You are on page 1of 37

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dalam konteks dunia untuk memenuhi komitmen global pemerintah Indonesia dalam mengeliminir kematian akibat campak pada tahun 2015. Selain itu, juga sebagai target yang dicanangkan Millenium Development Goal (MDG's) untuk mengurangi angka kematian balita. Sampai sekarang campak masih ada di dunia dan dunia ingin tak ada lagi campak pada 2015 (Saraswati, 2009) Penyakit campak adalah salah satu penyakit infeksi yang terutama menyerang bayi dan anak. Penyakit ini disebabkan oleh virus sedangkan obat yang jitu terhadap virus ini belum ada. Penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi di negara yang sudah maju kejadian penyakit campak sudah sangat rendah sampai fase eliminasi dan dipersiapkan untuk fase eradikasi. Walaupun demikian, penyakit ini masih tetap ada di negara berkembang maupun dinegara yang sudah maju, sedangkan WHO telah mencanangkan untuk mengeliminasi penyakit campak di seluruh dunia (Setiawan, 2008) Program imunisasi campak di Indonesia sendiri dimulai pada 1982 dan masuk dalam pengembangan program imunisasi. Pada 1991, Indonesia dinyatakan telah mencapai UCI secara nasional. Keberhasilan Indonesia itu memberikan dampak positif terhadap kecenderungan penurunan kejadian campak, khususnya pada Balita dari 20.08/10.000 3,4/10.000 balita selama 19921997. Walaupun imunisasi campak telah

mencapai UCI, di beberapa daerah masih terjadi KLB campak, terutama di daerah dengan cakupan imunisasi rendah (Lisnawati, 2011). Campak adalah salah satu penyebab tingginya angka kematian balita, yang sebenarnya dapat dicegah misalnya dengan imunisasi dan peningkatan gizi pada balita. Campak sendiri memang bukan penyakit yang berbahaya, tetapi kalau perawatan kurang baik dan kondisi tubuh penderita lemah (kurang gizi) akan mudah kena infeksi lain atau komplikasi yang sering berakibat fatal (Mulyadi, 2009). Penyakit campak sebagai salah satu penyakit infeksi masih menjadi masalah bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di negara berkembang lainnya. Kematian akibat campak di dunia yang di laporkan pada tahun 2002 mencapai 777.000 jiwa dan 202.000 jiwa diantaranya berasal dari ASEAN. Pada tahun 2005 di Asia Tenggara tercatat kematian anak akibat campak sebanyak 174.000 jiwa dengan 36.000 jiwa (20,68%) berasal dari Indonesia dan setiap tahun 36.000 anak Indonesia meninggal oleh karena campak ( Setiawan, 2008) Di Aceh angka presentase cakupan imunisasi campak anak-anak masih rendah. Hanya 70 75 %, padahal di propinsi lain mencapai 80 95 %. Angka kejadian luar biasa campak yang menimpa balita masih tinggi. Selama sepekan, 450 ribu anak di Aceh ditargetkan mendapat imunisasi campak dan polio tambahan yang diberikan secara massal di posyandu, puskesmas, puskesmas terpadu, Rendahnya

cakupan imunisasi campak rutin di NAD disebabkan oleh beberapa hal yaitu hambatan di lapangan, terutama letak geografis yang sulit dijangkau petugas kesehatan, data sasaran kurang akurat dan keterbatasan biaya operasional, dan adanya penolakan masyarakat terhadap imunisasi (Saraswati, 2009).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sulistiadi pada tahun 2000 terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi campak. Berdasarkan data dari Puskesmas Langsa Kota jumlah bayi Tahun 2011 sebanyak 1231, bayi yang sudah mendapatkan imunisasi campak sebanyak 1044 bayi (85%). Sedangkan balita yang terkena penyakit campak di Tahun 2011 yaitu sejumlah 32 kasus. Sedangkan pada tahun 2012 dari bulan Januari s/d Maret jumlah bayi yang sudah mendapatkan imunisasi campak sejumlah 151 anak dari 983 sasaran bayi di tahun 2012 (Puskesmas Langsa Kota, 2012). Berdasarkan data dari Kelurahan Matang Seulimeng di tahun 2011 jumlah bayi 172 bayi, bayi yang sudah mendapatkan imunisasi campak sejumlah 123 bayi (72 %). Sedangkan pada bulan Januari s/d Maret tahun 2012 jumlah bayi yang sudah mendapatkan imunisasi campak sejumlah 21 bayi dari 133 sasaran bayi di tahun 2012 (Polindes Matang Seulimeng , 2012). Dari Latar belakang diatas penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi campak di Kelurahan Matang Seulimeng Kecamatan Langsa Barat Tahun 2012.

