You are on page 1of 6

Mentega adalah ialah produk makanan susu, dibuat dengan mengaduk krim yang didapat dari susu.

Biasanya digunakan sebagai olesan roti dan biskuit, sebagai perantara lemak di beberapa resep roti dan masakan, dan kadang-kadang bahan untuk menggoreng. Pengganti mentega ialah margarin, yang biasanya lebih murah, dan memiliki sedikit lemak dan kolesterol. Mentega hampir sama dengan roombutter tetapi roombutter adalah mentega yang wanginya tajam dan berwarna putih.

Etimologi
Kata mentega diambil dari bahasa Portugis manteiga.

Cara membuat mentega


Bahan dasar untuk membuat mentega adalah krim susu. Krim susu adalah lapisan paling atas dari susu yang terbentuk jika didiamkan selama beberapa hari di dalam kulkas. Krim ini dipisahkan dari lapisan bawah susu atau skim. Mentega dibuat dengan cara mengaduk (butter churning) krim susu menggunakan alat pengaduk mentega sampai berbentuk padat[1]. Krim susu terpisah menjadi bagian lemak yang padat dan bagian cair (air) setelah proses pengadukan (churning) dengan menggunakan alat yang bernama churn[2]. Cairan yang terpisah dari mentega selama proses pengadukan itu dinamakan buttermilk (susu mentega)[3]. Mentega kemudian dipadatkan dan dicetak sesuai selera dengan menggunakan cetakan. Mentega ini selanjutnya dapat pula diolah menjadi ghee[4] atau minyak samin dengan cara memanaskan mentega dengan menggunakan nyala api kecil sampai terbentuk warna kuning emas. Cairan yang terbentuk dipisahkan dari pengotor yang berupa padatan. Minyak samin merupakan salah satu tradisi kawasan Asia Selatan (India dan sekitarnya).

Produk mentega

Wijsman Orchid Butter Golden Churn Elle & Vire

Mentega (yang berasal dari perkataan bahasa Portugis: manteiga) adalah produk tenusu dibuat daripada menggodak krim atau susu, sama ada segar atau yang ditapai. Mentega boleh digunakan sebagai sapuan dan perasa, selain dari penggunaan dalam masakan seperti membakar, membuat sos dan menggoreng. Mentega terdiri dari lemak mentega, air dan protein susu. Kerap dibuat daripada susu lembu, tetapi mentega juga boleh dibuat dari mamalia lain, seperti biri-biri, kambing, kerbau dan yak. Garam, perisa dan pengawet kadang kala ditambah pada mentega. Pengasingan pepejal mentega akan menghasilkan cecair mentega atau minyak sapi, yang merupakan hampir keseluruhannya lemak mentega. Mentega adalah emulsi yang kekal sebagai pepejal apabila disejukkan, tetapi masih boleh disapu pada suhu bilik, dan mencair kepada cecair nipis berkonsisten pada 3235 C (90 95 F). Ketumpatan mentega ialah 911 kg/m3 (1535.5 lb/yd3).[1] Mentega umumnya mempunyai warna kuning pucat, tetapi boleh berubah antara kuning tua hingga hampir putih. Warna mentega bergantung pada makanan haiwan dan ia lazimnya dimanipulasi dengan pewarna makanan dalam proses pengeluaran komersil, lazimnya dengan anato atau karotena. Istilah "mentega" juga digunakan dalam nama produk yang dibuat dari kacang puri, seperti mentega kacang. Ia juga digunakan dalam nama produk buahan, seperti mentega epal. Lemak lain yang pejal pada suhu bilik juga dikenali sebagai "mentega"; contohnya seperti mentega koko dan mentega sayur. Namun dalam kegunaan umum, istilah "mentega" hampir sentiasa merujuk pada produk tenusu.

AGROINDUSTRI MENTEGA
http://foragri.wordpress.com/2011/10/04/agroindustri-mentega/ http://www.scribd.com/doc/40071332/MENTEGA Posted on 04/10/2011by foragri Mentega (Butter) adalah produk berbahan baku susu ternak. Umumnya ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing, domba, yak), dan juga mamalia besar lain seperti kuda, keledai dan unta. Mentega dari bahan susu unta, biasa disebut minyak samin. Meskipun minyak samin yang diproduksi di Indonesia, sebenarnya hanya margarin dari CPO, yang diberi aroma minyak samin. Mentega dibedakan dari margarin. Sebab margarin terbuat dari bahan minyak (lemak) nabati (tumbuh-tumbuhan). Sementara mentega selalu terbuat dari susu, yang merupakan lemak hewani. Namun demikian, masyarakat sering menyebut margarin sebagai mentega. Sebutan ini tidak salah, sebab margarin adalah subtitusi mentega. Hingga margarin juga disebut pula sebagai mentega sintetis atau mentega tiruan. Meskipun sama-sama berbahan

