semakin besar pula momen inersianya.
Dengan mengamati Periode Satu Putaran Katrol Pengukuran ini dapat dilakukan dengan mengukur kecepatan sudut rata-rata dalam selang waktu T dari katrol. Bila waktu (T) semakin kecil, maka tingkat ketepatan pengamatan akan makin baik.

Hasil Analisis
Untuk menghitung moment inersia pada katrol, dapat pula dilakukan dengan mengamati Periode satu putaran katrol. Pengukuran ini dilakukan dengan mengukur kecepatan sudut rata-rata dalam selang waktu dari katrol

= = =
2 2

2 2

Kesimpulan
Gerak Lurus Beraturan merupakan gerak lurus dengan kecepatan yang konstan dan percepatan yang besarnya sama dengan nol. Gerak Lurus Berubah Beraturan merupakan gerak lurus dengan percepatan yang konstan. Momen inersia pada katrol sebanding dengan massa beban dan juga jari-jari katrol. Tingkat ketelitian pada hasil percobaan dipengaruhi oleh keterbatasan pengamat dalam menggunakan alat, keterbatasan ketelitian alat, dan juga perbedaan gaya grafitasi bumi.

Terimakasih

You might also like