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu

Tentang Imunisasi Campak Di Kelurahan Matang Seulimeng Kecamatan Langsa Barat Tahun 2012 ?.

C.Tujuan Penelitian 1.Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang Imunisasi Campak Di Kelurahan Matang Seulimeng Kecamatan Langsa Barat Tahun 2012. 2.Tujuan Khusus a) Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi Campak Di Kelurahan Matang Seulimeng Kecamatan Langsa Barat Tahun 2012, berdasarkan Pengertian Campak. b) Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang Imunisasi Campak Di Kelurahan Matang Seulimeng Kecamatan Langsa Barat Tahun 2012, berdasarkan Sasaran Pemberian Imunisasi Campak. c) Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang Imunisasi Campak Di Kelurahan Matang Seulimeng Kecamatan Langsa Barat Tahun 2010, berdasarkan Manfaat Imunisasi. d) Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang Imunisasi Campak Di Kelurahan Matang Seulimeng Kecamatan Langsa Barat Tahun 2010, berdasarkan Dampak Imunisasi.

D. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat penelitian yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Bagi Peneliti Sebagai bahan masukan bagi peneliti untuk memperdalam ilmu pengetahuan tentang imunisasi campak di Kelurahan Matang Seulimeng Kecamatan Langsa Barat tahun 2012. 2) Bagi Ibu Sebagai informasi bagi Ibu-ibu tentang manfaat imunisasi campak bagi bayi 3) Bagi Pendidikan Sebagai perbendaharaan pustaka 4) Instansi Kesehatan/Bidan Sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan khususnya bidan desa untuk memberikan penyuluhan tentang manfaat imunisasi campak

E. Ruang Lingkup Penelitian Untuk mengetahui luasnya permasalahan dan mengingat terbatasnya waktu, biaya dan tenaga maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian, yakni hanya membahas tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Campak Di Kelurahan Matang Seulimeng Kecamatan Langsa Barat Tahun 2012berdasarkan pengertian, sasaran, manfaat dan dampak imunisasi dengan 49 responden dan pendataan dimulai dari tanggal 30 Maret s/d 3 April tahun 2012, selama 4 hari.

F. Keaslian Penelitian Berdasarkan informasi dari bidan desa tidak ada sebelumnya peneliti lain yang meneliti tentang imunisasi campak di Kelurahan Matang Seulimeng Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Landasan Teori 1. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendegaran, penciuman, rasa dan raba.Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2005). Penelitian Rogers (1974) dalam Notoatmodjo 2007 mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :
a.

Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek)


b.

Interest (Merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap

subjek sudah mulai timbul.


c.

Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut

bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
d.

Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa

yang dikehendaki oleh stimulus.


e.

Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus (Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yakni :
a.

Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali

(recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
b.

Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasi materi tersebut secara benar.
c.

Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplilkasi di sini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistic dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah (problem solving cycle) dalam pemecahan masalah kesehatn dari kasus yang diberikan.

d.

Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi suatu objek ke

dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain
e.

Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan

kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi dari formulasiformulasi yang ada.
f.

Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau objek.Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu criteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kata kriteria-kriteria yang telah ada.

B. Tinjauan Tentang Variabel 1. Campak a) Pengertian Campak adalah penyakit sangat menular dengan gejala prodromal seperti demam, batuk, coryza/pilek dan konjungtivitis, dan ditemukan spesifik enantem (Kopliks spot), diikuti dengan erupsi makulopopular yang menyeluruh. Bertahun tahun kejadian penyakit campak terjadi pada anak-anak balita meminta banyak korban tetapi masyarakat belum menyadari bahayanya, bahkan ada mitos jangan memberikan obat apa saja pada penderita sebelum bercak-bercak merah pada kulit keluar (Ranuh dkk, 2008). Campak di tularkan melalui droplet atau kontak langsung masa inkubasi 7-14 hari. Masa infeksius 2 hari sebelum muncul gejala dan 4 hari sesudah munculnya ruam. Ruam muncul 3-4 hari kemudian biasanya di belakang telinga dan menyebar ke seluruh tubuh. Ruam pada mulanya berupa