baku susu, mentega juga beda dengan keju (cheese). Mentega adalah susu yang hanya diambil lemaknya. Sementara keju dibuat dari seluruh bagian padat susu, yang terdiri dari lemak, protein, karbohidrat, gula, dan lain-lain. Ada dua macam mentega. Mentega tawar, dan mentega asin. Mentega bisa dikonsumsi langsung dengan roti, bisa pula sebagai bahan pencampur kue, dan juga untuk menggoreng. Misalnya dalam menu udang goreng mentega. Mentega sudah diproduksi sejak 8000 sd. 9000 tahun SM. di Mesopotamia (sekarang Irak). Namun ketika mentega hanya dibuat dari susu kambing dan domba. Sebab sapi baru dipelihara agak lebih kemudian. Saat ini, India merupakan penghasil susu, sekaligus mentega terbesar di dunia. Hasil susu segar India 91,4 juta ton per tahun. Separo dari hasil susu itu diproduksi menjadi 1,4 juta ton mentega. Kadar air susu sekitar 88%. Sementara kadar air mentega hanya 15%. Hampir seluruh produksi mentega India, dikonsumsi sendiri. Hingga India juga merupakan konsumen mentega terbesar di dunia. ### Mentega produksi Indonesia sudah masuk pasar swalayan, namun mentega impor dari New Zealand juga masih ada. Mentega lokal yang beredar di pasaran, merupakan produksi pabrikan. Sebenarnya mentega juga bisa diproduksi dalam skala rumah tangga. Potensi produksi mentega ini ada di Pengalengan (Jawa Barat), Boyolali (Jawa Tengah), dan Pujon (Jawa Timur). Di tiga kawasan ini, susu hasil peternakan rakyat sering tidak tertampung oleh pabrik. Belakangan ini, susu rakyat tersebut juga tidak mampu bersaing dengan susu impor. Dalam kondisi seperti ini, agroindustri mentega menjadi salah satu alternatif. Prinsip pembuatan mentega adalah mengambil lemak nabati susu berupa krim. Karena tanpa threatment (pasteurisasi), selama pengumpulan, krim susu ini akan menjadi masam, akibat gula susu berubah menjadi lactic acid. Krim masam ini kemudian difermentasi dengan bantuan bekteri Lactococcus dan Leuconostoc. Proses ini membuat mentega tradisional beraroma sangat khas. Kadar air mentega tradisional, mencapai 30%. Dalam proses pembuatan mentega secara modern, krim susu terlebih dahulu dipasteurisasi, hingga tetap segar dan tidak menjadi masam. Baru kemudian krim ini difermentasi dengan bantuan bakteri. Proses ini dilakukan secara massal dalam industri modern. Karena mentega bisa diproduksi secara modern dan massal, maupun secara tradisional dalam skala rumah tangga, maka komoditas ini potensial untuk dikembangkan di sentrasentra peternakan, yang jauh dari pabrik susu kemasan. Selama ini yang menjadi kendala utama pengembangan ternak sapi perah adalah, lokasinya harus berdekatan dengan pabrik susu. Hingga pemilihan lokasi sentra peternakan sapi perah di Pangalengan, Boyolali, dan Pujon, karena mempertimbangkan faktor ini. Selain faktor ketinggian tempat yang cocok untuk sapi perah, yakni di atas 1.000 m. dpl. Tiga sentra peternakan sapi perah di Jawa ini, memang memungkinkan pengumpulan dan pengangkutan susu secara efisien ke pabrik. Kendalanya, di lokasi ini, volume hijauan pakan ternak sangat terbatas. Akibatnya biaya produksi tiap liter susu menjadi sangat tidak bersaing dengan peternakan sapi perah di negara maju. Harga susu lokal pun menjadi lebih

