You are on page 1of 3

BERITA ACARA PRESENTASI KIMIA ANALISA Reportase :

Hasil dari presentasi kelompok 2 dengan materi Titrasi Pengendapan berlangsung dengan lancar. Semua peserta presentasi antusias mengikuti jalannya presentasi. Beberapa pertanyaan juga diberikan kepada pemateri, dan dijawab dengan baik oleh pemateri. Presentasi diawali dengan penyampaian materi secara keseluruhan. Setelah itu, dilanjutkan dengan sesi tanta jawab. Sesi Tanya jawab diisi satu pertanyaan dari masing-masing kelompok. Jadi, tiap-tiap kelompok hanya boleh menyumbangkan satu pertanyaan saja, sehingga pertanyaan yang diajukan kepada pemateri ada tujuh buah. Setelah itu moderator memberikan waktu beberapa menit kepada pemateri untuk menyiapkan jawaban atas pertanyaan yang sudah diberikan, dan dilanjutkan dengan penyampaian jawaban dari pemateri. Setelah semua jawaban sudah disampaikan oleh pemateri, selanjutnya notulen membacakan kesimpulan dari presentasi tersebut dan presentasi dapat diakhiri. Hasil Presentasi Pertanyaan : :

1. Jelaskan faktor yang biasa berpengaruh pada titrasi pengendapan? Dan indikator apa yang biasa digunakan pada titrasi pengendapan? Jelaskan ? 2. Apakah titrasi iodometri dan gravimetri termasuk titrasi pengendapan ? 3. Menurut kelompok anda, dari ketiga metode tersebut manakah yang paling baik digunakan? 4. Keunggulan titrasi pengendapan ? 5. Maksud dari flourosein ? mengapa memakai itu? 6. Mengapa indikator fluorosein bereaksi pada pH 7 sampai Ph 10? 7. Aplikasi titrasi pengendapan dalam kehidupan sehari-hari ? Jawaban :

1. Kesalahan titrasi pengendapan biasanya terjadi karena salah dalam pemilihan indikator. Dalam titrasi-titrasi pengendapan yang melibatkan garam-garam perak ada tiga indikator yang telah sukses dikembangkan selama ini adalah ion kromat unutk mengendapkan ion AG2CrO4 coklat, ion Fe3+ untuk membentuk sebuah kompleks yang berwarna dengan ion tiosianat, dan indikator-indikator adsorpsi.

2. Iodometri termasuk dalam titrasi pengendapan karena dalam proses titrasi pada iodometri menggunakan ion iodida sebagai agen pereduksi. Sementara gravimetri tidak termasuk dalam titrasi pengendapan karena dalam proses pembentukan endapan tanpa melalui proses titrasi melainkan melalui proses yang sengaja diendapkan yang kemudian disaring, dan dipijarkan(dioven) 3. Dari setiap metode percobaan tersebut memiliki keunggulan masing-masing yang bergantung pada tujuan yang diharapkan. Apabila tujuannya ingin menentukan pembentukan endapan berwarna maka dapat mengunakan Metode Mohr, untuk pembentukan endapan kompleks berwana maka menggunkan metode Volhard an untuk menentukan indikator absorpsi dapat menggunakan metode Fajans. 4. Penentuan titik akhir dari titrasi pengendapan akan lebih akurat karena secara visual fisik endapan mudah diamati, yakni ditandai dengan timbulnya endapan. 5. Flouresein adalah sebuah asam organik lemah, yang bisa kita sebut dengan HFI.Ketika flourensein ditambahkan kedalam botol titrasi, anion FI- tidak diabsorpsi oleh koloid perak klorida selama ion-ion klorda berlebih. Ketika ion-ion FI- dapat ditarik ke permukaan partikel-partikel yang bermuatan positif.Agregat yang dihasilkan berwarna merah jambu, dan warna inni cukup kuat bagi menjadi sebuah indikator visual. 6. Flouresein mempunyai Ka sekitar 10-7 dan dalam larutan-larutan yang lebih asam dari pH 7, konsentrasi ion-ion FI- sangat kecil sehingga tidak ada perubahan warna yang dapat diamati sehingga flourensein hanya dapat dipergunakan dalam skala pH 7 sampai 10. 7. Salah satu aplikasi titrasi pengendapan adalah ketika pengukuran zat kontaminan yang ada didalam air sumur yang dibantu dengan piknometer. Yang mana air sumur tersebut dijadikan sebagai sampel dan dititrasi oleh AgNO3 untuk menentukan kadar kotaminan seperti Cl- . Sebelumnya tentukan dulu massa jenis air sumurnya. Sehingga nantinya akan diketahui seberapa banyaknya zat kontaminan yang aa dalam air, sehingga dapat diketahui layak tidaknya air sumur tersebut untuk dikonsumsi.

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil presentasi kelompok 6 tentang spektrofotometri adalah : 1. Kesalahan titrasi pengendapan biasanya terjadi karena salah dalam pemilihan indikator. 2. Iodometri termasuk dalam titrasi pengendapan karena dalam proses titrasi pada iodometri menggunakan ion iodida sebagai agen pereduksi. Sementara gravimetri tidak termasuk dalam titrasi pengendapan karena dalam proses pembentukan endapan melalui proses yang sengaja diendapkan yang kemudian disaring, dan

dipijarkan(dioven). 3. Untuk menentukan pembentukan endapan berwarna maka dapat mengunakan Metode Mohr, untuk pembentukan endapan kompleks berwana maka menggunkan metode Volhard an untuk menentukan indikator absorpsi dapat menggunakan metode Fajans. 4. Penentuan titik akhir dari titrasi pengendapan akan lebih akurat karena secara visual fisik endapan mudah diamati, yakni ditandai dengan timbulnya endapan. 5. Flouresein adalah sebuah asam organik lemah, yang bisa kita sebut dengan HFI. 6. Flouresein mempunyai Ka sekitar 10-7 dan dalam larutan-larutan yang lebih asam dari pH 7, konsentrasi ion-ion FI- sangat kecil sehingga tidak ada perubahan warna yang dapat diamati sehingga flourensein hanya dapat dipergunakan dalam skala pH 7 sampai 10. 7. Salah satu aplikasi titrasi pengendapan adalah ketika pengukuran zat kontaminan yang ada didalam air sumur yang dibantu dengan piknometer

You might also like