makulopapuler, tetapi selanjutnya menjadi seperti jerawat dan menyatu (Ranuh dkk, 2008). Seiring dengan itu barulah muncul bercak-bercak merah merupakan ciri khas penyakit ini. Ukurannya tidak terlalu besar, tapi juga tidak terlalu kecil. Awalnya hanya muncul pada di beberapa bagian tubuh saja seperti kuping, leher, dada, muka tangan dan kaki, dalam waktu 1 minggu, bercak-bercak merah ini hanya di beberapa bagian tubuh saja dan tidak banyak. Jika bercak merah sudah banyak keluar, umumnya demam akan turun dengan sendirinya. Bercak merah pun akan berubah menjadi kehitaman dan bersisik, disebut hipergmentasi. Pada akhirnya bercak akan mengelupas atau rontok atau sembuh dengan sendirinya, pengobatanya bersifat simptomatis, yaitu mengobati berdasarkan gejala yang muncul. Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang efektif mengatasi virus campak (Vina, 2008). Penyakit campak bersifat endemik di seluruh dunia, namun terjadinya epidemi cenderung tidak beraturan. penyakit campak ditularkan secara langsung dari droplet infeksi atau agak jarang dengan penularan lewat udara (Ranuh dkk, 2008). Campak merupakan salah satu dari penyakit-penyakit sangat menular yang di sebabkan oleh virus. Penyakit ini mudah ditularkan pada stadium awal melalui tetesan uap yang tidak terlihat yang di lepaskan dari hidung atau mulut penderita ketika batuk atau bersin. Bagaimanapun, penyebab sesungguhnya dari penyakit ini, seperti penyakit anak-anak lainnya adalah kebiasaan makan yang keliru dan kondisi kehidupan yang tidak sehat (Jussawalla, 2007).

2. Sasaran Pemberian Imunisasi Campak Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terkontaminasi pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit (Ranuh dkk, 2008). Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak hanya cukup dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan hidup anak (Godam, 2008). Imunisasi campak tidak dianjurkan pada ibu hamil, anak dengan imunodefisiensi primer, pasien TB yang tidak diobati, pasien kanker atau transplantasi organ, mereka yang mendapat pengobatan imunosupresif jangka panjang atau anak immunocompromised yang terinfeksi HIV. Anak yang terinfeksi HIV tanpa imunosupresif berat dan tanpa bukti kekebalan terhadap campak, bisa mendapat imunisasi campak (Hadinegoro, 2008).

3. Manfaat Imunisasi Tujuan imunisasi untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang, dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari Dunia seperti pada imunisasi cacar Variola (Ranuh dkk, 2008)

Sesuai dengan saran WHO maka imunisasi campak di Indonesia diberikan pada saat bayi berumur 9 bulan dengan vaksin campak tunggal galur CAM-70 yang berasal dari Jepang. Kemudian IDAI menganjurkan untuk memberikan MMR pada umur 15 bulan. IDAI juga menganjurkan untuk memberikan imunisasi campak MMR pada bayi yang berumur 12 bulan yang belum mendapatkan imunisasi campak CAM-70 pada umur 9 bulan (Setiawan, 2008). Vaksin campak rutin di anjurkan di berikan dalam satu dosis 0,5 ml secara subkutan dalam pada umur 9 bulan di berikan juga Imunisasi campak kesempatan kedua pada umur 6-59 bulan dan SD kelas 5-6. selanjutnya imunisasi campak dosis kedua diberikan pada program scool based catch-up campaign, yaitu secara rutin pada anak sekolah Sd kelas 1 dalam program BIAS. Apabila telah mendapat imunisasi MMR pada usia 15-16 bulan dan ulangan umur 6 tahun, ulangan campak sd kelas 1 tidak di perlukan (Hadinegoro, 2008). Pemberian imunisasi campak sebanyak 2 kali yaitu 1 kali di usia 9 bulan, 1 kali di usia 6 tahun. Dianjurkan, pemberian campak ke-1 sesuai jadwal. Selain karena antibodi dari ibu sudah menurun di usia 9 bulan, penyakit campak umumnya menyerang anak usia balita. Jika sampai 12 bulan belum mendapatkan imunisasi campak, maka pada usia 12 bulan harus diimunisasi MMR (Measles Mump Rubella) (Vina, 2008). a) Efek samping imunisasi campak Efek samping imunisasi campak umumnya tidak ada. Pada beberapa anak, bisa menyebabkan demam dan diare, namun kasusnya sangat kecil. Biasanya

