You are on page 1of 9

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan didalamnya terdapat unsur-unsur padat yaitu sel darah, volume darah secara keseluruhan kira-kira 5 liter. Sekitar 55% adalah cairan, sedangkan 45% sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai hematokrit atau volume sel darah yang dipadatkan yang berkisar antara 40% sampai 47%. Diwaktu sehat volume darah adalah konstan dan sampai batas waktu tertentu diatur oleh tekanan osmotik dalam pembuluh darah dan dalam jaringan. Dalam pengambilan darah terutama pada vena, biasanya setelah darah diambil maka langsung disimpan ditabung yang berisi antikoagulanb.Pada pembuatan makalah ini, akan dibahas mengenai antikoagulan wintrobe oxalat.

1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut : 1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan antikoagulan? 2) Jelaskan tentang antikoagulana wintrobes oxalate?

1.3 Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut : 1) untuk dapat mengetahui pengertian antikoagulan 2) untuk dapat mengetahui dan mendeskripsikan tentang antikoagulan wintobes oxalate

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Antikoagulan Antikoagulan adalah zat yang dapat mencegah terjadinya proses pembentukan darah. Pada kebanyakan pemeriksaan hematologi dan sejumlah pemeriksaan biokimia memang diperlukan sampel darah yang tidak membeku untuk pemakaian dilaboratorium klinik diketahui bahwa ion kalsium dibutuhkan baik tahap I ( pembentukan tromboplastin ) dan II ( pembentukan trombin ) maupun tahap III ( pembentukan fibrin ) sedangkan trombin di perlukan dalam tahap III. Sebagian besar anti koagulan yang dikenal bekerja terhadap kalsium dengan jaln mendapatkannya ( presipifasi ) atau dengan mengikatnya dalam bentuk non ion. 2.2 Wintrobe Oxalate Wintrobe Oxalat, bahan ini lazim disingkat WO, tetapi terdapat beberapa nama, sinonim seperti Double Oxalate, balanced Oxalate heller and pauls micture. Komposisi wintrobe oxalat terdiri dari : Ammonium Oxalat 1,2 g Kalium Oxalat 0,8 g

Dilarutkan dalam aquades 100 ml.

Untuk setiap 1 ml sampel darah dibutuhkan 1 ml antikoagulan ini. Antikoagulan ini dimasukan kedalam botol-botol ( wadah ) darah. Dan dibiarkan menguap dalam inkubator pada suhu 370C ( bila dipakai suhu yang lebih tinggi Oxalat akan mengalami dekomposisi ). Pembekuan darah dihalangi karena terjadi pengikatan Ca2+ oleh oxalat. Di laboratorium darah wo dapat dipakai untuk pemeriksaan darah rutin, seperti penetapan kadar hemoglobin hitung 1 ml eritrosit, leukosit, danuan laju endap darah. Untuk pemeriksaan hematokrit dan morfologi sel darah, antikoagulan ini tidak dianjurkan karena terjadinya perubahan pada sel-sel darah : eritrosit mengalami pengerutan (

creanated degenerasi pada inti leukosit dan tampil dengan bentuk yang ganjil ). Timbulnya vakuol-vakuol dalam sitoplasma granulosit,inti limfosit dan monosit dapat membentuk jonjot bahkan membentuk lobus. Metode yang digunakan untuk pemeriksaan LED ada dua, yaitu metode Wintrobe dan Westergreen. Hasil pemeriksaan LED dengan menggunakan kedua metode tersebut sebenarnya tidak seberapa selisihnya jika nilai LED masih dalam batas normal. Tetapi jika nilai LED meningkat, maka hasil pemeriksaan dengan metode Wintrobe kurang menyakinkan. Dengan metode Westergreen bisa didapat nilai yang lebih tinggi, hal itu disebabkan panjang pipet Westergreen yang dua kali panjang pipet Wintrobe. Kenyataan inilah yang menyebabkan para klinisi lebih menyukai metode Westergreen daribada metode Wintrobe. Selain itu, International Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) merekomendasikan untuk metode westergren. LED berlangsung 3 tahap, tahap ke-1 penyusunan letak eritrosit (rouleaux formation) dimana kecepatan sedimentasi sangat sedikit, tahap ke-2 kecepatan sedimentasi agak cepat, dan tahap ke-3 kecepatan sedimentasi sangat rendah . Prosedur 1. Metode Westergreen
o

Untuk melakukan pemeriksaan LED cara Westergreen diperlukan sampel darah citrat 4 : 1 (4 bagian darah vena + 1 bagian natrium sitrat 3,2 % ) atau darah EDTA yang diencerkan dengan NaCl 0.85 % 4 : 1 (4 bagian darah EDTA + 1 bagian NaCl 0.85%). Homogenisasi sampel sebelum diperiksa.

Sampel darah yang telah diencerkan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabung Westergreen sampai tanda/skala 0.

Tabung diletakkan pada rak dengan posisi tegak lurus, jauhkan dari getaran maupun sinar matahari langsung.

Biarkan tepat 1 jam dan catatlah berapa mm penurunan eritrosit.

2. Metode Wintrobe
o

Sampel yang digunakan berupa darah EDTA atau darah Amonium-kalium oksalat. Homogenisasi sampel sebelum diperiksa.

Sampel dimasukkan ke dalam tabung Wintrobe menggunakan pipet Pasteur sampai tanda 0.

o o

Letakkan tabung dengan posisi tegak lurus. Biarkan tepat 1 jam dan catatlah berapa mm menurunnya eritrosit.

