You are on page 1of 3

PENILAIAN DUBOWITZ SCORE

A . Pengertian Penilaian menurut Dubowitz adalah dengan menggabungkan hasil penilaian fisik eksternal danneurologis. Kriteria neurologis diberikan score, demikian pula kriteria fisik eksternal. Jumlahscore fisik dan neurologis dipadukan, kemudian dengan menggunakan grafik regresi linier dicarimasa gestasinya. Penilaian fisik eksternal terlihat pada table 3.

B. Instrument Pemeriksaan The Dubowitz Score Mendalam dan detail Pemeriksaan karakteristik fisik, neurologis, dan tingkah laku.

1. Karakteristik Neuromuskular 1 . Posture (sikap) Pada saat bayi diam dan berbaring telentang, periksa derajat fleksi lengan dan tungkai. Tonusotot dan derajat fleksi meningkat sesuai maturitas. Fleksi penuh lengan dan tungkai = 4. Memeriksa postur dan tingkat fleksi ekstremitas neonatus. Pada neonatus premature, fleksi ototmasih imatur dan tonus otot lemah, akibatnya ekstremitas neonates dalam keadaan ekstensi. Dansebaliknya pada neonatus cukup bulan. Nilai 0 (tonus otot lemah dan ekstremitas ekstensi). Nilai4 (fleksi otot bagus pada semua ekstremitas). 1 . Square window (siku jendela) Pada saat ibu jari jari menahan punggung lengan, di bawah pergelangan tangan, berikan tekananlembut dengan telunjuk dan jari tengah pada punggung tangan tanpa melakukan rotasi pergelangan tangan bayi. Ukur sudut antara dasar ibu jari dan lengan bawah. Fleksi penuh(tangan terletak datar pada permukaan lengan bawah) = 4. Melipat pergelangan tangan sampai telapak tangan sedatar mungkin dengan lengan. Dilakukandengan perlahan-lahan. Sudut antara telapak tangan dan lengan diukur. Jika sudutnya 90 ,nilainya 0. Bayi semakin matur, semakin kecil sudut yang terbentuk. 1 . Arm Recoil (recoil lengan) Pada saat bayi berbaring telentang, fleksikan secara penuh kedua lengan bawah terhadap lenganatas, tahan selama 5 detik, tarik tangan agar eksternsi penuh dan lepaskan lengan dengan cepat.Perhatikan kecepatan dan intensitas recoil ke posisi fleksi. Kembali ke fleksi penuh dengan cepat= 4.Perawat memegang lengan neonatus dengan siku difleksikan selama 5 detik, kemudian tarik tangan bayi lurus ke sisi badannya. Tangan dilepaskan dan tingkat

fleksi diukur. Nilai 0 (lengan tidak bergerak sama sekali). Nilai 4 (lengan bergerak cepat dan fleksi dengan sudut di sikukurang dari 90. 1 . Popliteal Angel (sudut popliteal) Pada saat bayi telentang dan pelvis mendatar di atas permukaan yang keras, fleksikan tungkai bawah ke paha, kemudian fleksikan paha ke perut. Ketika ibu jari dan jari telunjuk menahanlutut, ekstensikan tungkai bawah dengan telunjuk dari tangan lain. Ukur sudut di belakang lututatau sudut popliteal. Sudut < 90= 5. Kaki neonatus dilipat pada lutut dengan paha fleksi pada abdomen, panggul bayi tetap datar.Kemudian kaki diluruskan sampai tahanan dirasakan. Nilai sudut yang terbentuk pada lutut belakang. Nilai 1 (kaki bias diekstensikan). Nilai 5 (sudut yang terbentuk kurang dari 90) 1 . Scarf Sign (tanda scarf) Pada saat bayi berbaring telentang, tahan kepala ke garis tengah dengan 1 tangan; gunakantangan lain untuk menarik lengan bayi, sehingga tangan bayi mencapai bahu sebelahnya.Perhatikan lokasi siku terhadap garis tengah. Siku tidak mencapai garis tengah = 4.Perawat memegang tangan neonetus dan menarik tangannya melewati tubuh bagian yang berlawanan. Yang dinilai adalah posisi siku dengan garis tengah tubuh bayi. Nilai 1 jika tonus otot jelek dimana lengan bayi melawati tubuhnya seperti scarf (selendang). Nilai 4 jika siku bayi tidak dapat mencapai garis tengah tubuhnya. 1 . Heel to ear (tumit ke lengan) Pada saat bayi berbaring telentang dan pelvis berada pada permukaan yang keras, tariklah kakisejauh mungkin ke arah telinga pada sisi yang sama pada kaki. Ukur jarak kaki dari telinga danderajat fleksi lutut ( sama dengan sudut popliteal). Lutut fleksi dengan sudut popliteal < 90= 4. Pemeriksaan ini mirip dengan popliteal angle, cuma perawat memegang kaki bayi danmenariknya lurus ke arah telinga bayi. Posisi kaki dengan kepala, dan fleksi kaki dibandingkandengan diagram. Semakin banyak tahanan dan fleksi, semakin matur bayinya.

