You are on page 1of 17

http://perawatpskiatri.blogspot.

com/ KOMUNIKASI DALAM PELAYANANKEPERAWATAN JIWA Komunikasi merupakan komponen dasar dari hubungan antar manusia dan meliputipertukaran informasi, perasaan, pikiran dan perilaku antara dua orang atau lebih.Komunikasi mempunyai dua tujuan, yaitu untuk pertukaran informasi danmempengaruhi orang lain. Interaksi perawat dan pasien akan menghasilkan informasi untuk perawat tentangkeadaan pasien dan pada waktu yang bersamaan perawat dapat memberikan informasitentang cara-cara menyelesaikan masalah dengan strategi tertentu sehingga pasienterpengaruh dan mau melakukannya untuk penyelesaian masalah pasien. Jika pasienmenerima dan melakukan informasi yang diberikan oleh perawat maka perilakupasien berubah ke arah adaptif yang merupakan hasil utama tindakan keperawatan. Sikap dalam berkomunikasi Sikap dalam berkomunikasi dapat ditampilkan melalui perilaku-perilaku berikut:1. Gerakan tubuh , seperti sikap tubuh, ekspresi wajah dan sikap-sikap lain.Misalnya: tersenyum, kontak mata, sedikit membungkuk pada saat bicara, tidak melipat tangan, tidak menyilangkan kaki, tidak memasukkan tangan ke kantong.2. Jarak saat berinteraksi, ruang intim sampai 50 cm, ruang pribadi 50-120 cm, danruang konsultasi sosial 275-365 cm. Komunikasi terapeutik pada umumnya terjadidi ruang pribadi, tetapi antara pasien dengan perawat tidak dibatasi meja.3. Sentuhan , dapat digunakan dalam komunikasi terapeutik, tetapi harus dilakukansecara tenang sambil menganalisis kondisi pasien dan respons yang mungkin akandiberikan oleh pasien. Sentuhan tidak tepat untuk beberapa situasi, misalnya:terhadap pasien yang penuh curiga dan tidak percaya kepada orang lain, pasienyang merupakan korban penganiayaan, pasien yang budayanya melarang ataumembatasi sentuhan. Beberapa contoh sentuhan: bersalaman, menepuk bahu/mengangkat jempol/tepuk tangan untuk memberikan pujian, memegangtangan pasien pada saat pasien sedih dan menangis.4. Diam , dapat berguna untuk memfasilitasi pasien dalam mengekspresikan pikirandan perasaannya. Misalnya: pada pasien menarik diri, setelah perawatmengajukan pertanyaan maka perawat diam untuk memberi kesempatan padapasien berpikir tentang jawaban pertanyaan. 5. Volume dan nada suara, mempengaruhi penyampaian pesan. Pada pasien lansiavolume suara tinggi dengan nada rendah, pada pasien perilaku kekerasan, volumedan nada suara rendah tetapi tetap tegas.

http://perawatpskiatri.blogspot.com/ D. Penerapan komunikasi terapeutik1. Penerapan komunikasi terapeutik pada individu.Tahap pra interaksi Sebelum bertemu dengan pasien saudara perlu mengevaluasi diri tentangkemampuan yang saudara miliki. Jika saudara merasa tidak siap maka saudaraperlu membaca kembali, diskusi dengan teman sekelompok atau dengan tutor.Jika saudara telah siap, maka saudara membuat rencana interaksi. Ada beberapahal yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu : evaluasi diri, penetapanperkembangan interaksi dan rencana interaksi.a. Evaluasi diriBeberapa pertanyaan yang dapat membantu saudara mengevaluasi diri:

Apa pengetahuan yang saya miliki tentang keperawatan jiwa? Apa yang saya ketahui tentang latar belakang sosial budaya pasien? Apa yang akan saya ucapkan saat bertemu dengan pasien? Bagaimana respons saya selanjutnya jika pasien diam, menolak, marah,atau inkoheren? Bagaimana pengalaman interaksi saya dengan pasien? Apakah ada kegagalan saya berinteraksi dengan pasien? Jika ada, lakukan koreksi dengan cara membaca cara-cara berhubungandengan pasien, konsultasi dengan tutor, diskusi dengan temansekelompok. Bagaimana tingkat kecemasan saya? Jika cemas ringan, laksanakan interaksi. Jika cemas sedang sampai berat, konsultasi dengan tutor dan tunda kontak dengan pasien sampai saudara dapat mengatasi kecemasan.b. Penetapan perkembangan interaksi dengan pasien.Beberapa pertanyaan berikut dapat digunakan untuk menetapkan tahapperkembangan interaksi dengan pasien. Apakah saat ini pertemuan/kontak pertama? Apakah pertemuan lanjutan? Apa tujuan pertemuan ini? Pengkajian / observasi / pemantauan / tindakankeperawatan / terminasi? Apa tindakan yang akan saya lakukan? Bagaimana cara melakukannya?Setelah saudara tetapkan status interaksi yang akan dilaksanakan, makasaudara perlu membuat rencana interaksi.c.

