You are on page 1of 2

Abstract According to the comprehension of Thermodynamics Law, we have understood that how an energy is able to move by an interaction at a process

to the surroundings. The energy could be a heat or a work. Energy transfer could be conduction, convection, or radiation. In this experiment heat transfer will be simulated as a convection heat transfer. Convection is one of heat transfer way where molecules of the entity carry heat from a point to another. Gas or liquid are medium on convection heat transfer process. The example of convection is boiled water in a vessel. The purpose of this experiment is to understand the influence of air flow velocity to the convection coefficient value. Methodologies of convection experiment are started by preparing all apparatus and assembling them as shown in the schematic. After that is connecting the assembled apparatus to the electrical source. Switching Set Point Value to 150, 175, and 200 on the Regulator. For Thermo control Set Point Adjuster value is switched to 100. Controlling fan speed level to 1, 2, 3, and waiting for 10 minutes for each speed level. Writing the data as the result. The last is repeating those steps for each fan speed level and Set Point value. For those steps above got V, I, T~, T1, T2, T3, T4, T5, T6 from each fan speed level and Set Point value as the result data of experiment. After that is plotting them to T = f(x) Set Point 150, T = f(x) Set Point 175, T = f(x) Set Point 200, and h = f(v, Set Point) charts. Based on Boundary Layers Theory, longer distance means higher temperature, so data that have been got from experiment is suitable to that theory. In another theory, h = f(v, Set Point) charts shows that higher fan speed level means higher h value, but in this convection experiment the results have been got is not really suitable to the theory above. Abstrak Berdasarkan pada pemahaman tentang hukum termodinamika, kita telah memahami bagaimana suatu energi dapat berpindah melalui interaksi pada suatu proses terhadap lingkungan sekitar. Energi tersebut dapat berupa panas maupun kerja. Perpindahan energi dapat berupa konduksi, konveksi, ataupun radiasi. Pada percobaan ini perpindahan panas akan disimulasikan sebagai perpindahan panas secara konveksi. Konveksi merupakan salah satu cara perpindahan panas dimana molekul molekul dari sebuah benda membawa panas dari satu titik ke titik yang lain. Gas dan cairan adalah media perantara pada proses perpindahan panas secara konveksi. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memahami pengaruh dari kecepatan aliran udara terhadap nilai dari koefisien konveksi. Metodologi dari percobaan konveksi dimulai dengan mempersiapkan seluruh alat serta bahan yang dibutuhkan dan merangkai semuanya sesuai dengan skema. Setelah itu menyambungkan peralatan yang telah terangkai tersebut ke sumber listrik. Memutar nilai dari Set Point pada regulator menjadi 150, 175, dan 200. Untuk Set Point Adjuster Termokontrol di putar pada nilai 100. Mengatur tingkat kecepatan kipas menjadi 1, 2, 3, dan menunggu selama 10 menit untuk setiap tingkat kecepatan. Mencatat data sebagai hasil dari percobaan. Terakhir mengulangi semua langkah langkah tersebut untuk setipa tingkat kecepatan kipas dan nilai Set Point.

Untuk langkah langkah di atas didapatkan data hasil percobaan berupa nilai V, I, T~, T1, T2, T3, T4, T5, T6 dari masing masing tingkat kecepatan kipas dan nilai Set Point. Setelah itu mengeplotkan data data tersebut ke grafik T = f(x) Set Point 150, T = f(x) Set Point 175, T = f(x) Set Point 200, dan h = f(v, Set Point). Berdasarkan teori thermal boundary layer, semakin panjang jarak maka temperatur semakin tinggi, sehingga data yang telah didapatkan dari percobaan sudah sesuai dengan teori tersebut. Pada teori yang lain, grafik h = f(v, Set Point) menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kecepatan kipas maka nilai dari h akan semakin tinggi, tetapi pada percobaan konveksi ini hasil yang di dapat kurang sesuai dengan teori di atas.

You might also like