You are on page 1of 17

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny.

Aurelia G2P1A0 DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS CENGKARENG

Disusun oleh Nama NIM Kelas : Lianita Diantari : 150101066 : III A

DIII Akademi kebidanan Sekolah Tinggi Kesehatan MH.Thamrin Jakarta 2011

Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wataala, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Asuhan Kebidanan Ny. Aurelia G2P1A0 Dengan Hyperemesis Gravidarum di Pkm Cengkareng. Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapatkan hambatan dan kesulitan. Namun berkat bimbingan dan pengarahan serta bantuan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini . Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Ketua prodi program DIII Kebidanan Stikes MH.Thamrin 2. Dosen pembimbing DIII Kebidanan Stikes MH. Thamrin 3. Pembimbing lahan ruang kia di pkm cengkareng 4. Seluruh ibu bidan di ruangan kiap km cengkareng 5. Orangtua serta keluarga penulis yang memberikan bantuan baik moril maupun materil serta doa yang diberikan Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berhjarap semoga makalah ini memberikan informasi yang bermanfaat bagi temaga kesehatan pada umumnya dan tenaga kebidanan pada khususnya.

Jakarta, November 2011

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I . Pendahuluan Latar belakang Tujuan Metode Penulisan Ruang lingkup Sistematika Penulisan BAB II . Tinjauan Pustaka Pengertian Etiologi Patofisiologi Manifestasi klinis Diagnosis Penanganan Prognosis BAB III. Tinjauan kasus Subjective data Objective data BAB IV. Pembahasan BAB V. Penutup Kesimpulan Saran Daftar pustaka

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kematian maternal merupakan kematian wanita sewaktu hamil atau melahirkan, atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tak tergantung dari lama dan lokasi kehamilan, disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan atau penanganannya, tetapi tidak secara kebetulan atau oleh penyebab tambahan lainnya. Penyebabnya salah satunya kematian tidak langsung disebabkan oleh penyakit atau komplikasi lain yang sudah ada sebelum persalinan, misalnya Hipertensi, Diabetes Mellitus, Anemia dan lain-lain. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Memperoleh gambaran dan pengalaman nyata dalam pelaksanaan asuhan kebidanan klien dengan hyperemesis gravidarum di pkm cengkareng . 2. Tujuan khusus Memperoleh gambaran nyata tentang : a. Pengkajian kebidanan pada klien dengan hyperemesis gravidarum b. Rumusan diagnose kebidanan yang dapat ditegakkan pada klien dengan hyperemesis gravidarum c. Rencana kebidanan untuk masing-masing diagnose pada klien dengan hyperemesis gravidarum d. Pelaksaan asuhan kebidanan pada klien dengan hyperemesis gravidarum e. Evaluasi asuhan kebidanan pada klien dengan hyperemesis gravidarum C. Metode Penulisan Makalah ini disusun berdasarkan metode deskriptif yaitu asuhan kebidanan dilaksanakan secara langsung dan didokumentasikan secara sistematis dalam bentuk penyusunan kasus. Adapun penyusunan makalah ini dilakukan melalui study perpustakaan yaitu penulusuran berbagai sumber atau kepustakaan yang berhubungan dengan konsep biomedis dan asuhan hyperemesis gravidarum dan study kasusnya itu melakukan asuhan kebidanan sesuai dengan masalah klien dengan menggunakan proses kebidanan yang dimulai dengan pengkajian sampai dengan evaluasi. D. Ruang lingkup Dalam menyusun masalah ini penulis membatasi ruang lingkup asuhan kebidanan Ny. Aurelia dengan hyperemis gravidarum di PKM Cengkareng.