Rencana interaksi Siapkan rencana percakapan yang akan saudara lakukan pada saatberinteraksi dengan pasien.

http://perawatpskiatri.blogspot.com/ Tehnik komunikasi apa yang akan saudara ucapkan, kaitkan dengan tujuansaudara melakukan interaksi dengan pasien. Hal ini berhubungan dengantahapan interaksi yang akan dilakukan. Tehnik observasi apa yang perlu saudara lakukan selama berhubungandengan pasien. Apa langkah-langkah tindakan keperawatan yang akan saudara lakukansesuaikan dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Tahap Perkenalan Perkenalan merupakan kegiatan yang saudara lakukan saat pertama kalibertemu atau kontak dengan pasien. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah :a. Memberi salam Assalamualaikum/selamat pagi/siang/sore/malam atau sesuaidengan latar belakang sosial budaya spiritual pasien, disertaidengan mengulurkan tangan untuk jabatan tangan. Pasiengangguan jiwa mungkin tidak menjawab salam dan uluran tangansaudara. Memperkenalkan diri perawat Nama saya Budiono, saya senang dipanggil Budi Menanyakan nama pasien Nama bapak/Bpk/Ibu/saudara siapa? Apa panggilankesenangannya? (Misalkan pasien senang dipanggil Tuti).b. Mengevaluasi kondisi pasien. Bagaimana perasaan Tuti saat ini? Atau, apa keluhan Tuti? c. Menyepakati kontrak/pertemuan.Kesepakatan tentang pertemuan terkait dengan topik tindakan yang akandilakukan serta kesediaan pasien untuk bercakap-cakap, tempat bercakap-cakap, lama percakapan.1) Topik/tindakan/kegiatan yang akan dilakukanUntuk menanyakan kesediaan pasien: Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang ... (sesuaikandengan keluhan atau perasaan pasien saat ini. Jika pasien tampak ragu perawat dapat menambahkan):

Saya akan membantu ... (nama pasien) untuk menyelesaikanmasalah yang ... hadapi. Kita akan bersama-sama menyelesaikan masalah yang ... hadapi. Pada umumnya fokus percakapan awal adalah pengkajian keluhanutama. Kemudian hal-hal yang berkaitan dengan keluhan utama.2) Tempat Di mana kita duduk? Bagaimana kalau kita duduk di sana? (sebutkan) Ayo kita duduk di sana! (sebutkan)

http://perawatpskiatri.blogspot.com/ 3) Waktu Mau berapa lama kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau 10menit? Kemudian lanjutkan pada tahap kerja yaitu pengkajian lanjut (focus)pada keluhan utama disertai tindakan keperawatan sesuai denganmasalah yang dialami pasien. Tahap Orientasi Tahap orientasi dilaksanakan pada awal pertemuan kedua dan seterusnya.Tujuan tahap orientasi adalah mengevaluasi kondisi pasien, memvalidasirencana yang telah Perawat buat sesuai dengan keadaan pasien saat ini danmengevaluasi hasil tindakan yang lalu. Umumnya dikaitkan dengan halyang telah dilakukan bersama pasien.a. Memberi salam Assalamualaikum/selamat pagi/siang/sore/malam Tuti. b. Memvalidasi dan mengevaluasi keadaan pasien Bagaimana perasaan Tuti hari ini? atau Coba Tuti ceritakan perasaannya hari ini! Adakah hal yang terjadi selama kita tidak bertemu? Cobaceritakan. Apakah Tuti sudah coba cara-cara yang telah kita bicarakankemarin (sebutkan cara yang telah dibahas pada pertemuansebelumnya)

. c. Menyepakati kontrak/pertemuanSetiap berinteraksi dengan pasien kaitkan dengan kontrak padapertemuan sebelumnya.1) Topik/tindakan/kegiatan Sesuai dengan janji kita yang lalu kita akan bertemu hari ini jam ..(sebutkan sesuai perjanjian). atau Tuti masih ingat apa yang akan kita bicarakan/lakukansekarang? atau Bagaimana kalau sekarang kita latihan ... (sebutkan sesuairencana).Contoh: Baiklah sekarang kita akan bicara tentang cara berkenalandengan orang lain/cara mengungkapkan rasa marah/ caramelakukan kebersihan diri (dan lain-lain sesuai dengan masalahpasien).

