You are on page 1of 7

1

Hasil Keputusan Bahtsul Masail


Forum Musyawarah Pondok Pesantren
Di Pon. Pes. Darussalam Sumbersari Kencong Pare
Kediri
25 - 26 July 2001 M.

) ( Komisi B

Latar belakang
Demi menciptakan clean government ( pemerintahan yang bersih ), baru baru ini bapak
presiden RI mengusulkan diberlakukannya undang undang pembuktian terbalik sebagai
perangkat untuk pengusutan tindak korupsi yang dilakukan oleh para koruptor yang sulit
dibuktikan secara hukum. Prinsip dari undang undang tersebut adalah diharuskannya
oknum yang diduga korupsi membuktikan bahwa dirinya tidak melakukan korupsi.

Pertanyaan
1. Apakah undang undang pembuktian terbalik tersebut sudah tepat menurut perspektif
? fiqh
2. Apabila belum, bagaimanakah solusi hukum fiqh dalam menangani kasus korupsi yang
? sulit dibuktikan dalam rangka menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa
Pengurus FMPP

Rumusan jawaban
1. Undang undang pembuktian terbalik dalam pengertian tuntutan agar
(terdakwa) membuktikan bahwa dirinya bersih dari dugaan bersalah sudah sesuai
menurut pandangan fiqh. Diperbolehkannya pembuktian terbalik menurut ulama
( bersumpah ). Sedangkan menurut Imam Malik dan Syafiiyyah hanya sebatas
) ( saksi

Ulama Hanabilah boleh sampai batas mendatangkan

Referensi

.1

271
"
"
,
,

.2
446
: , ,

,
,
.
: :
, , "
"
.
.

1.

.3 12

.
"
" :
,
.
.

.
.

.4 346

) (



.

.5 289





.

Latar belakang
Tidak asing lagi setiap tahun pasti pada setiap hari wafatnya seorang ulama yang besar,
seperti ulama pendiri pondok pesantren, diberi acara haul sebagai hari peringatan akan hari
wafatnya. Akan tetapi bila Rasul yang diperingati adalah hari kelahirannya. Seperti
peringatan mauludan yang sering kita lakukan bersama.

Pertanyaan
1. Mengapa dalam hal ini ada perbedaan ? Kalau Rasulullah yang diperingati adalah hari
? kelahirannya. Sedang ulama yang sholih yang diperingati adalah hari wafatnya
1.
Apakah pelaksanaan hal tersebut ada landasan yang kongkrit sehingga perlu dibedakan
? dalam hal ini
Majlis Musyawarah Darul Falah PP. Darussalam Sumbersari.

Rumusan jawaban
1. Karena peringatan hari lahirnya Rosulullah itu lebih ditekankan pada menampakkan
) dan syukur kepada Allah dengan ( kecintaan kepada Rosululloh
). Sedangkan peringatan hari wafat ( lahirnya Rosululloh
. Ulama lebih ditekankan pada doa, tashodduq dan
2. Kalau yang dikehendaki adalah Nash Quran dan Hadis maka tidak ada.

Referensi

.1 326-325 :
) (
) (

2.

3



-


. .

.
.

.

.2 1 :281 :
) (


.



.


.


.

.3 3 :264 :



.

.4

2 :8:



.

.5 1 :192:

:

, -
.
.
,
.

.6 223 :

4
.

.7 166 165 :

: :
.

.8

:
. : .
,
. ) (
, .

) ( ..

.

Latar belakang
Istinja dengan batu harus menggunakan batu yang tidak muhtarom. Di dalam kitab kitab
fiqh telah kita ketahui bahwa istinja dengan emas, perak dan kulit yang sudah disamak
diperbolehkan. Sedangkan istinja dengan tulang belulang tidak diperbolehkan.

Pertanyaan
? ataukah 1. Istijmar merupakan
? ataukah 2. Dan hal tersebut
? 3. Apakah yang dimaksud muhtarom ( dimulyakan ) secara definitif
Pon. Pes. Lirboyo Kota Kediri

Rumusan jawaban
1. Diterangkan didalam kebanyakan kitab, istijmar merupakan Rukhshoh. Namun jika
memperhatikan antara definisi Azimah dan Rukhshoh dan dikuatkan penjelasan kitab
Hasyiyah Bujairomi Ala al-Manhaj dan Bujairomi Khotib maka cenderung dinamakan
Azimah.

Referensi

.1 2 :137 :



.

.2 60 :

) (





3.

5
.

.3

163 :
) (


.

.4

88 :

:
,

, ,
.

.5 119 :
. 123
) ( ) (
) (
) (
) (

.

.6 19 :

- -
:




- - .
( dokmatif ) yang bisa ditelusuri tujuannya

Istijmar adalah ibadah yang besifat


) ( rasional secara

2.

.1 1 : 531 :



.

.2 126 :

) (

.

.3 407 :

.4 60 :
) (

6


.
Di dalam kitab - kitab fiqh para musyawirin belum menemukan batasan yang definitif
( barang yang mulya ) yang tidak boleh digunakan istijmar, melainkan tentang
hanya contoh contoh muhtarom, misalnya makanan, benda benda yang ditulis ilmuilmu syariat dll.

3.

.1 147 :

,
, , ,
.
" " .

.

.2 352 :

.

Latar belakang

4.

Dalam setiap acara pengajian, bahtsul masail dan lain lain yang bernuansa agama, terdapat
dekorasi yang memerlukan kerja extra dan dapat menelan biaya yang begitu besar.

Pertanyaan :
? 1. Bagaimana pandangan Islam terhadap dekorasi
? 4. Bolehkah mengalokasikan dana sumbangan untuk dekorasi
Pon. Pes. Assunniyah Kencong Jember

Rumusan jawaban
1. Decorasi menurut islam diperbolehkan ( jawaz ) selama tidak berlebihan dan
mengandung barang yang diharomkan.

.1 87 :


.

.2 297 :

) (



.

.3 297 :
) (



.

.4


,
Mengalokasikan dana untuk dekorasi (sebagaimana jawaban sub a) diperbolehkan
asalakan dipandang sebagai sesuatu yang maslahah.

5.

Referensi

.1 174 :

) (

..

.2 65
) (



.
FOOT NOTE:
Moderator Jalsah I : Saiful Anwar
Moderator Jalsah II : H. Harits Rohman
Moderator Jalsah III : Zahrowardi
Perumus Jalsah I

: 1. Agus H. Fahim Royani


2. Aly Musthofa Said
3. Isyhuri
4. M. Najmuddin
5. Munir Akromin
6. H. Harits Rohman
Perumus Jalsah II
: 1. Azizi Hasbulloh
2. Isyhari
3. Munir Akromin
4. Saiful Anwar
5. Zahrowardi
Perumus Jalsah III : 1. Agus H. Athoillah Anwar
2. Agus H. Fahim Royani
3. Azizi Hasbulloh
4. Isyhari
5. H. Harits Rohman
Mushohih Jalsah I
: 1. KH. Asyrofi Abi Yusa
2. KH. Yasin Asmuni
3. KH. Muhlish Dimyathi
Mushohih Jalsah II : 1. KH. Asyrofi Abi Yusa
Mushohih Jalsah III : 1. KH. Zainal Fanani
2. Agus H. Firjoun Barlaman

You might also like