Professional Documents
Culture Documents
c Thalasemia
Identitas Pasien..
Identitas Pasien : Nama Usia Jenis Kelamin Alamat Pekerjaan Orang tua Tanggal Masuk RS : : : : : : An. C 8 tahun Laki-laki Kp. Lembur lamping RT.02/RW.09 Balegede
Kec.Naringgul Kab.Cianjur
Petani 23 April 2012
Anamnesa..
Keluhan Utama : Lemas dan Pucat
Sejak 5 tahun SMRS anak sering terlihat lemas dan pucat. Anak terlihat lemas
dan pucat terus menerus setiap harinya. Sejak 2 tahun SMRS perut anak terlihat membesar, awalnya tidak terlalu besar tapi semakin hari dirasakan semakin membesar dan teraba keras. Nyeri perut dan nyeri tekan disangkal oleh anak. Anak sering muntahmuntah sejak awal perut mulai membesar dan sering merasakan mual, tetapi nafsu makan baik. Anak juga sering demam naik turun sejak 2 tahun terakhir, hilang timbul dan suhu dirasakan tidak terlalu tinggi. Sejak beberapa tahun terakhir anak selalu minta dipijit oleh ibu karena badan dirasakan pegal-pegal. Anak sering berkeringat walaupun tidak panas. Riwayat sering pingsan dan transfusi sebelumnya disangkal oleh ibu. Menurut Ibu, BAB dan BAK dalam batas normal. Berat badan dirasakan tidak naik tetapi badan terlihat kurus dan perut membesar.
Anak sudah terlihat pucat dan tampak sakit sejak usia 3 tahun. Belum pernah menderita penyakit KP.
Ibu mengaku tubuhnya juga sering tampak pucat dan kuning sejak kecil, namun perutnya tidak sampai membesar dan tidak ada keluhan yang dirasakan.
Riwayat Pengobatan
Riwayat Kehamilan :
Saat hamil penderita, ibu sering memeriksakan kandungannya kebidan setiap bulannya hingga usia 9
Riwayat Kelahiran :
Anak lahir dirumah ditolong oleh paraji, melalui proses persalinan normal dan cukup bulan. Anak lahir langsung menangis dan cairan ketuban jernih. Berat badan lahir 4000 gram.
Riwayat Imunisasi :
Menurut ibu, ibu rajin membawa anak ke posyandu. Anak sudah diimunisasi di tangan 1x, disuntik dipaha 3 kali dan mendapat imunisasi tetes 4 kali. Serta diimunisasi campak pada usia 9 bulan.
Anak sudah sekolah kelas 1 SD, namun tidak menjadi juara kelas. Menurut Ibu, anak susah untuk berkonsentrasi belajar dan badan anak terlihat lebih kecil dibandingkan teman seumurannya.
Riwayat Makanan
Anak makan 5 kali dalam sehari. Banyaknya kira-kira porsi orang dewasa. Anak makan dengan nasi, sayur dan kerupuk, terkadang dengan tahu tempe. Anak jarang makan daging dan ikan, makan daging atau ikan hanya 2 kali sebulan.
Riwayat Alergi
Alergi obat dan makanan disangkal. : Penderita dan keluarga tinggal di rumah ukuran 5 x 10 meter. Tinggal bersama
Riwayat Psikososial
Pemeriksaan Fisik..
Antropometri BB TB = = 17 kg 104 cm
sedang )
dibawah garis -3SD (gizi buruk) Kesan : Status gizi buruk
Keadaan Umum
Kesadaran
Tanda Vital TD Nadi RR S
:
: : : :
Composmentis
100/60 mmHg 86 x/menit 30 x/menit 36,9 oC
Status Generalis
Kepala dan wajah
Mata Hidung Telinga Mulut
:
: : : :
Leher
Bentuk dada tampak tulang-tulang intercostal lebih menonjol. Pergerakan dinding dada simetris kiri = kanan Sonor pada kedua lapangan paru. Batas paru-hepar ICS V. VSB kanan = kiri, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Cor Inspeksi
Palpasi Perkusi
:
: :
Auskultasi
Abdomen Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
:
:
- Hepar teraba 5 cm dibawah arcus costae, permukaan rata, konsistensi keras, ujungnya tumpul, nyeri tekan (-). - Lien teraba di Scuvner V , permukaan rata, konsistensi keras, nyeri tekan (-) Perkusi : Pekak hampir di seluruh regio abdomen.
Ekstremitas
Inguinal
Bilirubin Total
Bilirubin Direk Bilirubin Indirek
: 3,30 mg%
: 0,52 mg% : 2,78 mg%
Resume..
Anak laki-laki usia 8 tahun gizi buruk, masuk RS dengan keluhan lemas dan
tampak pucat sejak usia 3 tahun. Pembesaran abdomen dikeluhkan sejak 2 tahun
terakhir, dirasakan semakin membesar. Anak sering mual muntah serta demam hilang timbul sejak 2 tahun SMRS. Anak sering berkeringat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan : Status gizi buruk, anak terlihat ikterik dan anemis, facies cooley, conjungtiva anemis +/+, sklera ikterik +/+, hepar teraba 5 cm dibawah arcus costa, permukaan rata, ujung tumpul, konsistensi keras dan tidak ada nyeri tekan. Spleen teraba membesar hingga Scuvner V, permukaan rata, konsistensi keras, dan tidak ada nyeri tekan. Working Diagnosa Differential Diagnosa : : Anemia e.c Thalassemia Anemia Aplastik Anemia Defisiensi zat besi
Rencana Pemeriksaan
Rencana Terapi..