http://perawatpskiatri.blogspot.com/ 2) Tempat o Mau duduk di mana? Bagaimana kalau di sana?3) Waktu Mau berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit? Tahap kerja Tahap kerja merupakan inti hubungan perawat pasien yang terkait eratdengan pelaksanaan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakansesuai dengan tujuan yang akan dicapai.Contoh komunikasi untuk tindakan melatih mengontrol halusinasi: Ada beberapa cara untuk mencegah suara-suara agar tidak mengganggu Tuti. Salah satu adalah menghardik atau tidak memperdulikan suara-suara itu, caranya katakan: pergi, janganganggu saya, saya tidak mau dengar. Coba Tuti lakukan. ( Jika pasien dapat melakukan berikan pujian). Bagus, Tuti sudah dapat melakukannya. Coba ulangi lagi! Bagus sekali! Tahap terminasi Tahap terminasi merupakan akhir dari setiap pertemuan perawat dan pasien.Terminasi dibagi dua yaitu: terminasi sementara dan terminasi akhir.a. Terminasi sementaraTerminasi sementara adalah akhir dari tiap pertemuan perawat danpasien. Saat terminasi sementara

perawat akan bertemu lagi denganpasien pada waktu yang telah ditentukan, misalnya: satu atau dua hariberikutnya. Pada terminasi perawat melakukan evaluasi terhadap hasiltindakan yang telah dilakukan pada tahap kerja berupa evaluasisubyektif dan obyektif, memberikan anjuran pada pasien (tindak lanjut)terhadap tindakan yang telah dilakukan dan membuat perjanjian(kontrak) untuk pertemuan berikutnya.Contoh komunikasi: 1. Evaluasi hasil Evaluasi subyektif: o Bagaimana perasaan Tuti setelah latihan ini? Evaluasi obyektif: o Coba Tuti sebutkan hal-hal yang sudah kitabicarakan tadi! o Tuti tadi telah bagus melakukannya. 2. Tindak lanjut Bagaimana kalau mulai saat ini Tuti coba lakukan cara tadiuntuk mencegah suara-suara.

http://perawatpskiatri.blogspot.com/ Tuti mau coba latih ? Pada jam berapa? Kita buatkan jadualnya? ( Buat jadual harian pasien untuk latihan danmelakukannya pada saat suara-suara datang).3. Kontrak yang akan datang Waktu: Kapan kita bertemu lagi? Bagaimana kalau dua hari lagi? Topik: Apa saja yang akan kita bicarakan nanti? Bagaimana kalau kita bicara tentang cara lainuntuk mencegah suara-suara? Tempat: Kita akan bertemu di sini lagi. Sampai jumpa. Assalamualaikum.

b. Terminasi akhirTerminasi akhir terjadi jika pasien dan keluarganya telah mampumenyelesaikan masalahnya.Contoh komunikasi:1. Evaluasi hasil Evaluasi subyektif: Bagaimana perasaan Tuti setelah kita bercakap-cakap beberapa kali. Evaluasi obyektif: Coba sebutkan apa saja yang telah Tuti dapatkanselama saya berkunjung ke rumah Tuti ? Saya melihat Tuti sudah dapat melakukan (sebutkan sesuai hasil observasi pada tiapdiagnosa keperawatan).2. Tindak lanjut Apa rencana kegiatan Tuti selanjutnya? Apa yang perlu Tuti lakukan kalau suara-suara itu datanglagi? Jadi jadwal yang telah kita buat, laksanakan terus ya ! 3. Eksplorasi perasaan Saya akan datang sebulan sekali, tdak tiap minggu lagi . Bagaimana perasaan Tuti ? Sudah siap kan ? 4. Hal yang sama dengan 1, 2, 3 dilakukan pada keluarga. Latihan 1: Contoh komunikasi pada individu (fase orientasi, kerja, danterminasi)Tahap orientasi : Assalamualaikum (sambil mengulurkan tangan ke arahpasien). Bagaimana perasaan Tuti hari ini? Apakah tadi malam masihmendengar suara-suara? (Kemudian saudara dapat melanjutkanpembicaraan dengan membuat kontrak kepada pasien). Baiklah, karena Tutimasih mendengar suara-suara tersebut, sesuai dengan janji kita dua hari