E. Sistematika Penulisan Makalah ini disusun berdasarkan sistematika penulisan dalam 5 Bab yaitu : Bab I yaitu pendahuluan terdiri dari latar belakang,tujuan, metode penulisan,ruang lingkup dan sistematika penulisan Bab II yaitu Tinjauan Pustaka yang terdiri dari konsep dasar teori dan konsep asuhan kebidanan pada klien dengan hyperemesis gravidarum Bab III yaitu Tinjauan kasus yang terdiri dari Pengkajian , Analisa data, diagnose kebidanan, rencana tindakan, pelaksanaan dan evaluasi Bab IV yaitu pembahasan yang terdiri dari pengkajian diagnose kebidanan , perencanaan , pelaksanaan , evaluasi Bab V yaitu penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran . Daftar pustaka.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan sehari hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. (Arif, 1999). Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari hari dan bahkan membahayakan hidupnya. (Manuaba, 2001). Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum. (Sastrawinata, 2004) Hiperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan. (Lowdermilk, 2004) Hiperemesis gravidarum adalah suatu keadaan (biasanya pada hamil muda) dimana penderita mengalami mual- muntah yang berlebihan, sedemikian rupa sehingga mengganggu aktivitas dan kesehatan penderita secara keseluruhan. (Achadiat, 2004) B. Etiologi Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokimia. Perubahan perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat zat lain akibat inanisi. Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut : 1. faktor predisposisi : a. Primigravida b. Overdistensi rahim : hidramnion, kehamilan ganda, estrogen dan HCG tinggi, mola hidatidosa 2. Faktor organik : a. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal b. Perubahan metabolik akibat hamil c. resistensi yang menurun dari pihak ibu. d. Alergi 3. faktor psikologis : a. Rumah tangga yang retak b. Hamil yang tidak diinginkan c. takut terhadap kehamilan dan persalinan

d. takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu e. Kehilangan pekerjaan C. Patofisiologi Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. 1. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. 2. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang 3. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan 4. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal. D. Manifestasi Klinis Batas jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan dengan hiperemesis gravidarum tidak ada, tetapi bila keadaan umum penderita terpengaruh, sebaiknya ini dianggap sebagai hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi : 1. Tingkatan I a. Muntah terus menerus sehingga menimbulkan : 1) Dehidrasi : turgor kulit turun 2) Nafsu makan berkurang 3) Berat badan turun 4) Mata cekung dan lidah kering b. Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkat dan terjadi regurgitasi ke esofagus c. Nadi meningkat dan tekanan darah turun d. Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit e. Tampak lemah dan lemas 2. Tingkatan II a. Dehidrasi semakin meningkat akibatnya : 1) Turgor kulit makin turun 2) Lidah kering dan kotor

3) Mata tampak cekung dan sedikit ikteris b. Kardiovaskuler 1) Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit 2) Nadi kecil karena volume darah turun 3) Suhu badan meningkat 4) Tekanan darah turun c. Liver 1) Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan ikterus d. Ginjal Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang yang menyebabkan : 1) Oliguria 2) Anuria 3) Terdapat timbunan benda keton aseton.Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan. 4) Kadang kadang muntah bercampur darah akibat ruptur esofagus dan pecahnya mukosa lambung pada sindrom mallory weiss. 3. Tingkatan III a. Keadaan umum lebih parah b. Muntah berhenti c. Sindrom mallory weiss d. Keadaan kesadran makin menurun hingga mencapai somnollen atau koma e. Terdapat ensefalopati werniche : 1) Nistagmus 2) Diplopia 3) Gangguan mental f. Kardiovaskuler 1) Nadi kecil, tekanan darh menurun, dan temperatur meningkat g. Gastrointestinal 1) Ikterus semakin berat 2) Terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang makin tajam h. Ginjal 1) Oliguria semakin parah dan menjadi anuri E. Diagnosis Diagnosis hiperemesis gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya kehamilan muda dan muntah terus menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum. Namun demikian harus dipikirkan kehamilan muda dengan penyakit pielonefritis, hepatitis, ulkus ventrikuli dan tumor serebri yang dapat pula memberikan gejala muntah. Hiperemesis gravidarum yang terus menerus dapat menyebabkan kekurangan makanan yang dapat mempengaruhi perkembangan janin, sehingga pengobatan perlu segera diberikan.