demam berlangsung seminggu. Kadang juga terdapat efek kemerahan mirip campak selama 3 hari (Vina, 2008). b) Jenis-jenis Kekebalan Jenis-jenis kekebalan ada 2 macam yaitu kekebalan pasif adalah kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh, bukan dibuat oleh individu itu sendiri. Kekebalan pasif tidak berlangsung lama karena akan dimetabolisme oleh tubuh. Kekebalan aktif adalah kekebalan yang di buat oleh tubuh sendiri akibat terpajan pada antigen seperti pada imunisasi, atau terpajan secara alamiah, kekebalan aktif berlangsung lama daripada kekebalan pasif karena adanya memori imunologik (Hadinegoro, 2008). Jenis vaksinasi yang ada antara lain vaksin Hepatitis, Polio, Rubella, BCG, DPT, Measles, Mumps Rubella (MMR). Di Indonesia sendiri praktek imunisasi yang di lakukan pada bayi dan balita adalah Hepatitis B, BCG, Polio, DPT. Selebihnya seperti vaksinasi MMR bersifat tidak wajib. Sedangkan vaksinasi terhadap penyakit cacar air (Smallpox) termasuk vaksinasi yang tidak dilakukan di Indonesia (Qurrata ayyun, 2006).

4. Dampak Imunisasi Campak Vaksin campak sangatlah aman, secara umum tidak ada indikasi kontra. Namun tidak boleh diberikan pada anak-anak yang mengalami: - Immuno-compromise dapat terjadi akibat penyakit yang mendasari atau sebagai akibat pengobatan imunosupresan ( kemoterapi, kortikosteroid jangka panjang ) - HIV

Imunisasi Campak tetap boleh di berikan pada anak dengan kondisi: Malnutrisi, Infeksi saluran pernapasan ringan, Diare, Demam ( Depkes RI, 2006). Menurut Vinadanvani, 2009, efek samping imunisasi campak umumnya tidak ada. Pada beberapa anak, bisa menyebabkan demam dan diare, namun kasusnya sangat kecil. Biasanya demam berlangsung seminggu. Kadang juga terdapat efek kemerahan mirip campak selama 3 hari.

C. Kerangka Teori

- Pengertian Campak - Sasaran pemberian Imunisasi Campak - Manfaat Imunisasi - Dampak Imunisasi Campak

- Pemahaman - Tangapan

Pengetahuan Tentang Imunisasi Campak - Pengertian Campak - Sasaran Pemberian Imunisasi Campak - Manfaat Imunisasi - Dampak Imunisasi Campak

Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Campak

D. Kerangka Konsep

Pengetahuan Ibu - Pengertian campak - Sasaran Pemberian Imunisasi Campak - Manfaat Imunisasi Campak - Kontra Indikasi Imunisasi Campak

Pengetahuan Tentang Imunisasi Campak - Pengertian Campak - Sasaran Pemberian Imunisasi Campak - Manfaat Imunisasi Campak - Kontra Indikasi Imunisasi campak Baik Cukup Kurang

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang menggambarkan (deskriptif), tentang keadaan tertentu secara objektif dengan menggunakan sampel.

B. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dalam penelitian ini adalah rancangan cross sectional atau rancangan dengan pendekatan cross sectional.

Rancangan cross sectional artinya penelitian ini di dalam pengumpulan datanya dilakukan dengan satu periode waktu tertentu, setiap objek studinya hanya satu kali pengamatan selama penelitian, maksudnya ketika memberikan kuesioner hanya satu kali saja dan tidak dilakukan ulang.

C.

Populasi dan Subjek Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan di Kelurahan Matang Seulimeng Kecamatan Langsa Barat sebanyak 34 ibu. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini setiap ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan di Kelurahan Matang Seulimeng Kecamatan Langsa Barat tahun 2012. 3. Sampel Pada penelitian ini pengambilan sample dengan cara total sampling. Yaitu seluruh populasi dijadikan sampel

D. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di Kelurahan Matang Seulimeng Kecamatan Langsa Barat tahun 2012. 2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian Gambaran Pengetahuan ibu Tentang Imunisasi Campak Di Kelurahan Matang Seulimeng akan di laksanakan pada bulan Juni tahun 2012. E. Bahan dan Alat penelitian 1. Instrumen Penelitian Alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner mengenai gambaran pengetahuan remaja tentang dampak pernikahan dini, berdasarkan pengertian campak, pengertian imunisasi campak, tujuan imunisasi, cara pemberian, cara penyuntikan dan efek samping. Alat ukur terdiri dari 2 bagian yaitu bagian pertama berisi indentitas dan karakteristik responden meliputi nama ibu, usia, pendidikan terakhir. Bagian kedua pertanyaan tertutup dengan pilihan ganda dijawaban a,b,dan c yang responden jawab benar. Skala pengukuran pengetahuan jika benar diberi skor 4 dan salah diberi skor 0.

2. Cara Pengumpulan Data Menggunakan Instrumen Penelitian


a. Seluruh bayi yang telah di data dengan dibantu oleh bidan desa. b. Seluruh ibu atau responden dibagikan kuesioner dengan cara peneliti

mengunjungi rumah responden.


c. Kemudian setelah kuesioner tersebut terisi, peneliti menyusun sesuai

dengan nomor urut untuk di olah datanya.