http://perawatpskiatri.blogspot.com/ yang lalu (ucapkan kalimat ini kepada

pasien ), kita akan membicarakantentang cara untuk menghilangkan atau mengurangi suara-suara yang Tutidengar. Kita akan bercakap-cakap sekitar setengah jam. Bagaimana, Tut? (Sepakati tempat untuk berbicara dengan pasien) Di mana kita duduk? Tahap kerja: Penjelasan tentang cara mengontrol halusinasi: Dua hari yang lalu kita sudah membahas tentang suara-suara yang seringTuti dengar, suara tersebut sering muncul di siang hari, dan menurut Tutisuara tersebut menakutkan sehingga Tuti ingin tahu bagaimana caramenghilangkannya. Sekarang kita coba belajar cara-cara tersebut. Nah, jikaTuti mendengar suara-suara lagi, maka ada beberapa cara yang dapa Tutilakukan, cara yang pertama adalah dengan mengusir suara itu (saudaraucapkan sambil peragakan caranya di depan Tuti serta minta Tuti untuk memperagakan kembali cara tersebut ) ; cara yang kedua Tuti dapat mengajak orang lain bercakap-cakap, misalnya bapak, ibu, atau kakak Tuti; cara yangketiga adalah dengan sibuk melakukan kegiatan di siang hari, misalnyamenjahit dan menyulam, Tuti kan hobi menjahit dan menyulam; cara yangkeempat Tuti minum obat yang telah diberikan oleh dokter secara teratur. Ada pertanyaan Tut? Ada yang kurang jelas? Tahap terminasi: Bagaimana perasaan Tuti setelah kita belajar cara untuk mengurang suara-suara? Coba Tuti sebutkan kembali apa saja cara yangbisa dilakukan untuk membantu Tuti. Nah, mulai saat ini jika suara-suara itumuncul lagi, Tuti dapat mencoba beberapa cara tersebut. Baiklah Tut, tigahari lagi saya akan datang, kita akan membahas tentang kegiatan yang dapat Tuti lakukan di rumah agar waktu Tuti dapat terisi. Kira-kira jam berapaTut? Saya permisi dulu.. Assalamualaikum 2. Penerapan komunikasi terapeutik pada keluarga Berikut ini adalah penjelasan tentang prinsip dan tehnik komunikasi pada saatperawat melakukan interaksi dengan keluarga. Interaksi dengan keluarga ataupemberian pendidikan kesehatan kepada keluarga juga dilakukan secara bertahap,meliputi tahap: permulaan hubungan perawat-keluarga; pendidikan kesehatan tentang keterampilan keluarga merawat pasien penerapan cara merawat pasien; peran keluarga merawat pasien di rumah-masyarakat ( follow up care ).Uraian tentang tahap atau langkah-langkah pendidikan kesehatan keluarga adalahsebagai berikut:a. Permulaan hubungan perawat-keluarga di rumahInteraksi perawat keluarga dimulai dengan perkenalan, membina hubungansaling percaya dan dilanjutkan dengan pengkajian pengalaman keluarga dalammerawat pasien sehingga dapat ditetapkan pendidikan kesehatan keluarga.

http://perawatpskiatri.blogspot.com/ Latihan 2: Contoh percakapan membina hubungan saling percaya dengankeluargaa. Perkenalan Selamat pagi Bu ? Saya perawat Puskesmas yang akan merawat anak Bpk/Ibu Nama saya ...., senang dipanggil . Nama Bpk/Ibu siapa ?Senang dipanggil apa? (pertahankan kontak mata, senyum dengan ramah,duduk berhadapan agak menyamping). Untuk melakukan perawatankepada anak Bpk/Ibu ( misalnya namanya Tuti) Tuti maka saya akan datangbeberapa kali ke rumah Bpk/Ibu. Selain bertemu dengan Tuti saya jugaakan bertemu dengan anggota keluarga yang lain. Semua yang ada dirumah ini sebaiknya tahu bagaimana cara merawat Tuti, bahkan kalau adakeluarga yang rumahnya tidak jauh dari rumah Bpk/Ibu, ia juga dapat melihat dan belajar cara merawat Tuti. Nah, oleh karena itu nanti setiapkali saya datang, sedapat mungkin semua anggota keluarga bisa ikut mendengarkan apa yang saya sampaikan. (Selanjutnya saudaramengevaluasi keadaan keluarga dan tindakan yang sudah dilakukankeluarga, serta mulai melakukan pengkajian terhadap keluarga). Apa yang Bpk/Ibu rasakan sebagai kendala saat menghadapi Tuti selamadirumah?O ya..apalagi Bpk/Ibu?Bagaimana dengan perilakunya ?Adakah yang membuat Bpk/Ibu susah/bingung ? Apa yang sudah Bpk/Ibu lakukanselama ini untuk menghadapi Tuti ? (dengarkan ungkapan keluarga denganpenuh perhatian). Pertemuan diakhiri dengan terminasi sementara. Baiklah saya akan membantu Bpk/Ibu dalam merawat Tuti selamadirumah. Kita akan berlatih bersama cara mengatasi masalah yang selamaini Bpk/Ibu alami dalam merawat Tuti.Untuk itu seminggu sekali saya akankemari untuk bercakap-cakap dengan Tuti, Bpk/Ibu dan anggota keluarga yang lain . Bagaimana Bpk/Ibu ? Setuju ?Assalamualaikumwr.wb. b. Keterampilan keluarga merawat pasienPada tahap ini pertemuan dilaksanakan dengan metode ceramah, tanya jawab,simulasi tentang cara merawat anggota keluarga yang sakit. Latihan 3: Contoh percakapan memberikan penjelasan kepada keluargatentang cara merawat anggota keluarga yang mengalami halusinasiTahap orientasi: Assalamualaikum (kemudian saudara duduk di tempatyang disediakan oleh keluarga). Sesuai dengan janji saya kemarin (ucapkankalimat ini kepada keluarga pasien ), saya akan memberi penjelasan tentangsuara-suara yang didengar anak Bpk/Ibu dan cara merawatnya. Kita akanbercakap-cakap sekitar I jam. Bagaimana, Bpk/Ibu?