Nilai Rujukan 1. Metode Westergreen :


o o

Pria : 0 - 15 mm/jam Wanita : 0 - 20 mm/jam

2. Metode Wintrobe :
o o

Pria : 0 - 9 mm/jam Wanita 0 - 15 mm/jam

Masalah Klinik

Penurunan kadar : polisitemia vera, CHF, anemia sel sabit, mononukleus infeksiosa, defisiensi faktor V, artritis degeneratif, angina pektoris. Pengaruh obat : Etambutol (myambutol), kinin, salisilat (aspirin), kortison, prednison.

Peningkatan kadar : artirits reumatoid, demam rematik, MCI akut, kanker (lambung, kolon, payudara, hati, ginjal), penyakit Hodgkin, mieloma multipel, limfosarkoma, endokarditis bakterial, gout, hepatitis, sirosis hati, inflamasi panggul akut, sifilis, tuberkulosis, glomerulonefritis, penyakit hemolitik pada bayi baru lahir

(eritroblastosis fetalis), SLE, kehamilan (trimester kedua dan ketiga). Pengaruh obat : Dextran, metildopa (Aldomet), metilsergid (Sansert), penisilamin (Cuprimine), prokainamid (Pronestyl), teofilin, kontrasepsi oral, vitamin A.

Faktor-faktor yang mempengaruhi temuan laboratorium :

Faktor yang mengurangi LED : bayi baru lahir (penurunan fibrinogen), obat (lihat pengaruh obat), gula darah tinggi, albumin serum, fosfolipid serum, kelebihan antikoagulan, penurunan suhu.

Faktor yang meningkatkan LED : kehamilan (trimester kedua dan ketiga), menstruasi, obat (lihat pengaruh obat), keberadan kolesterol, fibrinogen, globulin, peningkatan suhu, kemiringan tabung. Selain laju endap darah, pada pemeriksaan hematokrit digunakan antikoagulan ini.

Adapun pemaparannya adalah sebagi berikut : Nilai hematokrit adalah volume semua eritrosit dalam 100 mL darah dan disebut dengan persen (%) dari volume darah tersebut. Biasanya nilai hematokrit ini ditentukan dengan menggunakan darah vena atau darah kapiler. Ada 2 (dua) cara dalam menentukan nilai hematokrit, yaitu : A. MAKROMETODE (MENURUT WINTROBE) 1. Isilah tabung Wintrobe dengan darah antikoagulan oxalat, heparin, atau EDTA sampai garis tanda 100 di atas. 2. Masukkan tabung tersebut ke dalam sentrifuge (pemusing) yang cukup besar, pusinglah selama 30 menit dengan kecepatan 3000 rpm. 3. Bacalah hasilnya denan memperhatikan :

Warna plasma di atas : warna kuning itu dapat dibandingkan dengan larutan kaliumbicarbonat dan intensitasnya disebut dengan satuan. Satu satuan sesuai dengan warna kaliumbicarbonat 1 : 10000.

Tebalnya lapisan putih di atas sel-sel merah yang tersusun dari leukosit dan trombosit (buffy coat)

Volume sel-sel darah merah

B. MIKROMETODE 1. Isilah tabung mikrokapiler yang khusus dibuat untuk penetapan nilai hematokrit mikrometode dengan darah. 2. Tutuplah salah satu ujungnya dengan membakarnya dengan nyala api atau dapat juga digunakan bahan penutup khusus. 3. Masukkanlah tabung mikrokapiler tersebut kedalam sentrifuge khusus yang dapat mencapai kecepatan besar, yaitu lebih dari 16000 rpm (sentrifuge mikrohematokrit) 4. Pusinglah selama 3-5 menit 5. Kemudian nilai hematokrit dengan menggunkan grafik atau alat khusus

Gambar 1. Pengambilan darah kapiler

Gambar 2. Mikrokapiler dengan darah yang telah dipusing -

Gambar 3. Penetapan nilai hematokrit -Catatan :

Pada kolom hematokrit yang didapat dengan memusing darah ditentukan oleh faktor : radius sentrifuge, kecepatan sentrifuge, dan lama pemusingan. Dalam sentrifuge yang cukup besar, dengan menggunakan metode makrometode dicapai kekuatan pelantingan (relative centrifugal force) sebesar 2260 g. untuk memadatkan sel-sel merah dengan memakai sentifuge itu diperlukan rata-rata 30 menit.

Sentrifuge mikrohematokrit mencapai kecepatan pemusingan yang jauh lebih tinggi, maka dari itu lama pemusingannya diperpendek.

Tabung mikrokapiler yang dibuat khusus untuk penentuan nilai hematokrit menggunakan metode mikrometode berukuran panjangnya 75 mm, dan diameter 1,2 sampai 1,5 mm, ada tabung yang telah dilapisi dengan heparin, maka tabung tersebut dapat digunakan untuk darah kapiler, dan ada tabung yang tanpa heparing yang digunakan untuk darah vena dengan oxalate, heparin atau EDTA.

Nilai hematokrit disebut dengan %, nilai normal untuk laki-laki 40-48 vol%, dan untuk perempuan 37-43 vol%

Mikrometode lebih banyak digunakan dibandingkan dengan makrometode karena lebih dapat menentukan hasil dalam waktu lebih singkat.

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dalam pembuatan makalah ini adalah : 1) Antikoagulan adalah suatu zat yang dapat mencegah terjadinya proses terjadinya pembekuan darah. 2) Antikoagulan wintrobe oxalat sering digunakan dalam pemeriksaan hemoglobin,hematokrit, laju endap darah, dan eritrosit serta leukosit.

You might also like