F. Variabel Penelitian Variabel penenlitian ini yakni gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi campak dengan skala ordinal.

G.

Defenisi Operasional

Variabel No 1 Variabel Pengetahuan Ibu Defenisi Cara Alat Skala Operasional Ukur Ukur Ukur Pengetahuan Wawancara Kuesoiner Ordinal ibu tentang Iminisasi Campak Hasil Ukur Baik (76%-100%) Cukup (56%-75%) Kurang (<56%) (Nursalam, 2008)

Sub variabel No Variabel


1

Pengertian Campak

Defenisi Cara Operasional Ukur Penyakit Wawancara sangat menular ditandai dengan munculnya ruam di kulit

Alat Skala Hasil Ukur Ukur Ukur Kuesoiner Ordinal Baik (76%-100%) Cukup (56%-75%) Kurang (<56%) (Nursalam, 2008)

Sasaran Imunisasi Campak

Siapa saja Wawancara yang boleh diberikan imunisasi campak

Kuesoiner Ordinal Baik (76%-100%) Cukup (56%-75%) Kurang (<56%) (Nursalam, 2008) Kuesoiner Ordinal Baik (76%-100%) Cukup (56%-75%) Kurang (<56%) (Nursalam, 2008) Kuesoiner Ordinal Baik (76%-100%) Cukup (56%-75%) Kurang (<56%) (Nursalam, 2008)

Tujuan Imunisasi Campak

Tujuan di Wawancara berikannya imunisasi campak kepada bayi

Kontra Indikasi Imunisasi Campak

Kontra indikasi pemberian imunisasi campak

Wawancara

H. Cara Pengukuran Variabel 1. Variabel Untuk pertanyaan mengenai variabel imunisasi campak berdasarkan pengertian, sasaran, tujuan dan kontra indikasi dibuat 25 pertanyaan, jika jawaban benar skor 4 dan jika salah diberi skor 0, jadi total skor tertinggi adalah 100 dan terendah adalah 0, maka :
a.

Dikatakan baik jika ibu dapat menjawab pertanyaan dengan benar sebanyak 19-25 pertanyaan (76%-100%)

b. Dikatakan cukup jika ibu dapat menjawab pertanyaan dengan benar

sebanyak 14-18 pertanyaan (56%-75%)


c.

Dikatakan kurang jika ibu dapat menjawab pertanyaan dengan benar sebanyak 0-13 pertanyaan (<56%)

3.7.2 Sub Variabel a. Pengukuran berdasarkan pengertian Untuk pengukuran pengetahuan ibu berdasarkan pengertian campak diukur dari 10 pertanyaan dimana nilai maksimal 1 dan minimal 0 dengan nilai keseluruhan bobot tertinggi 10. Diukur dari 10 pertanyaan, Dikatakan : 1) Baik jika 76%-100% pertanyaan dijawab benar 2) Cukup jika 56%-75%pertanyaan dijawab benar 3) Kurang jika < 56% pertanyaan dijawab benar Dimana pengetahuan ibu dikatakan :
1) Baik 2) Cukup 3) Kurang

: jika dapat menjawab 8-10 pertanyaan : jika dapat menjawab 6-7 pertanyaan : jika dapat menjawab 0-5 pertanyaan

b. Pengukuran berdasarkan Sasaran Imunisasi Campak Untuk pengukuran pengetahuan ibu berdasarkan sasaran imunisasi diukur dari 5 pertanyaan dimana nilai maksimal 4 dan minimal 0 dengan nilai keseluruhan bobot tertinggi 20. Diukur dari 5 pertanyaan, dikatakan : 1) Baik jika 76%-100% pertanyaan dijawab benar

2) Cukup jika 56%-75%pertanyaan dijawab benar 3) Kurang jika < 56% pertanyaan dijawab benar Dimana pengetahuan ibu dikatakan :
1) Baik 2) Cukup 3) Kurang

