You are on page 1of 41

KB NON HORMONAL

CREATED BY:

METODE KONTRASEPSI SEDERHANA TANPA ALAT


Metode Amenore Laktasi (MAL) - Pengertian MAL adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara ekslusif tanpa makanan tambahan atau minuman - Syarat: 1. Menyusui secara penuh 2. Belum haid 3. Umur bayi kurang dari 6 bulan

- Mekanisme kerja
Pada saat bayi menghisap ASI, maka terjadi rangsangan di hipotalamus yang merangsang pembentukan hormon oksitosin dalam uterus dan hormon prolaktin untuk menghasilkan ASI. Sehingga pada saat hormon oksitosin dikeluarkan terjadi stimulasi kontraksi pada uterus yang menekan terjadinya ovulasi.

- Keuntungan
Untuk Bayi - kekebalan pasif - asupan gizi yang baik - terhindar dari kontaminasi Untuk ibu Mengurangi perdarahan pascasalin Mengurangi risiko anemia Meningkatkan psikologis Kontrasepsi Efektifitas tinggi, tak mengganggu sanggama, tak ada efek samping

Yang dapat menggunakan MAL - ASI eksklusif - bayi kurang dari 6 bulan - belum haid
Yang tidak dapat menggunakan MAL - sudah mendapat haid - tidak menyusui secara eksklusif - umur lebih dari 6 bulan - bekerja dan terpisah dari bayi lebih dari 6 bulan

Hal hal yang harus disampaikan pd klien


Seberapa sering bayi menyusui Wkt antara 2 pengosongan payudara tdk lebih dari 4 jam Biarkan bayi mengisap, sampai dia sendiri melepaskan isapannya Bayi trs disusui walau ibu sedang sakit Asi dpt disimpan di kulkas Kapan harus memberikan makanan tambahan Ketika ibu haid hrs segera pakai kontrasepsi lain

Metode kalender (Ogino-Knaus)


Dasar:

Menentukan waktu ovulasi dari data haid yang dicatat selama 6-12 bulan terakhir.
Tehnik metode kalender: Mengurangi 18 hari dari siklus terpendek, untuk menentukan awal dari masa subur dan mengurangi 11 hari dari siklus haid terpanjang, untuk menentukan akhir dari masa subur.

Cara metode kelender merupakan cara yang kurang efektif yang sudah tidak dianjurkan lagi hal ini disebabkan oleh kegagalan yang cukup tinggi (>20%) dan waktu pantang yang lebih lama. Efektifitas: Angka kegagalan 14.4-47 kehamilan pada 100 wanita per tahun

Metode suhu basal badan


DASAR: Peninggian suhu basal badan 0.2 0.5 C pada waktu ovulasi. Peninggian suhu basal badan mulai dari 1-2 hari setelah ovulasi, dan disebabkan oleh peninggian kadar hormon progesterone. Efektifitas: Angka kegagalan 0.3 6.6 kehamilan pada 100 wanita per tahun.

Tehnik metode suhu basal badan


Ukur suhu ibu pada waktu yang hampir sama setiap pagi (sebelum bangkit dari tempat tidur) dan catat suhu ibu pada kartu yang disediakan. Pakai catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari siklus haid ibu untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu yang normal, rendah. Abaikan setiap suhu tinggi yang disebabkan oleh demam atau gangguan lain. Tarik garis pada 0,05 0,1 C di atas suhu tertinggi dari suhu 10 hari tersebut. Ini dinamakan garis pelindung (cover line) atau garis suhu.

Untuk menjadi indikasi adanya ovulasi peningkatan suhu harus menetap selama 3 hari dan harus meningkat sebesar paling sedikit 0.2 C paling tidak pada satu hari. Pantang sanggama mulai dari awal siklus haid sampai sore hari ketiga berturutturut setelah suhu berada di atas garis pelindung (cover line) Ketika mulai masa tak subur, tidak perlu untuk mencatat suhu basal ibu. Ibu dapat berhenti mencatat sampai haid berikut mulai dan bersanggama sampai hari pertama haid berikutnya. Pengukuran dilakukan secara oral (3 menit), rektal ( 1 menit) dan vaginal

Metode Lendir Serviks (Metode Ovulasi Billings/MOB)


Dasar: Perubahan siklus dari lendir serviks yang terjadi karena perubahan kadar estrogen.

Lendir Type-E (Estrogenik) Di produksi pada fase akhir pra-ovulasi dan fase ovulasi Sifat: banyak, tipis, seperti air (jernih) dan viskositas rendah Spinnbarkeit (elastisitas) besar. Spermatozoa dapat menembus lendir ini.

Lendir Type G (Gestagenik)


Diproduksi pada awal pra ovulasi dan setelah ovulasi. Sifat: kental, viskositas tinggi, keruh Dibuat karena peninggian kadar progesterone. Spermatozoa tidak dapat menembus lendir ini.

Angka kegagalan 0.4-39.7 kehamilan pada 100 wanita pertahun

Efektifitas

Instruksi kepada klien


Ibu dapat mengenali masa sibur dengan memantau lendir serviks yang keluar dari vagina, Untuk menggunakan MOB ini, seorang wanita harus belajar menganali pola kesuburan dan pola dasar ke-tidaksuburan. Untuk menghindari kekeliruan dan untuk menjamin keberhasilan pada awal masa belajar, pasangan diminta secara penuh tidak bersanggama pada satu siklus haid, untuk mengetahui pola kesuburan dan pola ketidak suburan.