tinggi dibanding dengan susu impor. Meskipun rendahnya produktivitas ini juga disebabkan oleh faktor induk, dan pengelolaan yang masih belum optimal. Dengan pengembangan agroindustri mentega berskala rumah tangga, kendala ini akan bisa diatasi. ### Agroindustri mentega juga bisa dikembangkan pada sentra peternakan kambing, domba, dan kerbau perah. Selama ini domba, misalnya domba garut, hampir tidak pernah dimanfaatkan susunya. Yang sudah lazim diperah barulah kambing, terutama kambing peranakan etawa (PE), dan kerbau, terutama kerbau murrah. Hasil susu kambing PE ini juga masih dipasarkan dalam bentuk segar. Padahal susu kambing, domba, dan kerbau, justru lebih berpotensi untuk diolah menjadi mentega secara tradisional, dalam skala rumah tangga, dibanding dengan susu sapi. Kadar air susu sapi mencapai 87,8%, kambing 88,9%, domba 83%, dan kerbau hanya 81,1%. Protein susu sapi 3,2%, kambing 3,1%, domba 5,4%, dan kerbau 4,5%. Kadar lemak nabati susu sapi 3,9%, kambing 3,5%, domba 6%, dan kerbau 8%. Karbohidrat susu sapi 4,8%, kambing 4,4%, domba 5,1%, dan kerbau 4,9%. Kandungan kolesterol susu sapi 14%, kambing 10%, domba 11%, dan kerbau hanya 8%. Kandungan lemak susu kambing, domba dan kerbau, jelas lebih tinggi dibanding kandungan lemak susu sapi. Hingga hasil mentega susu kambing, domba dan kerbau, akan lebih baik dibanding susu sapi. Sebaliknya kandungan kolesterol susu kambing, domba dan kerbau, justru lebih rendah dibanding kolesterol susu sapi. Hingga kualitas susu atau mentega kambing, domba, dan kerbau, juga akan lebih baik untuk kesehatan, dibanding dengan susu, dan mentega sapi. Potensi ini belum diketahui oleh para peternak, masyarakat, bahkan juga pemerintah. Terutama pemerintah daerah di sentra peternakan kambing, domba dan kerbau. Program pengembangan agroindustri mentega, seharusnya segera dimulai, oleh pemerintah daerah, dengan melibatkan Dinas Peternakan, Perindustrian, dan sekaligus perdagangan. (R) # # # MENTEGASejarah Mentega adalah produk dari lemak susu dimana kedalamnya ditambahkangaram ke dalamnya untuk mendapatkan rasa yang lebih baik dan untuk menjaagamutu. Mentega merupakan sumber vitamin A yang sangat baik dan merupakanbahan makanan berenergi tinggi (7-8 kalori/gram) dan tidak mengandung laktosadan mineral, serta berprotein rendah., Ada 4 macam tipe mentega yang diproduksi antara lain: 1. Sweet cream salted butter 2. Cultured salted butter (Nothern Europe) 3. Cultured unsalted butter (EEC Country) 4. Sweet cream unsalted butter (produksi meningkat dibanding yang lain) Kandungan gizi PotensiDefinisi produk Proses Pembuata Proses pembuatannya melalui beberapa tahap, yaitu: 1. Separasi, memisahkan krim dan skim. Krim digunakan untuk mentega. 2. Standarisasi, yaitu membuat standar kadar lemak mentega yang akan dihasilkan.Kadar lemak krim yang baik untuk pembuatan mentega adalah 30 33%.

3. Netralisasi, yaitu menetralkan krim yang bersifat asam dengan alkali hingga pHakhir 6,8 7,2. Sifat asam ini menyebabkan protein mudah menggumpal padasaat pasteurisasi. 4.Pasteurisasi. 5.Pemeraman. Dilakukan hanya bila mentega yang dihasilkan bersifat tertentu. 6.Pendinginan pada suhu 10oC selama semalam.Pendinginan memberi tekstur akhir yang baik. 7. Churning, pengadukan untuk membuat mentega. Alat pengaduk berbentuksilinder yang berputar pada sumbunya. Churning dilakukan pada suhu 5 10oCselama semalam, tetapi pada suhu 3 4oC selama 3 jam. 8.Pencucian, yaitu mengeluarkan serum yangterbentuk saat churning dandigantikan dengan air yang suhunya sama dengan suhu mentega dan jumlahnyasama dengan serum yang dibuang. Demikian seterusnya hingga churning danpencucian dilakukan hingga 5 kali. 9.Penggaraman. Dilakukan hanya bila ingin menghasilkan mentega berasa asin.Mutu mentega tergantung pada mutu krim yang digunakan dan penangananlebih lanjut pada produk akhir. Mentega boleh jadi merupakan sumber lemak. Namun, jika tahu bagaimana mengolah dan jumlahnya sesuai, mentega dapat memberikan manfaat untuk tubuh. Mentega mengandung lemak yang berasal dari hewan dan bersifat alami. Mentega merupakan hasil emulsi sederhana dari lemak susu, protein, dan air. Mentega menjadi sumber makanan berenergi tinggi yang kaya vitamin A serta mengandung 700 kalori dalam 100 gramnya. Vitamin A pada mentega baik fungsinya untuk menjaga sistem kardiovaskular dalam tubuh. Selain itu, mentega juga mengandung vitamin D yang membantu

pertumbuhan tulang dan gigi. Juga vitamin E serta selenium yang berfungsi menjaga sistem saraf dan kekebalan tubuh. Karena itu, jangan buru-buru mengganti mentega Anda dengan margarin. Apalagi, banyak jenis margarin yang diproses dengan menambahkan bahan kimia ke dalamnya. Kandungan lemak jenuhnya pun bisa menyebabkan risiko penyakit jantung koroner dan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Meskipun mentega lebih aman untuk dikonsumsi, ada baiknya jumlahnya juga diperhatikan. Jangan makan cake ataupun kue-kue hingga merasa kekenyangan.

Makanlah secukupnya, satu atau dua potong cukup sehingga tidak akan membuat kegemukan ataupun menimbulkan jenis penyakit lain.

You might also like