http://perawatpskiatri.blogspot.com/ Tahap kerja: Penjelasan tentang halusinasi (jelaskan dengan alatbantu/media: lembar balik/leaflet). Minggu lalu kita sudah membahasmasalah yang Bpk/Ibu hadapi dalam merawat Tuti yaitu bicarabicara sendiri

(halusinasi). Saya akan jelaskan tentang suara-suara itu yang disebut halusinasi, apa saja gejala yang muncul, waktu dan situasi yang membuat halusinasinya muncul, dan apa akibatnya jika halusinasi itu tidak ditangani (lihat modul halusinasi) . Nah, jika Tuti terlihat bicara atau ngomong sendiri,maka ada beberapa cara yang Bpk/Ibu dapat lakukan untuk membantu Tuti,cara yang pertama adalah dengan mengingatkan Tuti untuk mengusir suaraitu (saudara ucapkan sambil peragakan caranya di depan keluarga serta mintakeluarga untuk memperagakan kembali cara tersebut) ; cara yang kedua Bpk/Ibu dapat mengajak Tuti bercakap-cakap; cara yang ketiga ajak Tutiuntuk melakukan kegiatan, misalnya menjahit dan menyulam, Tuti kan hobimenjahit dan menyulam; cara yang keempat Bpk/Ibu dapat membantu Tutiuntuk secara teratur minum obat yang telah diberikan oleh dokter. Ada pertanyaan Bpk/Ibu? Ada yang kurang jelas? (Secara lengkap lihat modulhalusinasi). Tahap terminasi: Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah kita belajar carauntuk membantu Tuti? Coba Bpk/Ibu sebutkan kembali apa saja cara yangbisa dilakukan untuk membantu Tuti. Nah, mulai saat ini jika munculhalusinasi pada Tuti, Bpk/Ibu dapat mencoba beberapa cara tersebut,danminggu depan kita akan praktekkan langsung ke Tuti. Kira-kira jam berapa Bpk/Ibu? Saya permisi dulu.. Assalamualaikum c. Penerapan cara merawat pasienPada tahap ini pertemuan dilaksanakan dengan melibatkan keluarga tentangcara merawat pasien dirumah. Metode yang paling banyak digunakan adalahdemonstrasi dan redemonstrasi. Latihan 4: Contoh komunikasi mengajarkan keluarga menerapkancara merawat pasienPada tahap ini percakapan dilakukan dengan keluarga dan pasien.Tahap Orientasi: Assalamualaikum Bpk/Ibu (kemudian saudara duduk ditempat yang disediakan oleh keluarga). Sesuai dengan janji kita kemarin (ucapkan kalimat ini kepada keluarga pasien ), kita akan mempraktekkantentang cara-cara mengontrol halusinasi yang telah kita diskusikan kemarinkepada Tuti. Kita akan melakukannya sekitar setengah jam. Bagaimana, Bpk/Ibu? Tahap kerja: Nah, coba Bpk/Ibu lihat prilaku Tuti saat ini. Tuti terlihat asyik bicara dan ngomong sendiri kan? Sekarang kita praktekkan cara kemaren yaitu mengajak Tuti untuk bicara ( Perawat mengajak Bpk/Ibu mendekatiTuti, lalu perawat menegur Tuti dan mengajak bicara serta melibatkan

http://perawatpskiatri.blogspot.com/ keluarga dalam pembicaraan). Tuti, suster lihat Tuti lagi asyik ngobrol ?ngobrol dengan siapa ? Bagaimana kalau kita ngobrol samasama denganbapak ibu agar suara-suara itu tidak mengganggu Tuti lagi. (selanjutnyaperawat, Tuti dan keluarga ngobrol bersama-sama). Bagaimana Tuti, suara-suaranya hilang ?Tuti bisa ceritakan ke Bpk/Ibu apa saja cara yang telah Tuti pelajari untuk mengontrol suara-suara?Nah, nanti kalau suster tidak ada Bpk/Ibu yang akan membantu Tuti Tahap terminasi:

Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah kita praktekkancara membantu Tuti untuk mengontrol halusinasi ? Tadi saya lihat Bpk/Ibusudah dapat mengajak Tuti ngobrol sehingga Tuti tidak terganggu denganhalusinasinya. Nah, mulai saat ini jika muncul halusinasi pada Tuti, Bpk/Ibudapat mencoba cara tersebut dan dua hari lagi kita praktekkan cara-caralain. Saya permisi dulu.. Assalamualaikum d. Peran keluarga merawat pasien di rumah-masyarakat ( follow up care ). . Jika pasien dan keluarga telah mempunyai kemampuan merawat pasien secaramandiri maka perlu dibuat jadwal kunjungan rumah secara periodic misalnyasetiap bulan untuk mengevaluasi kondisi dan kemampuan pasien sertakeluarga. Latihan 5: Contoh komunikasi mengajarkan keluarga untuk merawatpasien dirumah-masyarakat (follow-up care) Tahap Orientasi: Assalamualaikum. Sesuai dengan janji kita bulan laluhari ini kita akan mendiskusikan cara-cara yang sudah Bpk/Ibu lakukanuntuk membantu Tuti.. Kita akan bercakap-cakap sekitar setengah jam. Bagaimana, Bpk/Ibu? Tahap kerja: Nah, coba Bpk/Ibu ceritakan apakah cara-cara yang telahkita latih masih terus dilakukan? Adakah hambatan didalam melakukannya ? Bagaimana hasilnya (jika keluarga tidak mempunyai masalah berikanpujian, jika ada masalah bantu keluarga untuk menyelesaikannya). Adakah perilaku-perilaku Tuti yang ingin Bpk/Ibu diskusikan ? ( jika tidak adaberikan pujian, jika ada bantu keluarga mengatasinya). Apakah obatnyamasih ada ? Teratur kan meminumnya? Tahap terminasi: Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah kita bercakap-cakap ? Bagus! Bpk/Ibu sudah mampu melakukan banyak hal untuk merawat Tuti. Diteruskan ya.. agar kekambuhan dapat dicegah. Jangan lupa ingatkanTuti untuk minum obat secara teratur. Kalau ada perilaku Tuti tidak sepertibiasanya segera hubungi saya di puskesmas. Bulan depan saya akan datanglagi untuk melihat perkembangan Tuti. Saya permisi dulu.. Assalamualaikum.

http://perawatpskiatri.blogspot.com/ 3. Penerapan komunikasi terapeutik pada kelompok Tujuan dari komunikasi kelompok adalah Membantu anggota kelompok berinteraksi dengan orang lain. Membantu anggota kelompok merubah perilaku.Penggunaan komunikasi kelompok pada keperawatan jiwa adalah pada saat perawatmemberikan pendidikan kesehatan pada sekelompok pasien/keluarga pasienataupun pada kelompok pendukung ( support groups ). Latihan 6: Contoh percakapan pada kelompok keluarga pasien Seorang perawat Puskesmas sedang melakukan penyuluhan/pendidikan kesehatanpada sekelompok pasien yang mengalami masalah halusinasi (kelompok pasienyang sudah mengenal halusinasi dan sudah belajar cara mengontrol halusinasi).Tujuan pertemuan kelompok berbagi pengalaman tentang penerapan caramengontrol halusinasi.

Tahap Orientasi : Assalamualaikum. Selamat siang saudara-saudara sekalian. Bagaimana perasaaan saudara-saudara pada hari ini ? Seperti janji kita minggulalu, hari ini kita bertemu untuk membahas tentang pengalaman saudaramenggunakan cara mengontrol suara-suara. Kita akan bercakap-cakap selama 45menit disini. Tahap Kerja : Baiklah saudara sekalian, sekarang masing-masing orang diminta untuk menceritakan pengalaman menggunakan cara-cara mengontrol halusinasi yangtelah dipelajari. Siapa yang mau menyampaikan kegiatannya ? (Kalau tidak adapasien yang mau menyampaikan, dibuat bergiliran). Apa cara yang telah Tutigunakan ? Bagaimana hasilnya ? Bagus..! (semua anggota kelompok mendapatkesempatan untuk menyampaikan pendapatnya) . Ya bagus sekali, semua sudahmencoba untuk menyampaikan pendapatnya. Jadi kegiatan-kegiatan tadi bisasaudara-saudara lakukan jika suara-suara itu muncul Tahap Terminasi : Bagaimana perasaan saudara-saudara setelah kita diskusi ? Apa pendapat saudara-saudara terhadap hasil diskusi kita hari ini ? Empat cara mengontrol halusinasi dapat saudara gunakan terus agar suara-suaraitu tidak mengganggu lagi. Kita bertemu lagi di balai desa ini minggu depan di haridan jam yang sama untuk membicarakan aktivitas sehari-hari yang dapat saudaralakukan dirumah. Assalamualaikum. Selamat siang. 4. Penerapan komunikasi terapeutik pada masyarakat