Pengkodean yang dipakai


merah (M) untuk perdarahan hijau (K) untuk perasaan kering biru (S) untuk memperlihatkan lendir subur yang basah, jernih, licin dan mulur. kuning (L) untuk memperlihatkan lendir yang tak subur yang kental, putih, keruh dan lengket.

- Sensasi : lembab, lengket, basah, licin

- Penampakan pada tissue: putih, krem, berawan, atau transparan - Tes dengan jari: lengket, membenang, atau elastis.

Sensasi pada vulva


Lembab atau lengket Basah

Tes dengan jari

Penampakan
Lendir awal, sedikit, tebal, putih, lengket Lendir masa transisi, jumlahnya meningkat, lebih tipis, berawan, sedikit elastis

Licin

Lendir kesuburan, jumlah banyak, tipis, elastis

Metode Simtomtermal
Dasar Kombinasi antara metode lendir cervix dan suhu basal . Efektifitas Angka kegagalan 4.9-34.4 kehamilan pertahun.

Metode Coitus Interuptus


Definisi Merupakan metode KB tradisional, dimana pria mengeluarkan atau menarik alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi.

Efektifitas Angka kegagalan 4-18 kehamilan per 100 perempuan pertahun.

METODE KONTRASEPSI SEDERHANA DENGAN ALAT

a.Mekanis/barier : KONDOM
Pengertian Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang dapat terbuat dari berbgai bahan di antaranya lateks (karet), plastik (vinil) yang dipasang pada penis saat hubungan seksual.

Cara Kerja
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan

Cara penggunaan alat kontrasepsi kondom Pria


Gunakan kondom setiap akan melakukan hubungan seksual. Jangan menggunakan benda tajam seperti gigi, pisau silet, gunting atau benda tajam lainnya pada saat membuka kemasan. Pasangkan kondom saat penis sedang ereksi, tempelkan ujungnya pada glans penis dan tempatkan bagian penampung sperma pada ujung uretra. Lepaskan gulungan karetnya dengan jalan menggeser gulungan tersebut kearah pangkal penis. Pemasangan ini harus dilakukan sebelum penetrasi penis ke vagina. Kondom dilepas sebelum penis melembek. Gunakan kondom hanya untuk satu kali pakai. Buang kondom bekas pakai pada tempat yang aman.

Cara menggunakan kondom wanita

Pegang kondom pada ujung yang tertutup, tekan (squeezing) cincin bagian dalam antara ibu jari dan jari tengah

Sambil tetap mencekal cincin-dalam tersebut, masukan kondom dengan lembut ke dalam vagina hingga teraba tulang pubic.

Biarkan sekitar 1 Inch (2.54 cm) karet kondom terletak di luar vagina. Lalu periksa cincin luar kondom agar menyembul pada permukaan bibir vagina (labia)

b. Mekanis/Barier :Diafragma
Pengertian Merupakan kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet) yang diinsersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutupi serviks.
Cara Kerja Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopii) dan sebagai alat tempat spermisida

Cara Penggunaan
Gunakan diafragma setiap kali melakukan sanggama Pertama kosongkan kandung kemih dan cuci tangan Pastikan diafragma tidak berlubang Oleskan sedikit spermiside krim atau jelly pada kap diafragma untuk memudahkan pemasangan. Posisi saat pemasangan diafragma Lebarkan kedua bibir vagina

Masukkan ke dalam vagina jauh ke belakang Masukkan jari ke dalam vagina sampai menyentuh serviks, sarungkan karetnya dan pastikan serviks telah terlindungi. Diafragma dipasang di vagina sampai 6 jam sebelum sanggama Mengangkat dan mancabut diafragma dengan menggunakan jari telunjuk dan tengah.
Efektifitas: bila digunakan dengan spermisida angka kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun pertama).

C. Mekanis/Barier :Spons
Berbentuk bantal, terbuat dari polyurethane yang mengandung spermiside (1 gram nonoxynol-9). Cara Kerja Spons mempunyai efek kontraseptif karena: - melepaskan spermisid yang terkandung di dalamnya - merupakan barier antara sperma dan serviks - menjebak spermatozoa ke dalam spons

Efektifitas
9-27 kehamilan per 100 wanita per tahun

Insersi spons

spons dibasahi dengan air sebanyak kira-kira 2 sendok makan Spons kemudian dimasukkan ke dalam vagina sampai mencapai serviks. Setelah spons terpasang dengan benar, spons memberikan perlindungan sampai 24 jam. Spons dibiarkan minimal 6 jam insitu setelah sanggama.

D. Kimiawi : Spermiside
Spermiside adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma. Bentuk: Aerosol (busa) Tablet vaginal Suppositoria Krim Jelly Soluble film

Cara Kerja
Menyebabkan sel membran sperma terpecah, memperlambat pergerakan sperma, dan menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.

Cara Penggunaan

Gunakan spermiside setiap melakukan aktifitas hubungan seksual. Jarak tunggu sesudah memasukkan tablet vagina atau suppositoria adalah 10-15 menit, tak ada jarak tunggu untuk busa dan krim.

You might also like