: jika dapat menjawab 5 pertanyaan : jika dapat menjawab 3-4 pertanyaan : jika dapat menjawab 0-2 pertanyaan

c. Pengukuran berdasarkan Tujuan Imunisasi Untuk pengukuran pengetahuan ibu berdasarkan tujuan imunisasi diukur dari 5 pertanyaan dimana nilai maksimal 4 dan minimal 0 dengan nilai keseluruhan bobot tertinggi 20 . Diukur dari 5 pertanyaan, Dikatakan : 1) Baik jika 76%-100% pertanyaan dijawab benar 2) Cukup jika 56%-75%pertanyaan dijawab benar 3) Kurang jika < 56% pertanyaan dijawab benar Dimana pengetahuan ibu dikatakan : 1) Baik 2) Cukup 3) Kurang : jika dapat menjawab 5 pertanyaan : jika dapat menjawab 3-4 pertanyaan : jika dapat menjawab 0-2 pertanyaan

d. Pengukuran berdasarkan Kontra Indikasi Imunisasi Campak

Untuk pengukuran pengetahuan ibu berdasarkan Kontra Indikasi diukur dari 5 pertanyaan dimana nilai maksimal 4 dan minimal 0 dengan nilai keseluruhan bobot tertinggi 20. Diukur dari 5 pertanyaan, Dikatakan : 1) Baik jika 76%-100% pertanyaan dijawab benar 2) Cukup jika 56%-75%pertanyaan dijawab benar 3) Kurang jika < 56% pertanyaan dijawab benar Dimana pengetahuan ibu dikatakan : 1) Baik 2) Cukup 3) Kurang : jika dapat menjawab 5 pertanyaan : jika dapat menjawab 3-4 pertanyaan : jika dapat menjawab 0-2 pertanyaan

I.

Jalannya Penelitian Jalannya penelitian dimulai dengan melakukan survey awal ditempat penelitian. Survey awal dilakukan dengan memohon surat pengantar dari intitusi Akademi kebidanan, untuk kepentingan melkukan penelitian tersebut. Surat tersebut ditujukan kepada lembaga otoritas kecamatan, Puskesmas dan sampai kepada Kepala Desa tempat penelitian. Setelah memberikan informasi kepada otoritas di tempat penelitian, kemudian peneliti melakukan pengamatan dengan bertanya kepada staf Puskesmas dan Bidan Desa mengenai jumlah remaja. Dari survey awal diperoleh data mengenai jumlah ibu yang mempunyai bayi yakni 123 orang.

J. Analisa Data

Dari hasil penelitian data dianalisis secara deskriptif berdasarkan persentase dalam benrtuk table distribusi frekuensi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

P = f n

x 100 %

Keterangan : P f n = Angka Persentase = Frekuensi teramati = Jumlah responden

Penentuan gambaran pengetahuan dengan cara mengkonversikan nilai sub variable maupun variable ke dalam kategori kualitatif sebagai berikut : Nilai : 76% - 100% 56% - 75% < 56%) = Baik = Cukup = Kurang

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI CAMPAK DI KELURAHAN MATANG SEULIMENG KECAMATAN LANGSA BARAT TAHUN 2012

I. Saya sangat menghargai setiap jawaban anda, karena jawaban yang anda berikan diharapkan sesuai dengan pengetahuan yang anda miliki dan keadaan yang anda alami sendiri, maka tidak ada jawaban yang disalahkan. Selain itu identitas anda akan dirahasiakan.

II. Indetitas Respondent : No.Respondent Nama Umur : : :

Pendidikan Terakhir : Tanggal Tanda Tangan : :

III. Petunjuk Pengisian 1. Bacalah baik-baik pada setiap pertanyaan 2. Berikanlah tanda ( x ) pada setiap jawaban yang menurut anda benar

3. Mohon agar setiap pertanyaan dijawab sejujur-jujurnya.

IV. Pengertian 1. Penyakit campak adalah ? a. Penyakit yang sangat menular b. Penyakit Kulit c. Penyakit yang sangat menular dengan gejala demam,batuk serta ruam pada kulit. 2. penyakit campak meular dengan cara ? a. melalui kontak langsung dengan dengan penderita penyakit campak b. melalui udara c. melalui makanan 3. Gejala-gejala penyakit campak diantaranya yaitu? a. Demam, batuk, b. Demam, bercak-bercak pada kulit c. Demam, batuk, flu 4. Penyakit campak biasanya terjadi pada ? a. Anak-anak b. orang tua c. Anak remaja
5. Tanda-tanda ruam kemerahan pada kulit biasanya akan muncul pada hari ke ?

a. hari ke 3-4 b. hari ke 5-6 c. hari ke 1-2 6. k 7. k 8. k 9. k 10. k V. Sasaran Imunisasi