http://perawatpskiatri.blogspot.com/ Komunikasi massa merupakan interaksi dengan kelompok besar, yaitu lebih dari 12orang. Tujuan komunikasi massa adalah untuk memberikan pendidikan kesehatanpada sekelompok besar orang tentang topik kesehatan dengan tujuan untuk mempengaruhi masyarakat tersebut dan mereka dapat mengadopsi perilaku sehattersebut. Umumnya topik yang diambil terkait dengan pencegahan dan peningkatankesehatan jiwa.Berikut ini adalah beberapa langkah untuk melakukan komunikasi massa:a. Pilihlah topik yang menarik untuk disampaikan pada pendengar yangbersangkutan sesuai dengan kebutuhannya.b. Susunlah garis besar hal-hal yang akan disampaikan ( mulai dari katapengantar, isi, dan kesimpulan).c. Gunakan suara yang jelas dan gunakan tape recorder jika memang dibutuhkanatau jika memungkinkan gunakan video recorder untuk umpan balik.d. Jangan terlalu mencemaskan tentang sikap tubuh, namun berkonsentrasilahpada isi pesan yang ingin disampaikan.e. Gunakan atau buatlah catatan dalam 1 lembar kertas sebagai panduansehingga tidak menyita waktu untuk melihat catatan dan punya kesempatanuntuk menatap/melihat para pendengar ( peserta ).f.

Jangan menggunakan kata/bahasa yang vulgar kecuali ada alasan yang jelasdan sadar dengan konsekuensi negatif yang mungkin terjadi.g. Gunakan pakaian yang pantas yang dapat mendukung penampilan si pemberipesan namun jangan sampai mencolok sehingga membuat perhatian beralih. Metode yang digunakan pada komunikasi massa: 1. Brainstorming /curah pendapat- Beri kebebasan setiap peserta untuk mengungkapkan ide-ide dan mendiskusikandalam bentuk kelompok besar.Meminta atau memberikan kesempatan pada setiap anggota untuk mengidentifikasi isu dan mencari solusi. Latihan 7: Contoh komunikasi dalam melakukan komunikasi massa denganmetode brainstorming Tahap Orientasi : Assalamualaikum. Selamat malam bapak-bapak dan ibu-ibu. Hari ini selama 1 jam kita akan membahas tentang pengalaman Bpk/Ibu selama ini dalammengasuh anak setelah bencana yang lalu Tahap Kerja : Baiklah Bpk/Ibu, sekarang saya persilakan untuk menyampaikan prilaku anak-anak yang muncul selama ini di tempat penampungan (peserta diberi kesempatanuntuk menyampaikan).

http://perawatpskiatri.blogspot.com/ Baiklah, semua sudah menyampaikan apa yang dirasakan dan dialami.Sekarang Bpk/Ibu dapat menyampaikan pengalaman cara-cara untuk mengatasinya. (Semua peserta diberi kesempatan untuk menyampaikan). Baiklah Bpk/Ibu kita telah bicara tentang perilaku anak-anak kita dan cara-cara yangdilakukan untuk mengatasinya Tahap Terminasi : Bagaimana kalau minggu depan kita akan bicara tentang cara-cara yangterbaik dalam merawat anak kita dengan perilaku-perilaku tertentu agar anak-anak kita dapat berkembang dengan baik. Bagaimana pendapat Bpk/Ibu tentangdiskusi kita hari ini ( Minggu depan lakukan metode ceramah). 2. Program komunitasProgram ini dapat dilakukan melalui pendekatan individu atau kelompok denganperencanaan yang sistematis.3. DemonstrasiSaudara dapat menggunakan metode demonstrasi dalam komunikasi massa agarpembelajaran menjadi lebih efektif. Metode ini membantu peserta mengerti sesuatusecara visual karena peserta

dapat melihat dan mencoba secara langsung apa yangsaudara bicarakan.4. CeramahMetode ini digunakan saat saudara menyampaikan presentasi secara verbal( tatapmuka). Jika saudara menjadi penceramah maka saudara harus mempunyaipengalaman dengan materi yang diberikan. Saudara harus merasa nyaman dan punyakemampuan dalam berbicara, memberikan penekanan pada point penting dengancara-cara yang kreatif dan menarik. Saudara dapat mengkombinasikan dengan mediauntuk meningkatkan kemampuan pembelajaran. Kemampuan dan gaya saudaraberkomunikasi akan mempengaruhi partisipasi peserta. Jangan lupa untuk membatasiumpan balik dari peserta karena waktu yang terbatas.5. Role Play Saudara dapat menggunakan metode role play (bermain peran) karena metode iniefektif dalam mempengaruhi sikap dan opini masyarakat. Metode ini menungkinkansaudara untuk mengembangkan kemampuan peserta dalam menyelesaikan masalahdan berfikir secara kritis. Upayakan supaya saudara dapat meningkatkan partisipasipeserta karena kadang-kadang beberapa anggota kemungkinan tidak mau terlibatdalam aktivitas. Penggunaan metode ini biasanya dikombinasikan dengan metode lainmisalnya ceramah, diskusi. Media yang digunakan pada komunikasi massa: 1. Media Cetak

http://perawatpskiatri.blogspot.com/ a. Booklet : menyampaikan pesan kesehatan berbentuk buku, baik tulisan/gambar.b. Leaflet : penyampaian pesan melalui lembaran yang dilipatc. Flyer (selebaran) seperti leaflet tapi tidak dilipatd. Flip chart (lembar balik)e. Rubrik