F.Penanganan 1. Pencegahan Prinsip pencegahan adalah mengobati emesis agar tidak terjadi hiperemesis gravidarum dengan cara : a. Memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik b. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan. c. Menganjurkan mengubah makan sehari hari dengan makanan dalam jumlah kecil tapi sering d. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, erlebih dahulu makan roti kering atau biskuit dengan dengan teh hangat. e. makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan f. Makanan seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin g. Defekasi teratur h. Menghindari kekurangan karbohidrat merupakan faktor penting, dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula. 2. Obat obatan a. Sedativa : phenobarbital b. Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B kompleks c. Anti histamin : Dramamin, avomin d. Anti emetik (pada keadan lebih berat) : Disiklomin hidrokhloride atau khlorpromasin Penanganan hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu dikelola di rumah sakit. 3. Isolasi a. Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara yang baik. b. Catat cairan yang keluar masuk. c. Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita, sampai muntah berhenti dan penderita mau makan. d. Tidak diberikan makanan/minuman dan selama 24 jam. Kadang kadang dengan isolasi saja gejala gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan. 4. Terapi psikologik a. Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan b. Hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan c. Kurangi pekerjaan sera menghilangkan masalah dan konflik 5. Cairan parenteral a. Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukose 5% dalam cairan fisiologis (2 3 liter/hari) b. Dapat ditambah kalium, dan vitamin(vitamin B kompleks, Vitamin C)

c. Bila kekurangan protein dapat diberikan asam amino secara intravena d. Bila dalam 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum membaik dapat diberikan minuman . Dengan penanganan diatas, pada umumnya gejala gejala akan berkurang dan keadaan akan bertambah baik 6. Menghentikan kehamilan Bila pegobatan tidak berhasil, bahkan gejala semakin berat hingga timbul ikterus, delirium, koma, takikardia, anuria, dan perdarahan retina, pertimbangan abortus terapeutik. 6. Diet Hiperemesis Gravidarum 1) Tujuan Diet pada hiperemesis gravidarum bertujuan untuk mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup. 2) Syarat Diet hiperemesis gravidarum memiliki beberapa syarat, diantaranya adalah: a) Karbohidrat tinggi b) Lemak rendah c) Protein sedang d) Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari e) Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran pencernaan, dan diberikan sering dalam porsi kecil f) Bila makan pagi dan siang sulit diterima, pemberian dioptimalkan pada makan malam dan selingan malam g) Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan gizi pasien 3) Macam-macam Diet Ada 3 macam diet pada hyperemesis gravidarum, yaitu : a)Diet HiperemesisI Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis gravidarum berat. Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya. Karena pada diet ini zat gizi yang terkandung di dalamnya kurang, maka tidak diberikan dalam waktu lama. b)nDietbHiperemesis II Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet diberikan secara berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai gizi

tinggi. Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan. Pemilihan bahan makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali kebutuhan energi. c)Diet Hiperemesis III Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum ringan. Diet diberikan sesuai kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan pada diet ini mencukupi kebutuhan energi dan semua zat gizi. 4) Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III adalah : a) Roti panggang, biskuit, crackers b) Buah segar dan sari buah c) Minuman botol ringan, sirop, kaldu tak berlemak, teh dan kopi encer 5) Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, III adalah makanan yang umumnya merangsang saluran pencernaan dan berbumbu tajam. Bahan makanan yang mengandung alkohol, kopi, dan yang mengadung zat tambahan (pengawet, pewarna, dan bahan penyedap) juga tidakbdianjurkan G. Prognosis Dengan penanganan yang baik, prognosis sangat memuaskan. Namun demikian pada tingkatan yang berat, penyakit ini dapat mengancam jiawa ibu dan janin.

