Professional Documents
Culture Documents
CREATED BY:
- Mekanisme kerja
Pada saat bayi menghisap ASI, maka terjadi rangsangan di hipotalamus yang merangsang pembentukan hormon oksitosin dalam uterus dan hormon prolaktin untuk menghasilkan ASI. Sehingga pada saat hormon oksitosin dikeluarkan terjadi stimulasi kontraksi pada uterus yang menekan terjadinya ovulasi.
- Keuntungan
Untuk Bayi - kekebalan pasif - asupan gizi yang baik - terhindar dari kontaminasi Untuk ibu Mengurangi perdarahan pascasalin Mengurangi risiko anemia Meningkatkan psikologis Kontrasepsi Efektifitas tinggi, tak mengganggu sanggama, tak ada efek samping
Yang dapat menggunakan MAL - ASI eksklusif - bayi kurang dari 6 bulan - belum haid
Yang tidak dapat menggunakan MAL - sudah mendapat haid - tidak menyusui secara eksklusif - umur lebih dari 6 bulan - bekerja dan terpisah dari bayi lebih dari 6 bulan
Menentukan waktu ovulasi dari data haid yang dicatat selama 6-12 bulan terakhir.
Tehnik metode kalender: Mengurangi 18 hari dari siklus terpendek, untuk menentukan awal dari masa subur dan mengurangi 11 hari dari siklus haid terpanjang, untuk menentukan akhir dari masa subur.
Cara metode kelender merupakan cara yang kurang efektif yang sudah tidak dianjurkan lagi hal ini disebabkan oleh kegagalan yang cukup tinggi (>20%) dan waktu pantang yang lebih lama. Efektifitas: Angka kegagalan 14.4-47 kehamilan pada 100 wanita per tahun
Untuk menjadi indikasi adanya ovulasi peningkatan suhu harus menetap selama 3 hari dan harus meningkat sebesar paling sedikit 0.2 C paling tidak pada satu hari. Pantang sanggama mulai dari awal siklus haid sampai sore hari ketiga berturutturut setelah suhu berada di atas garis pelindung (cover line) Ketika mulai masa tak subur, tidak perlu untuk mencatat suhu basal ibu. Ibu dapat berhenti mencatat sampai haid berikut mulai dan bersanggama sampai hari pertama haid berikutnya. Pengukuran dilakukan secara oral (3 menit), rektal ( 1 menit) dan vaginal
Lendir Type-E (Estrogenik) Di produksi pada fase akhir pra-ovulasi dan fase ovulasi Sifat: banyak, tipis, seperti air (jernih) dan viskositas rendah Spinnbarkeit (elastisitas) besar. Spermatozoa dapat menembus lendir ini.
Efektifitas
- Penampakan pada tissue: putih, krem, berawan, atau transparan - Tes dengan jari: lengket, membenang, atau elastis.
Penampakan
Lendir awal, sedikit, tebal, putih, lengket Lendir masa transisi, jumlahnya meningkat, lebih tipis, berawan, sedikit elastis
Licin
Metode Simtomtermal
Dasar Kombinasi antara metode lendir cervix dan suhu basal . Efektifitas Angka kegagalan 4.9-34.4 kehamilan pertahun.
a.Mekanis/barier : KONDOM
Pengertian Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang dapat terbuat dari berbgai bahan di antaranya lateks (karet), plastik (vinil) yang dipasang pada penis saat hubungan seksual.
Cara Kerja
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan
Pegang kondom pada ujung yang tertutup, tekan (squeezing) cincin bagian dalam antara ibu jari dan jari tengah
Sambil tetap mencekal cincin-dalam tersebut, masukan kondom dengan lembut ke dalam vagina hingga teraba tulang pubic.
Biarkan sekitar 1 Inch (2.54 cm) karet kondom terletak di luar vagina. Lalu periksa cincin luar kondom agar menyembul pada permukaan bibir vagina (labia)
b. Mekanis/Barier :Diafragma
Pengertian Merupakan kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet) yang diinsersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutupi serviks.
Cara Kerja Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopii) dan sebagai alat tempat spermisida
Cara Penggunaan
Gunakan diafragma setiap kali melakukan sanggama Pertama kosongkan kandung kemih dan cuci tangan Pastikan diafragma tidak berlubang Oleskan sedikit spermiside krim atau jelly pada kap diafragma untuk memudahkan pemasangan. Posisi saat pemasangan diafragma Lebarkan kedua bibir vagina
Masukkan ke dalam vagina jauh ke belakang Masukkan jari ke dalam vagina sampai menyentuh serviks, sarungkan karetnya dan pastikan serviks telah terlindungi. Diafragma dipasang di vagina sampai 6 jam sebelum sanggama Mengangkat dan mancabut diafragma dengan menggunakan jari telunjuk dan tengah.
Efektifitas: bila digunakan dengan spermisida angka kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun pertama).
C. Mekanis/Barier :Spons
Berbentuk bantal, terbuat dari polyurethane yang mengandung spermiside (1 gram nonoxynol-9). Cara Kerja Spons mempunyai efek kontraseptif karena: - melepaskan spermisid yang terkandung di dalamnya - merupakan barier antara sperma dan serviks - menjebak spermatozoa ke dalam spons
Efektifitas
9-27 kehamilan per 100 wanita per tahun
Insersi spons
spons dibasahi dengan air sebanyak kira-kira 2 sendok makan Spons kemudian dimasukkan ke dalam vagina sampai mencapai serviks. Setelah spons terpasang dengan benar, spons memberikan perlindungan sampai 24 jam. Spons dibiarkan minimal 6 jam insitu setelah sanggama.
D. Kimiawi : Spermiside
Spermiside adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma. Bentuk: Aerosol (busa) Tablet vaginal Suppositoria Krim Jelly Soluble film
Cara Kerja
Menyebabkan sel membran sperma terpecah, memperlambat pergerakan sperma, dan menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
Cara Penggunaan
Gunakan spermiside setiap melakukan aktifitas hubungan seksual. Jarak tunggu sesudah memasukkan tablet vagina atau suppositoria adalah 10-15 menit, tak ada jarak tunggu untuk busa dan krim.