(tulisan pada surat kabar/majalah)f. Poster : ditempel ditembok/tempat umumg. Foto yang mengungkap informasi kesehatan2. Media Elektronik a. Televisi : sandiwara, sinetron, diskusi, ceramah, quiz, cerdas cermat.b. Radio : tanya jawab, sandiwara, ceramah, radio spot.3. Media Papan ( Bill board )Papan pengumuman dapat digunakan untuk menempelkan informasi-informasikesehatan jiwa yang dapat dibaca oleh semua orang. 5. Penerapan komunikasi terapeutik pada tim kesehatan Dalam melaksanakan tugas saudara memerlukan kemampuan untuk menyampaikankondisi pasien kepada anggota tim kesehatan yang lain, misalnya dokter, perawat dikomunitas (CHN), pekerja sosial. Kerjasama dengan tim kesehatan lain dilakukan jikapasien perlu dirujuk. Latihan VIII: Contoh komunikasi perawat CMHN merujuk kepada perawat di unitpsikiatri RSU : Assalamualaikum.. saya. Dari puskesmas., pagi ini ingin merujuk pasien yangbernama Kondisi pasien saat ini masih mengalami halusinasi dengan prilakukekerasan. Telah dilakukan konsultasi dengan dokter puskesmas dan tim kesehatan jiwamasyarakat dan pasien telah mendapat terapi pengobatan oral yaitu CPZ 3x100mg, THP3 x 2 mg dan HP 3 x 5 mg, Namun keadaan pasien saat ini masih belum ada perbaikansehingga kami perlu merujuk pasien ini ke unit psikiatri RSU untuk mendapatkan perawatan intensif. Pasien telah kami latih untuk mengenal halusinasinya tetapi belumada perkembangan. Ini berkas pasien beserta resumenya. Nanti jika ada sesuatu yang perlu kamitindaklanjuti kami siap untuk membantu. Jika keadaan pasien telah memungkinkan pulang segera beritahu kami agar kami dapat melanjutkan perawatannya dirumah.Terima kasih. Assalamualaikum wr.wb. (sambil berjabat tangan). E. Latihan kasus

http://perawatpskiatri.blogspot.com/

Bpk. E, 41 tahun, duda (istri dan anak pasien yang berumur 3 tahun meninggal 3 bulanyang lalu), saat ini pasien tidak bekerja. Pasien mengatakan sering mendengar suara istridan anaknya. Pasien tampak sering menyendiri dan tersenyum serta berbicara sendiri.Tugas:1. Kontrak awal pada tahap perkenalanTujuan: Belajar melakukan kontrak Prosedur: Masing-masing peserta mengambil pasangan (satu berperan sebagai pasiendan yang lain sebagai perawat).- Masingmasing pasangan melakukan kontrak (berganti peran)- Beberapa pasang latihan di depan kelas- Peserta lain dan pembimbing memberi:* Reinforcement pada aspek yang telah dipenuhi* Masukan untuk meningkatkan aspek yang belum dipenuhi2.Melakukan tindakan pada tahap kerjaTujuan: Belajar melakukan komunikasi pada tahap kerjaProsedur: - Masing-masing peserta mengambil pasangan (satu berperan sebagai pasiendan yang lain sebagai perawat).- Masing-masing pasangan melakukan tindakan (berganti peran)- Beberapa pasang latihan di depan kelasPeserta lain dan pembimbing memberi:* Reinforcement pada aspek yang telah dipenuhi* Masukan untuk meningkatkan aspek yang belum dipenuhi3.Melakukan terminasi pada tahap terminasiTujuan: Belajar melakukan komunikasi (mengakhiri percakapan) pada tahap terminasiProsedur: - Masing-masing peserta mengambil pasangan (satu berperan sebagai pasiendan yang lain sebagai perawat).- Masing-masing pasangan mengakhiri percakapan (berganti peran)- Beberapa pasang latihan di depan kelas- Peserta lain dan pembimbing memberi:* Reinforcement pada aspek yang telah dipenuhi* Masukan untuk meningkatkan aspek yang belum dipenuhi4. Melakukan komunikasi lengkap dari tahap orientasi, kerja dan terminasi.Tujuan : Belajar melakukan komunikasi untuk satu kali pertemuan.Prosedur : - Masing-masing pasangan mempraktekkan tahap orientasi, kerja danterminasi sekaligus.Masing-masing pasangan mengakhiri percakapan (berganti peran)- Beberapa pasang latihan di depan kelas- Peserta lain dan pembimbing memberi:* Reinforcement pada aspek yang telah dipenuhi* Masukan untuk meningkatkan aspek yang belum dipenuh

You might also like