2. Karakteristik fisik 1 . Skin/kulit Dikaji warna, visibilitas vena, pengelupasan, dan kulit pecah-pecah. Kulit bayi sangat prematureadalah merah, transparan, rapuh, tipis, vena mudah dilihat, dan lemak subkutan sangat sedikit.Kulit bayi matur lebih muda dan vena terlihat pada dada dan abdomen, verniks hanya terdapat pada garis tangan dan kaki. kulit kadang kadang terkelupas dan pecah

seperti di sekitar tumitdan kaki. Kulit bayi post matur semakin banyak pecah-pecah, kering dan menebal. Kulitterkelupas jelas terlihat setelah beberapa jam kelahiran. 1. Lanugo Muncul pada usia gestasi 20 minggu, dan meningkat sampai dengan 28-30 minggu. Setelah itu berkurang dan pada aterm tinggal sedkit sekitar punggung ats, bahu, telinga, dan dahi. Penilaiandiberikan sesuai dengan jumlah lanugo yang ada. 1 . Plantar surface/telapak kaki Garis telapak kaki muncul pada usia gestasi 32 minggu berupa garis merah dekat jempol kaki dan berkembang sampai tumit dan semakin dalam. Pada usia 37 minggu, garis ini menutupi 2/3 depan kaki dan 40 mg keseluruhan kaki tertutup oleh garis ini. Harus diperiksa pada awal-awalkelhiran dan kaki bayi sangat premature harus diukur. 1 . Breast/payudara Putting susu, aerola, dan lemak subkutan diperiksa dan diberi nilai. Pada bayi sangat premature,struktur ini tidak terlihat. Secara bertahap, struktur ini akan berkembang. 1 . Eyes and ears Kelopak mata diperiksa terbuka atau tidak. Bayi sangat prmatur, kelopak matanya lengket. Mataakan terbuka pada 26-28 minggu gestasi. Telinga dilipat untuk menilai tahanan dan kecepatantelinga kembali ke posisi semula. Bayi dengan usia gestasi kurang 32 minggu, telinga tetapterlipat atau kembalu perlahan-lahan. Bayi matur, telinga kembali ke posisi semula dengan cepat. 1 . Genitalis Bayi perempuan dikaji labia mayora, labia minora, dan klitoris. Bayi premature, labia mayorakecil dan terpisah, labia minora dan klitoris lebih besar. Bayi aterm, labia mayora melebar,sehingga klitoris dan labia minora tertutup. Bayi laki-laki, lokasi testis dan rugae pada skrotumdinilai. Testis masuk ke bagian atas skrotum pada usia kehamilan 37 minggu dan turun secaralengkap pada aterm. Rugae muncul mulai 36 minngu dan memenuhi skrotum pada 40 minggu.Testis turun secara lengkap terlihat skrotum besar dan tergantung bergerak bebas.

You might also like