BAB III TINJAUAN KASUS


A. SUBJECTIVE DATA 1. Identitas Istri Nama : Ny. Aurelia Umur : 25 Tahun Agama : Katolik Pendidikan : SMP Pekerjaan : IRT Alamat : Cengkareng Barat blok D37 2. Anamnesa tanggal Oleh 3. Riwayat Kehamilannya i. Riwayat Haid a. HPHT : 02-09-2011, pasti b. Lamanya : 7 hari, banyaknya : hari 1-4(2-3 pembalut/hari), hari 5-7 (1 pembalut/hari) c. Haid sebelum tanggal : 02-08-2011 d. Lamanya : 7 hari, banyaknya : hari 1-4(2-3 pembalut/hari), hari 5-7 (1 pembalut/hari) e. Siklus : 30 hari f. Konsistensi : cair, ada gumpalan ii. Tanda-tanda kehamilan(trimester 1) Hasil tes kehamilan : Tanggal : ,Hasil : iii. Pergerakan fetus dirasakan pertama kali Pergerakan fetus dirasakan 12 jam terakhir iv. Keluhan yang dirasakan v. Diet/ makan - Jenis yang dikonsumsi - Frekuensi - Porsi makan - Pantangan : 15-11-2011 : Lianita Diantari

Suami Nama Umur Agama Pendidikan Pendidikan

: Tn. Tobias : 29 Tahun : Katolik : SMP : Supir

pukul : 08.00

: : -

: ibu mengatakan sering mengalami mual dan muntah

: nasi, ikan, sayur,buah : 2-3x sehari : sedikit tapi sering : tidak ada

vi. Eliminasi BAB - Frekuensi - Konsistensi - Warna BAK - Frekuensi - Warna - Bau

: 1x sehari : lembek : kecoklatan : 3-4x sehari : kuning jernih : pesing

vii.Aktifitas sehari hari Pola istirahat dan tidur : - siang : 1-2 jam - malam : 7-8 jam Pekerjaan : Aktifitas ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga Pola Seksual : sesuai kebutuhan Masalah : tidak ada vii. Imunisasi TT1 : sd TT2 : Caten TT3 : 2010 viii. Riwayat kontrasepsi yang pernah digunakan : 4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Jenis Tgl/Th Tempat Penolon No Persalina ASI Persalinan Pertolongan g n 06-041. RB normal bidan 2 thn 2010

jk P

Anak Keadaa BB n 220 sehat 0

5. Riwayat Kesehatan i. Riwayat kesehatan ibu : ibu tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti jantung, DM, asma dan penyakit menular lainnya. 6. Riwayat Sosial i. Apakah kehamilan ini direncanakan/diinginkan? j. ii. Apakah jenis kelamin yang diharapkan? iii. Status perkawinan Jumlah Lama perkawinan

Ya Apa saja

: 1 kali : 3 tahun

iv. Susunan keluarga yang tinggal serumah Jenis Hubungan no Umur Kelamin Keluarga 1. Laki-laki 29 tahun Suami 2. Perempuan 1 tahun Anak

Pendidikan SMP -

Pekerjaan Supir -

v. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas : Ibu mengatakan tidak ada kepercayaan terhadap hal tsb vi. Riwayat kesehatan keluarga : Ibu mengatakan tidak ada penyakit keturunan B. OBJECTIVE DATA 1. Pemeriksaan umum a. Keadaan umum : baik Kesadaran : compos menthis Keadaan emosional : Terkoordinasi b. Tanda-tanda vital Tekanan darah : 110/70 mmhg Tinggi badan : 155cm Berat badan : 55 kg 2. Pemeriksaan fisik - Kepala : kulit kepala bersih, tidak ketombe, tidak rontok - Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik - Mulut : tidak pucat,tidak pecah2, tidak ada caries gigi - Leher : tidak ada pembesaran kel. Tyroid dan kel. Getah bening - Dada/mamae : puting menonjol, bersih - Punggung dan pinggang : posisi tulang belakang lordosis - Tungkai : tidak tampak oedem dan varises b. Palpasi abdomen secara leopold - Leopold : TFU : - Leopold II : - Leopold III : Belum teraba - Leopold IV : - TBJ : - DJJ : 3. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium : - HB 12,0 gr% - Golongan darah : A + II. Interprestasi data Dx ibu : ny . A G2P1A0 Hamil 16 minggu Ds : Ibu mengatakan ini kehamilan ke 2 dan ibu mengatakan tidak pernah mengalami keguguran . Do : TTV Tekanan darah : 110/70 mmhg Tinggi badan : 155cm Berat badan : 55 kg III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial Masalah Potensial : Ibu mengatakan masih sering mual dan muntah