1. Pengertian imunisasi adalah ? a. Suatu cara untuk meningkatkan anti body b. Suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga jika nanti ia terkena pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. c. Suatu cara untuk membuat tubuh lebih kuat. 2. Imunisasi biasanya diberikan kepada ? a. Anak-anak b. Orang Dewasa c. Anak remaja 3. Imunisasi diberikan kepada anak-anak dikarenakan oleh ? a. Sistem kekebalan anak tidak kuat b. Sistem kekebalan tubuh anak-anak belum sebaik orang dewasa c. Sistem kekebalan tubuh anak sudah baik 4. Imunisasi campak sebaiknya tidak diberikan pada ? a. Ibu hamil, pasien TBC, Pasien dengan kanker b. Ibu menyusui, bayi, pasien dengan kanker c. Ibu hamil dan bayi premature 5. Imunisasi campak diberikan kepada anak sebaiknya berapa kali ? a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali VI. Tujuan Imunisasi 1. a. b. c. 2. a. b. c. Tujuan diberikannya imunisasi yaitu ? Untuk mencegah penyakit tertentu pada seseorang Untuk mencegah penyakit menular Untuk mencegah tertular dari penyakit tertentu Imunisasi campak dan MMR sebaiknya diberikan kepada anak usia ? 1 tahun 2 tahun 9 bulan dan 15 bulan 3. Vaksin campak diberikan dengan dosis ? a. 0,5 cc b. 1 cc c. 1,5 cc 4. Efek samping dari imunisasi campak yaitu?

a. Demam b. Demam, flu c. Demam, diare 5. Jenis-jenis vaksin yang ada di Indonesia yaitu? a. Hepatitis, BCG,Polio, DPT dan Campak b. BCG,Polio dan Campak c. HB 0, BCG, dan Polio VI. Kontra Indikasi 1. Imunisasi campak tidak boleh diberikan kepada anak-anak dengan penyakit? a.HIV b. anak yang sedang sakit panas c. anak diare 2. Imunisasi campak boleh diberikan kepada anak dengan kondisi ? a. diare, kurang gizi, demam dan infeksi saluran pernafasan atas b. anak cacingan, batuk c. diare dan demam 3. Efek samping imunisasi campak biasanya adalah ? a. Anak demam b. Anak demam dan diare c. anak diare 4. Efek samping dari imunisasi campak biasanya akan berlansung selama berapa hari? a. 3 hari b. Demam berlangsung selama 1 minggu dan bercak kemarahan selama 3 hari c. demam 5 hari. 5. Penyakit campak bisa dicegah dengan memberikan imunisasi? a. Campak b. BCG c. Polio

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI CAMPAK DI KELURAHAN MATANG SEULIMENG KECAMATAN LANGSA BARAT TAHUN 2012 PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Diploma III Kebidanan di Akademi Kebidanan Di Akedemi Kebidanan Medika Sri Tamiang

Disusun Oleh :

LIYANI NIM:10020029

AKADEMI KEBIDANAN MEDIKA SRI TAMIANG KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2012

LEMBAR PESETUJUAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI CAMPAK DI KELURAHAN MATANG SEULIMENG KECAMATAN LANGSA BARAT TAHUN 2012

Dipersiapkan dan Disusun oleh :

LIYANI

NIM:10020029

1. Pembimbing I: Sri Vivi Riati Ris, SST

Tanggal Tanda Tangan


2. Pembibing II

: : :Novita Rezeki, SST :

Tanggal

Tanda Tangan

LEMBAR PENGESAHAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI CAMPAK DI KELURAHAN MATANG SEULIMENG KECAMATAN LANGSA BARAT TAHUN 2012 Disusun oleh :

LIYANI

NIM:10020029
Telah Memenuhi Persyaratan Dan Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Proposal Karya Tulis Ilmiah D III Kebidanan DI Akademi Kebidanan Medika Sri Tamiang Kabupaten Aceh Tamiang

1. Penguji I

2. Penguji II

: Sri Vivi Riati Ris, SST

3. Penguji III

:Novita Rezeki, SST

Mengetahui Ketua Akademi Kebidanan Medika Sri Tamiang

Dr.A.HALIM,SPOG

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam keharibaan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia ke alam yang berilmu pengetahuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Campak 2011. Dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan bimbingan, petunjuk serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda tersayang Alm.Idris dan Ibunda tercinta Nur Atiah atas doa dan segala dukungannya dalam segala hal. Dan tak lupa pula untuk kakakku dan adik-adikku terkasih atas segala kasih sayang selama ini. Dengan tidak mengurangi rasa hormat, penulis juga mengucapkan terima kasih yang sangat besar kepada : 1. Bapak Drs.T.Syamsul selaku Ketua Yayasan Akademi Kebidanan Medika Sri Tamiang Kabupaten Aceh Tamiang. Di Kelurahan Matang Seulimeng Kecamatan Langsa Barat Tahun

2. 3.