Rencana Terapi : a. Tirah baring b. Transfusi Darah ( PRC 10-15 cc/kgBB)
Prognosis..
Quo ad vitam Quo ad functionam : : dubia ad bonam dubia ad malam
Tinjauan Pustaka
THALASSEMIA
Thalassemia merupakan kelompok kelainan genetik herediter yang disebabkan karena berkurangnya atau menurunnya sintesis rantai globin atau , yang dimana rantai globin tersebut masing-masing mengandung gen globin yang berperan dalam proses pembentukan hemoglobin.
Epidemiologi..
Wilayah dengan prevalensi tinggi Thalassemia adalah sekitar Laut Tengah, Timur
Tengah, Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Diperkirakan, ada sekitar 3000 penderita Thalassemia mayor di seluruh Indonesia. Sekarang yang berobat di pusat Talasemia FKUI RSCM berjumlah sekitar 900 orang
Patofisiologi..
Klasifikasi..
Thalassemia
Thalassemia
Thalassemia mayor Intermedia
Thalassemia
Thalassemia minor
Thalassemia
terjadi penurunan sintesis dari rantai globulin yang berkaitan dengan delesi pada
kromosom 16, akibatnya banyak terdapat rantai dan yang tidak berpasangan dengan rantai . Jenis thalassemia :
Delesi pada empat rantai (Hidrops fetalis). Bila dilakukan pemeriksaan seperti elektroforesis, didapatkan kadar Hb adalah 80-90% Hb Barts, tidak ada HbA maupun HbF.
Delesi pada tiga rantai (HbH disease).Banyak terbentuk HbH, maka HbH dapat mengalami presipitasi dalam eritrosit sehingga eritrosit mudah dihancurkan.
Delesi pada dua rantai Dijumpai adanya anemia mikrositik hipokrom ringan. Terjadi penurunan dari HbA2 dan peningkatan dari HbH.
Delesi pada satu rantai Disebut sebagai silent carrier karena tiga lokus globin yang ada masih bisa menjalankan fungsi normal
Thalassemia
Pada thalasemia terjadi penurunan sintesis dari rantai , Kelainan berkaitan
Thalassemia mayor..
Wajah pucat, bibir kering, mukosa lidah kering, konjungtiva anemis, sklera biasanya ikterus Cepat lelah, lemas dan pusing Nafsu makan menurun, kekurangan gizi sebabkan perawakan kurus dan pendek Hepatomegali Splenomegali Bentuk muka Mongoloid Penonjolan dahi, penonjolan tulang pipih dan penipisan korteks tulang panjang
Pemeriksaan penunjang..
Hapusan darah tepi : anemia berat dengan gambaran mikrositik hipokrom, disertai sel target, normoblast, dan retikulosit yang meningkat
Hb elektroforesis : ditemukan tidak ada atau hampir hilang HbA, banyak ditemukan HbF, terjadi peningkatan rasio alfa beta dengan sintesis rantai beta berkurang atau tidak ada.
Analisis DNA : memperlihatkan mutasi atau delesi spesifik : DNA sequencing and southern blottinf
Feritin test : Sumsum tulang hiperseluler dengan hiperplasia eritroid, cadangan besi meningkat
Terapi..
Transfusi darah dijaga agar HB tetap 10g/dl, perlu dipantau agar tidak terjadi iron overload karena transfusi
Iron chelation therapy 1. Desferioksamin : tersedia dlm bentuk infus SC; 20-40 mg/kg dlm 8-12 jam 5-7 hari, mengekskresi besi melalui urin dan 1/3 melalui tinja 2. Desferiprom : bentuk oral krg efektif, memiliki ES arthropathy, neutropenia berat, defisiensi zinc
Asam folat diberikan secara teratur (misal 5 mg/hari) jika asupan diet buruk
Vitamin C (200 mg perhari) meningkatkan ekskreis besi yang disebabkan oleh desferioksamin
Thalassemia memerlukan pemantauan rutin : Sebelum transfusi darah : Periksa darah perifer lengkap dan fungsi hati Setiap 3 bulan : Pertumbuhan (berat badan dan tinggi badan) Setiap 6 bulan : Pertumbuhan dan perkembangan, status besi, fungsi jantung, fungsi endokrin, visual, pendengaran, serologis virus
Thalassemia intermedia..
Kasus thalassemia dengan derajat keparahan sedang (Hb 7.0-10.0 g/dl) yang tidak memerlukan transfusi teratur Dapat disebabkan oleh thalassemia homozigot dengan produksi HbF yang lebih dari biasanya atau dengan defek genetik pada sintesis rantai atau oleh sifat thalassemia sendiri dengan derajat keparahan yang tidak biasa.
Thalassemia minor..
Biasanya tanpa gejala gambaran darah mikrositik hipokrom (MCV dan MCH sangat rendah) tetapi jumlah eritrosit tinggi dan anemia ringan (Hb 10-15 g/dl)