IV. Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera Atau Kolaborasi Bidan menganjurkan ibu untuk konsultasi ke Poli Gizi V. Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh - Beri tahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang dilakukan - Berikan penkes tentang pola istirahat yang baik - Berikan konseling tentang gizi seimbang - Berikan penkes tentang pola makan sedikit tapi sering - Berikan penkes tentang cara mengkonsumsi tablet fe - Beri tahu ibu tentang bahaya memberi asi terhadap kehamilannya - Berikan konseling tentang psikologi ibu menghadapi kehamilan - Beri pengertian dan penjelasan pada suami dan keluarga tentang kehamilan ibu - Beri tahu ibu tentang jadwal kunjungan ulang VI. Implentasi * Menjelaskan hasil pemeriksaan ibu bahwa janin belum teraba karna usia kehamilan masih kecil. * Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup Menganjurkan pada ibu untuk makan porsi sedikit tapi sering dan diselingi makanan ringan. Bangun tidur jangan tiba-tiba berdiri tetapi didahului minum teh hangat * Memberikan penkes tentang pemberian tablet fe yang dikonsumsi pada malam hari dengan air jeruk untuk mengurangi rasa mual dan mempermudah proses absorbs dalam tubuh. Memberikan pengertian pada suami dan keluarga tentang kondisi kehamilan seorang ibu Memberikan konseling pada ibu bahwa mual dan muntah merupakan proses fisologi pada kehamilan muda dan akan hilang pada umur kehamilan 4 bulan Memberikan penjelasan pada ibu bahwa setelah mual muntah berkurang dan kondisi ibu membaik dapat melakukan aktifitas lagi * Memberitahu ibu tentang dampak memberi asi terhadap anak pertama terhadap kehamilannya yang akan merangsang kontraksi ibu dan janin Memberikan pengertian pada suami dan keluarga tentang kondisi kehamilan seorang ibu * Memberi tahu ibu tentang jadwal kunjungan ulang * Membina hubungan baik anatara bidan dank lien Memberitahukan ibu jika ibu masih sering mengalami mual dan muntah yang mengganggu aktivitas maka perlu untuk dirawat. VII . Evaluasi - Ibu menyatakan mengerti akan penjelasan yang diberikan sehingga membuat dirinya menjadi lega. - Ibu bersedia untuk melakukan anjuran yang dikerjakan - Suami dan keluarga mengerti dan akan memberikan perhatian pada ibu - Ibu mengerti kapan waktu kunjungan ulang selanjutnya

BAB IV PEMBAHASAN Pada pengkajian dalam kasus ini didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Ibu menyatakan bahwa dirinya mengalami mual muntah, nafsu makan berkurang. 2. Ibu terlihat lemas 3. Pada pola aktifitas ibu seorang irt yang mempunyai anak 1 yang masih menyusui

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan asuhan kebidanan yang diberikan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengkajian pada asuhan kebidanan ibu hamil dilakukan secara komprehensif dengan menggunakan cara anamnesa, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan umum dan fisik 2. Masalah yang timbul pada kasus ini adalah mual dan muntah jumlah sedikit sebanyak 3 kali warna jernih dan berkurangnya nafsu makan B. Saran 1. Petugas kesehatan memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga mengenai tanda-tanda dehidrasi secara dini dan cara penanggulangan dasar. 2. Memberikan konseling kepada ibu dan keluarga mengenai pola makan (nutrisi) dan pola kebiasaan sehari-hari. Menjelaskan mengenai proses fisiologis dalam masa kehamilan muda, serta memberikan terapi psikologis apabila ibu mempunyai masalah tersendiri.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/27499460/HIPEREMESIS-GRAVIDARUM

You might also like