Bapak Dr.A.Halim,SPOG

selaku Direktur Akademi Kebidanan Medika Sri

Tamiang Kabupaten Aceh Tamiang. Ibu Sri Vivi Riati Ris, SST selaku Pengelola Akademi Kebidanan Medika Sri Tamiang Kabupaten Aceh Tamiang dan Selaku pembimbing I yang telah banyak membantu memberikan petunjuk, bimbingan dan telah bersedia meluangkan waktu dalam menyambung pikiran beliau guna menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini. . 4. Ibu Novita Rezeki, SST Selaku Pembimbing II yang telah banyak membantu memberikan petunjuk, bimbingan dan telah bersedia meluangkan waktu dalam menyambung pikiran beliau guna menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini. 5. 6. 7. 8. Ibu selaku penguji I yang telah banyak memberikan waktu, tenaga dan pikirannya demi kesempurnaan Proposal ini. Seluruh Dosen, Staf dan Pegawai administrasi Akademi Medika Sri Tamiang Kabupaten Aceh Tamiang. Keluarga yang telah memberikan dukungan, semangat dan inspirasi kepada penulis dalam menyelesaikan Proposal ini Teman-teman mahasiswi Akademi Kebidanan Medika Sri Tamiang yang telah banyak membantu dan memberikan saran dan kritik kepada penulis Akhirnya, penulis menyadari akan adanya kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan ini karena kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT, untuk itu segala kritikan dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tugas akhir ini di masa mendatang. Kiranya tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Kuala Simpang,

April 2012

Penulis

m DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL..............................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii KATA PENGANTAR...........................................................................................iv DAFTAR ISI...........................................................................................................vi DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.................................................................................1 B. Perumusan Masalah..........................................................................4 C. Tujuan Penelitian..............................................................................4 D. Manfaat Penelitian...........................................................................5 E. Ruang Lingkup ................................................................................5 F. Keaslian Penelitian...........................................................................6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ..............................................................................7 1. Pengetahuan................................................................................8 B. Tinjauan Tentang Variabel............................................................9 1. Campak.......................................................................................9 2. Sasaran Pemberian Imunisasi Campak.......................................11

3. Manfaat Imunisasi.......................................................................12 4. Dampak Imunisasi Campak........................................................14 C. Kerangka Teori...............................................................................15 D. Kerangka Konsep...........................................................................16 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..............................................................................17 B. C. Rancangan Penelitian.....................................................................17 Populasi dan Subjek Penelitian .....................................................17 1. Populasi.......................................................................................17 2. Subjek penelitian.........................................................................17 3. Sampel.........................................................................................18 D. Lokasi dan Waktu Penelitian.........................................................18 1. Lokasi Penelitian.........................................................................18 2. Waktu Penelitian.........................................................................18 E. Bahan Dan Alat Penelitian ............................................................18 1. Instrumen Penelitian..................................................................18 2. Cara Pengumpulan Data Menggunakan Instrumen Penelitian ....................................................................................................19 F. Variabel Penelitian.........................................................................20 G. Defenisi Operasional .....................................................................20 H. Cara Pengukuran Variabel ............................................................21 I. J. Jalannya Penelitian.........................................................................24 Analisa Data .................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN- LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Saraswati, 2009, NAD, Perang Melawan Campak,http://www.ayahbunda.co.id /Berita.Ayahbunda/Info+Keluarga/nad.perang.melawan.campak/002/002/190/ 22/-/4/c Lisnawati L, 2011, Generasi Sehat Melalui Imunisasi, Trans Info Media , Jakarta Notoatmodjo, 2005, Metodelogi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. Notoatmodjo, 2007, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni,Rineka Cipta Jakarta Ranuh dkk, 2008, Pedoman Imunisasi Di Indonesia, Satgas Imunisasi-Ikatan Dokter Anak Indonesia Vina, 2008, Imunisasi Campak,http://www.tempointeraktif.com/hg/narasi/2004 / 03/26/nrs,20040326-01,id.html Godam, 2008, Arti Definisi/Pengertian Imunisasi, Tujuan, Manfaat, Cara dan Jenis Imunisasi Pada Manusia, http://organisasi.org/arti-definisi-pengertianimunisasi-tujuan-manfaat-cara-dan-jenis-imunisasi-pada-manusia Sri Rezeki 5 Hadinegoro, 2008, Pedoman Imunisasi di Indonesia , Ikatan Dokter anak Indonesia, Jakarta I Made Setiawan, 2008, Penyakit Campak, IKAPI, Jakarta Nursalam, 2008, Konsep dan Penerapan Metodelogi ilmu Keperawatan,Salemba Medika, Jakarta

You might also like